Mengidentifikasi Laporan Percobaan : Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contoh Teks (Revisi K13)

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi bahasa Indonesia kelas IX seputar teks laporan percobaan yang meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan contoh teks. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang materi bahasa Indonesia kelas IX seputar mengidentifikasi teks laporan percobaan yang meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan contoh teks. Harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami materi bahasa Indonesia kelas IX seputar teks laporan percobaan yang meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan contoh teks yang diberikan oleh Bapak Ibu Guru di sekolah.

Mengidentifikasi Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contoh Teks Laporan Percobaan (Revisi K13)

A. Pengertian Teks Laporan Percobaan

Teks laporan percobaan adalah teks berisi paparan data secara terperinci hasil praktik, pengamatan, dan penelitian. Teks laporan percobacaan ditulis berdasarkan laporan data setelah pengamat selesai melakukan penelitian. Kegiatan percobaan atau penelitian digunakan untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam, psikologi, atau sosial.

B. Tujuan Teks Laporan Percobaan

Teks ini penting untuk mengetahui kegiatan dilakukan dan rekaman data didapatkan. Teks laporan percobaan juga salah satu bentuk komunikasi ilmiah secara tidak langsung dengan orang lain. Penulisan teks laporan percobaan harus jelas, lengkap, dan tidak bertele-tele agar pembaca dapat memahami isi teks dengan baik. Kejelasan teks laporan percobaan diperlukan dalam pemakaian bahasa, istilah, atau kata-kata mudah dipahami, dicerna, dan dimengerti bagi pembaca.

C. Ciri-Ciri Teks Laporan Percobaan

Ada beberapa ciri utama teks laporan percobaan yang perlu kalian ketahui sebelum membuat teks laporan percobaan. Adapun ketujuh ciri-ciri teks laporan percobaan tersebut adalah sebagai berikut. 

  1. Teks laporan percobaan disusun berdasarkan hasil percobaan, pengamatan, atau penelitian disertai pemecahannya.
  2. Pembahasan masalah teks laporan percobaan dikemukakan secara objektif sesuai realitas atau fakta yang dapat diuji kebenarannya.
  3. Teks laporan percobaan disusun berdasarkan struktur isi teks secara runtut dan sistematik.
  4. Teks laporan percobaan menggunakan bahasa ilmiah baku, jelas, komunikatif, dan logis sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas dan kerancuan.
  5. Teks laporan percobaan ditulis dengan data lengkap sebagai pendukung laporan.
  6. Teks laporan percobaan dibuat menarik dan interaktif.
  7. Teks laporan percobaan menuntaskan masalah-masalah yang dimunculkan secara terperinci dan lengkap.

D. Contoh Teks Laporan Percobaan

Berikut ini adalah salah satu contoh teks laporan Percobaan yang bisa kalian jadikan referensi dalam membuat, menulis, atau menyusun teks laporan percobaan.

Bioteknologi Pembuatan
Tapai Ketan Merah

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Tapai merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tapai dibuat dari beras, beras ketan, atau singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tapai melibatkan banyak mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat dalam ragi tapai adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizoopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. kelompok microoraganisme tersebut bekerja sama dalam mengahasilkan tapai.

Mikroorganisme dari kelompok kapang akan mengahasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian, khamir akan mengubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkohol pada tapai. Semakin lama tapai tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Berdasarkan uraian tersebut, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut pembuatan tapai, khususnya menggunakan bahan dari beras ketan merah (Oryza sativa L).

2. Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam kegiatan percobaan ini sebagai berikut.

a. Apakah faktor yang memengaruhi proses fermentasi?
b. Adakah pengaruh penyimpanan secara terbuka dan tertutup terhadap proses fermentasi? 

3. Tujuan Percobaan Tujuan dilaksanakannya percobaan bioteknologi fermentasi ini sebagai berikut.

a. Percobaan dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan tapai ketan merah.
b. Percobaan dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi tapai ketan merah.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri atau jamur. Sementara itu, bioteknologi biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu dalam proses pengkloningan atau kultur jaringan. Bioteknologi berasal dari kata Latin yaitu bio (hidup), teknos/teknologi (penerapan), dan logos (ilmu). Cabang biologi ini mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme, ataupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.

