searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh teks puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak Ibu Guru dan anak didik dalam mencari referensi tentang contoh teks puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

A. Pengertian Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya.
B. Pengertian Syair
Syair adalah puisi atau karangan sastra melayu lama dengan bentuk terikat dan mementingkan irama sajak. Apabila kita menggali lebih dalam mengenai Pengertian Syair, syair secara bahasa berasal dari bahasa melayu Syu’ur yang artinya perasaan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) syair adalah puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik yang berakhir dengan bunyi yang sama. Orang yang membacakan syair atau membuat syair disebut penyair atau pujangga. Syair seperti dalam pengertiannya adalah bentuk yang terikat, sehingga ia mempunyai aturan-aturan tersendiri.
Syair merupakan jenis puisi lama yang pada tiap-tiap bait itu terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair tersebut digunakan untuk melukiskan hal-hal yang panjang contohnya seperti tentang suatu cerita, nasihat, agama, cinta, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, bait-bait didalam syair ini sangat banyak. Ditinjau dari struktur fisiknya, syair ini sangat terikat oleh jumlah baris didalam satu bait, jumlah suku kata didalam tiap baris, jumlah bait dalam tiap puisi, dan aturan didalam hal rima dan juga ritma.
C. Pengertian Gurindam
Gurindam merupakan suatu puisi lama yang berisi dua bait, dalam setiap baitnya ada dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang satu kesatuan secara utuh. Gurindam dibawa oleh sastra Hindu atau orang Hindu. Gurindam yang berasal dari India atau bahasa “Tamil” yakni kirindam dalam arti perumpamaan, mula-mula asmal. Baris yang pertama berisi seperti soal, perjanjian atau masalah dan baris yang kedua berisi jawabannya atau akibat dari masalah atau peranjian di baris pertama tadi.
D. Contoh Teks Pantun
Berikut ini adalah beberapa contoh pantun anak-anak, agama, nasihat, teka-teki, jenaka sebagai berikut.
1. Pantun Anak-Anak
Lihat hiburan kuda kepang
Penarinya sedang bergoyang
Ayo kita ke tanah lapang
Jangan lupa bawa layang-layang
Pasar baru tempatnya kain
Awas dompet jangan hilang
Desa tempatnya bermain
Seperti bolang berpetualan
Pumpung induk belum tiba
Burung elang terbang melayang
Pumpung kita masih muda
Ayo kita berpetualang
Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ibu pulang
Pergi ke kota di hari Minggu
Baju terselip di dekat pintu
Hadiah lama kutunggu-tunggu
Sebab ku dapat juara Satu
Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Kemana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung
Berenang-renang dua ekor itik
Pada sore yang indah di hari selasa
Jadilah anak yang berbudi baik
Selalu membantu kepada sesama
Jalan-jalan ke pasar raya
Di pasar membeli keripik
Hari libur telah tiba juga
Saatnya tamasya dan piknik
Ada kucing tidur di dalam kamar
Karena hujan, di luar dingin
Selain rajin belajar
Sesekali perlu engkau bermain
Kolang kaling es kelapa
Campur sedikit air nira
Ayah pulang bawa apa
Ayah pulang bawa gembira
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Minum kopi di saat hujan
