Contoh Soal Simpulan Sebab/Akibat Konflik dalam Cerpen dan Fabel (Ujian Nasional 2019/2020)

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal simpulan sebab/akibat konflik cerpen dan fabel dalam ujian nasional bahasa Indonesia. Semoga contoh soal yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari soal-soal terbaru seputar indikator soal simpulan sebab/akibat konflik cerpen dan fabel dalam ujian nasional bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami simpulan sebab/akibat konflik cerpen dan fabel dalam ujian nasional bahasa Indonesia. 


Contoh Soal Simpulan Sebab/Akibat Konflik dalam Cerpen dan Fabel (Ujian Nasional 2019/2020)
www.searchpengertian.com

A. Materi Soal Ujian Nasional 2020

Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam pengembangan alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melalui berbagai peristiwa akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya pembaca akan menyukai karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh di dalamnya. Sebenarnya yang dihadapi dan menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi adalah peristiwa-peristiwa konflik, konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan penyelesaian.

Konflik adalah sesuatu yang dramatik yakni pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan fabel tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita.

Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain. Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena terjadi konflik, peristiwa-peristiwa lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul oleh peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang makin meruncing disebut klimaks.

B. Contoh Soal Ujian Nasional 2020

Berikut ini adalah tujuh contoh soal ujian nasional dengan indikator soal yang diujikan yaitu anak didik mampu menentukan simpulan sebab/akibat konflik dalam teks cerpen dan fabel. Adapun contoh soal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Seharusnya pukul tujuh tadi Deo sudah mencangkung di kelas. Bersiap menjalani rutinitas harian sebagai anak 11 tahun: belajar di sekolah. Namun, Deo bosan. Itu yang ia sampaikan berulang kali kepada ayah dan ibunya. Deo bosan sekolah. Sayangnya ayah dan ibu tidak sekali pun menganggap serius perkataan Deo tersebut. Dengan pola yang selalu sama, mereka menyuruh Deo agar rajin belajar di sekolah, jangan malas, supaya nanti menjadi orang sukses. Seperti ayah dan ibu? Suatu kali Deo bertanya. Kedua orang tuanya saling bertatapan. Tanpa menjawab apa-apa. "Tapi Deo tidak mau menjadi seperti ayah dan ibu yang sibuk kerja terus," lanjut Deo. Bila sudah seperti orang tua membelokkan pembicaraan ke arah hal-hal yang disukai Deo: video game, sepatu baru, drone edisi anak-anak, kacamata VR. Mereka mengira omongan Deo hanyalah jalan memutar yang Deo lalui demi maksud -maksud lain.

Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. tokoh Deo takut kepada orang tuanya
B. tokoh Deo kecewa dengan orang tuanya
C. tokoh Deo teringat keinginan orang tuanya
D. tokoh Deo meminta hadiah dari orang tuanya

Pembahasan:
Kutipan cerpen tersebut berisi konflik mengenai tokoh Deo bosan sekolah. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah tokoh Deo merasa ayah dan ibunya tidak memperhatikannya karena sibuk bekerja. 

2. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Bermalam-malam cerita nenek mengiang-ngiang di telinga. Lalu dengan bangga kuceritakan kepada teman-teman apa yang kudengar dari nenek. Teman-teman percaya. Mereka lalu menceritakan kepada orang tua dan saudaranya.
"Bagaimana kalau kita tangkap beberapa ekor kunang-kunang, lalu kita masukkan botol?" usul Saim waktu itu.
"Untuk apa?" tanyaku dan beberapa teman lain.
"Supaya kita bisa melihat air mata bidadari!" jawab Saim.
Malam itu kami berlima dengan mudah menangkap puluhan kunang-kunang, langsung kami masukkan dalam botol. Siang hari sepulang sekolah kami ingin melihat air mata bidadari. Gagal. Ternyata kunang-kunang itu mati!
"Aku ingin menangkap kunang-kunang lagi, Pak!" teriak Nuri membuyarkan lamunanku.
"Jangan. Tidak boleh!" jawabku.

Akibat konflik dalam kutipan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. tokoh Saim ingin menangkap kunang-kunang
B. tokoh Nuri dilarang menangkap kunang-kunang
C. tokoh Nuri sedih dengan kematian kunang-kunang
D. tokoh Saim kecewa dengan perubahan kunang-kunang

Pembahasan:
Konflik pada kutipan tersebut adalah tokoh Nuri dan teman-teman gagal melihat perubahan kunang-kunang menjadi air mata bidadari. Akibat konflik tersebut, tokoh Nuri ingin menangkap kunang-kunang lagi. Namun, keinginannya tersebut dilarang ayahnya.

