Perbedaan Sitokinesis pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan (Terbaru)

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan perbedaan sitokinesis pada sel hewan dan sel tumbuhan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang perbedaan sitokinesis pada sel hewan dan sel tumbuhan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami perbedaan sitokinesis pada sel hewan dan sel tumbuhan.

Perbedaan Sitokinesis pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan (Terbaru)

Pengertian Sitokinesis

Sitokinesis merupakan sebuah proses terakhir dalam pembelahan sel eukariotik yang membagi sitoplasma, organel, dan membran seluler. Sitokinesis biasanya terjadi pada akhir mitosis, setelah telofase, tetapi keduanya adalah proses independen. Adanya pergerakan di sitokinesis dalam dilihat di dalam sel diakibatkan dengan jaringan gelendong yang memunyai bentuk yang sama dan berperan dalam proses pemisahan kromosom.

Tahap-Tahap Sitokinesis

  1. Pada fase awal di mana pada sitokinesis merupakan sebuah babak penentuan yang mana nantinya cincin kontraktil akan mulai terbentuk. Pada cincin tersebut merupakan sebuah struktur yang peranannya hampir sama seperi otot. Di mana pada filamen yang merupakan pembentuk dari cincin kontraktil dan akan meremas hingga ketat, kemudian mencubit sel sampai dapat terbagi menjadi dua.
  2. Suatu rancangan filamen hingga dapat membentuk cincin kontraktil. Di mana penyusunan filamen tersebut tersusun dari protein yang dikenal juga dengan sebutan aktin.
  3. Kontraksi cincin di mana akan membagi sel yang masing-masing mendapat setengah . Dengan adanya sebuah protein yang juga dikenal dengan miosin sehingga mengakibatkan filamen aktin cincin mengalami pergerakan hingga melewati satu sama lain untuk menimbulkan kontraksi.
  4. Sitokinesis yang mana ini juga merupakan suatu langkah atau fase dari proses pembelahan sel berlangsung. Di mana nantinya pada membran plasma dan sitoplasma akan dihancurkan dan dibangun kembali agar dapat membentuk sel-sel baru.
Perbedaan Sitokinesis Hewan dan Tumbuhan

Pada sel hewan, sitokinesis dimulai dengan penggentingan pada bagian tengah membran sel antara dua kutub. Penggentingan membran ke dalam merupakan hasil dari tarikan mikrofilamen. Selanjutnya, sitoplasma terbagi menjadi dua bagian dan terbentuk sekat sel yang baru. Sekat tersebut memisahkan inti dalam sel sehingga terbentuk dua sel anakan.

Pada sel tumbuhan, vesikel dari aparat Golgi bergabung bersama ditengah sel sehingga terbentuk bidang pembelahan. Hal ini dimulai pada telofase. Bidang pembelahan berkembang menjadi dinding sel baru dan membelah sel induk menjadi dua sel anakan. Sel anakan pada pembelahan sel hewan dan sel tumbuhan, sama-sama menghasilkan dua sel anakan yang berukuran seimbang dengan salinan kromosom sitokinesis sel hewan dan sel tumbuhan.

Sitokinesis pada Sel Hewan

Pertama yang terjadi adalah pembentukan alur dari pembelahan pada bagian permukaan sel. Kemudian lagi pada struktur yang cukup bertanggung jawab di dalam hal ini untuk dapat membantu proses terjadinya pembelahan yang disebut cincin kontraktil. Komponen cincin kontraktil yang telah menumpuk berada tepat dibagian bawah membran plasma dan akan mengalami kontraksi yang membelah sel untuk menjadi dua.

Pada saat terjadinya kontraksi, pada membran baru itu akan terbentuk saling berdekatan dengan cincin kontraktil mengenai fusi vesikel intrasel. Sitokinesis pada hewan selesai setelah sel induk telah membelah menjadi dua sel anakan melalui pembelahan cincin kontraktil dan juga pembentukan membran baru ini untuk mengisi beberapa kekosongan sitoplasma yang baru.
  1. Penguraian benang spindel.
  2. Pembentukan cincin mikrofilamen di bidang ekuator.
  3. Terjadi kontraksi yang membagi sel menjadi dua.
  4. Terbentuk dua sel anakan.

Sitokinesis pada Sel Tumbuhan

Secara signifikan sitokinesis yang terdapat pada bagian sel tanaman tidak sama dengan adanya sel hewan karena yang membuatnya berbeda adalah dengan adanya dinding sel semi-kaku seperti selulosa, hemiselulosa, pektin, dan masih banyak lainnya. Struktur yang terjadi pada tanaman disebut pelat sel, dan selanjutnya pada bagian dinding sel yang baru dari bagian dalam ke bagian luar sel.

Pada struktur yang disebut serat prepprofase adalah suatu cincin filamen aktin yang dapat tumbuh dan membentuk pada saat terjadi fase G2 yang berlangsung dan pertama kali menunjukkan suatu lokasi pelat sel dan juga arah. Dalam terjadinya proses pembuatan pelat sel ini di awali dengan adanya anafase dan juga disertai oleh susunan struktur yang umum disebut dengan sebutan fragmoplas, yang merupakan sebagian dari adanya koleksi mikrotubulus dari gelendong mitosis ada pada pusal sel.

Kemudian pada bagian vesikel kecil yang ada di dalamnya juga terkandung dalam polisakarida dan juga glikoprotein yang akan sangat dibutuhkan yang berguna dalam proses pembentukan dari dinding sel yang baru kemudian akan dibawa dengan melewati mikrotubulus menuju ke bagian fragmoplas. Dan pada vesikel tersebut akan menyatu dengan tujuan untuk membentuk pelat. 

Maka dengan adanya pelat sel awal ini bisa tumbuh dengan fusi vesikel sehingga dapat mencapai pada bagian yaitu dinding sel asli yang berguna sebagai pembentuk dua sel yang akan saling terpisah dari bagian membran sel dan juga lamella tengah. Selanjutnya, pada mikrofibril selulosa tersebut akan kembali diakumulasi ke dalam bagian matriks atas pelat sel dengan maksud untuk membantu di dalam proses pembentukan dinding dari sel primer.
  1. Vesikel mengumpul di bidang ekuator.
  2. Terjadi fusi vesikel.
  3. Terbentuk sekat sel
  4. Terbentuk dua sel anakan