Pertandingan Gulat | Peraturan, Teknik-Teknik Dasar, dan Penilaian

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang peraturan-peraturan, teknik-teknik dasar, dan penilaian dalam pertandingan gulat. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang peraturan-peraturan, teknik-teknik dasar, dan penilaian dalam pertandingan gulat. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami dan meningkatkan pengetahuan seputar peraturan-peraturan, teknik-teknik dasar, dan penilaian dalam pertandingan gulat.

Pertandingan Gulat | Peraturan, Teknik-Teknik Dasar, dan Penilaian
 www.searchpengertian.com

Peraturan Pertandingan Gulat

Sesuai dengan unsur, maka olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut :
  1. Gulat Mini : 6 – 12 tahun
  2. Gulat Anak-Anak : 13 – 16 tahun
  3. Gulat Junior : 17 – 20 tahun
  4. Gulat Senior : di atas 20 tahun
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras, berukuran 12 x 12 meter sesuai dengan peraturan gulat internasional. Peraturan pertandingan gulat internasional. Peraturan pertandingan yang dipakai juga peraturan pertandingan gulat internasional dari FILA yang sudah disahkan oleh PB. PGSI.

Pegulat selama bertanding harus memakai baju internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada diantara kedua pegulat di lingkaran tengah, satu tangan diluruskan ke depan, kemudian peluit dibunyikan dan lengan wasit ditarik kembali. Pada waktu bertanding, bilamana kedua pegulat tinggal diam beberapa saat maka wasit berteriak open agar supaya daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawannya melakukan serangan. Setelah itu diharapkan kedua pegulat mengadakan kontak satu sama lain. Setelah kedua pegulat itu mengadakan kontak maka diharuskan adanya serangan salah satu pihak, kalau tidak maka wasit harus berteriak action.

Setiap kali wasit berteriak open, action, ataupun contact, pegulat harus mengerjakan hal itu. Kalau pegulat itu tidak bereaksi maka wasit wajib menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan kepada kedua pegulat itu. Bila hal ini terulang setujuan juri atau pres met wajib memberikan suatu angka hukuman. Pemberian angka hukuman ini secara jelas dilakukan oleh wasit sedemikian rupa sehingga juri dan ketua pertandingan serta umum jelas melihatnya. Wasit memanggil kedua pegulat pada lingkaran tengah menghadap ketua pertandingan, salah satu tangan wasit memegang pergelangan tangan pegulat yang mendapat hukuman lurus ke bawah di sisi badan. Sedangkan tangan terbuka, semua jari lurus ke atas dan rapat satu sama lain. Juri dan ketua pertandingan mengangkat papan angka satu yang berwarna sesuai dengan tangan wasit yang diangkat. Ini menunjukkan bahwa satu angka diberikan kepada pegulat yang berwarna merah, maka juri mengangkat papan merah yang berangka 1.

Lama Pertandingan


Setelah Olympic Games tahun 1964 di Tokyo, Jepang, waktu pertandingan menjadi 3 x 3 menit jatuhan. Sebelumnya pertandingan berlangsung selama 12 menit yang terdiri dari dua periode. Periode pertama berlangsung 6 menit yakni bergulat berdiri atau jongkok. Periode kedua, pegulat ditanya oleh wasit apakah hendak bergulat berdiri atau jongkok. Kalau kedua pegulat setuju berdiri maka periode itu berlangsung 6 menit lagi. Akan tetapi jika kedua pegulat memilih bergulat jongkok, maka wasit mengadakan undian untuk menentukan pegulat yang mana terlebih dahulu jongkok dan pegulat yang mana pula yang menyerang lebih dahulu.

Pegulat dinyatakan kalah jatuhan bila pundaknya mengenai lantai dalam hitungan 10 (sepuluh). Jadi pada waktu seseorang pegulat ditekan lawannya maka wasit menghitung seperti wasit tinju bila petinju itu dipukul jatuh.

Bila juri dan ketua pertandingan tidak setuju angkatlah papan putih. Begitu wasit melihat dukungan salah satu petugas itu segera dia menepuk matras pertanda salah satu pegulat dinyatakan touche (jatuhan).

Dukungan juri/pres mat itu dinyatakan dengan mengangkat papan merah/hijau, bahwa pegulat itu kalah jatuhan. Papan itu harus diangkat supaya wasit melihat dengan jelas. Begitu juga wasit harus melirik ke petugas untuk melihat reaksinya.

Juri/pres mat, untuk meyakinkan jatuhan, dia boleh bergerak dari kursinya, tapi jangan terlalu jauh agar dia bisa kembali dengan segera dan tetap dapat dilihat oleh wasit. Keadaan bahaya (dangerous) bagi seorang pegulat adalah suatu hal yang diharapkan oleh lawannya karena dia akan melihat nilai bantingan (technical point). Nilai dua diberikan kepada lawannya bilamana keadaan bahaya itu kurang dari 5 detik dan nilai 3 diberikan bila lebih dari 5 detik.

