Contoh Renungan Kristen Berjudul Kesediaan Mengikuti Kehendak Allah

searchpengertian.com | Selamat datang di searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh renungan Kristen tentang "Kesediaanya Mengikuti Kehendak Allah." Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang renungan terbaru dalam agama Kristen. Dan harapannya, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi orang lain di sekitar kalian.

Contoh Renungan Kristen Berjudul Kesediaan Mengikuti Kehendak Allah
www.searchpengertian.com

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu , lebih muda seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamtkan?"Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Tidak mudah mengirim dan menugaskan orang ke tempat yang sulit dan tidak menguntungkan Di Zaman materealistik seperti ini, orang akan berpikir, "apa yang akan saya dapatkan di tempat sunyi, miskin dan problematik sepert itu?" Hanya orang yang benar-banar dedikatif dan mau berkorban yang siap untuk tugas berat dan menantang seperti itu.

Gideon dilanda keraguan dan ketakutan ketika dipanggil untuk menjadi hakim di tengah bangsa Israel. Ia mengalami kesulitan hidup sebagai bangsa di bawah cengkraman orang Midian. Ia menyadari siapa dirinya dan ia mengenal watak bangsanya. Di tengah situasi seperti itu, ia merasa tidak mampu melaksanakan tugas itu. Kecemasan menguasai diriny. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh para murid. Mereka bertanya kepad Yesus, "Kami telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau, jadi apa yang akan kami peroleh?" (Mat. 19:27). Sepertinya mereka juga mencemaskan keadaan mereka nanti sebagai orang yang mengikuti Yesus. Gideon menerima panggilan Allah setelah yakin akan penyertaan Allah, dan Yesus menjamin bahwa mereka yang mengikuti Dia akan memperoleh seratus kali lipat dari apa yang mereka tinggalkan. Maria menjadi Ratu, mendapat pahala tertinggi dari kesediaanya mengikuti kehendak Allah.