Memang nikmat sekali rasanya
Anak baik anak teladan
Jadi kebanggaan keluarga
Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit di kebun siapa penggalinya
Jika tuan cerdik sungguh
Langit tergantung di mana talinya
Dengar lagu berirama
Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja
Sofa empuk berwarna jingga
Beli ayam dengan lalapan
Masa muda harus bekerja
Agar bahagia dan berkecukupan
Ke pasar beli balon udara
Di tengah jalan balonnya meletus
Betapa hati sangat gembira
Nilai ujian dapat seratus
Membuat manisan dari buah salak
Dijual dengan macam-macam harga
Jadi anak berbaktilah pada ibu bapak
Agar kelak bisa masuk surga
Lalu terbang jauh ke kota
Pak kusir selalu setia
Temani kami dengan cerita
Burung dara terbang melanglang
Hinggapnya di pucuk dedahanan
Setiap kali ayah pulang
Selalu bawa kebahagiaan
Sangat tajam giginya bajing
Tajam seperti bambu runcing
Lihat udin dikejar anjing
Nenek takut sampai terkencing
Akar alang entah menghilang
Tumbuh bukan sebagai tanaman
Hati senang bukan kepalang
Bermain bola bersama teman
Wangi nian kembang kenanga
Manalah indah pohon ara
Naik gunung mencari bunga
Hati senang hati gembira
Harimau mengaum dengan sombong
Menghina hewan yang jelek
Masih kecil giginya ompong
Mirip dengan nenek-nenek
Bu Siti jualan bubur
Bubur dicampur buah kelapa
Selesai sahur langsung tidur
Bangun-bangun sudah berbuka
Beli computer itu biasa
Supaya belajar jadi semangat
Mari kita belajar puasa
Agar kita jadi kuat
Akhir bulan mendapat gaji
Gaji untuk membeli ketupat
Rajin-rajinlah sholat dan mengaji
Janganlah lupa puasa dan zakat
Pergi ke pasar membeli sapu
Tidak sengaja menginjak duri
Jangan lupa sholat lima waktu
Di sela kegiatan sehari-hari
Para petani memanen padi
Saat di sawah melihat batu
Ingatlah Allah Setiap hari
Dengan sholat lima waktu
Jangan terbang tinggi-tinggi
Nanti dapat jatuh kebawah
Ayo sholat untuk luruskan hati
Didalam ibadat turuti sunnah
Buah semangka dibelah-belah
Dapat sebagai pelepas dahag
Ikutilah firman Allah
Supaya dapat masuk surga
Jalan-jalan ke Kota Mekah
Menginap semalam di Kuala Muda
Sholat itu adalah perintah
Jika ditinggal masuk neraka
Buah mentimun buah bergetah
Hati-hati untuk memakannya
Jika suka tinggalkan ibadah
Sudah pasti masuk neraka
Depan rumah ada pohon mangga
Sebelahnya ada daun suji
Jika ingin masuk surga
Janganlah lupa selalu mengaji
Menyiram tanaman setiap hari
Salah satunya tanaman tomat
Banyak Nabi antara Nab
Tak semulia Nabi Muhammad
Membeli anting dan juga kalung
Jika dipakai terlihat mengkilap
Kepada Allah tempat bergantung
Kepada Nabi tempat mengucap
Jalan-jalan lihat pohon pinang
Pinang tumbuh di tepi serambi
Jangan lakukan hal yang dilarang
Jika tidak ingin dibenci Nabi
Siang-siang makan jambu biji
Jambu biji sangatlah manis
Mari menabung untuk berhaji
Pulangnya nanti memakai gamis
Siang hari ke pasar baru
Mari kita membeli ragi
Selamat natal dan tahun baru
Semoga esok lebih baik lagi
Buah nanas rasanya manis
Dapat juga dijadikan bekal
Anak cantik jangan menangis
Karena sekarang hari natal
Di meja banyak semut
Mengerubungi buah leci
Lebih baik kita menurut
Jika kita ingin diberkati
Pulang sekolah berlari-lari
Karena akan datangnya hujan
Lakukan Tri Sandya tiga kali sehari
Jangan pernah anda lewatkan
Pergi ke kota beli bakpia
