Renungan Kristen | Hidup dalam Kesederhanaan dan Kita Bukan dari Dunia Ini

searchpengertian.com | Selamat datang di situs searcpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan renungan tentang hidup dalam kesederhanaan dan kita bukan dari dunia ini. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu Bapak, Ibu, dan Saudara dalam mencari referensi renungan terbaik sebelum melakukan aktivitas hari ini. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus. Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Hidup dalam Kesederhanaan

Selama ini kita tidak menyadari bahwa ada keterikatan kita dengan gaya hidup dunia yang kita anggap sebagai sesuatu yang wajar atau  cara hidup yang normal, padahal sesungguhnya itu adalah cara hidup yang tidak wajar.

Renungan Kristen | Hidup dalam Kesederhanaan dan Kita Bukan dari Dunia Ini

Banyak orang berpikir bahwa berpenampilan menarik itu harus memakai barang-barang branded yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaaan diri mereka, bahkan dapat mengangkat harga diri atau nilai diri mereka ditengah-tengah lingkungan pergaulan.
Hidup sebagai orang percaya kita harus bisa membedakan antara berpenampilan baik untuk bisa menjadi berkat bagi banyak orang, dan berpenampilan menarik yang hanya bertujuan meningkatkan sebuah nilai diri.
Kalau kita lebih memilih untuk memiliki penampilan menarik dengan berbagai barang branded hanya untuk meningkatkan nilai diri atau semata-mata karena prestise, maka kita telah keliru dalam menjalankan hidup sebagai orang percaya.
Orang percaya harus bisa menjaga gaya hidupnya supaya tetap hidup dalam kesederhanaan. Dan hidup dalam kesederhanaan bukan  berarti tidak boleh memakai perhiasan, pakaian yang baik atau memiliki fasilitas hidup yang baik seperti rumah dan juga memiliki kendaraan.
Jadi kita harus bisa membedakan mana gaya hidup dengan berpenampilan yang baik untuk menjadi berkat, dan mana gaya hidup yang sesungguhnya hanya untuk meningkatkan harga diri. Kalau kita memiliki sebuah gaya hidup demi harga diri atau nilai diri, maka kita telah keliru dalam memandang hidup.
Sadarlah bahwa tujuan hidup orang percaya bukan untuk sebuah harga diri atau demi meningkatkan nilai diri. Sebab perhiasan lahiriah tidak akan pernah membawa kita kepada keselamatan.
Perhiasan orang percaya yang sesungguhnya adalah bagaimana kita bisa menjaga hati dan pikiran kita untuk terus hidup sesuai dengan pikiran dan perasaan Kristus. Inilah perhiasan manusia batiniah yang dikehendaki oleh Allah. Firman Tuhan katakan di dalam;
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Kesederhanaan hidup itu sesungguhnya dimulai dari sikap hati kita. Artinya hidup sebagai orang percaya, kita tidak boleh memiliki sikap hati yang hanya semata-mata ingin mencari hormat, atau ingin dihormati, dipuji, disanjung, dan dinilai sebagai orang hebat, atau orang sukses.
Saya harus katakan dengan jujur bahwa gaya hidup seperti ini adalah sebuah gaya hidup yang sia-sia. Sebab gaya hidup yang hanya mencari nilai diri tidak akan pernah membawa kita kepada keselamatan kekal.
Gaya hidup orang percaya yang sederhana, sekalipun kita hidup masih memiliki fasilitas hidup seperti kendaraan, rumah, mobil, dan berbagai fasilitas hidup yang lainnya, semuanya itu tidak akan membuat kita merasa berharga atau supaya kita dihargai dengan apa yang kita miliki. Sebab kita harus tetap ada pada satu kesadaran bahwa semua yang ada pada kita adalah milik Tuhan.
Dengan kesadaran bahwa semua yang kita miliki adalah milik Tuhan, maka kita juga akan merasa bahwa kita berhak atas semua yang kita miliki, bahkan kita akan dengan rela hati mau mempergunakan apapun yang kita miliki hanya untuk hormat dan kemuliaan Tuhan.
Cara hidup seperti ini adalah cara hidup orang-orang yang tidak mencari penghormatan selama masih hidup di dunia ini. Sebab orang percaya sesungguhnya hidup bukan untuk mencari penghormatan dari manusia, tetapi dari Allah. Itu yang harus dicari. Itulah kenapa Tuhan Yesus katakan di dalam;
Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Kebenaran ini seharusnya mengubah prinsip hidup kita, dimana kita hidup bukan untuk mencari hormat dari manusia, tetapi kita hidup hanya untuk mencari hormat yang datangnya dari Allah. Dan hormat yang datangnya dari Allah itu adalah keselamatan kekal yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang mengasihi Dia.
Contoh hidup dalam kesederhanaan adalah gaya hidup Tuhan Yesus sendiri. Cara hidup inilah yang harus kita ikuti. Tuhan Yesus meninggalkan semua kemuliaan-Nya, dan tidak sedikit pun yang disisakan untuk memperoleh kehormatan. Ia mengosongkan diri, termasuk hak untuk diperlakukan wajar.
Sesungguhnya kesederhanaan hidup Tuhan Yesus itulah kemuliaan-Nya. Ia tidak mencari hormat manusia, tetapi hanya mau hidup untuk melakukan kehendak Bapa-Nya di sorga dan hidup hanya untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Inilah sesungguhnya kesederhanaan hidup kekristenan yang sejati itu. Hidup tidak untuk mencari hormat dan nilai diri, tetapi hidup hanya untuk memuliakan Allah Bapa di sorga.
Kita harus menyadari bahwa semua keinginan kita pada akhirnya akan berakhir dengan sia-sia. Segala sesuatu yang kita ingini yang bukan berasal dari Allah, suatu hari nanti pasti akan hilang lenyap, bahkan hilang tak berbekas dalam kebinasaan kekal.
Oleh sebab itu selama masih ada kesempatan, kita harus mau meninggalkan cara hidup kita yang salah selama ini yaitu cara hidup yang hanya mencari hormat yang memberi nilai diri. Hiduplah sama seperti Tuhan Yesus telah hidup, dan selama kita masih hidup, maka hiduplah hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Kiranya kebenaran ini memberkati kita semua. Amin.

