Contoh Renungan Kristiani | Menjaga Lidah dalam Perkataan dan Menjaga Kesucian dan Kekudusan Hidup

searchpengertian.com | Selamat datang di situs searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan renungan Kristiani berjudul "Menjaga Lidah dalam Perkataan dan Menjaga Kesucian dan Kekudusan Hidup" sebelum melakukan aktivitas hari ini. Semoga contoh renungan yang berjudul "Menjaga Lidah dalam Perkataan dan Menjaga Kesucian dan Kekudusan Hidup". Dan harapannya apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat perkembangan iman Bapak, Ibu, dan Saudara kepada Tuhan Yesus. Selamat beraktivitas dan sukses selalu.

Menjaga Lidah dalam Perkataan


Selama ini seringkali kita tidak pernah benar-benar menyadari bahwa betapa pentingnya menjaga lidah kita dalam berkata-kata. Itulah yang membuat seringkali apa yang kita ucapkan bisa menyinggung perasaan, mempermalukan, atau bahkan melukai hati orang lain.
Hal inilah yang seringkali juga menimbulkan perpecahan dalam persahabatan, dalam pergaulan, dalam organisasi, dalam pelayanan, di tengah-tengah masyarakat, atau bahkan dalam kehidupan keluarga.
Oleh sebab itu kita harus sungguh-sungguh menyadari betapa pentingnya kita harus menjaga lidah dalam berkata-kata. Sebab perkataan yang keluar dari mulut kita seringkali bisa menjadi pemicu timbulnya sebuah masalah. Itulah kenapa firman Tuhan ingatkan kita;
Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.
Kita harus terus menyadari bahwa panggilan kita sebagai orang percaya adalah untuk menjadi sempurna seperti yang Allah Bapa di surga kehendaki. Untuk menjadi sempurna maka tentu kita harus hidup melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Dalam hidup melakukan kehendak Allah itulah kita harus mengontrol setiap gerak hidup kita, termasuk dalam berkata-kata. Firman Tuhan katakan di dalam;
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Apa yang dikatakan firman Tuhan ini sangat penting untuk kita perhatikan dengan serius. Sebab seperti yang firman Tuhan katakan bahwa; “barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna.”
Itulah kenapa dalam ayat firman Tuhan yang lain kalau kita baca di dalam (Matius 5), tentu dalam hal ini berkaitan dengan ucapan lidah, maka Tuhan Yesus sendiri pernah menyinggung akan hal ini, seperti yang ditulis dalam;
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Dalam hidup ini manusia bisa sukses untuk mencapai berbagai prestasi di dalam banyak hal, tetapi seringkali gagal dalam mengendalikan lidahnya dalam berkata-kata, dan pada akhirnya perkataan itu sendiri bisa menjadi dosa,apalagi perkataan yang diucapkan adalah fitnah, atau tuduhan seperti yang firman Tuhan katakan di atas.
Setiap orang yang dapat menguasai lidahnya dapat dipastikan orang tersebut bisa menguasai seluruh hidupnya. Jadi kalau kita bisa menjaga perkataan yang keluar dari lidah bibir mulut kita, maka kita bisa mengontrol diri dengan baik.Dan orang yang bisa menjaga lidahnya, sama dengan orang yang mencintai hidup. Hal itu digambarkan oleh firman di dalam;
“Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Jadi disini kita harus menyadari bahwa lidah yang kita miliki ini, memiliki peran yang sangat besar dalam seluruh gerak hidup kita, termasuk dalam ibadah kita kepada Tuhan. Sebab firman Tuhan menunjukan kepada kita bahwa betapa sulitnya bisa menguasai lidah. Tetapi bukan berarti lalu lidah sama sekali tidak dapat dikuasai.
Dari apa yang firman Tuhan katakan diatas, jelas bagi kita bahwa jika kita tidak bisa menjaga lidah bibir mulut kita, maka hidup kita bisa rusak atau bahkan binasa. Tuhan memberikan kepada kita bukan saja kekuatan untuk melakukan firman-Nya, tetapi juga hikmat bagi kita di dalam setiap perkataan yang kita ucapkan. Artinya dengan hikmat Tuhan kita bisa menguasai lidah dalam setiap perkataan.
