Contoh Renungan Agama Kristen Katolik Terbaru Hari ini

searchpengertian.com | Selamat datang di situs searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh renungan dalam pembelajaran agama Kristen Katolik. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi renungan terbaru untuk dipakai sebelum melakukan pembelajaran hari ini. Dan semoga apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan iman peserta didik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kiranya rahmat Tuhan yang maha kuasa menyertai kita semua kini dan sepanjang masa. Amin.

Tuhan Senantiasa Menyertai

Contoh Renungan Agama Kristen Katolik Terbaru Hari ini

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaun, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus untuk menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

Para imam, bruder, suster, dan frater selalu berpindah tugas dari satu tempat ke tempat yang lain. Mungkin hal yang sama kita alami juga. Bahkan kita dipindahkan ke tempat atau posisi yang tidak kita kehendaki. Suka atau tidak, diterima atau tidak, ini menjadi satu aspek yang mendasar dalam panggilan hidup sebagai seorang Kristiani yang siap di utus. Kesiapan diri untuk selalu berpindah tugas sesuai dengan kebutuhan Gereja dan masyaraka menjadi salah satu indikasi dari penghayatan ketaatan kita pada maksud dan rencana Allah. Jika direfleksikan sacara serius hal ini menjadi sala satu kekuatan Gereja Katolik dalam meneruskan misi Yesus Kristus yang diembannya. Itulah pola yang diwariskan Yesus. "Juga di kota-kota lain, aku harus mewartakan Injil kerajaan Allah, senab untuk itulah Aku diutus" (Luk. 4:43).

Berpindah tugas pelayanan dari suatu tempat ke tempat yang baru bukanlah sebuah perkara yang mudah. Terutama ketika orang sudah merasa betah dan sudah diterima di tempat tugas tersebut. Menjadi semakin tidak mudah juga ketika orang tersebut sudah merasa terlalu tua untuk belajar dan menyesuaikan  diri lagi di tempat yang baru. Apa yang bisa kita lakukan? Sebagai orang katolik, kita pun bersyukur karena masih tetap ada aggota Gereja yang siap diutus ke mana pun untuk melayani umat Allah. Inilah semangat misioner yang diilhami Yesus sendiri di dalam setiap pengikut-Nya, termasuk kita yang hidup saat ini. Ke mana saja kita diutus, hendaklah kita pergi, dengan keyakinan bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita.

Berdoa, Membaca. dan Merenungkan Firman Tuhan

Contoh Renungan Agama Kristen Katolik Terbaru Hari ini

Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaun, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras.: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang ituke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar." Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.

Daya kekuatan Ilahi dalam diri Yesus sungguh luar biasa; baik melalui kata maupun tindakan-Nya. Si iblis pun mengikuti Yesus sebagai yang Kudus dari Allah. Si iblis takut dan terpental keluar ketika Yesus mengusirnya. Di manakah letak sumber kekuatan Yesus? Mengapa kita para pengikut-Nya tidak mampu melakukan urusan itu? Apakah karena Dia manusia sekaligus Allah? Tapi bukankah kita juga memiliki unsur ilahi di dalam diri kita? Bukankah kita diciptakan sesuai dengan citra Allah? Ketika sang Pencipta menciptakan manusia pertama, Ia menghembuskan napas-Nya/Roh-Nya ke dalam diri manusia. Bukankah Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya? Lalu mengapa kata dan tindakan kita tidak sedahsyat Yesus?

Saudara-saudariku yang terkasih. Kesatuan Yesus dengan Bapa-Nya dalam kekuatan Roh Kudus menjadi kunci kewibawaan kata dan tindakan Yesus. Yesus membuka peluang kepada setiap orang untuk belajar kepada-Nya karena Ia lemah lembut dan rendah hati. Dia juga menjadikan diri-Nya pokok anggur yang selalu menghadirkan rahmat untuk seluruh ranting dan cabang yang melekat erat padanya. Mari kita tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam hati kita masing-masing dengan cara berdoa dan membaca serta merenungkan Firman-Nya.

Jujur dan Terbuka

Contoh Renungan Agama Kristen Katolik Terbaru Hari ini
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan Kitab Nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, dimana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan pengelihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun Rahmat Tuhan telah datang." Kemudia Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaun!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepada-Mu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada Zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpah seluruh negeri. Tetapi Elia di utus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Safrat, di tanah Sidon. Dan pada Zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada  Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang dirumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melempar Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Konon, di era globalisasi ini, bisnis yang bisa eksis dan sukses akan terwujud jika kita membangun team-work dan net-work yang solid dan valid. Jika tidak, cepat atau lambat akan kolaps. Ternyata ini bukan merupakan hal yang baru. Fakta bahwa 2000 tahun yang lalu, sudah dilakukan oleh Yesus ketika Ia memulai membangun Kerajaan-Nya.

Jika kita jujur dan terbuka, Tuhan selalu mengirim orang-orang di sekitar kita untuk membangun kesejahteraan, kebahagiaan, keadilan dan damai sejahtera. Misalnya dalam konteks hidup berkeluarga. Tuhan mengirimkan pasangan masing-masing, orangtua, ayah-ibu, anak-anak, saudara-saudari juga para sahabat dan kenalan. Dalam konteks panggilan hidup menjadi imam dan biarawan biarawati, ada rekan-rekan anggota komunitas dan para voluntir awam yang siap membantu dan bekerja sama. Bahkan Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus siap terlibat dalam team dan net work anda. Apakah anda mau melibatkan mereka?