Jangan lupa membeli nasi
Kedamaian tiba ke dunia
Tebarlah kasih dengan tat twam asi
Ayahku seorang petani
Punya sawah punya ladang
Mari belajar hari ini
Agar masa depan lebih gemilang
Pergi memancing saat fajar
Pulang siang membawa ikan
Siapa yang rajin belajar
Jadi orang sukses kemudian
Cepat bergegas untuk bertemu
Bertemu sambil membawa gulali
Kaya harta miskin ilmu
Tentulah merugi sama sekali
Ikut lomba tapi kalah
Lalu pulang dengan hati kesal
Saat muda rajin sekolah
Saat tua tidak akan menyesal
Berlari cepat mengejar waktu
Terlambat sudah tertinggal kereta
Pendidikan itu harus nomor satu
Bagi kemajuan bangsa kita
Liburan seru di kota Blitar
Tak ingin pulang terburu-buru
Jika diri jadi pintar
Berterimakasihlah kepada guru
Pukul tujuh pagi masuk kelas
Kerjakan tugas soalnya rumit
Menuntut ilmu dengan ikhlas
Untuk cinta-cita setinggi langit
Makan soto ditambah keca
Sambil melamun dan mereka-reka
Selalu hati-hati dalam berucap
Agar hati orang tidak terluka
Tukang kayu mencari palu
Tukang bicara mencari kata
Hendaklah kita punya malu
Agar selalu ingat jangan berdusta
Bola jatuh di bawah kolong
Mata mencari berkali-kali
Hendaknya kita saling menolong
Karena menolong tanda peduli
Ke pasar raya membeli anting
Anting dibeli berjumlah lima
Tahu sesuatu itu penting
Paham perkara itu yang utama
Petani di sawah memangkas rumput
Agar tak ada hewan melata
Masa depan itu harus dijemput
Dengan ilmu maupun harta
Pergi ke desa melihat wayang
Lalu pulang menonton akrobat
Istri patuh suami penyayang
Menjadi berkah hingga akhirat
Semua lauk habis sudah
Hanya tersisa sepiring gula-gula
Sejak dini rajin ibadah
Sering mengaji tambah pahala
Membawa umpan dengan wadah
Menjerat ikan dengan jala
Luruskan niat dalam ibadah
Agar berkah dan berpahala
Teriak keras sampai ke urat
Tak seorang pun akan tahan
Jika kau ingin hidup selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Hari ini hari selasa
Esoknya hari rabu
Jika ingin masuk surga
Ingat ibadah nomor satu
Hutan rimba tumbuh lebat
Karena sering diguyur hujan
Jadilah kakak yang hebat
Agar kelak jadi tauladan
Anak gadis pipi merona
Memakai gelang kalung mutiara
Agar hidup penuh makna
Pedulilah terhadap saudara
Pergi pagi memancing ikan
Memancing ikan di kolam taman
Cuci tangan sebelum makan
Agar sehat sepanjang zaman
Mendengar anak berlagu dendang
Seruling ditiup membentuk irama
Jangan kamu banyak begadang
Karena kesehatan itu utama
Seribu rupiah untuk layang-layang
Senar terulur putuslah sudah
Anak-anak semua yang kusayang
Jangan pernah lupa bersedekah
Bunga mawar indah bunganya,
tapi awas terkena duri.
Jika kamu tahu jawabannya,
Binatang apa yang tanduknya di kaki?
Jawabannya adalah Ayam Jantan.
Jalan-jalan ke rumah teman,
pulangnya bertemu luwak.
Lebih lebar kepala dibanding bandan,
hewan apa itu coba tebak?
Jawabannya adalah Ikan Pari.
Jalan-jalan bertemu ketam,
karena takut ku lempar batu.
Hewan apa yang darahnya hitam?
kakinya banyak badannya satu?
Jawabannya adalah cumi-cumi.
Ke goa mencari batu bertuah,
ketemunya malah kunang-kunang.
Memiliki belalai tapi bukan gajah,
hobi berdengung tapi bukan kumbang.
Jawabannya adalah Lebah.
Ingin hati bermain kayak,
tapi apa daya langit sedang mendung.
Jika kamu mampu menebak,
Binatang apa yang tanduknya di hidung?
Jawabannya adalah Badak.
