Kumpulan 4+ Prinsip-Prinsip Menggambar Bentuk Benda Seni Budaya

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar prinsip-prinsip menggambar bentuk benda dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda mata pelajaran seni budaya kelas tujuh revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang prinsip-prinsip menggambar bentuk benda dalam menggambar flora, fauna, dan alam benda mata pelajaran seni budaya.

Kumpulan 4+ Prinsip-Prinsip Menggambar Bentuk Benda Seni Budaya

Gambar: freepik.com

Prinsip-prinsip menggambar bentuk adalah kaidah-kaidah yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam menggambar bentuk. Kaidah-kaidah yang menjadi pedoman dalam menggambar bentuk terdiri dari empat prinsip yaitu sebagai berikut.

1. Perspektif

Perspektif dalam seni rupa adalah suatu gambar hasil karya seni rupa dua dimensi yang mengandung maksud sebagai upaya agar benda atau objek yang digambar sesuai dengan hasil pandangan mata yang sebenarnya. (Suparyono : 1981) Denisi perspektif dalam seni rupa adalah berasal dari kata bahasa Itali yakni “prospettiva” yang artinya “gambar pandangan”. Dan pengertian gambar perspektif adalah gambar ruang atau objek yang berkesan tiga dimensi sebagaimana kesan mata kita ketika melihat objek tersebut yang meliputi kesan jauh dan dekat. (Suhardiman : 1987)


Pengertian perspektif 1 titik hilang adalah gambar prespektif yang terjadi saat sebuah objek dilihat dengan garis pusat pandangan tegak lurus terhadap salah satu permukaannya. Tujuan perspektif ini adalah untuk menggambar objek yang terletak sangat dekat dengan mata. Dikarenakan letak objek yang sangat dekat, maka mata akan membuat sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas objek akan menuju ke satu titik lenyap saja.

Perspektif satu titik pada umumnya digunakan dalam desain interiordan bidang arsitektur. Dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang ini, letak atau jarak objek yang digambar tidak terlalu menentukan. Yang terpenting adalah peletakan bidang gambar karena hal itulah yang menjadi pedoman dalam pengukuran panjang, lebar dan tinggi dari suatu objek yang digambar.

Secara umum, pengertian perspektif dalam seni rupa adalah upaya memberi kesan ruang pada sebuah lukisan, dimana tujuannya adalah agar benda yang dilukis dalam kanvas ataupun media lain tampak benar-benar memiliki dimensi ruang. Perspektif merupakan sebuah metode dalam menggambarkan objek tiga dimensi yang komunikatif pada gambar, yang tidak nyata dan mengalami perubahan dalam pelukisan dimensi. Prinsip utama dari perspektif ini adalah objek yang letaknya lebih dekat dengan mata akan tampak lebih besar dan begitu pula sebaliknya.

Gambar perspektif juga memiliki gejala perspektif. Arti gejala perspektif adalah terbatasnya jangkauan pandangan mata sehingga seringkali tampak objek yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh gejala perspektif adalah sebagai berikut :

  • Gunung berwarna biru jika dilihat dari kejauhan, padahal warna sebenarnya adalah hijau.
  • Mulut ember terlihat berbentuk elips jika dilihat dari samping, padahal bentuk aslinya adalah bulat.
  • Tiang listik yang tingginya sama akan terlihat lebih pendek jika dilihat dari kejauhan.

Perspektif dalam seni rupa tidaklah terlalu kaku untuk menentukan besar kecilnya dimensi ruang yang dibuat. Sama halnya seperti sudut pandang pemikiran, pemahaman orang awam yang bukan seniman tentunya memiliki perbedaan perspektif dengan seorang seniman. Banyak sebagian masyarakat terkadang sedikit memicingkan mata dan menganggap rendah seniman hanya karena tidak satu tipe pemikiran dengan mereka. Namun itulah indahnya perspektif sudut pandang, karena sejatinya perspektif adalah hal yang relatif yang mana tidak ada kebenaran yang mutlak di dalamnya.

2. Komposisi

Komposisi merupakan susunan atau tata letak suatu objek. Komposisi dalam menggambar bentuk merupakan tata letak objek gambar alam benda. Objek gambar jika ditata berjauhan akan tampak terpisah dan komposisi menjadi kurang baik. Komposisi baik apabila objek gambar ditata berdekatan sehingga memiliki kesatuan.


Komposisi dalam seni rupa adalah integrasi berbagai macam teknik seni dan filosofi dengan teknik satu dan gaya lukisan maupun karya yang lain. Memang teknik komposisi tidak pernah mudah dan harus dipelajari secara rinci bagi siapa pun yang tertarik belajar Seni. Saya harus mengatakan “Seorang seniman adalah manusia-manusia terpilih dengan kemampuannya untuk berimajinasi”. Ini adalah kemampuan untuk membayangkan tentang banyak ide, bentuk, dan berpikir kreatif secara bersamaan.

