Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

searchpengertian.com | Selamat datang di situs searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan 6 kumpulan terbaik renungan Kristen. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu kalian dalam mencari referensi tentang beberapa renungan terbaik Kristen. Dan harapannya, semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan iman percaya kita. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Masuk Ke Dalam Kerajaan Surga

Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang  itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

Setiap tahun para imam memperbaharui janji imamatnya (Kamis Putih atau hari sebelumnya). Setiap malam Paskah kita memperbaharui janji-janji baptis kita. Demikian pula dalam kesempatan perayaan hari ulang tahun perkawinan sering diadakan pembaruan janji perkawinan. Momentum pembaruan janji seperti itu adalah kesempatan untuk menyatakan lagi komitmen terhadap janji yang sudah kita ucapkan.

Kesetiaan Allah bersifat kekal, namun kesetiaan manusia bersifat dinamis. Kesetiaan manusia bagaikan air laut yang mengenal pasang surutnya. Sejarah bangsa Israel membuktikan jatuh bangun kesetiaan manusia (dan suatu bangsa). Karena itu, wajarlah jika Yosua, pada akhir hidupnya, menantang dan mengajak bangsa Israel untuk memperbaharui pilihan dan komitmen mereka kepada Allah. Ia menyatakan pilihan kepada Allah dan demikian juga bangsa itu menyatakan pilihan mereka kepada Allah. Kita perlu belajar dari anak-anak, yang masih polos dan lugu, tidak gampang mempercayai orang lain selain orang tuanya, dan tetap percaya pada orang tuanya. Karena itu, Yesus menjadikan anak-anak sebagai model yang perlu dicontoh, dan bukannya dihalang-halangi, untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.

Saling Terbuka Satu dengan yang Lain

Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya: " Seorang murid tidak lebuh daripada gurunya, atau seorang hamba dari tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang Kubisikkan telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuahnya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit. etiap orang yang mengakui aku di dapan manusia, Aku juga akan mengakuinya di dapan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga."

Kekhawatiran saudara-saudara Yusuf yang dulu telah membuang dia tidak beralasan. Yusuf justru menyampaikan sebuah kebijaksanaan illahi, bahwa kejahatan yang direka oleh saudara-saudarnya itu telah direka oleh Allah untuk sebuah kebaikan, yakni memelihara hidup bangsa yang besar (bdk. Kej. 50:20). Hal yang senada di pesankan Yesus kepada kedua belas murid yang diutus-Nya, agar tidak takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tak kuasa membunuh jiwa.

Para murid disebut-Nya lebih berharga daripada banyak burung pipit yang seekor pun tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapa (bdk. Mat. 10:29-31). Kekhawatiran terhadap para penganiaya tidak boleh membuat surut semangat untuk bersaksi dengan terus terang. Kesaksian akan Kristus mesti disampaikan para pengikut-Nya dengan apa adanya, sebab pada saat itu juga Kristus akan mengakui mereka di depan Bapa-Nya yang di surga. 

Tekanan dan intimidasi atas para pengikut Kristus di dunia yang semakin sekuler ini terus menerus terjadi. Bagi yang mudah berkecil hati kenyataan itu bisa mengurungkan niat yang sudah tumbuh di dalam hati. Itu sebabnya di antara umat kristiani mesti ada dukungan dan apresiasi yang terbuka satu terhadap yang lain. Yang juga diperlukan ialah kesaksian sebagai komunitas, dan bukan hanya kesaksian sebagai pribadi.

Mencari Jalan yang Baik

Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

Pada waktu itu Yesus bersabda: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan berbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tuguh orang-orang saleh dan berkata: Jika kamu hidup di Zaman nenenk moyang kita, tentulah kamu tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!"

Kata orang, " Lebih baik teguran yang nyata-nyata, daripada kasih yang tersembunyi." Namun, tidak mudah menegur orang, apalagi jika teguran selalu dipandang sebagai tanda ketidaksenangan, kecemburuan, dan usaha untuk menghancurkan orang lain. Terkadang orang lebih mementingkan apa yang tampak secara luaran baik-baik saja.

Paulus mengungkapkan tegurannya kepada umat di Tesalonika atas hal-hal yang dipandangnya kurang sesuai dengan kebenaran Injil. Akan tetapi, dengan jelas Paulus mengungkapkan hal itu atas dasar kasih, bagai kasih seorang bapak kepada anaknya. Paulus mengajarkan dan meneladankan suatu cara menegur atau menasihati  orang atas dasar kasih, bukan atas dasar sikap cemburu. dan maksud buruk lainnya. Demikian pula Yesus terang-terangan mengecam perilaku para ahli Taurat dan kaum Farisi yang hanya mementingkan hal-hal luaran. Mereka mengira bahwa jika hal-hal luaran sudah baik maka hidup meeka sudah selamat. Yesus menyebut kemunafikan mereka sebagai hal-hal yang mencelakakan.

Apakah yang anda buat jika melihat saudara atau seseorang menjalani hidupnya ke arah yang mencelakakan dirinya? Jiwa yang menginginkan keselamatan akan mencari cara yang baik dan tepat untuk membimbing orang.