Awas jatuh nanti luka,
ibu bisa marah pula.
Kalau kamu dapat menerka,
binatang apa yang tak memiliki kepala?
Jawabannya adalah kepiting atau yuyu atau bisa juga ketam.
Pergi bermain ke rumah surti,
malah ketakutan melihat kilat.
Jika kamu mampu mengerti,
binatang apa yang berjenggot lebat?
Jawabannya adalah Singa.
Kalau bertemu ular berbisa,
lebih baik jika kamu mundur.
Coba ayo terka kalau bisa
bergigi tajam berjalan sambil tidur.
Jawabannya adalah buaya
Alpukat enak buahnya,
tapi hati-hati dimakan semut.
Jika kamu tahu jawabnya,
hewan apa yang bertanduk di mulut?
Jawabannya adalah Nyamuk.
Tertawa mengusir duka,
bahkan sedih pun akan berbalik.
Jika kamu mampu menerka,
binatang apa tidur terbalik?
Jawabannya adalah Kelelawar.
Mendengar ibu sedang masak,
Ternyata masak kue panggang.
Kalau kamu pintar menebak,
ular apa yang ada di pinggang.
Jawabannya adalah Ikat Pinggang.
Jari sakit dikarenakan luka
Lukanya sangatlah besar
Ini contoh pantun jenaka
Untuk anak sekolah dasar
Sungguh sedap makan ketupat
Kiriman berasal dari kakak ipar
Kami anak kelas empat
Rajin studi dan pintar-pintar
Satu titik dua koma
Anak monyet memanfaatkan gincu
Lihat anak kelas lima
Suka ngebanyol dan melucu
Panas-panas kota Jakarta
Akibat pemanasan dunia
Bila mendambakan lulus sarjana
Tidur malam tanpa celana
Awalnya bersua artis tara
Artisnya bersuara merdu
Bila rindu merasa membara
Itulah tanda cinta berpadu
Nasi uduk tetap anget
Beli nye di tepi jalan
Yang kembali duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
Berjalan ke atas rotan
Liat bawah air ya kering
teringat adek di kala makan.
air mata jatuh ke piring.
Mangga muda jangan dibeli,
karena rasanya asam sekali.
Kusangka dia tetap sendiri,
Ternyata udah memiliki 6 suami
Topi kotak di dlm butik
Biarlah berwajah jelek
Tapi ahlak berwajah cantik
Membeli pakaian dihari minggu.
Baju dibeli di dalam pasar,
Ingin peluk dirimu namun aku tak mampu.
Karena badanmu amat besar
Meminum jamu sambilah berdiri.
Di seduhnya cepat berduduk dibangku.
Bilanya hati kamu masi sendiri.
Berikanlah area untuk diri aku.
