Sistem Reproduksi pada Manusia | Pembelahan Sel

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pembahasan tentang sistem reproduksi pada manusia bagian pembelahan sel dalam pembelajaran IPA kelas sembilan semester 1. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referenis tentang pembahasan tentang sistem reproduksi pada manusia bagian pembelahan sel dalam pembelajaran IPA. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pembahasan tentang sistem reproduksi pada manusia bagian pembelahan sel.

Sistem Reproduksi pada Manusia | Pembelahan Sel

Pembelahan Mitosis

Pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anakan dengan materi genetik yang identik dari sel induk. Pembelahan secara mitosis terjadi pada organisme yang mengalami pertumbuhan, perbaikan, atau reproduksi aseksual. Selama pembelajaran sel, kromosom dan sitoplasma sama-sama dibagi ke dalam dua sel anakan. Jumlah kromosom sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid merupakan sel-sel yang berpasangan.

Tahap-Tahap Mitosis

Tahap-tahap mitosis ada empat, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Berikut adalah penjelasannya.

Profase
  1. Benang-benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromatid.
  2. Kromatid berpasangan membentuk kromosom.
  3. Membran nukleus dan nukleolus meghilang.
  4. Pada sel hewan, sentriol mengalami pembelahan. Sentriol tersebut memisah menuju kutub yang berlawanan.
  5. Benang spindel mulai mengatur diri sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk pancaran (aster)
 Metafase
  1. Terbentuk benang spindel kromosom terlihat semakin jelas.
  2. Kromosom berada di daerah ekuator sel.
  3. Setiap kromosom masih terdiri atas 2 kromatid yang terkait pada sentromernya
  4. Pada setiap sentromer ada 2 kinetokor yang masing-masing dikaitkan dengan benang spindel.
 Anafase
  1. Benang-benang spindel memendek.
  2. Kromatid menuju kutub yang berlawanan.
  3. Mulai terjadi sitokinesis.
 Telofase
  1. Kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan.
  2. Kromatid menipis dan memanjang menjadi kromatin.
  3. Kumpulan kromatin membentuk anak inti.
  4. Terbentuk membran nukleus di luar anak inti.
  5. Sitokinesis selesai, terbentuk dua sel anakan.
Selama anafase, sitoplasma mulai terbelah yang disebut sitokinesis. Pada saat sitokinesis, sitoplasma terbagi menjadi dua bagian dan terbentuk sekat sel baru. Sekat tersebut memisahkan inti dalam sel sehingga terbentuk dua sel anakan. Pada pembelahan mitosis terjadi kariokinesis dan sitokinesis yan terjadi secara berurutan. Kariokinesis adalah pembelahan inti menjadi dua dan sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma sel.

Pembentukan Meiosis (Pembelahan Reduksi)


Meiosis dan pembelahan reduksi adalah pembelahan yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam proses pembentukan gamet (gemetogenesis). Meiosis mengalami pembelahan inti dua kali sehingga satu sel diploid (2n) akan menghasilkan empat sel haploid (n).

Tahapan-Tahapan Pembelahan Sel

Tahapan pembelahan sel pertama disebut meiosis I dan tahapan dari pembelahan sel kedua disebut meiosis II.

Meiosis I

Profase 1
Profase I merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan meiosis I yang lainnya.
  • Leptoten, pada tahap ini kromatin berubah menjadi kromosom. Pada beberapa organisme. kromosom tersebut mengandung bentukan-bentukan seperti manik-manik yang mudah menyerap warna dengan kuat. Bentukan seperti ini disebut kromomer.
  • Zigoten, pada tahap ini sentrosom membelah menjadi dua sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan. Kromosom yang terdiri atas dua kromatid berpasanga dengan homolognya. Perpasangan ini disebut sinapsis.
  • Pakiten, setiap kromosom melakukan replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih menyatu. Setiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid yang disebut tetrad atau bivalen.
  • Diploten, kromosom homolog saling menjauhi sehingga terbentuk perlekatan berbentuk X yang disebut kiasma. Kiasma adalah tempat terjadinya peristiwa pindah silang.
  • Diakinesis, di awal diakinesis, kromosom kembali terbentuk. Transkripsi berhenti, tetrad mulai bergerak ke ekuator. Benang spidel mulai menyebar.
Metafase I
  • Kromosom homolog (tetrad) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
  • Masing-masing kromosom berikatan dengan benang spindel pada bagian sentromer.
 Anafase I
  • Kromosom homolog ditarik oleh benang spindel ke arah kutub pembelajahan sehingga tetrad berpisah dari kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan. 
  • Membran sel mulai melekuk dibagian tengah.
  • Tujuan anafase I yaitu membagi isi kromosom diploid menjadi haploid.
 Telofase I
  •  Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom pada kutub pembelahan.
  • Nukleolus mulai terbentuk
  • Terjadi sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua anakan dengan kromosom yang sudah haploid.
Meiosis II

Pada meiosis II terjadi pembagian kromatid tunggal dari setiap kromosom haploid kepada sel anakan, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.

Profase II
  • Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang kembali.
  • Sentrosom membelah dan sepasang sentriol memisah menuju kutub-kutub yang berlawanan dan diantara keduanya muncul benang pindel yang memancar dari kedua sentriol.
  • Waktu ini lebih singkat dibandingkan tahap lainnya.
 Metafase II
  • Setiap kromosom haploid (berisi dua kromatid) tertarik ke bidang ekuator.
  • Terbentuk benang-benang spindel, salah satu ujungnya melekat pada sentromer khususnya dibagian kinetokor dan ujung lainnya membentang menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
 Anafase II
  • Spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
  • Kedua kromatid bergerak menuju kutub yang berbeda
  • Pada akhir anafase, membran sel mulai melekuk
 Telofase II
  • Kromatid di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.
  • Membran nukleus dan inti haploid terbentuk
  • Kromosom menipis dan memanjang mejadi benang-benang kromatin
  • Terjadi sitokinesis sehingga terbentuk empat sel anakan haploid
Oleh karena pada proses pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengah dari kromosom induk, meiosis disebut juga pembelahan reduksi. Pembelahan reduksi terjadi pada proses pembentukan sel gamet (gametogenesis). Meiosis berfungsi untuk menghasilkan gamet yang secara genetik tidak identik dengan induknya sehingga mengakibatkan variasi genetik pada keturunannya.