Pengertian, Alasan, dan Wujud Manusia Takut Akan Tuhan

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, alasan, dan wujud manusia takut akan Tuhan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, alasan, dan wujud manusia takut akan Tuhan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami pengertian, alasan, dan wujud manusia takut akan Tuhan.

Pengertian, Alasan, dan Wujud Manusia Takut Akan Tuhan

Pengertian Takut Akan Tuhan

Makna takut akan Tuhan adalah keadaan yang mengharuskan manusia membangun hubungan yang baik dan benar dengan Allah. Karena manusia diciptakan oleh  Allah menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Karena manusia diciptakan oleh Allah maka Allah menghendaki manusia untuk menjalin hubungan yang erat dengan Allah. Hidup kudus dan benar adalah cerminan dari hidup yang takut akan Tuhan. Pemazmur dalam Perjanjian Lama mengatakan bahwa Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. (Mazmur 111:10).

Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya (Mazmur 147:11). Penulis Kitab Amsal juga berulangkali memberi penegasan tentang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (Amsal 1:7). Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan; kecongkakan; tingkahlaku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. (Amsal 8:13). Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian (Amsal 9:10). Dan  Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat dan kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 15:33)

Alasan Manusia Takut Akan Tuhan


Berikut ini adalah beberapa alasan manusia takut akan Tuhan. Adapun alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tuhan Adalah Sang Pencipta

Dalam Kitab Kejadian 1:1-27 dijelaskan kepada kita semua bahwa Allah adalah pencipta alam semesta ini, termasuk manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna, yang memiliki akal, pikiran sehingga manusia dibentuk oleh Tuhan sendiri seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian 2:7 "Ketika itulah Tuhan Allah membentuk membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Dengan demikian manusia diharapkan dapat memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Apa yang diperintahkan oleh Tuhan, manusia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia.

2. Tuhan itu Mahakuasa

Dalam peristiwa perjalanan bangsa Israel menuju ke tanah Perjanjian terdapat banyak perkara yang menunjukkan bahwa Tuhan itu mahakuasa. Dalam Keluaran 14:31 dijelaskan betapa Allah itu Mahakuasa ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan Tuhan terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada Tuhan dan mereka percaya kepada Tuhan dan Musa, hamba-Nya itu. Keluaran 15:22-27. Peristiwa bangsa Israel mengalami kehausan, Musa diperintahkan Allah untuk memukul gunung batu dengan tongkatnya, maka keluarlah air untuk diminum (Keluaran 17:5-6). Kemenangan bangsa Israel melawan orang Amalek (Keluaran 17:10-11). Karena Tuhan Mahakuasa maka takutlah bangsa Israel kepada Tuhan dan mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa hamba-Nya itu (Keluaran 14:31).

3.Tuhan itu Kudus

Kata kudus berasal dari kata Ibrani yang berarti memisahkan. Jika Tuhan disebut kudus, hal itu berarti bahwa Ia dipisahkan daripada segala dosa. Oleh karena itu dalam I Samuel 2:2 difirmankan: Tidak ada yang kudus seperti Tuhan, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.

Kekudusan Tuhan menunjukkan ketidaksamaan Tuhan Allah dengan manusia. Ia akan menghukum orang yang menghinakan kekudusan-Nya. Kekudusan Allah menuntut kekudusan umat-Nya artinya umat Allah yang adalah sekutu Allah, juga harus hidup terpisah daripada segala dosa, dan mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan Allah.

4. Tuhan itu Mahatinggi

Tuhan Allah bersemayam di sorga dikatakan dalam mazmur 2:4. Ungkapan ini pertama-tama menunjukkan, bahwa Tuhan Allah sedikit banyak tersembunyi bagi manusia, sebab sorga atau langit tinggi sekali atau jauh dari bumi seperti yang dikatakan dalam Ayub 22:12. Sekalipun demikian Tuhan Allah adalah mahatinggi hal itu bukan hanya menunjukkan ketidaksamaan-Nya dengan manusia, melainkan juga kasih-Nya. Sebab Tuhan Allah yang jauh lebih tinggi daripada manusia.

5. Tuhan itu Kekal

Kata kekal diartikan sebagai keadaan yang tanpa waktu. Akan tetapi dalam Alkitab tidak pernah memberikan arti yang demikian. Ungkapan kekal lebih menunjuk kepada waktu yang panjang, sejak dahulu hingga kini dan sampai selama-lamanya. Dalam Kitab Kejadian 21:33 disebutkan Tuhan Allah adalah Allah yang kekal. Bahwa adalah kekal, menurut Yesaya 40:28 berarti bahwa Tuhan Allah tidak menjadi lelah dan tidak lesu. Sekalipun telah sekian abad lamanya Tuhan Allah melindungi Israel, akan tetapi tiada saat Tuhan Allah tidak dapat melanjutkan perlindungan-Nya. Sebagai yang kekal, yang tidak berbatas waktunya, Tuhan hidup untuk selama-lamanya, Ia tidak akan dipengaruhi oleh perubahan-perubahan waktu atau zaman.

6. Tuhan Layak Mendapat Hormat

Sikap manusia yang menghormati Tuhan adalah bentuk rasa takut manusia pada Tuhan, mengapa Tuhan layak mendapat hormat? Sebagai orang Kristen menghormati Tuhan adalah merupakan perintah Tuhan yang ditulis pada hukum ketiga dalam Hukum Taurat (Keluaran 20:7). Sebagai Allah yang Mahakudus dan memiliki kemuliaan dan kuasa di atas segala-galanya. Maka layaklah Dia mendapatkan hormat dari semua manusia di dunia.

Wujud Manusia Takut akan Tuhan 

Berikut ini adalah beberapa wujud manusia yang takut akan Tuhan.
  • Mengasihi sesama manusia.
  • Memiliki persekutuan baik dengan sesama maupun denga Tuhan.
  • Memiliki hubungan pribadi yaitu melalui doa.
  • Selalu mengucap syukur atas berkat dan keselamatan yang sudah Tuhan berikan kepada manusia.
  • Menerapkan hukum kasih yang sudah diajarkan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 22:37-40.
  • Melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangannya (Keluaran 20: