Pengertian dan Ciri-Ciri Kalimat Efektif dalam Paragraf dan Teks Bacaan

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar pengertian dan ciri-ciri khas dari kalimat efektif dalam sebuah paragraf atau teks bacaan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan ciri-ciri khas dari kalimat efektif dalam sebuah paragraf atau teks. Untuk lebih jelasnya, silakan simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian dan Ciri-Ciri Kalimat Efektif dalam Paragraf dan Teks Bacaan

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara / pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. 

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1.  Keutuhan

Keutuhan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.

Ciri-cirinya:

  • Mempunyai subjek dan predikat dengan jelas
  • Tidak terdapat subjek yang ganda
  • Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
  • Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

2. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas

Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh :

  • Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
  • Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)

3. Tidak terdapat Subjek yang ganda

Contoh :

  • Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen
  • Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki menjadi
  • Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.

4. Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat

Contoh :

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

Perbaikan:

Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

Atau

Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara

5. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang

Contoh:

Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu

Perbaikan:

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

6. Kesejajaran ( Pararel )

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk kata atau frasa berimbuhan yang memiliki kesamaan (kesejajaran) baik dalam fungsi maupun bentuknya. Jika bagian kalimat itu menggunakan verba berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- lagi dan begitu juga dengan penggunaan verba lainnya

Contoh :

Kalimat yang salah:

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Kalimat yang benar:

Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

7. Kehematan

Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Setiap kata haruslah memiliki fungsi yang jelas dan tidak boleh menggunakan kata yang berlebihan. Penggunaan kata yang berlebihan justru akan mengaburkan dan memperlemah maksud kalimat itu.

Contoh :

Kalimat yang Salah :

  • Dia hanya membawa badannya saja.
  • Sejak dari pagi dia bermenung.

Kalimat yang Benar :

  • Dia hanya membawa badannya.
  • Sejak pagi dia bermenung.

8. Ketegasan dan kefokusan

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat Membuat urutan kata yang bertahap Melakukan pengulangan kata (repetisi) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)

9. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).

Contoh:

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat

10. Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya:

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

11. Melakukan pengulangan kata

Contoh:

  • Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
  • Melakukan pertentangan ide
  • Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
  • Menggunakan partikel penegas
  • Saudaralah yang bertanggung jawab.

12. Kelogisan

Kelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Perhatikan kalimat di bawah ini.

  • Waktu dan tempat kami persilakan.
  • Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
  • Bapak Menteri kami persilakan