Nilai-Nilai yang Mempengaruhi Karakter Remaja dalam Agama Kristen

serachpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan nilai-nilai yang mempengaruhi karakter remaja dalam pendidikan agama Kristen. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang nilai-nilai yang mempengaruhi karakter remaja dalam pendidikan agama Kristen. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami nilai-nilai yang mempengaruhi karakter remaja dalam pendidikan agama Kristen.

Nilai-Nilai yang Mempengaruhi Karakter Remaja dalam Agama Kristen

Pengertian Nilai  

Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, dan yang memengaruhi perilaku yang memiliki nilai itu. Robert M.Z. Lawang (Indianto Muin, 2007). Pola pikir yang jelas terlihat melalui pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah, sifat serta kebiasaan hubungannya dengan orang lain dan perencanaan hidupnya untuk masa depan.

Macam-Macam Nilai


1. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua yang memengaruhi karakter remaja terbagi ke dalam beberapa bagian. Adapun macam-macam pola asuh orang tua tersebut adalah sebagai berikut.

1) Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter umumnya tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan pendapatnya sendiri. Orang tua selalu mengatur apa yang seharusnya dilakukan oleh anak. Mungkin ini awalnya baik bagi anak, karena orang tua bermaksud mengarahkan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik atau salah. Namun dengan bertambahnya usia anak maka akan bertambah pula pengetahuan dan pengalaman anak, maka akan membentuk pendapatnya sendiri yang mungkin berbeda dengan pendapat orang tua. Maka ada kemungkinan akan menghancurkan karakter anak, karena orang tua merasa berada di pihak yang saling benar dan seorang anak berada pada posisi yang selalu salah.

2) Pola asuh bebas

Pola asuh bebas, pada umumnya orang tua memberikan kebebasan penuh kepada anak untuk menentukan sikap dalam kehidupan. Kalau remaja berada pada lingkungan yang baik ada kemungkinan untuk berperilaku baik pula, namun apabila remaja berada di lingkungan yang kurang baik maka ada kemungkinan remaja tersebut ikut berperilaku kurang baik. Hal ini terjadi karena orang tua tidak memberikan pengarahan kepada anak-anaknya. Jadi karakter yang dimiliki akan dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.

3) Pola asuh demokratis

Pola asuh demokratis adalag pola asuh yang tidak kaku, dan tidak longgar. Orang tua memberikan kebebasan dengan batasan-batasan, dan memberikan peraturan-peraturan dengan ada kebebasan. Jadi anak tidak merasa terkekang namun terarah.

4) Pola asuh menurut Firman Tuhan

Pola asuh yang sesuai dengan Firman Tuhan adalah pola asuh yang didasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan, sebagai orang tua harus mengajarkan hukum-hukum Allah seperti dalam kitab Ulangan 6:7-9 mengatakan "Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu". 

Pola asuh orang tua yang sesuai firman Tuhan hendaknya dilakukan setiap saat, setiap waktu di mana pun mereka berada. Dalam kitab Efesus 6:1-4 menjelaskan bahwa sebagai anak-anak harus  menghormati dan taat kepada orang tua, dan sebagao orang tua harus mengasihi anak-anaknya dan mendidik anak-anaknya sesuai dengan firman Tuhan.  

Dengan pola asuh yang sesuai dengan firman Tuhan maka akan membentuk karakter remaja yang tangguh, memiliki daya juang tinggi, tidak cengeng, jujur, disiplin, bisa berpikir positif, kreatif, dan proaktif (komprehensip).

2. Norma dalam Masyarakat

Masyarakat memiliki macam-macam norma yang mendukung bagi berkembangnya karakter yang baik dan tidak baik. Contohnya norma umum yang ada dalam masyarakat: misalnya norma hukum, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma agama. Norma-norma tersebut hendaknya dijalankan sesuai dengan Firman Tuhan.

Contoh Penerapan Norma


Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan norma dalam lingkungan masyarakat. Adapun contoh penerapan norma dalam masyarakat tersebut adalah sebagai berikut.

1) Norma Hukum

Sebagai warga negara dilarang melanggar peraturan perundang-undangan misalnya: Apabila seseorang dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, maka akan dihukum selama 15 tahun. Dalam firman Tuhan yang tertulis dalam Kitab Keluaran 20:13 berbunyi "Jangan membunuh."

2). Norma Kesopanan

Seseorang hendaknya tidak berkata-kata yang kotor atau kasar, dalam Kitab Roma 13: 13 dijelaskan supaya kita hidup dengan sopan.

3) Norma Kesusilaan

Contoh norma kesusilaan antara lain : tidak boleh mencuri, berlaku jujur, tidak berbohong, berlaku adil dan menghargai orang lain. Dalam kitab Keluaran 20:15 Tuhan berfirman "Jangan mencuri" sedangkan dalam kitan Mazmur 140:14 menjelaskan bahwa orang yang jujjur akan diam di hadapan-Mu. Efesus 4:25 berbunyi "Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar kepada seorang yang lain, karena kita adalah sesama anggota."

4) Norma Agama

Contoh dalam norma agama dalam masyarakat misalnya: manusia dilarang membunuh, mencuri, dan bersinah. Hal ini juga terdapat dalam kitab Keluaran 20:1-17 yang intinya tentang dua perintah dan 8 larangan sedangkan Hukum Kasih dalam Injil Matius 22:37-40 mengajarkan kepada manusia untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia.

3. Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman masa lalu yang bersifat traumatis, yaitu yang menyedihkan dan menakutkan, meninggalkan bekas pada ingatan seseorang. Contohnya: seorang anak yang memiliki musibah gempa yang mengakibatkan dia terpisah dengan keluarganya. Sehingga pada saat ada kejadian gempa anak tersebut mengalami kesedihan, takut, dan lain sebagainya.