2. Pengertian Tapai Ketan

Tapai merupakan makanan tradisional dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tapai ketan merah dibuat dengan cara difermentasi selama 2-3 hari dengan bantuan bakteri Saccharomyces cerivisiae, Mucor chlamidosporus, dan Endomycopsis fibuligera.

3. Pengertian Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen), Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik. Selain itu, fermentasi merupakan respirasi dalam lingkungan anaerobik tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi, beberapa komponen lain dapat uga dihasilkan dari fermentasi, seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol.

C. Metode Percobaan

1. Hipotesis

Proses fermentasi pada tapai ketan merah dalam wadah tertutup lebih cepat dibandingkan pada ketan dalam wadah terbuka.

2. Variabel

a. Variabel Manipulasi
Ketan merah yang sudah diberi ragi disimpan dalam dua wadah berbeda, yaitu wadah terbuka dan tertutup.
b. Variabel Respons
Perbedaan lama proses fermentasi dan rasa dihasilkan.
c. Variabel Kontrol
Jenis beras ketan, ragi, dan suhu ruangan sama.

3. Rancangan percobaan

Perlakuan I : Ketan merah disimpan dalam kedaan tertutup rapat.
Perlakuan II : Ketan merah disimpan dalam keadaan terbuka

4. Alat dan Bahan

a. Bahan

  • Beras ketan merah 500 gram
  • Daun pisang secukupnya
  • 2 butir ragi 4) Air
b. Alat
  • Panci
  • Baskom
  • Stoples
  • Sendok

5. Langkah Kerja

  1. Cuci beras ketan hingga bersih.
  2. Rendam selama satu jam, lalu tiriskan.
  3. Kukus ketan merah hingga matang, lalu dinginkan.
  4. Haluskan ragi, lalu taburi ketan merah dengan ragi.
  5. Setelah merata, masukkan ketan dalam dua baskom. Baskom pertama ditutup rapat. Sedangkan baskom kedua dibiarkan terbuka.
  6. Simpan dan amati perubahan yang terjadi.

D. Paparan Data dan Hasil Percobaan

Setelah melakukan penelitian selama dua hari pembuatan tapai ketan merah, kami memaparkan faktor-faktor terlibat dalam pembuatan ataupun proses fermentasi. Pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

1. Konsentrasi Garam

Konsentrasi garam dianjurkan adalah 5-15% (20-600 S). Garam berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jenis-jenis migroorganisme pembusuk tidak diinginkan selama proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan migroorganisme). Mikroorganisme yang diinginkan adalah jenis-jenis bakteri penghasil asam. Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar jaringan sel yang mengandung sakarida. Sakarida merupakan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah karena cairan dalam sel-sel jaringan tertarik keluar. Oleh karena itu, secara periodik harus diadakan penyesuaian kadar garam.

2. Suhu

Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan akan tumbuh. Umumnya diperlukan 300० C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300० C, pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi pertumbuhan produk.

3. Oksigen

Ketersediaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Unsur ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Sebagai contoh, khamir dalam pembuatan anggur dan roti biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung. Sementara itu, bakteri-bakteri penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses selama proses fermentasi berlangsung. Oleh karena itu, proses fermentasi pada ketan merah dalam wadah tertutup rapat lebih cepat dibandingkan wadah tertutup.

Berikut tabel perbedaan kematangan, rasa, dan kadar air berdasarkan dua perlakuan yang diujicobakan.


E. Simpulan

Setelah kegiatan percobaan dilakukan, dapat kami simpulkan bahwa fermentasi pada tapai ketan merah terjadi selama 2-3 hari. Dalam proses pembuatan tapai merah terdapat aspek yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi berlangsung secara sempurna. Proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itu, proses fermentasi tapai ketan merah dalam wadah tertutup rapat lebih cepat dibandingkan tapai ketan merah wadah terbuka. Lamanya proses fermentasi juga memengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.