Pengertian Teknik Pointilis dan Prosedur Membuat Karya Seni Lukis

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian teknik pointilis dan prosedur membuat karya seni lukis dalam pembelajaran seni budaya kelas 9 semester 1. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian teknik pointilis dan prosedur membuat karya seni lukis dalam pembelajaran seni budaya. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian teknik pointilis dan prosedur membuat karya seni lukis dalam pembelajaran seni budaya. Untuk lebih jelasnya, silakan kalian simak penjelasannya berikut ini!


Pengertian Teknik Pointilis dan Prosedur Membuat Karya Seni Lukis
www.searchpengertian.com

A. Pengertian Teknik Pointilis

Teknik pointilis (titik-titik) merupakan cara melukis yang menerapkan titik-titik berbeda di dalam sebuah pola untuk membentuk sebuah gambar. Tokoh yang mengembangkan teknik ini yaitu Georges Seurat dan Paul Signac pada 1886 dari teknik impresionisme.

Salah satu bentuk lukisan yang berkembang pada tahun 1800-an yaitu menggunakan titik-titik. Titik-titik ini menggunakan warna primer untuk membentuk sebuah gambar di mana warna sekunder bisa terlihat. Teknik inilah yang dinamakan dengan pointilis.

Istilah pointilis pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan karya seniman Perancis, Georges Seurat. Bersama dengan rekan sesama seniman Paul Signa, Seurat pertama kali terinspirasi dari lukisan impresionis pada masa itu.

Nama gerakan pointilis berasal sari sebuah ulasan karya lukis Seurat oleh kritikus seni Perancis yang bernama Felix Feneon. Beliau menggunakan ungkapan "peinture au point" yang artinya melukis dengan dengan menggunakan titik-titik.

Sebenarnya Georges Seurat memilih untuk menggunakan "divisionalisme" atau "kromoluminarisme", namun pada akhirnya nama pointilismelah yang paling umum digunakan.

George Seurat memulai melukis menggunakan titik-titik kecil (point) dengan warna murni. Lantas ia menyusun titik-titik tersebut menjadi sebuah motif yang jika dilihat dari jarak jauh akan menghasilkan suatu gambar.

Beberapa karya lukis teknik pointilis yang paling terkenal oleh Georges Seurat yaitu diantara tahun 1884-1886. Karya beliau yang berjudul Un Dimanche a la Grande Jatte (Minggu sore di pulau La Grande Jatte) merupakan karya lukis yang berukuran besar yang dipercaya oleh para kritikus seni sebagai pengubahan haluan seni modern ke arah seni lukis baru, yaitu Neo-impresionisme.

B. Prosedur Karya Seni Lukis 

Prosedur membuat karya seni lukis adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam berkarya seni lukis. Prosedur membuat karya seni lukis dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu teknik basah dan teknik kering.

Teknik Basah
  1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk melukis, seperti kertas gambar, cat, air dan tempatnya, kuas cat air, palet cat air, dan kain lap.
  2. Pastikan objek yang akan dilukis sudah ada di pikiran (imajinasi) atau di depan mata yang berupa model sehingga jelas apa yang harus dilukis.
  3. Buatlah sketsa objek lukisan dengan sapuan kuas pada bagian ujung dengan tipis. Tujuannya apabila terjadi ketidaktepatan dapat segera diperbaiki.
  4. Bidang kertas yang akan diwarnai, basahi dengan air secukupnya menggunakan kuas cat air.
  5. Bubuhkan cat air yang sudah disiapkan pada bidang kertas yang sudah dibasahi dengan kuas cat air. Arah sapuan kuasnya dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah dengan menyesuaikan bidang yang diwarnai. Usahakan tidak menyapukan kuas ke berbagai arah yang tidak mengulang-ulang. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada intensitas warna dan kertasnya bisa robek. Dengan kata lain, sapukan warna sekali saja. Oleh karena itu, siapkan cat air dengan warna yang matang.
  6. Akhirilah kegiatan melukis dengan memberikan warna pada bagian tertentu. Hal tersebut bisa membuat lukisan menjadi makin ekspresif.
Teknik Kering
  1. Siapkan bahan dan alat, misalnya cat minyak, minyak lukis, minyak pencuci kuas, kanvas, kuas cat minyak, palet, eisel, dan kain lap.
  2. Pastikan sudah ada gagasan yang akan dilukis atau model di hadapan kita. Contohnya manusia, binatang, tumbuhan, pemandangan alam, buah-buahan, bunga, dan vas.
  3. Buatlah sketsa objek lukisan dengan pensil atau cat minyak pada kanvas.
  4. Warnailah bidang lukisan dengan cat minyak yang sudah siapkan dengan rata. Pastikan semua bidang sudah diwarnai sesuai dengan rencana atau kenyataan.
  5. Memberi sentuhan warna pada bagian tertentu menjadi akhir kegiatan melukis sehingga lukisan menjadi semakin ekspresif.