Kita harus terus menyadari bahwa seluruh hidup kita ini adalah milik Tuhan, dan itu termasuk lidah yang kita miliki. Artinya menggunakan lidah dalam berkata-kata pun, kita harus melakukannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Sekali lagi, karena seluruh hidup kita ini miliki Tuhan.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Tentu untuk mengontrol dan mengendalikan setiap gerak hidup kita, maka kita harus terus menerus melatih diri bahkan melatih diri untuk menjaga setiap perkataan yang hendak kita ucapkan. Hal ini juga tentu berhubungan dengan menjaga hawa nafsu diri terhadap berbagai hal. Itulah kenapa firman Tuhan katakan di dalam;
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Menyalibkan daging yang firman Tuhan katakan diatas sama dengan penyangkalan diri. Dan memang Tuhan mau supaya kita hidup dalam penyangkalan diri setiap hari, termasuk penyangkalan diri dalam menggunakan lidah saat kita berkata-kata. Semuanya harus  sesuai dengan kehendak Tuhan.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Untuk itu, sangatlah penting bagi kita untuk mengambil waktu khusus untuk berdoa puasa secara pribadi, supaya kita bisa belajar menyangkal diri dengan benar. Dan tentu dalam doa puasa yang kita lakukan, bukan saja berdoa atau puasa terhadap makanan, akan tetapi juga harus termasuk setiap ucapan lidah bibir mulut kita harus di jaga.
Jadi kalau kita tahu dan sadar bahwa seluruh hidup kita milik Tuhan, maka lidah pun akan kita gunakan sesuai dengan kehendak Tuhan, supaya apa yang kita ucapkan bisa menjadi berkat bagi banyak orang dan semuanya itu memuliakan Tuhan. Firman Tuhan katakan di dalam;
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Jadi kalau selama ini kita memuji Tuhan dengan mulut kita, tetapi dari mulut yang sama kita juga mengutuki orang lain, maka sesungguhnya ada yang tidak beres dengan hidup kita, dan itu akan berbahaya bagi hidup kita, bukan saja bagi hidup kita di dunia ini, tetapi juga bagi kelangsungan hidup kita di kekekalan nanti.
Ingat bahwa dibalik kehidupan ini nanti, kita semua akan menghadap takhta pengadilan Allah, dan tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya. Itulah kenapa kita harus mulai belajar untuk bisa mengontrol seluruh gerak hidup kita, termasuk menjaga perkataan yang keluar dari lidah bibir mulut kita. Firman Tuhan katakan di dalam;
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
Itulah kenapa saya katakan bahwa kita harus sungguh-sungguh menjaga setiap perkataan yang keluar dari lidah bibir mulut kita, sebab jika tidak maka hidup kita ada di dalam bahaya. Firman Tuhan katakan di dalam;
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Kiranya kebenaran firman Tuhan ini, bisa menyadarkan kita semua untuk mau menjaga setiap perkataan yang keluar dari lidah bibir mulut kita, supaya hidup kita tidak menjadi sia-sia tetapi menjadi berkat dan memuliakan Allah Bapa di surga. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Menjaga Kesucian dan Kekudusan Hidup

Contoh Renungan Kristiani | Menjaga Lidah dalam Perkataan dan Menjaga Kesucian dan Kekudusan Hidup
Kita harus tetap sadar dan terus berjaga-jaga supaya, hati, pikiran, memori imajinasi kita, perkataan, pendengaran atau bahkan pandangan mata kita, harus tetap ada dalam kesucian dan kekudusan hidup sesuai dengan standar kesucian dan kekudusan Allah.
Itulah kenapa kita harus berjuang untuk terus menjaga kesucian dan kekudusan hidup selama kita masih hidup di dunia ini. Hidup kudus adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi, artinya kita tidak boleh tidak kudus di hadapan Allah. Itulah kenapa firman Tuhan katakan dalam;
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kalau kita tidak mau berjuang untuk menjaga kesucian dan kekudusan hidup, maka saat waktu Tuhan tiba, kita tidak mungkin berkenan dihadapan Tuhan. Jika kita ditemukan tidak dalam kesucian dan kekudusan Tuhan, maka kita akan menjadi orang yang tidak berkenan kepada Tuhan. Itulah kenapa firman Tuhan katakan tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Kita harus sungguh-sungguh menyadari bahwa apa yang dunia tawarkan saat ini akan membuat hidup kita sebagai orang percaya berada dalam ancaman kebinasaan kekal. Sebab lewat berbagai media dunia sedang menawarkan berbagai macam hal yang membuat manusia terjerat dalam dosa.
Dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, maka manusia akan begitu mudahnya jatuh dalam dosa perzinaan, dan ini merupakan bahaya yang bisa menyeret begitu banyak orang termasuk orang percaya.
Kalau hal ini tidak kita sadari mulai saat ini maka kita akan menjadi orang yang tanpa sadar sedang berjalan atau bahkan sedang meluncur dengan bebas kedalam kebinasaan kekal. Itulah kenapa firman Tuhan telah mengingatkan kita untuk hal yang satu ini seperti yang ditulis di dalam;
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Kita harus mengakui bahwa rumusan perzinaan seperti ini tidak ada dalam agama manapun juga di dunia ini. Bahkan kalau kita membaca firman Tuhan dengan teliti, maka kita juga akan mengerti bahwa di dalam Perjanjian Lama sekalipun yang dianggap perzinaan itu adalah hubungan badan antara lelaki dan perempuan yang tidak terikat oleh sebuah pernikahan, baik itu secara hukum maupun secara adat.
Dalam Perjanjian Lama dosa berzina ini sangat dikutuk, itulah kenapa dalam Dasa Titah, Allah mencantumkan hukum larangan tidak boleh berzina. Kalau kita melihat apa yang firman Tuhan katakan maka di dalam (Imamat 20:10, Ulangan 22:22) tertulis;
20:10 Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.
22:22 Apabila seseorang kedapatan tidur dengan seorang perempuan yang bersuami, maka haruslah keduanya dibunuh mati: laki-laki yang telah tidur dengan perempuan itu dan perempuan itu juga. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.
Sangat jelas disini bahwa melakukan perzinaan di zaman Perjanjian Lama itu sangat dikutuk sehingga orang yang melakukannya harus dihukum mati, dan itu artinya betapa bahayanya seseorang jatuh dalam dosa yang satu ini.
Jika kita melihat apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di dalam Perjanjian Baru, seperti yang ditulis di dalam (Matius 5:27-28), maka yang dinamakan perbuatan zina itu tidak saja melanggar hukum perkawinan, tetapi dengan pandangan mata terhadap seorang lawan jenis dan kemudian hati kita menginginkannya maka itu sudah berzina.
Itulah kenapa saya katakan di atas, bahwa dunia saat ini sedang menyeret banyak orang, termasuk orang percaya untuk tersesat dalam dosa yang satu ini. Oleh sebab itu, kita harus sungguh-sungguh menyadari bahwa kalau kita tidak mengisi hati dan pikiran kita dengan kebenaran, maka begitu mudahnya kita akan jatuh kedalam dosa yang satu ini yaitu perzinaan.
Dari kebenaran firman Tuhan yang kita baca dalam (Matius 5:27-28) maka sesungguhnya apa yang di sampaikan oleh Tuhan Yesus ini, hendak mengingatkan kepada kita bahwa betapa berbahayanya sebuah keinginan hati yang tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Itulah kenapa firman Tuhan katakan di dalam;
4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Saudaraku, dari kebenaran yang singkat ini kita semakin mengerti bahwa setiap detik kita bisa jatuh di dalam dosa, dan itu artinya setiap detik juga kita bisa di giring ke dalam kebinasaan.
Jadi kalau kita tidak mau menjaga hati dan pikiran kita untuk tetap hidup dalam kesucian dan kekudusan hidup sesuai dengan standar kesucian dan kekudusan yang Allah kehendaki, maka hal itu sama dengan kita sedang membiarkan diri kita meluncur kedalam kebinasaan kekal.
Persoalannya adalah bagaimana kita bisa menjaga hati dan pikiran kita supaya tetap ada dalam kusucian dan kekudusan Allah?.
Untuk menjaga hati dan pikiran kita supaya tetap ada dalam kesucian dan kekudusan Allah, maka kita harus terus mengisi hati dan pikiran kita setiap saat dengan kebenaran firman Tuhan. Dengan kebenaran itulah kita akan semakin mengerti apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hanya dengan cara hidup seperti inilah, kita akan menjadi orang yang terus waspada atau mawas diri, supaya kita tidak mudah jatuh ke dalam dosa yang akan membawa kita kepada kebinasaan. Kiranya kebenaran ini memberkati kita semua. Amin.