Gaya yang dipertandingkan dan kelasnya

Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi. Gulat gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi masing-masing meliputi kelas-kelas :
  1. Kelas 48 kg
  2. Kelas 52 kg
  3. Kelas 57 kg
  4. Kelas 62 kg
  5. Kelas 68 kg
  6. Kelas 74 kg
  7. Kelas 82 kg
  8. Kelas 90 kg
  9. Kelas 100 kg
  10. Kelas 100 kg, + (over + 100 kg).

Organisasi

Susunan organisasi PGSI berbentuk piramida dan vertikal, berjenjang mulai dari perkumpulan – perkumpulan, pengurus Kabupaten/Kotamadya, Kota (Administratif), Propinsi sampai ke tingkat Pusat.Di Ibukota Republik Indonesia Jakarta dibentuk Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia yang disingkat PB. PGSI, di Ibukota Propinsi dibentuk Pengurus Daerah PGSI yang disingkat Pengda PGSI, di Ibukota Kabupaten/Kotamadya dan Kota Administratif dibentuk pengurus cabang disingkat Pengcab PGSI, yang masing-masing pembentukannya oleh kongres, rapat anggota pemilihan pengurus cabang.Masa kepengurusan besar paling lama 4 tahun dan pengurus cabang 2 tahun.

Teknik-Teknik Dasar Pertandingan Gulat 


Teknik Dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan atau berlatih secara terarah. Dari pengertian tersebut tentunya para atlet harus mampu menguasai teknik-teknik yang menjadi dasar setiap cabang olahraga terutama cabang olahraga gulat gaya bebas. Sudradjat (2010). Berikut adalah teknik-teknik dalam gulat gaya:

Teknik Tangkapan

  1. Tangkapan kaki
  2. Tangkapan satu kaki
  3. Tangkapan kaki kiri
  4. Tangkapan kaki kanan
  5. Tangkapan dua kaki

Teknik bantingan

  1. Bantingan kepala
  2. Bantingan lengan
  3. Bantingan ketiak
  4. Bantingan pinggang

Sway

  1. Kayang samping
  2. Kayang depan
  3. Kayang belakang

Teknik bawah

  1. (PARTERE)
  2. Gulungan kepala
  3. Gulungan lengan
  4. Gulungan dada
  5. Gulungan perut
  6. Gulungan paha
  7. Gulungan kaki satu
  8. Gulungan kaki dua
  9. Gulungan kaki silang

Teknik gulungan

  1. (POSISI BUAYA)
  2. Gulungan kepala
  3. Gulungan lengan
  4. Gulungan dada
  5. Gulungan perut
  6. Gulungan kaki
  7. Gulungan kaki satu
  8. Gulungan dua kaki
  9. Nelson
  10. Double nelson

Penilaian dalam Pertandingan Gulat

1 Angka, Teknik

  • Bagi pegulat yang membawa lawannya ke bawah dan menguasainya dari belakang (kontak 3 titik dengan matras yakni 2 lengan dan 1 lutut atau 1 lengan dan 2 lutut)
  • Bagi pegulat yang bisa mengatasi tangkapan dan penguasaan lawannya dengan mengambil alih posisi dari belakang (over pass)

2 Angka, Teknik

  • Bagi pegulat yang melakukan tangkapan pada posisi parterre yang menyebabkan lawannya berada dalam posisi danger atau jatuhan.
  • Bagi pegulat penyerang yang lawannya berguling dengan pundaknya

3 Angka, Teknik

  • Bagi pegulat yang melakukan tangkapan dari posisi berdiri membawa lawannya ke posisi danger dengan bantingan yang membentuk garis lengkung kecil
  • Bagi pegulat yang melakukan tangkapan grand amplitude, tetapi awannya tidak jatuh dalam posisi danger (jatuh dalam posisi telungkup)5 angka teknik:
  • Semua tangkapan yang dieksekusikan pada posisi berdiri dengan tangkapan grand amplitude, sehingga membuat pegulat bertahan langsung berada dalam posisi danger
  • Eksekusi tangkapan kepada pegulat yang sedang berada pada posisi parterre diangkat dengan mengangkatnya sehingga terlepas dari matras dan kemudian dibanting dengan tangkapan grand amplitude yang mengakibatkan lawannya langsung berada pada posisi danger (tambahan 1 angka teknik karena dimulai dengan mengangkat lawan yang sedang berada dalam posisi parterre dari matras).

Buka juga pengertian dan sejarah gulat di link berikut!