Naik keatap memakai lamborjini
lamborjini bekas pakain pita
Cobalah tatap mata aku ini
Akan engkau bisa satu berkas cinta
Pasar Banjar ada dikota
Perginya belanja mempunyai uang saku
Bilanya kau di kejar cinta
Sembunyilah dalam hati aku
Radionya Didalam diPasar Slipi
Rawanya Buaya Pasarnya Cipaku
Tadinya dimalam ku bermimpi
Luna Maya menjadi jodoh aku
E. Contoh Teks Syair
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu itu tak akan habis dieja
Untuk bekal sepanjang usia
Ayo ke sekolah tak perlu malas
Belajar yang rajin di masing-masing kelas
Jaga sikap jangan jadi orang culas
Jangan biarkan hati berubah keras
Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu
Jika kamu memiliki mimpi
Datanglah untuk belajar di sini
Bisa jadi bekal untuk diri
Pasti akan berguna di masa nanti
Ilmu akan membuatmu terjaga
Dari suramnya waktu serta masa
Cemerlang nantinya akan senantiasa
Menyinarimu saat masa dewasa
Dunia sekarang begitu maju
Jadikan ilmu sebagai pegangan
Sebagai benteng agar tidak tertipu
Sehingga hidup penuh kebahagiaan
Tuntut ilmu tanpa rasa jemu
Tak perlu khawatir kan rugi waktu
Pelajaran akan bermanfaat buatmu
Tuntun hidup jadi bahagia
Selalu guru adalah sumur ilmu
Kita timba setiap waktu
mereka tidak pernah jemu
Apalagi menggerutu
Kita saja yang masih kurang
Belajar juga masih jarang
Masih suka berbuat curang
Akhirnya jadi terbelakang
Sudah saatnya kita bangkit
Dari semua rasa sakit
Hilangkan semua pikir sempit
Segera berlayar dengan rakit
Rakit kita untuk masa depan
Dengan layar pengetahuan
Melewati setiap kemalasan
Untuk meraih semua harapan
Karena kita generasi bangsa
Yang harus gagah perkasa
Melanjutkan setiap asa
Teruskan pahlawan sudah berjasa
Perhatikanlah jika tiada dua burung terbang beriring
Rasakan kepenatan dikala sunyi merebak diri
Seperti apa nuansa diri merajut belukar jiwa
Sebagaimana kita gunakan langkah berbuat silap
Masih mencuat manis angan dan kericuhan masa itu
Dimana kita berkeluh kesah,
bercanda gurau berteman
Tatkala khayal berselimut rindu ini bersenyap datang
Masihkah mungkin bersua riang manapak jalanku
Pernah jadi musuh, teman sampai sahabat dalam hari
Merangkul arti mana riak merias diri
Kini waktu seakan menetes meresap hilang
Masa ini tetap tinggal,
namun kalbu tak bisa terlup
Tak mungkin berulang
tapi bersemayam dalam hati
Sedih kali ini jadilah memori
kebahagiaan akan kebersamaan
Tak kuingat dalam setiap nafas,
tapi kupendam sebagai pelangi hidup
Teringat saat pertama berjabat
Kau sapa aku dengan hangat
Hingga menjadi teman erat
Berpisah pun terasa berat
Selalu hadi dalam hati suka
Tetap setia ketika datang duka
Bahkan kau tak pernah murka
Meskiku pernah membuatmu luka
Sering bertengkar dalam berteman
Menjaga diri dalam kebenaran
Bersama mengisi persahabatan
Mencegah diri dalam kenistaan
Sahabatku yang selalu hadir
Dalam setiap ujian takdir
Tetap ditempuh badai petir
Menghadirkan senyum yang terukir
Wahai sahabatku di setiap waktu
Kini kita sudah jarang bertemu
Sibuk urusan diri pun jemu
Kudoakan selalu dalam sujudku
Ini sebuah guratan syair
Untukmu yang selalu terpikir
Dan angan selalu hadir
Tapi terpisah oleh takdir
Sahabatku yang sedang jauh
Hati tetap dekat raga jauh
Tak mampu berlayar angkat sauh
Untukmu sahabat rinduku penuh
Suatu saat kita pasti bertemu
Untuk saling melepas rindu
Bercerita tentang masa lalu
Tentang tawa dan tangi bersamamu
Untukmu sahabatku aku berharap
Dalam syair yang tak terucap
Meski tak bisa saling tatap
Semoga persahabatan bertahan tetap
Saling menjaga dalam untaian doa
Dalam setiap kesempatan masa
Tetap menjaga meski berada
Hati jiwa selalu bersama
Orang kaya jangan suka menghina
Karena kaya miskin sama saja
Tiada manusia yang hina
Karena hidup itu layaknya roda
Jika berteman jangan bergaduh
Tak ada gunanya bila bermusuh
Jangan pula bersikap angkuh
Karena tersisih membuah hidup keruh
Walau kamu sudah besar
Jangan bertutur kata dengan kasar
Jadilah pribadi yang sabar
Agar tetangga tak jadi gusar
Jika diri terus ikuti syahwat
Hidup bisa jadi lebih berat
Jiwa bisa jadi tak terawat
Hati juga bisa rusak berkarat
Pandang orang yang posisinya di bawah
Jangan arahkan kepala menengadah
Agar diri tak tergoda untuk bermewah
Aku pula bukan mawar istimewa
Yang dikawal duri kemana-mana
Cukuplah makan puaskan dahaga
Bergaul indah dengan tunawisma
Tak ada daya pada diri yang biasa
Merasa cinta pada sang bijaksana
Cukuplah tahukan diri sahaja
Yang tak layak bersanding dengannya
Kau demikian sempurna
Bak cincin berhiaskan permata
Tiada cacat tiada luka
Memandangmu sejukkan netra
Tak pantas rasanya kumbang nyatakan cinta
Pada bunga yang telah mekar sempurna
Tapi bagaimana pula hendak dikata
Saat rasa suka menjalar di dada
Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputra seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya.
