9+ Latihan Teknik yang Dilakukan Pemain dalam Pementasan Fragmen

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan latihan teknik dalam pementasan fragmen seni budaya kelas VII revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang latihan teknik yang dilakukan oleh para pemain dalam pementasan fragmen.

9+ Latihan Teknik yang Dilakukan Pemain dalam Pementasan Fragmen

Gambar: freepik.com

Pada latihan teknik, pemain mulai dikenalkan dengan tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata musik, ilustrasi musik, properti, dan perlengkapan panggung lainnya. Latihan teknik biasanya dilaksanakan menjelang hari pementasan, setidaknya satu minggu sebelum pementasan. Latihan teknik yang dilakukan oleh pemain meliputi beberapa hal berikut.

1. Perlengkapan Tangan

Perlengkapan tangan (hand property) yaitu segala sesuatu yang dipakai atau disentuh dengan tangan. Penggunaan hand property harus dibiasakan agar pemain saat pementasan tidak terlihat kaku dan terbiasa.

2. Tata Panggung

Latihan dengan tata panggung (scenery) ataupun dekorasi perlu dilakukan secara mendalam, walaupun tata panggung tidak lengkap sebagaimana saat pementasan. Benda-benda yang harus ada, yaitu benda-benda yang digunakan dan disentuh aktor, seperti meja, kursi, taplak meja, vas bunga, dan sebagainya. Jika benda-benda tersebut tidak ada, harus ada benda-benda yang mirip atau menyerupai sebagai pengganti.

3. Tata Busana

Pemain harus mencoba terlebih dahulu busana yang akan dipakai saat pentas. Pemakaian busana biasanya digunakan lebih awal agar pemain terbiasa mengenakannya sehingga pada saat pementasan berlangsung, pemain sudah terbiasa dan tidak merasa terganggu dengan busana yang dipakai.

4. Tata Cahaya

Beberapa jenis lampu memiliki karakter khusus sehingga cahaya yang dihasilkan dapat memberi dimensi dan menambah hidup suasana atau menambah dramatis suasana yang diitampilkan dalam pementasan. Tata lampu menyesuaikan dengan  tata busana dan segala perlengkapan di atas panggung meliputi suasana yang dikehendaki oleh sutradara.

Setelah lampu-lampu terpasang, langkah selanjutnya, yaitu melakukan latihan dengan tata cahaya. Pencahayaan yang maksimal membutuhkan latihan selama beberapa kali agar sesuai dengan blocking. acting, dan fokus pemain yang dikehendaki.

5. Tata Rias

Tata rias panggung harus menyesuaikan dengan pencahayaan dan jarak dengan penonton. Beberapa warna cahaya memberi efek yang berbeda. Oleh karena itu, latihan dengan tata rias dilakukan setelah lampu di tata atau dipasang. Latihan pementasan dimulai dari latihan dengan tata rias agar dapat mengoreksi  jika ada riasan yang belum pas atau sesuai.

6. Tata Suara

Tata suara biasanya dilakukan pada tahap paling terakhir. Biasanya, aktor tidak menggunakan mikrofon. Adapun ilustrasi musik ataupun efek bunyi yang dihasilkan melalui sound system. Penataan sound tidak melibatkan aktor dan aktris, jadi tata suara dilakukan secara tidak bersamaan dengan proses latihan akting.

7. Olah Tubuh

Tubuh merupakan elemen dasar dalam bermain teater. Tubuh menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor teater di atas panggung. Tubuh saya rangkap bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Tubuh melalui gestur laki-laki cerminkan karakter atau watak tokoh yang sedang diperankan. Fleksi bi li tas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh pemain teater.

Latihan olah raga diarah kan untuk mendukung kemampuan pemain dalam mewujudkan akting yang baik. Hal utama yang harus dilakukan pada latihan adalah melakukan dalam kondisi bugar, segar, dan aku nye nang kan. Buat semua latihan seperti mainan yang dilaku kan dengan permata bira. Mulai dengan meregangkan se luruh persendian dan otot tubuh. Mulai dari bagian kepala sampai bagian kesem. Atau bisa dibalik dari kaki sampai kepala.

8. Olah Suara

Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik. Suara merupakan faktor penting sebagai penyampai pesan untuk penonton. Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi. Setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan. Seorang pelaku perlu melatih olah suara dengan bantuan khusus. Latihan suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut.

9. Olah Rasa

Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan kemampuan dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. Tentu hal itu bisa terjadi kalau ada yang mampu mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu seorang pemain teater perlu berlatih konsentrasi, perasaan, dan emosi dengan latihan olah rasa.