Namun, sebagian besar seniman pemula akan setuju bahwa sulit untuk mengambil apa yang telah kita bayangkan dalam pikiran kita dan menempatkannya pada kertas gambar kita. Untuk menguasai komposisi dalam seni rupa; kebanyakan pendatang baru tidak memiliki kemampuan untuk mengatur kekacauan pikiran mereka menjadi rangka sebuah sistem sehingga karya seni berakhir menjadi sebuah produk dari proses berpikir sistemiknya. Dengan demikian proses ini juga bisa dikenal sebagai komposisi.

Elemen dan Komposisi dalam Seni Rupa

  • Garis yaitu unsur visual garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah yang pertama dan paling serbaguna dari elemen-elemen visual. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dalam berbagai cara. Hal ini dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan, kedalaman, jarak, irama, gerakan dan berbagai emosi dalam komposisi dalam seni rupa. Sebagai contoh garis vertikal menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Garis horizontal dapat memberitahu Anda tentang jarak dan ketenangan. Garis diagonal biasanya berarti tindakan dan yang akan akan terjadi.
  • Bentuk yaitu alam atau buatan manusia, teratur atau tidak teratur, kabur atau solid, positif atau negatif. Dan sebagainya.
  • Nilai dan Warna yaitu unsur visual warna memiliki efek paling kuat pada emosi kita. Ini adalah elemen yang kita gunakan untuk membuat mood atau suasana sebuah karya seni.
  • Volume dan massa yaitu volume bentuk dalam tiga dimensi, ruang dalam bentuk; massa kepadatan objek, aktual atau dianggap berat
  • Pencahayaan yaitu efek cahaya pada sebuah komposisi dalam seni rupa; penggabungan cahaya ke dalam karya seni; penggunaan cahaya sebagai media artistik; atau ilusi cahaya dalam karya seni dua dimensi
  • Gerakan dan waktu yaitu seni kinetik; aktual atau tersirat gerakan; seni berbasis waktu, waktu yang dibutuhkan untuk mengalami sebuah karya seni, atau ilusi berlalunya waktu atau gerakan pada saat berada dalam waktu.
  • Tempat atau space yaitu dimana objek terletak dan bagaimana kaitannya dengan sekitarnya; juga, ilusi tiga dimensi dalam dua dimensi seni.
  • Tekstur yaitu kualitas permukaan objek, atau ilusi tekstur dalam seni dua dimensi.

Prinsip yang dipakai dalam komposisi disini adalah prinsip seni yang digunakan untuk mengatur komponen visual dengan cara yang menyenangkan bagi seniman dan harapan penyaji. Hal ini membantu memberikan struktur tata letak lukisan dan cara subjek disajikan. Mereka juga dapat mendorong atau menyebabkan mata pemirsa untuk berkeliaran di seluruh lukisan, mengambil dalam segala hal dan akhirnya kembali untuk beristirahat di titik fokus. Dalam seni prinsip komposisi umumnya adalah:

  • Kesatuan yaitu apakah semua bagian dari komposisi dalam seni rupa terasa seolah-olah mereka menjadi milik bersama, atau terlihat sesuatu yang merasa terjebak, canggung tidak pada tempatnya?
  • Keseimbangan adalah pengertian bahwa lukisan “terasa benar” dan tidak lebih berat di satu sisi. Memiliki pengaturan yang simetris menambahkan rasa tenang, karena pengaturan asimetris menciptakan perasaan lebih dinamis. Sebuah lukisan yang tidak seimbang menciptakan rasa kegelisahan.
  • Gerakan yaitu dengan komposisi dalam seni rupa ada banyak cara untuk memberikan rasa gerakan dalam lukisan, seperti pengaturan objek, posisi, aliran sungai. Anda dapat menggunakan leading lines (istilah fotografi yang juga berlaku untuk lukisan) untuk mengarahkan mata pemirsa ke dalam atau sekitar lukisan. Garis terdepan dapat menjadi garis aktual, seperti garis yang membentuk pagar atau rel kereta api, pokoknya yang dapat tersirat sebagai garis, seperti deretan pohon atau kurva dari batu atau lingkaran.
  • Irama yaitu apakah dalam banyak musik juga terdapat teori yang sama, sebuah komposisi dalam seni rupa dapat memiliki irama atau mengalahkan hal yang mendasari atau dapat menyebabkan mata Anda untuk melihat karya seni pada kecepatan tertentu. Mencari bentuk yang mendasari (kotak, segitiga, dll) dan warna yang berulang-ulang.
  • Fokus (penekanan) yaitu mata pemirsa pada akhirnya ingin beristirahat di “paling” pentingkan atau fokus point dalam lukisan, sebaliknya mata terasa hilang atau berkeliaran dalam sebuah ruang.
  • Kontras adalah lukisan dengan nilai kontras tinggi atau kuat terlihat perbedaan antara terang dan gelap, misalnya; memiliki nuansa yang berbeda pada lukisan dengan minimal kontras dalam terang dan gelap, seperti dalam Whistler Nocturne. Komposisi dalam seni rupa di sini terang dan gelap, kontras dapat menjadi perbedaan dalam bentuk, warna, ukuran, tekstur, jenis jalur, dll.
  • Pola yaitu pengulangan garis, bentuk, warna, atau nilai-nilai pada komposisi dalam seni rupa.
  • Proporsi yaitu bagaimana hal-hal yang cocok bersama-sama dan berhubungan satu sama lain dalam hal ukuran dan skala; Apakah besar atau kecil, dekat atau jauh.

