Pengertian Hukum Kasih dalam Ajaran Alkitab Kristen Protestan

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian hukum kasih dalam Alkitab Kristen Protestan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian hukum kasih dalam Alkitab Kristen Protestan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami lebih dalam dan jauh pengertian hukum kasih dalam Alkitab Kristen Protestan.

Pengertian Hukum Kasih dalam Ajaran Alkitab Kristen Protestan

Pengertian Hukum Kasih

Hukum kasih adalah inti ajaran Yesus Kristus yang terdapat dalam Injil Matius 22:37-40, Markus 12:28-34, dan Lukas 10:25-28. Hukum ini diungkapkan oleh Yesus ketika ada orang-orang Farisi yang ingin mencobai Yesus dan menanyakan "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum taurat?" (Matius 22:36).

"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Hukum Kasih dalam Alkitab


1. Menebarkan Kata-Kata Penuh Kasih

"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." (Kolose 4:6) Kata-kata yang keluar dari mulut adalah cermin hati. Terkadang orang yang terkenal pendiam bisa marah besar karena hatinya sedang dalam keadaan marah. Menjaga kata-kata dan mengubah kata-kata kita menjadi kata-kata yang menebarkan kasih merupakan hal yang sangat sulit dilakukan. Walaupun sulit, kalian harus tetap mencoba untuk mempraktikkannya. Agar apa yang kita ucapkan selalu mencermikan kasih.

2. Menjadi Orang Sabar, Murah Hati, dan Penuh Kasih

"Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia." (Mazmur 103:8) Sebab Tuhan adalah pribadi yang pengasih, sabar dan penuh kasih. Sebagai umat-Nya maka kita harus mengikuti jejak Tuhan.

3. Senantiasa Bersyukur

"Pada waktu itu kamu akan berkata: "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!" (Yesaya 12:4) Bersyukur adalah hal yang kita lakukan untuk berterimah kasih atas perbuatan Tuhan yang baik atas kita. Dengan bersyukur membuat kita lebih menikmati hidup dengan sukacita.

4. Memberi dengan Rela

"Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita," (2 Korintus 9:7) Apapun yang telah kita dapatkan dalam sehari hendaklah kita memberi sedikit berkat kita itu kepada orang yang lebih membutuhkan.

5. Berbuat Baik

"Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukan yang baik." (Roma 12:9) Berbuat baik adalah suatu keharusan bagi seluruh umat manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Tuhan telah mencontohkannya terlebih dahulu dengan menolong orang lain. Sekarang adalah giliran kita.

6. Rela Berkorban

"Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Matius 16:24) Menyangkal diri yang dimaksud di dalam ayat ini adalah kita harus berkorban untuk mengikut Yesus. Korban tersebut bukan harus nyawa akan tetapi bisa berupaya uang, harta, jabatan, barang berharga kita, orang yang kita kasihi, hobi dan kesenangan kita, dll. Dengan merelakan segaka hal yang kita cintai demi Tuhan, maka Tuhan akan memperhitungkan bahkan mengganti itu semua.

7. Mengasihi Musuh

"Tetapi kepada kamu, yang  mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihlah Musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat." (Lukas 6:27 dan 35)

8. Tidak Membalas Kejahatan

Hukum kasih dalam Alkitab dalam perintah ayat Alkitan yaitu " Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati , karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat." (1 Petrus 3:9) Rasul Petrus memberitahukan kepada seluruh umat manusia tentang hukum kasih ini. Karena, jika seseorang berbuat salah atau suatu kejahatan terhadap kita, maka kita tidak memiliki wewenang untuk membalasnya. Sebab Tuhanlah yang berhak menentukan dan menghukum orang yang berbuat kejahatan. Tugas kita adalah membalasnya dengan kebaikan dan memberkatinya.

9. Mengasihi Tuhan

"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." (Matius 22:37) Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati. Kasih yang dimaksud disini adalah dengan memberikan hidup kita untuk Tuhan pegang dan taat pada semua rencana yang telah Yesus lakukan dalam hidup kita.

10. Tidak Mengharapkan Imbalan

"Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang yang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak." (Lukas 6:34) Terkadang kita memberi orang lain pinjaman karena kita mengharapkan akan diberi kado kembali saat ulang tahun kita nanti. Sebenarnya Tuhan tidak menghendaki untuk setiap kita melakukan hal tersebut. Tidak akan kita menerima upah dari Tuhan karena kita telah menerima imbalan dari manusia.

11. Mengasihi Orang yang Menderita

"Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita." (Amsal 14:21) Orang yang menderita adalah orang yang mengalami kesesakan dan harus ditolong. Misalnya, terliit hutang, kemiskinan, dan mengalami penganiayaan. Orang tersebut jangan dijauhi atau dibiarkan tetapi mereka harus kita tolong. Sebab itulah yang dikehendaki Yesus bagi kita.

