Pengertian Corak Deformatif dan Corak Karya Seni Rupa Murni Dilengkapi Contohnya

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang pengertian corak deformatif dan corak karya seni rupa murni dilengkapi beberapa jenis dan contohnya dalam pembelajaran seni budaya kelas 9 semester 1. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian corak deformatif dan corak karya seni rupa murni dilengkapi beberapa jenis dan contohnya. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian corak deformatif dan corak karya seni rupa murni dilengkapi beberapa jenis dan contohnya.

Pengertian Corak Deformatif dan Corak Karya Seni Rupa Murni Dilengkapi Contohnya
www.searchpengertian.com

A. Pengertian Corak Deformatif

Corak deformatif adalah corak yang menunjukkan adanya perubahan bentuk dari objek sebenarnya. Perubahan bentuk ini dilakukan untuk mencari bentuk baru. Namun, bentuk baru ini tidak meninggalkan bentuk asalnya. Misalnya, lukisan wayang merupakan gubahan atau perubahan dari bentuk manusia. Lukisan pohon hayat merupakan gubahan atau perubahan dari bentuk tumbuhan. Lukisan kala makara merupakan gubahan atau perubahan dari bentuk binatang. 

B. Corak Karya Seni Rupa Murni

Corak atau gaya dalam seni sangat beragam. Keberagaman corak di dalam membuat karya seni rupa karena dipengaruhi oleh pengalaman, pandangan terhadap suatu objek, teknik yang digunakan untuk membuat karya, bahan berkarya, dan cara mengungkapan yang digunakan. Secara garis besar corak atau gaya seni rupa dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tradisional dan modern.

1. Tradisional

Corak seni rupa tradisional dan modern pada dasarnya memiliki kesamaan. Perkembangan corak seni rupa dipengaruhi oleh perkembangannya seni rupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik yang masih sederhana pula. Sedangkan perkembangan seni rupa di era modern memiliki karya seni rupa di era modern memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula. Corak seni rupa di daerah memiliki corak yang masih tradisional. Corak seni rupa tradisional merupakan corak turun-temurun. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang diciptakannya tidak mengalami perubahan dalam hal corak. Corak seni rupa tradisional dibagi ke dalam dua kelompok yaitu corak primitif dan corak klasik.

a) Corak Primitif

Karya seni bergaya primitif memiliki sifat sederhana dalam hal bentuk dan warnanya. Karya seni rupa primitif di Nusantara seperti hasil karya seni patung dari suku Asmat di Papua, di mancanegara hasil karya seni patung suku Amborigin di Australia.

b) Corak Klasik

Karya seni rupa klasik adalah pada masa kerajaan Hindu-Budha berjaya di wilayah Nusantara. Pada masa klasik ini merupakan masa peralihan dari masa seni rupa primitif menjadi seni rupa yang memiliki corak rumit dan ornamental. Corak klasik ini dipengaruhi oleh budaya India, hal ini dapat dilihat dari karya seni rupa pada candi-candi peninggalan Hindu-Budha.

2. Corak Modern

Perkembangan kebudayaan mempengaruhi perkembangan karya seni rupa baik di nusantara maupun di mancanegara. Corak seni rupa di Nusantara banyak dipengaruhi oleh corak dari negara Barat (Eropa atau Amerika). Pada abad ke-18 seniman-seniman di Eropa telah melakukan eksprimen-eksprimen secara individualitas pada bahan, teknik pembuatan, dan ekspresi berkesenian sehingga muncul aliran posimpresionanisme. Sedangkan di wilayah nusantara pada abad ke-18 masih bersifat tradisional kerakyatan.

Corak seni rupa Indonesia terpengaruh dari Eropa melalui penjajahan yang terjadi di Nusantara. Perubahan corak seni rupa tradisional ke seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan, perubahan, dan pembaruan. Gaya seni rupa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya representatif, gaya deformatif, dan gaya abstraksionalisme.

a) Corak Representatif (nyata)

Corak representatif diartikan sebagai penggambaran yang menyerupai atau meniru bentuk alam. Dengan kata lain, sesuai dengan kenyataan atau lukisan sesungguhnya. Misalnya lukisan manusia, gambarnya sesuai dengan bentuk manusia sesungguhnya.

b) Corak Deformatif (mengubah bentuk)

Lukisan ini menunjukkan adanya perubahan bentuk dari objek sebenarnya. Perubahan bentuk ini dilakukan untuk mencari bentuk baru. Namun, bentuk baru ini tidak meninggalkan bentuk asalnya. Misalnya, lukisan wayang merupakan gubahan atau perubahan dari bentuk manusia. Lukisan pohon hayat merupakan gubahan atau perubahan dari bentuk tumbuhan.

c) Corak Abstrak (nyata)

Yaitu lukisan yang sudah jauh meninggalkan bentuk alam atau disebut tidak nyata. Lukisan abstrak bentuknya sulit dikenali karena untuk mengenalinya diperlukan pengamatan dan pemahaman yang agak lama.