3. Proporsi

Proporsi merupakan perbandingan antara objek yang satu dan objek yang lain. Proporsi dalam  menggambar bentuk merupakan perbandingan objek alam benda yang satu dan objek alam benda lain yang digambar secara proporsional. Misalnya, gambar cangkir lebih kecil dibandingkan gambar poci, gambar poci lebih kecil dibandingkan gambar termos. Hal ini terjadi jika menggambar dua objek yang berbeda atau lebih.


Proporsi Seni Rupa adalah suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya.

Suatu hal yang mengandung proporsi berarti harus memiliki kesan keseimbangan yang ideal (pantas, sesuai, dan benar) antara unsur yang satu dengan unsur lainnya dalam kesatuan unsur rupa. Terkadang ada gambar yang tidak memiliki proporsi. Itu berarti gambar tersebut kurang keseimbangan misalnya dalam warna yang digunakan atau bentuknya yang kurang sesuai. Proporsi sangat diperlukan dalam sebuah seni. Karena hal tersebut akan membuat sebuah karya seni memiliki nilai estetika tinggi.

Arti proporsi memang tidak semua orang mengetahuinya. Namun sebenarnya setiap orang perlu mengetahuinya. Walaupun memang istilah ini banyak digunakan pada dunia seni, tetapi dalam hal lain juga sangat diperlukan. Makna proporsi berarti seimbang atau pas. Dalam setiap hal juga perlu seimbang. Misalnya dalam melakukan pekerjaan Anda harus melakukannya dengan seimbang antara pekerjaan dengan istirahat.

Dalam hal tersebut, waktu yang Anda gunakan untuk bekerja harus sama jumlahnya dengan waktu beristirahat. Jika berlebihan diantara salah satunya, bisa dikatakan orang tersebut kurang memperhatikan proporsi untuk dirinya. Proporsi dalam hal tersebut juga memiliki tujuan yang sama agar bisa lebih bagus dalam hal tersebut.

Penelitian lain menyimpulkan bahwa proporsi adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Hal-hal yang berkaitan dengan proporsi yaitu besar, kecil, luas, sempit, panjang, pendek, tinggi dan rendah. Pada Seni rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip ini juga lebih menekankan pada variasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.

4. Pencahayaan

Pencahayaan adalah tahap di mana kita memperkirakan dari mana arah datangnya sinar terhadap benda yang kita gambar tentunya dengan melihat contoh aslinya agar lebih enak dalam pembuatan gambar. Pencahayaan akan menghasilkan gambar dengan gelap terang, sehingga gambar itu akan tampak lebih nyata.


Teknik pencahayaaan berfungsi untuk mendapatkan kesan tiga dimensi dari objek yang digambar. Adanya penyinaran dan pencahayaan menimbulkan gelap terang dan batas-batas antara gelap terang yang menyebabkan ilusi garis. Teknik ini dapat diperoleh dengan arsir tipis tebal. Jika benda mendapatkan banyak cahaya maka diarsirnya dengan arsir tipis, sedangkan jika benda kurang mendapatkan cahaya maka arsirnya sangat tebal. Dalam menggambar teknik ini aturlah posisi cahaya yang baik, usahakan cahaya datang dari sudut kemiringan tertentu sehingga bayangan akan tampak jelas.

Objek atau benda akan tampak jika terkena cahaya. Bola dunia misalnya, belahan bola dunia yang terkena cahaya matahari akan tampak terang, sedangkan belahan bola dunia yang tidak terkena cahaya matahari akan tampak gelap. Benda-benda di muka bumi ini juga akan tampak gelap jika tidak terkena cahaya matahari. Dalam menggambar bentuk, bagian objek yang terkena cahaya digambar terang, sedangkan bagian objek yang tidak terkena cahaya digambar gelap. Untuk bagian benda diantara gelap dan terang, digambar setengah gelap dan setengah terang.

Objek atau benda yang terkena cahaya akan menghasilkan bayang-bayang. Bentuk bayang-bayang pada dasarnya adalah bentuk objek atau benda itu sendiri. Bayang-bayang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bayang-bayang awak, bayang-bayang langkah, dan bayang-bayang terbalik. Bayang-bayang awak jatuh pada benda itu sendiri. Bayang-bayang langkah jatuh pada permukaan tempat benda berada. Bayang-bayang terbalik akan terlihat jika benda itu berada dipermukaan yang dapat memantulkan, seperti kaca, cermin, air, atau keramik, sehingga bentuk benda tampak secara terbalik.