Jujur dan Amanah : Pengertian, Sikap, Contoh, Upaya, Buah, dan Keutamaan

searchpengertian.com |  Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, sikap, contoh, upaya, buah, dan keutamaan jujur dan amanah dalam mata pelajaran agama Islam kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, sikap, contoh, upaya, buah, dan keutamaan jujur dan amanah dalam mata pelajaran agama Islam. Untuk lebih jelasnya, silakan simak penjelasannya berikut ini!

Jujur dan Amanah : Pengertian, Sikap, Contoh, Upaya, Buah, dan Keutamaan

A. Pengertian Jujur dan Amanah

Jujur dan amanah merupakan hal penting dalam segala aspek kehidupan. Misalnya dalam kehidupan berumah tangga, perniagaan, dan dalam hubungan yang lebih luas lagi yakni kehidupan bermasyarakat. Jujur dalam amal perbuatan adalah adanya kesesuaian apa yang tampak di luar tubuh dengan konsep yang ada di dalam jiwa. Dalam kehidupan berumah tangga, kejujuran harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga agar supaya bisa meraih rasa tenteram dan bahagia sesuai dengan yang diharapkan.

Demikian halnya dalam dunia perdagangan dan perniagaan, kejujuran adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Penjual atau pembeli harus sama-sama memperoleh keuntungan yang bermanfaat bagi kelompoknya masing-masing. Perdagangan yang tidak diiringi dengan sifat jujur, pasti akan menimbulkan berbagai kasus penipuan dengan jalan, misalnya, memalsukan barang-barang, mengurangi timbangan atau takaran, dan lain sebagainya. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara juga memerlukan kejujuran dari semua pihak. Seandainya tidak ada kejujuran, maka akan menyebabkan keguncangan dan kekacauan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat atau kehidupan berbangsa tersebut.

Sikap jujur akan menjadikan pelakunya terhormat di mata sesama manusia, terlebih di hadapan Allah Swt. Kejujuran akan me­ngantarkan seseorang meraih cinta kasih dan keridhaan dari-Nya. Dan sebalik­nya, kebo­hongan adalah termasuk kejahatan tiada tara yang menjadi penyebab terkuat seseorang mela­kukan berbagai aksi kemungkaran atau kemaksiatan yang akan menjerumus­kannya ke dalam neraka.

Terkait hal ini, Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Berlaku jujurlah kalian, sebab jujur mengarahkan kita pada kebaikan, dan kebaikan me­ngantar kita ke surga. Tiada henti-hentinya seseorang berbuat jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang ahli kejujuran. Hindarilah olehmu sifat dusta sebab dusta mengajak kita pada kekejian, dan kekejian mengantar kita ke neraka. Tiada henti-hentinya seseorang melakukan kedustaan hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”

Rasulullah Saw. adalah sosok yang tidak pernah berdusta kepada siapa pun, baik pihak teman maupun lawan. Di segala lika-liku kehidupannya, beliau sangat teguh memegang janji dan amanah yang telah dititipkan kepada­nya. Tidak satu pun janji yang pernah dilanggar dan tidak disempurnakannya. Ketika musuh-musuhnya telah bebe­rapa kali melanggar perjanjian dalam urusan peperangan, beliau tetap menepati semua isi perjanjian tersebut hingga habis masa berlakunya.

Sifat jujur Rasulullah sangat diakui oleh setiap orang pada masa itu. Baik oleh sesama muslim maupun non muslim. Abdullah Ibn Salam adalah seorang keturunan Yahudi yang bermukim di Madinah. Dia pernah berkata, “Ketika Rasulullah Saw. memasuki Kota Madinah Al-Munawarah, aku mengamati wajahnya dengan sungguh-sungguh, dan setelah itu aku langsung mengucapkan syahadat. Aku bersaksi, Tiada tuhan kecuali Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah”. Lantas, orang-orang Yahudi bertanya kepada Abdullah, “Apa yang mendorongmu menya­takan keislamanmu itu, wahai Ibn Salam?” Kemudian, Abdullah Ibn Salam pun menjawab, “Demi Allah yang tiada tuhan kecuali Dia, sungguh wajah itu bukan wajah seorang pendusta”.

B. Sikap Jujur 

Jujur adalah mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Contoh sikap jujur yaitu seorang penjual dalam hal menakar barang jualan, berusaha untuk tidak mengurangi sedikitpun ukuran timbangannya.


Artinya:

“Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu membawa kepada surga.”(H.R. Bukhari dan Muslim). 

C. Sikap Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya.


Artinya:

“Anas bin Malik berkata, tidaklah Rasulullah saw. berkhutbah kepada kami kecuali beliau bersabda, tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janjinya.” (H.R. Ahmad) 

D. Contoh Sikap Amanah

  1. Memelihara titipan dan mengembalikannya seperti sedia kala
  2. Menjaga rahasia
  3. Tidak menyalahgunakan jabatan
  4. Menunaikan kewajiban dengan baik
  5. Memelihara semua nikmat yang diberikan Allah 

E. Pengertian Istiqamah

Istiqamah berasal dari kata istaqama-yastaqimu Artinya tegak lurus. Istiqamah menurut istilah adalah “sikap teguh dan konsisten dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai tantangan, godaan dan ancaman.”

F. Upaya Mencapai Sikap Istiqamah


Artinya:

“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Hud/11: 12)

Agar kita mampu mencapai tingkatan istiqamah yang benar, perlu upaya dan usaha yang harus dilakukan, antara lain:

  1. Menumbuhkan rasa kepatuhan kepada Allah swt.
  2. Menggunakan akal dan pikiran kita untuk memahami kandungan Al-Qur’an dan hadis
  3. Menjaga hati agar tetap bersih dari segala kotoran dan penyakit hati
  4. Menumbuhkan dan tetap dalam sikap sabar dan tawakal

G. Buah dari Istiqamah


Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kami lah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (Q.S. Fussilat/41: 30-31) 

H. Keutamaan Istiqamah

Beberapa manfaat yang dapat dipetik bagi orang mu’min yang mempunyai sikap istiqamah, yaitu:
  1. Orang yang istiqamah dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan sedih
  2. Orang yang istiqamah akan mendapatkan kesuksesan dalam dunia dan akhirat