Empu Jatmika terus bertambah usianya
Hingga dewasa menjadi cendikia
Dikawinkan dengan Sira Manguntur namanya
Putri cantik pandai bertutur kata.
Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat
Kakak beradik tampan gagah muda belia
Itulah namanya putra Empu Jatmika
Sama elok sama tampan sama pandainya.
Karena sudah keadaan
Sakitlah Mangkubumi yang dipertuan
Hamba sahaya semua bersedih menaruh kasihan
Kemudian semua sanak famili dikumpulkan.
Saudagar Mangkubumi yang dipertuan
Sakitnya bertambah tidak tertahan
Selalu dijaga seluruh handai taulan
Dari hari berganti bulan.
Setelah Mangkubumi merasa tidak kuat bertahan
Saatnya dunia yang fana harus ditinggalkan
Nafas terengah air mata mengalir perlahan
Lemah tak berdaya sekujur badan.
Empu Jatmika dan kedua putranya
Duduk bersimpuh bersama ibunya
Membelai mencium tangan ayahanda
Duduk terpekur membaca doa.
Lalu berkata Mangkubumi tercinta
Meninggalkan amanat kepada anakda
Hadirin mendengar dengan hikmatnya
Diterimalah wasiat oleh anak cucunya.
Adapun amanat yang ditinggalkannya
Kepada anaknya Empu Jatmika
Tersusun bunyi kata-katanya
Harus kerjakan diingat pula.
Wahai anakku Empu Jatmika
Serta cucuku Empu Mandastana
Lambung Mangkurat duduk beserta
Sira Manguntur dan neneknya Sitira.
Jika aku sudah tak ada lagi
Meninggalkan dunia yang fana ini
Pertama-tama jagalah diri
Martabat keluarga dijunjung tinggi.
Kedua pula janganlah kikir
Bersikaplah adil tak boleh mungkir
Hormatilah pula setiap orang pakir
Setiap tindakan harus dipikir.
Selain itu sebagai ketiga
Sesudah aku meninggalkan dunia
Hendaklah turut dan kerjakan segera
Pergilah anakda dari negeri kita.
Sebabnya itu wahai anakku tersayang
Di negeri Keling negeri kita sekarang
Banyaklah orang sebagai penghalang
Yang iri dengki selalu datang.
