Pengertian Pertautan dalam Teks Puisi | Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII (Delapan) Revisi

searchpengertian.com | Selamat datang di searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian pertautan dalam teks puisi lengkap dengan contoh teks puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian pertautan dalam teks puisi lengkap dengan contoh teks puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian pertautan dalam teks puisi lengkap dengan contoh teks puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pengertian Pertautan dalam Teks Puisi | Materi Bahasa Indonesia Kelas VIII (Delapan) Revisi
 www.searcpengertian.com

A. Pengertian Pertautan
Pertautan adalah pertalian antarlarik atau antarbait yang membentuk satu kesatuan sebuah puisi. Pertalian inilah yang membuat puisi terlihat bermakna dan menarik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pertautan adalah hal bertaut; pertalian; perhubungan. Contoh: Puisi adalah hasil pertautan jiwa penyair dengan alam sekitarnya.

B. Contoh Teks Puisi
Di bawah ini adalah beberapa contoh teks puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kelas VIII (Delapan) revisi terbaru. Adapun beberapa contoh teks puisi adalah sebagai berikut. Selamat membaca, semoga bermanfaat.

Teratai
Karya: Sanusi Pane

Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi laksmi mengenang
Biarpun ia diabagaikan orang 
Semoga kembang gemilang mulia
Teruslah oh teratai bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau pun turut menjaga zaman

Pahlawan Tak Dikenal
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilaman ia datang
Kedua tangannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang tampak wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring 
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda

Raden Ajeng Kartini
Karya: Sides Sudiyarto Ds

Bagai lilin menyala dalam gelap semesta
Kau terangi kaum wanita Indonesia
Hingga mampu meraba jalan masa depan
Melawan nasib yang tiada nyata arahnya
Bagai kunang-kunang berkelip dalam kelam
Kau sinari langit kelabu udara beku
Cahaya juangmu membimbing bangsa melangkah maju
Meski jauh jalan berliku penuh batu
Kartini yang agung
Penyuluh kemajuan pendorong kebangkitan
Kuntum bunga pujaan nusantara
Juangmu terpatri dalam sejarah bangsa

Perang Sudah Selesai

Perang sudah selesai
Tidak ada tekanan lagi
Tak ada rasa takut setiap hari
Semua orang bergembira
Anak-anak sedang belajar
Karena sekolah pun dibuka
Entah menumpang di rumah Pak Lurah
Entah belajar di emper rumah
Terima kasih pahlawan
Engkau membela bangsa Indonesia
Dari berbagai serangan 
Yang menyerang bangsa Indonesia

Nenek Pejuang
Karya: Sides Sudiyarto Ds

Seorang nenek miskin berjalan merangkak
Tertatih-tatih langkahnya jatuh bangun
Lalu kembali merangkak dengan pakaian bercabik-cabik
Menuju jalan raya yang sepi senyap
Di tangannya ada sebungkus nasi
Terbungkus dengan daun jati
Dengan secubit garam putih
Dan setangkai cabe merah di tepinya
Nenek yang tua itu kembali ke gubuknya
Ia beristirahat meredakan nafasnya
Kemudian terdengar letusan senjata
Sebutir peluru mencabut nyawa nenek tua itu
Ia mati sunyi
Ia mati dalam sepi
Untuk kemerdekaan negeri ini
Untuk kebebasan Republik ini

Selamat Jalan Pahlawan
Karya: Grace

Ku kirim doa
Untuk kusuma bangsa
Padamu putra-putri tercinta
Engkau berdaya upaya, berjuang
Menyelamatkan para penumpang
Bergelut dengan badai dan bara
Sampai pada akhirnya
Nyawamu kau korbankan
Keluarga kau tinggalkan 
Dengan penuh haru ku ucapkan 
Selamat jalan pahlawan
Semoga arwahmu
Diterima Tuhan, Amin

Hidup Adalah Perjuangan
Karya: Seysar Inggar Tofani

Pejuang sejati
Bukanlah orang yang berani mati
Melainkan orang yang berani 
Menghadapi tantangan hidup ini
Aku ini kecil dan lemah
Aku tak menyerah
Aku rajin ke sekolah
Aku belajar tak kenal lelah
Aku ingin berkualitas dan berdaya
Aku ingin bermanfaat dan berguna
Aku ingin hidupku penuh makna
Dan sesungguhnya,
Sebaik-baiknya manusia adalah
Yang bermanfaat dan berguna
Bagi sesamanya

Mata Air Cinta
Karya: Boby Julianto Siallagan

Ibu ...
Memelukmu adalah kenyamananku
Melukis senyum adalah keinginanku
Mencintaimu sudah tentu kewajibanku
Namun terkadang
Melawanmu menjadi kebiasanku
Bahkan ku menyiakanmu dan
Melupakanmu sebagai seorang Ibu
Tanpa kusadari begitu teririsnya hatimu
Harusnya aku menjadi pelindung
Bukan menjadi anak yang tak tahu untung
Harusnya aku menjadi anak penurut
Bukan menjadi anak yang banyak nuntut
Aku masih sangat ingat
Ketika itu tak ada biaya untuk berangkat
Dari kampung menuju perkotaan yang padat
Waktu itu hujan begitu lebat
Kakimu kau paksa menapak
Hanya bermodal payung rusak
Ibu menjelajah rumah ke rumah dengan hati terisak
Tak peduli petir menyambar 
Ibu tetap berjalan dengan sabar
Meski tubuhmu sudah gemetar
Ibu masih mengetuk pintu warga sekitar
Terima kasih sang pencipta
Kau beri aku seorang wanita tangguh
Yang selalu mengusap air mata
Ketika ku dilanda derita
Yang kupunya hati sebening permata
Dan yang menjadi mata air cinta