 3. Bacalah teks berikut!
"Pak Lurah, pohon pisang dibelakang rumahku telah dirobohkan oleh Marhmur. Buah pisangku yang sudah matang pun diambilnya! Apa yang harus kulakukan! Ingin sekali aku tebang juga pohon di rumahnya. Atau aku laporkan kepada Polisi?" kata Pak Binsar.
"Tindakan itu memang salah. Namun ingat, jangan melebih-lebihkan. Bagi kampung kecil kita ini, hal harus diutamakan adalah kerukunan kampung. Janganlah masalah kecil kita besar-besarkan. Semua soal harus diselesaikan dengan baik-baik.
Tidak boleh main hakim sendiri. Masih ingatkah kau pada peristiwa Joni dan Tono tempo hari? Hanya soal utang sepuluh ribu saja seorang meninggal dan yang lain meringkuk di penjara.

Penyebab konflik cerita pada teks tersebut adalah ....
A. laporan seorang warga tentang pohon pisang yang dirobohkan dan buah pisang yang diambil orang lain
B. Tono meninggal karena utang sepuluh ribu
C. Joni dipenjara karena berkelahi dengan Tono dan menyebabka Tono kehilangan nyawa
D. seorang warga yang kehilangan pohon pisangnya

Pembahasan:
Konflik yang terjadi pada teks tersebut adalah adanya masalah tindak penebangan pohon dan pengambilan buah yang dilaporkan seorang warga terhadap pohon pisangnya. Orang yang dilapori menasihatinya agar tidak emosi dan memberi contoh buruk berkaitan tindakan emosi karena hal kecil.

Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!
Ketika pulang sekolah, Piyun berjalan kurang hati-hati. "Aduh..!!!" Piyun menjerit kesakitan. Kaki kanannya tersandung gundukan aspal, yang biasanya disebut polisi tidur. Ia memegangi ujung sepatunya, memijit-mijit ibu jari kakinya yang berdenyut-denyut nyeri. Mulutnya meringis menahan sakit. Setelah agak reda, Piyun berjalan lagi. Langkahnya tertatih-tatih. Baru beberapa meter ia merasakan sesuatu yang aneh. Ada yang tak beres di sepatu kanannya. Ia berhenti, lalu menengok ke sepatunya.

"Ya, ampuun..., lepas lagi! Gumam Piyun. Matanya memelototi sol sepatunya yang lepas. Bagian depan sepatu itu menganga lebar. Belakangan ini Piyun selalu direpotkan sepatu ini. Padahal sepatu itu milik Piyun satu-satunya. Mau beli yang baru? Ah, rasanya tidak mungkin. Ibu belum punya uang untuk membeli sepatu baru.

Ketika melewati pertigaan, ia melihat Pak Kiran sedang mengecat rumah besar. Biasanya Pak Kiran mengecat bersama Narto. Tapi hari ini Narto tidak kelihatan. Ahai, tiba-tiba terlintas ide cemerlang. Piyun akan membantu pekerjaan Pak Narto sehingga memeroleh uang untuk membeli sepatu baru.

4. Penyebab konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Piyun membeli sepatu baru dari hasil jerih payahnya sendiri.
B. Ibu tidak memiliki cukup uang untuk membelikan Piyun sepatu baru.
C. Piyun selalu direpotkan oleh sepatu barunya yang ternyata mudah rusak.
D. Piyun tidak hati-hati ketika berjalan sehingga sepatunya rusak karena tersandung.

Pembahasan:
Konflik timbul jika ada penyebabnya. Konflik dalam kutipan cerpen dialami oleh tokoh Piyun. Piyun mengalami konflik batin karena tidak dapat membeli sepatu baru. Penyebab konflik batin tersebut adalah Piyun tidak berhati-hati ketika berjalan sehingga sepatunya rusak karena tersandung. Jadi, pilihan jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D.

5. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Piyun putus asa dan mengaduh pada ibunya.
B. Piyun bekerja membantu Pak Narto mengecat rumah
C. Ibu bekerja keras mencari uang untuk membeli sepatu
D. Piyun pura-pura pincang sehingga tidak terlihat jika sepatunya rusak.