12. Menghasihi Sesama

"Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 22:39) Mengasihi sesama bukan hanya mengasihi orang yang seagama dengan kita saja. Tetapi kasihilah semua orang. Sebab dengan mengasihi orang lain kita telah mengurangi beban yang ada dalam hatinya. Selain itu, orang tersebut akan merasa bahwa dirinya adalah manusia berharga karena ada orang lain yang memperhatikannya sedemikian rupa.

13. Mengampuni dan Jangan Menaruh Dendam

"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan penyempurnakan." (Kolose 3:13-14) Tuhan adalah pribadi yang lembut dan sabar. Dia pasti akan mengampuni kita apabila kita memohon ampun pada-Nya atas segala dosa-dosa kita.

14. Menghormati Orang Tua

"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu." (Keluaran 20:12) Orang tua adalah wakil Tuhan di dunia ini. Sehingga apapun yang telah diputuskan atau diperintahkan, merupakan kewajiban kita untuk mematuhinya. Menghormati orang tua hukumnya adalah wajib supaya hidup kita berbahagia.

15. Mengasihi Istri dan Menghormati Suami

"Bagaimana pun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) Suami dan istri dipersatukan dalam suatu ikatan pernikahan untuk saling melengkapi. Tak jarang terjadi percekcokan antara suami dan istri karena masalah sepele. Hal ini yang terkadang membuat suatu hubungan rumah tangga menjadi berantakan. Kehidupan rumah tangga yang diingikan Yesus adalah hubungan yang terjalin dengan harmonis. Suami mengasihi istrinya dan istri taat serta patuh pada perintah suami.

Sikap Kekristenan Hukum Kasih


Ajaran Tuhan Yesus tentang hukum kasih yang ditulis dalam Injil Matius 22:37-40 mengajarkan kepada umat-Nya supaya mengasihi Allah dan mengasihi manusia seperti dirinya sendiri. Dalam hukum kasih tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan dan sikap kekristenan, yaitu sebagai berikut.

1. Mengasihi Tuhan dengan Segenap Hati, Jiwa, dan Akal Budi
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwan dan akal budi merupakan isi dari hukum kasih pertama (Matius 22:37) maksud dari ayat ini adalah bahwa setiap orang yang percaya pada Tuhan Yesus harus menunjukkan sikap tersebut dengan perbuatan, tidak hanya dengan kata-kata. Tetapi totalitas kehidupan.

2. Menghargai Orang Lain

Menghargai orang lain sama dengan menghargai diri sendiri. Contoh menghargai orang lain yang Tuhan Yesus ajarkan adalah Yesus tidak membeda-bedakan orang, misalnya percakapan Yesus dengan perempuan Samaria (Yohanes 4:1-42), Yesus diurapi oleh perempuan berdosa (Lukas 7:36-50).

3. Selalu Berpikiran yang Positif

Kecenderungan seseorang selalu berpikir yang negatif, namun Tuhan menghendaki supaya kita selalu berpikir positif dalam setiap menghadapi suatu masalah. Yesus memberikan contoh berpikir positif. Dalam Kitab Yohanes 6:5-11. Yesus dengan optimis bahwa lima roti dan dua ikan akan dapat dibagikan untuk lima ribu orang. 

Dengan berpikir positif maka lima roti dan dua ikan tersebut diberkati oleh Tuhan Yesus, demikian pula remaja yang mengidolakan Yesus harus selalu berpikir positif ketika menghadapi masalah yang ada. Sebagai orang percaya harus memiliki keyakinan bahwa setiap orang yang diciptakan Tuhan untuk menjadi orang yang berhasil (Mazmur 37:21-26). Cara berpikir positif adalah cara berpikir yang memiliki harapan, cita-cita, dan mengarah ke masa depan.

4. Bersuka Cita dan Mengucap Syukur

Sukacita dalam Alkitab adalah lebih dari sekadar emosi. Sukacita adalah perasaan bahagia bercampur dengan perasaan diberkati. Dengan perasaan lega ketika seseorang dapat membawa keluh kesahnya ke Bait Allah untuk mendapatkan penyelesaian (Mazmur 43:4). Dalam Alkitab Perjanjian Baru kesukacitaan sangat menonjol pada Injil Lukas 2:10 dan Kisah Para Rasul 13:52, kesukacitaan merupakan "karunia roh yang khas".

Selain sukacita, kita hendaknya selalu mengucap syukur dalam setiap perkara. Rasul Paulus menuliskan kepada Jemaat di Tesalonika supaya selalu mengucap syukur dalam segala hal, karena itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus. (1 Tesalonika 5:18).

Sumber Referensi: tuhanyesus.org