Sikap Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf | Agama Islam SMP Kelas VII (Revisi)

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi agama Islam seputar sikap ikhlas, sabar, dan pemaaf revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang materi agama Islam seputar sikap ikhlas, sabar, dan pemaaf revisi. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami materi agama Islam seputar sikap ikhlas, sabar, dan pemaaf revisi yang diberikan.

Sikap Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf | Agama Islam SMP Kelas VII (Revisi)

A. Q.s An-Nisa Ayat 146


Artinya:

"Kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada (agama) Allah dengan tulus ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang beriman." (Q.S. An-Nisa /4:146).

B. Q.S. Al-Baqarah Ayat 153, Q.S. Ali Imran Ayat 134


Artinya:

"(Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (Q.S Ali Imran/3:134).


Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah/2:153).

C. Hadits tentang Ikhlas


Artinya:

Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan meninggikan derajatnya (di dunia dan akhirat)." (H.R. Muslim).

D. Hadits tentang Sabar


Artinya:

Dari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan r.a., berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Amat menanjubkan sekali keadaan orang mu'min itu, sesungguhnya keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang demikian itu hanya untuk orang mu'min itu belaka: yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, lalu ia bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran, dan ia bersabar, hal ini pun adalah kebaikan baginya." (H.R. Muslim).

E. Hadits tentang Pemaaf


Artinya:

Ali r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan di akhirat? Memberi maaf orang yang menzalimimu, menyambung silaturahim orang yang memutuskanmu, dan memberi orang yang menghalangimu." (H.R. Baihagi).

F. Kandungan Q.S. An-Nisa Ayat 146 dan Q.S. Al-Baqarah Ayat 153

1. Kandungan Q.S. An-Nisa Ayat 146

  • Allah akan memberi pahala yang besar dan menempatkan orang-orang munafik yang bertaubat dan memperbaiki diri sebagaimana tempat orang-orang mu'min di surga.
  • Amal perbuatan manusia harus dilakukan ikhlas karena Allah swt. tanpa adanya rasa pamrih dan riya atau pamer, karena keikhlasan inilah amal perbuatan manusia diterima oleh Allah swt. dan diberi balasan berupa pahala yang besar.

2. Kandungan Q.S. Al-Baqarah Ayat 153

  • Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong dalam menghadapi cobaan hidup.
  • Dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup, orang yang beriman hendaknya menyertakan Allah dalam mengatasinya.
  • Allah mencintai orang-orang yang sabar dan mau menjadikan kesabaran sebagai salah satu sikap yang diperlukan dalam menghadapi cobaan, kesedihan, dan kesulitan hidup.
  • Allah memberikan gambaran bahwa kesabaran akan membawa kebaikan dan kebahagiaan hidup,sehingga tidak ada alasan bagi orang-orang yang beriman untuk larut atau sedih dalam cobaan atau ujian hidup.

G. Kandungan Q.S. Ali Imran Ayat 134 dan Hadits tentang Ikhlas

1. Kandungan Q.S. Ali Imran Ayat 134

  • Orang yang mengaku bertaqwa harus membuktikkan diri dengan membiasakan diri menafkahkan hartanya di jalan Allah, baik di kala memiliki kelebihan maupun ketika kala tidak memiliki kelebihan harta.
  • Allah  menyanjung orang-orang yang mampu menahan amarah dan bersedia memaafkan kesalahan orang lain.
  • Allah memerintahkan orang-orang yang pernah berbuat salah atau menyakitinya.

2. Kandungan Hadits tentang Ikhlas

  • Orang Islam yang ikhlas dalam berbuat, termasuk menafkahkan harta benda kepada keluarganya, maka amal perbuatannya tersebut dinilai sebagai sedekah.
  • Orang yang berjihad, beribadah, dan berhijrah (melakukan perbaikan diri demi kebaikan) dengan mengharapkan sanjungan, upah, atau niatnya bukan karena Allah swt, maka orang tersebut tidak mendapatkan apa-apa di sisi Allah.

H. Kandungan Hadits tentang Sabar dan Pemaaf

1. Kandungan Hadits tentang Sabar

  • Kesabaran seseorang akan semakin meningkat apabila ia berusaha meningkatkan kesabaran dengan berperilaku sabar  dalam menghadapi permasalahan hidup, termasuk ketika bershadaqah kepada orang-orang yang meminta shadaqah.
  • Seseorang yang tertimpa musibah harus sabar dan ikhlas dalam menjalaninya, dengan mengharap pertolongan dari rudha Allah swt.
  • Orang-orang mu'min harus hidup berbaur dengan berinteraksi dengan masyarakat sekitar atau orang-orang di daerah lain. Saat berbaur ini biasanya terdapat orang-orang yang berbuat buruk, maka hendaklah orang-orang mu'min itu tetap sabar dalam menjalaninya, tetapi tetap dengan memberikan nasihat atau mengajak ke jalan kebaikan. Sabar dalam posisi ini akan dibalas Allah dengan pahala yang besar.

2. Kandungan Hadits tentang Pemaaf

  • Seseorang tidak emosional dalam menyikapi perilaku orang-orang di sekitarnya, meskipun ia dihina atau disakiti, biasanya ia tidak membalas dengan balasan yang serupa atau bahkan yang lebih kejam, namun ia akan melapangkan hati untuk senantiasa memberi maaf.
  • Allah akan memuliakan orang-orang yang mempunyai sifat pemaaf ini, maka Allah akan mengangkat derajat mereka dalam kehidupan sehari-hari.

I. Perilaku Ikhlas

Ikhlas menurut bahasa tulus hati, membersihkan hati, dan memurnikan niat. Menurut istilah mengerjakan amal ibadah dengan niat hanya kepada Allah karena bertujuan mengharap ridha Allah. 

Langkah yang dilakukan ulama untuk menghindari riya' adalah:

  1. Menghadirkan sikap muraqabah.
  2. Menumbuhkan keyakinan dalam hati bahwa riya menghapus amal ibadah.
  3. Mengambil hikmah dari setiap balasan atas perilaku.
  4. Memperbanyak berzikir.
  5. Takut murka Allah.
  6. Memperbanyak ibadah sirri (tersembunyi)

J. Perilaku Sabar dan Pemaaf

Ada tingkatan manusia yang berkaitan dengan pemaaf.

  1. Orang yang mampu menahan amarahnya.
  2. Orang yang memaafkan.
  3. Orang yang tetap berbuat baik kepada orang yang pernah melakukan kesalahan atau menyakiti dirinya.

Dalam ajaran Islam, penerapan sabar dikelompokkan menjadi 4 macam.

  1. Sabar menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah.
  2. Sabar di dalam menahan kesusahan hidup, musibah, cobaan, dan penderitaan.
  3. Sabar dari kesulitan dalam menjalankan perintah agama karena tekanan dari orang lain.
  4. Sabar menghadapi hambatan, ujian, dan rintangan dalam mencapai keinginan dan cita-cita.