Kita Bukan dari Dunia Ini
Perkembangan teknologi saat ini begitu luar biasa. Hal inilah yang membuat manusia pada umumnya begitu terbuai untuk menikmati apa yang dunia tawarkan saat ini. Sebagai orang percaya kita seharusnya memperkarakan akan hal ini dengan sungguh-sungguh, apakah kita juga harus terbuai untuk menikmati semua yang dunia tawarkan saat ini?.

Renungan Kristen | Hidup dalam Kesederhanaan dan Kita Bukan dari Dunia Ini

Disini kita dituntut untuk memiliki kepekaan, supaya kita bisa menyadari akan keberadaan diri kita yang sesungguhnya. Kalau kita mau belajar kebenaran firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mengerti bahwa kita tidak perlu untuk terbuai dan ikut menikmati apa yang dunia tawarkan saat ini, sebab kita bukan berasal dari dunia ini. Firman Tuhan katakan di dalam;
Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Dari kebenaran firman Tuhan ini kita bisa mengerti bahwa, kita bukan berasal dari dunia ini. Oleh sebab itu kita tidak boleh ikut menikmati dunia ini dengan segala kesenangannya. Kita harus berani menjadi pribadi yang menantang zaman ini. Artinya kalau orang-orang dunia saat ini terbawa oleh arus percintaan dunia, maka kita tidak boleh ikut bersahabat dengan dunia, apalagi sampai bercinta dengan dunia.
Ingat firman Tuhan katakan bahwa orang yang bersahabat dengan dunia ini, maka ia telah menjadikan dirinya musuh Allah.
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kita harus bisa menantang dunia ini, artinya kita harus bisa menarik diri dari semua gaya hidup dunia yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Sebagai orang percaya kita harus sadar bahwa keberadaan kita di dunia ini hanya sementara. Firman Tuhan katakan kita hanya menumpang di dunia ini. Bahkan firman Tuhan juga mengatakan, kewargaan kita adalah kewargaan Kerajaan sorga.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Jadi seperti yang Tuhan Yesus katakan dalam (Yohanes 17:15-16) bahwa kita bukan berasal dari dunia ini, itu artinya kalau kita masih hidup di dunia saat ini, maka  kehidupan ini hanya berlangsung sementara. Oleh sebab itu kita harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk pulang kepada Allah Bapa sebagai warga Kerajaan sorga dan tinggal di dalam Kerajaan sorga.
Dengan demikian sekarang kita bisa mengerti bahwa kita bukan milik dunia ini. Kita adalah warga Kerajaan sorga. Dunia ini milik kuasa kegelapan, dan seperti firman Tuhan katakan, dunia ini akan lenyap dengan segala keinginannya.
Itulah kenapa saat ini kita harus mulai menyadari bahwa kita adalah milik Tuhan. Kalau milik Tuhan, berarti kita juga harus hidup sesuai dengan keinginan Tuhan, atau sesuai dengan kehendak Tuhan, dan tidak boleh hidup menuruti keinginan diri kita sendiri.
Orang percaya yang saat ini masih mau hidup menuruti keinginan dirinya sendiri, itu berarti ia melepaskan diri dari Tuhan sebagai pemilik hidupnya. Kalau tidak lagi menjadi milik Tuhan berarti tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah Bapa di sorga.
Sekalipun kita mengaku sebagai orang percaya, tetapi jika kita tidak mau hidup sesuai dengan keinginan Tuhan, maka kita akan terbuang dari hadirat Tuhan di kekekalan nanti sampai selamanya.
Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita sesungguhnya bukan dari dunia ini. Jadi kita tidak perlu tertarik atau bahkan memberi diri terikat dengan gaya hidup dunia yang sia-sia. Kiranya kebenaran firman Tuhan ini menyadarkan kita semua. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.