F. Contoh Gurindam
1. Gurindam Dua Belas
Barang siapa hendak bertanya
Maka tanyalah pada ahlinya
Maka carilah ke para guru
Keberhasilan akan kau rengkuh
Nanti dirimu akan terjatuh
Maka haruslah taati adab
Haruslah tekun dan juga sabar
Bagaikan kursi tidak bertumpu
Bukan sekadar raih ijazah
Baik si kanak atau si tua
Namun juga harus diamalkan
Bagaikan bayang tanpa si badan
Bagaikan sinar di kegelapan
Bagai membangun sebuah atap
Kepada murid yang dia ajar
Kepada guru yang tengah didik
Maka harus cari ilmu
Nanti dia jadi celaka
Maka kita akan mampu mengenal-Nya
Maka nanti dia jadi pembangkang
Maka hatinya tak akan lirih
Kepada rekan jangan biadab
Maka nanti dia ‘kan kelimpungan
Maka nanti dia ‘kan kebingungan
Agar ilmu tidak terlupakan
Namun juga harus pandai di tindak
Bagai pohon rindang berbuah banal
Namun mesti pelahan bagai mencicil
Jika tidak punya ilmu pedoman
Akan mendapatkan kemenangan
Mesti diajarkan dan diamalkan
Jika kau memang bukan ahlinya
Jika dididik dengan bentakan
Bukan sekadar dengan ucapan
Nanti Tuhan akan memberi balas
Tak akan pernah hilang hingga nanti
Hidup menjadi indah tak akan merugi
Tanda dirinya berhati cantik
Maka haruslah kamu menaati adab
Jangan hanya sekadar meraih ijazah
Tetapi juga harus diamalkan
Bagaikan bayangan tanpa badan
Bagaikan cahaya dari kegelapan
Bagaikan mendirikan sebuah atap
Kepada guru yang sedang mendidik
Maka ketika besar akan jadi pembangkang
Maka hidup tiadalah berguna
Maka gunakanlah dengan efektif
Agar tidak kecewa di kemudian hari
Agar kelak engkau memetiknya dengan kesenangan
Tidak ada manusia yang akan tertipu
Pasti Allah akan murka padanya
Pasti kejayaan akan muncul bersama
Pasti hidupnya tidak akan sempurna
Pasti jiwa akan tenang tiada kegelisahan
Janganlah kamu tunda-tunda
Maka hilanglah kesempatan yang berharga
Maka kejayaan tidak akan menyapanya
Maka hidupnya akan kelam
Maka hidup akan merasa kebahagiaan
Maka tak ada yang bisa menipumu
Janganlah menjadi orang yang memelas
Barang siapa melakukan perbuatan maksiat
Jika pikiran selalu tergerus
Jika Anda bermain curang
Dengan orang tua jangan pernah melawan
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati
Belajar janganlah ditunda-tunda
Masa lalu biarlah berlalu
Lestarikan alam kita
Untuk mencapai semua harapan
Hilanglah semua dahaga
Hilanglah semua kabar buruk
Hilanglah semua bentuk maksiat
Hilanglah semua akal sehat
Larilah semua orang serempak
Teruslah berdoa dan jangan lupa bertaubat
Bekerjalah lebih dari rata-rata
Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia
Carilah dengan penuh hati-hati
Hidupnya tidak akan bertahan
Hidupnya akan penuh dosa
Berarti dia berbuat maksiat
Hartanya tidak akan mendapat berkat
Tentulah orangnya patut dipuji
Tak akan pernah hilang hingga nanti
Hidup menjadi indah tak akan merugi
Tanda dirinya berhati cantik
Hilanglah semua dahaga
Hilanglah semua kabar buruk
Hilanglah semua bentuk maksiat
Hilanglah semua akal sehat
Larilah semua orang serempak
Tiada manusia yang akan menipu
Pasti Allah akan murka
Pasti kejayaan muncul bersama
Pasti hidup tidak sempurna
Kelak hidup akan binasa
Pasti persahabatan terjalin hebat
Pasti jiwa tenang tiada keresahan
Pasti hidup menjadi berkat
Jauhkan diri daripada nafsu buana
Ingatlah kepada yang susah sengsara
Kalau tidak mau hidup berantakan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan
Itulah cara menunjukan bakti
Kelak kau akan mati berdiri
Hidupnya tidak akan bertahan
Hidupnya akan penuh dosa
Berarti dia berbuat maksiat
Hartanya tidak akan mendapat berkat
Tentulah orangnya patut dipuji