Komitmen dalam Hidup

Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi aku berkata kepadamu: Barang siapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat Zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri , lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Surga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Dengan sangat bagus, para pendahulu negeri ini menghayati kemerdekaan yang diproklamasikan itu sebagai anugerah Allah. Konstitusi negara kita mencatat keyakinan itu dalam kata-kata, "Atas berkat Allah yang Mahakuasa ..." (Pembukaan UUD 1945). Terungkap di dalamnya keyakinan akan penyertaan Allah dalam sejarah bangsa Indonesia.

Yosua menguraikan campur tangan dan penyertaan Allah dalam sejarah  bangsa Israel. Peristiwa demi peristiwa dikenang agar bangsa itu benar-benar percaya dan yakin bahwa Allah mereka adalah Allah yang setia pada janji-Nya. Kesetiaan Allah telah terbukti dari generasi ke generasi. Karena itu, sudah seharusnya mereka bersandar pada kesetiaan Allah. Allah yang setia menghendaki agar manusia juga setia. Hukum perkawinan yang Allah kehendaki menuntut kesetiaan. Kekerasan hati manusialah yang membuat ikatan perkawinan manusia itu hancur. Yesus mengingatkan hakikat perkawinan yang dikehendaki Allah. Demikian pula halnya jika ada orang yang tidak mau menikah demi kerajaan Allah. Mereka dituntut hal yang sama, yakni kesetiaan pada pilihan hidup. Jadi, bukan bentuk pilihan hidup yang membuat manusia berkenan kepada Allah, tetapi kesetiaan dan komitmen diri terhadap pilihan hidup itu. Apakah kita juga sudah komitmen dengan pilihan-pilihan kita sendiri?

Bercermin pada Ajaran Yesus

Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

Sekali peristiwa datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikat pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dangan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.

Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah bapa-Ku yang di surga. Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang disurga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."

Perjalanan panjang bangsa Israel di padang gurun menghantar Musa semakin berusia lanjut dan tidak mampu lagi memimpin bangsa itu. Apalagi, Allah tak mengizinkan Musa memasuki tanah terjanji karena ia perna meragukan Allah. Maka, saatnyalah tongkat kepemimpinan itu harus diserahkan kepada Yosua, orang pilihan itu. Musa membesarkan hati Yosua dan bangsa itu untuk masuk tanah Kanaan. Kata-katanya meneguhkan kepada mereka.

Bercermin pada ajaran Yasus dalam Injil, bukan soal usia dan kehebatan yang dibutuhkan Allah, tetapi kerendahan hati dan sikap sebagai seorang anak. Sikap seorang anak, yang merasa tenang dalam pelukan orang tuanya, adalah sikap untuk masuk dalam kerajaan Allah. Sikap seperti itulah yang juga diminta dari kita untuk masuk Tanah Terjanji, untuk menikmati kebahagiaan sejati.

Memulihkan Hubungan

Kumpulan 6+ Renungan Terbaik Kristen Katolik dan Kristen Protestan Sepanjang Masa

Menjadi seorang pelarian tentulah tidak menyenangkan! Hidup dijalani dengan tidak tentram dan masa depan sepertinya kian kabur. Dalam kondisi seperti itu pikiran, perasaan, dan tindakkan kerap tidak terkontrol . Putus asa bisa menjadi realitas hidup!.

Allah yang telah memilih Yakub adalah Allah yang selalu berpikir dan bertindak dalam kasih karunia dan kasih setia-Nya. Ia tidak membiarkan orang-orang pilihannya berkanjang dalam ketidakpastian hidup yang berujung kebinasaan. Panggilan untuk pergi ke Betel dan beribadah kepada-Nya adalah perwujudan kepedulian Allah atas jalan hidup Yakub sekeluarga. Pergi ke Betel untuk beribadah dalam pemahaman Yakup berarti menghadap Allah yang Cemburu, Allah tidak ingin diduakan!.

Penghayatan iman yang dimiliki Yakub menolong dia dan keluarganya untukm menyingkirkan segala hal yang merintangi mereka berjumpa dengan Allah. Membersihkan diri dari segala kecemaran menjadi hal yang mutlak bagi Yakub sekeluarga untuk memulihkan hubungan dengan Allah yang diimaninya sebagai Imanuel!

Kini, bagaimana dengan kita? Tidakkah kita juga sering menjadi seorang pelarian! Ya, lari dari hadapan yang Mahakudus karena merasa kecewa dalam hidup. Ingat pelarian dapat menghadirkan dewa-dewa asing (mengandalkan kekuatan setan, magis dll) dan mencermarkan diri dengan berbagai kesesatan!

Ingat, sebagai orang pilihan kita tidak luput dari kesesakan hidup, tetapi percayalah Allah tetaplah Imanuel bagi orang-orang pilihan-Nya. Karena itu, mari singkirkan penghalang hubungan dengan Allah dan berbenah diri menghampiri Dia dalam bakti yang benar kepada-Nya. Amin.