Pembahasan:
Konflik yang dialami tokoh Piyun akan menimbulkan akibat. Tokoh Piyun mengalami konflik batin karena tidak bisa membeli sepatu baru untuk mengganti sepatunya yang rusak tetapi ia tidak memiliki uang. Ia pun membantu Pak Narto mengecat rumah untuk mendapatkan uang yang akan ia gunakan untuk membeli sepatu baru. Jadi, akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban B.

Bacalah kutipan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 6 dan 7!
Di suatu daerah pertanian hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan. Mereka sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya dikalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi.

Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang. Ia mengepak-ngepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan keras seolah-olah dia ingin memberitahukan keseluruh dunia tentang kemenangannya. Namun, saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun menyambar dan menerkam ayam jantan tersebut. Ayam itu dibawa ke sarangnya.

Ayam yang kalah itu melihat seluruh kejadian. Ia keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang dalam perkelahian tadi.

6. Penyebab konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah ....
A. kemenangan seekor ayam jantan
B. kesombongan seekor ayam jantan
C. permusuhan kedua ayam jantan
D. kekalahan seekor ayam jantan

Pembahasan:
Penyebab konflik dapat menimbulkan akibat konflik. Penyebab konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah permusuhan kedua ayam jantan. Kemudian, mereka berkelahi saling mematuk dan mencakar. Salah satu ayam jantan menang. Ia menjadi sombong dengan mengepak-ngepakkan sayapnya dan berkokok sangat keras di atas atap kandangnya. Akibat kesombongan ayam tersebut seekor elang menyambar dan menerkam ayam itu. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan fabel tersebut terdapat pada pilihan jawaban C.

7. Akibat konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah ....
A. Seekor elang menyambar dan menerkam ayam jantan.
B. kedua ayam berkelahi dan saling mencakar
C. seekor ayam jantan mengepak-ngepakkan sayapnya
D. seekor ayam jantan naik ke atap kandang

Pembahasan:
Konflik dalam kutipan fabel tersebut adalah perkelahian antara dua ekor ayam jantan. Salah satu ayam tersebut menang berkelahi. Konflik tersebut akan menimbulkan akibat ayam jantan tersebut disambar oleh burung elang. Jadi, akibat konflik terdapat pada pilihan jawaban A.

>> Pelajari Juga Indikator Soal:
  1. Menentukan alasan penggunaan ejaan dan tanda baca
  2. Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca
  3. Menggunakan ejaan dan tanda baca pada teks
  4. Menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca
  5. Menentukan alasan kesalahan penggunaan istilah, kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf
  6. Memperbaiki kesalahan penggunaan istilah, kata, kalimat, dan ketidakpaduan paragraf
  7. Menggunakan konjungsi yang tepat dalam kalimat
  8. Menggunakan kata bentukan
  9. Menunjukkan kesalahan penggunaan kata dan kalimat
  10. Mengubah teks kebentuk lain
  11. Menulis dengan ilustrasi tertentu
  12. Memvariasikan kata dan kalimat sesuai konteks
  13. Melengkapi paragraf atau bagian teks
  14. Menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks
  15. Melengkapi kalimat dengan istilah/kata
  16. Mengomentasi unsur intrinsik karya sastra
  17. Menunjukkan bukti latar dan watak
  18. Mengomentari isi teks 
  19. Menyimpulkan isi teks
  20. Menentukan ide pokok teks 
  21. Perbandingan pola pengembangan dan penggunaan bahasa cerpen dan fabel
  22. Simpulan sebab/akibat dalam cerpen dan fabel
  23. Simpulan makna simbol dalam cerpen dan fabel
  24. Bagian cerpen/fabel dan isi tersirat dalam cerpen/fabel 
  25. Perbandingan penggunaan bahasa dan pola penyajian beberapa teks
  26. Makna kata dan makna tersurat dalam cerpen dan fabel
  27. Keunggulan/kelemahan karya sastra dan nonsastra
  28. Ringkasan isi teks
  29. Penggunaan bahasa dan pola penyajian jenis teks
  30. Rangkuman/ringkasan isi teks
  31. Simpulan pendapat pro dan kontra
  32. Gagasan utama, kalimat utama, dan simpulan teks
  33. Menentukan bagian teks
  34. Menentukan informasi tersurat teks
  35. Menentukan makna kata/kalimat dalam teks
  >> Ayo berlatih soal online di link berikut!
>> Soal Online UN 2019/2020