Contoh Kepribadian dan Pola Pikir Komprehensip Remaja Kristen

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar kepribadian dan pola pikir komprehensip remaja Kristen. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang kepribadian dan pola pikir komprehensip remaja Kristen. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami tentang kepribadian dan pola pikir komprehensip remaja Kristen.

Contoh Kepribadian dan Pola Pikir Komprehensip Remaja Kristen

Kepribadian Remaja Kristen

Menurut Yinger (1965, hal 141) yang dimaksud dengan kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Ungkapan sistem kecenderungan tertentu menyatakan bahwa setiap orang memunyai cara perilaku yang khas dan bertindak sama setiap hari.

Sedangkan kepribadian Kristen adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan kecenderungan berperilaku seperti Kristus yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Seorang yang sudah memiliki kepribadian Kristen adalah seseorang yang menjadi ciptaan baru. Dalam 2 Korintus 5:17 demikian firman Tuhan "Jadi siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang". 

Karena sudah menjadi ciptaan baru maka dalam hidupnya akan menghasilkan buah-buah roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Selain menghasilkan buah-buah roh juga memiliki asa namun tangguh dan tahan uji dalam menghadapi masalah (Efesus 6:10-20) dan hidupnya akan selalu memuliakan Kristus (Filipi 1:12-16).

Pola Pikir Komprehensip

Semua manusia yang diciptakan Tuhan adalah sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan yang lainnya, sebagai manusia yang diciptakan sempurna, maka Tuhan memperlengkapi manusia dengan akal agar mampu untuk berpikir (Mazmur 32:9). Sehingga setiap jam, setiap menit dan setiap saat, kapan saja, di mana saja manusia selalu berpikir. 

Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Dengan berpikir manusia akan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Berpikir yang baik adalah berpikir yang logis. Sedangkan berpikir logis adalah berpikir yang positif, kreatif, dan proaktif (pola pikir yang komprehensip).

Berpikir Positif dan Mulia

Berpikir positif adalah proses tindakan berpikir yang mengatur menata pikiran dengan hal-hal yang baik dan menjauhkan hal-hal yang tidak baik atau jelek. Seperti yang tertulis dalam Filipi 4:8 "Jadi saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji pikirkan itu." Setiap orang yang sudah diperbarui hidupnya di dalam Kristus akan memiliki pola pikir positif yang demikian. Dan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga di dalam Kristus (Filipi 2:5-8).

Cara berpikir positif sangat tergantung dari sikap iman seseorang. Iman yang benar dan baik akan menolong seseorang untuk memiliki pola pikir yang positif. Karena dalam hidup orang percaya selalu diperbaharui oleh roh dan selalu mengenakan manusia  yang baru (Efesus 4:23-32), sehingga dalam berpikir selalu positif dan tidak membiarkan yang baik dikalahkan oleh pikiran-pikiran yang negatif yang dapat merusak pikirannya sendiri.

Kolose 3:5-7 menjelaskan kepada kita bahwa kita harus mematikan perbuatan-perbuatan yang menajiskan dan membuang segala fitnah, geram, marah, dan kejahatan dan perkataan-perkataan kotor keluar dari mulut, namun sebagai orang percaya dan telah menjadi manusia baru yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, dan kesabaran.

Jadi dapat simpulkan bahwa berpikir positif adalah sebagai berikut.
  1. Memikirkan sesuatu yang terjadi dalam kendali Tuhan.
  2. Merasa setara dengan orang lain walaupun berbeda kemampuan, tidak membanggakan diri atau menganggap diri rendah.
  3. Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
  4. Memikirkan sesuatu yang mulai.
  5. Berpikir terus bahwa saya dapat melakukan segala sesuatu bersama dengan Tuhan.
  6. Yakin pada diri sendiri tidak mudah terpengaruh dengan orang lain.

Berpikir Kreatif

Kreatif adalah menemukan sesuatu yang baru, menciptakan suatu karya yang baru, tidak meniru, hasil karya yang aslinya. Berpikir kreatif berarti berpikir yang menghasilkan, cara-cara, penemuan, karya seni yang baru, atau menghasilkan sesuatu yang baru melalui proses berpikir. Ketika manusia ditempatkan di Taman Eden Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk menjaga dan mengusahakan seluruh tanaman yang ada di Taman Eden (Kejadian 2:15). 

Dalam hal ini jika manusia tidak memiliki cara berpikir yang kreatif maka tidak dapat mengusahakan dan mengembangkan tanaman yang ada di Taman Eden. Dengan berpikir pula manusia dapat menjalankan mandat Allah yang tertulis dalam Kitab Kejadian 1:28 yang demikian bunyinya "Allah memberkati mereka lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi".

Beberapa  contoh berpikir kreatif dalam Kitab Kejadian 2:15 misalnya Tuhan menciptakan pohon-pohonan, maka dengan berbagai macam pohon tersebut ada pohon yang yang bisa dibuat untuk meja, kursi, lemari, dan masih banyak lagi. Sedangkan tanaman kapas dibuat bahan dasar kain.

Berpikir Proaktif

Berpikir proaktif berarti lebih  aktif, jadi berpikir proaktif mengandung dua hal yang penting yaitu inisiatif dan positif. Artinya semua inisiatif yang timbul dari pikiran diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, tanpa ada yang menyuruhnya. Jadi, berpikir proaktif cenderung ke tindakan seseorang. Contoh berpikir proaktif dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2:3-8).

Hal ini dilakukan Yesus tanpa ada yang menyuruh Yesus, karena dalam perkawinan di Kana tersebut kekurangan anggur maka dengan inisiatif Yesus menyuruh para pelayan untuk mengisi tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Dan kemudian Yesus berkata cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta dan setelah pemimpin pesta mengecap air berubah menjadi anggur. Sedangkan dalam Injil Yohanes ketika hendak memberi makan lima ribu orang dengan hanya dengan 5 roti dan 2 ikan.

Sebagai remaja Kristen yang bertumbuh dewasa hendaknya juga mengembangkan cara berpikir proaktif, misalnya seorang pemimpin karang taruna di kampung harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan organisasinya sehingga organisasi yang dipimpinnya dapat berkembang dan ada kemajuan.

Pola pikir yang komprehensip terbentuk dari pola pikir positif, kreatif, dan proaktif. Ketiga pola tersebut hendaknya dikembangkan supaya hidup lebuh bermanfaat, bagi keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat.