Pengertian Teks Cerpen Lengkap dengan Contohnya | Bahasa Indonesia SMP K13

Teks Cerpen | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian teks cerpen lengkap dengan contohnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan contoh teks cerpen. Harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkemabngan anak didik di sekolah, khususnya materi teks cerpen dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah pengertian cerpen dan contohnya dalam teks cerpen. 

Pengertian Teks Cerpen Lengkap dengan Contohnya | Bahasa Indonesia SMP K13

Pengertian Teks Cerpen

Cerpen merupakan karya sastra berbentuk fiksi. Sesuai dengan namanya, cerpen kependekan dari cerita pendek. Akan tetapi, ukuran panjang pendek cerita memang tidak ada aturan pasti. Tidak ada satu kesepakatan di antara pengarang dan para ahli tentang ukuran panjang pendek cerita. Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.

Cerpen adalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa naratif fiktif atau fiksi di mana isinya menceritakan atau menggambarkan kisah suatu tokoh beserta segala konflik dan penyelesaiannya, yang ditulis secara ringkas dan padat.

Teks Cerpen Menurut Ahli

Menurut A. Bakar Hamid, cerpen atau cerita pendek seharusnya dilihat dari kuantitas kata yang digunakan, yaitu antara 500 sampai 20.000 kata, terdapat plot, terdapat satu karakter, dan adanya kesan.

Menurut Saini, cerpen adalah cerita pendek fiksi atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja cerita ini relatif singkat.

Menurut B. Jassin, cerpen adalah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.

Menurut Nugroho Notosusanto, cerpen adalah cerita yang panjangnya berkisar 5.000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi, di mana isinya terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

Menurut Sumardjo dan Saini, cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi akan tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan di mana pun yang mana ceritanya relatif pendek.

Struktur Teks Cerpen

Setiap teks yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia, semuanya pasti memiliki struktur tanpa terkecuali teks cerpen. Adapun struktur teks cerpen dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan atau inti dari cerpen dan merupakan gambaran awal suatu cerita. Unsur abstrak sifatnya opsional, dengan kata lain suatu cerpen boleh saja tidak menggunakan abstrak.

2. Orientasi

Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan waktu, suasana, dan tempat yang ada di dalam cerita pendek.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah urutan berbagai kejadian yang dihubungkan berdasarkan sebab-akibat. Kita dapat melihat watak atau karakter suatu tokoh dalam cerpen pada bagian struktur ini.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks, serta mulai menemukan solusi atau penyelesaian atas konflik tersebut.

5. Resolusi

Resolusi adalah penyelesaian atas masalah yang dialami oleh tokoh di dalam cerpen.

6. Koda

Koda adalah nilai moril atau pelajaran yang bisa didapatkan oleh pembaca.

Ciri-Ciri Teks Cerpen

Sebenarnya sangat mudah untuk mengenali ciri-ciri dari sebuah cerpen. Berikut ini adalah ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
  1. Cerita pendek dapat meninggalkan kesan dan pesan mendalam sehingga pembaca ikut merasakan isi cerpen tersebut.
  2. Bentuk penokohan di dala cerpen sangat sederhana.
  3. Biasanya cerpen mengunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca.
  4. Isi cerpen umumnya diangkat dari kejadian sehari-hari.
  5. Bentuk tulisannya singkat atau lebih singkar dari novel.
  6. Hanya terdapat satu alur saja, alur tunggal
  7. Isi cerpen bersifat fiktif/fiksi
  8. Jumlah kata kurang dari 10.000 kata.
Unsur-Unsur Teks Cerpen

Secara umum, unsur cerpen terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya, silakan kalian simak penjelasannya di bawah ini.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembentuk cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Beberapa hal yang termasuk di dalam unsur intrinsik cerpen adalah sebagai berikut.

1) Tema

Tema adalah gagasan utama di dalam suatu cerpen.

2) Alur/Plot

Alur/Plot adalah jalan cerita dalam suatu cerpen.

3) Latar/Setting

Latar/setting adalah berhubungan dengan tempat, waktu, dan suasana di dalam cerpen.

4) Tokoh

Tokoh yaitu pelaku di dalam cerpen.

5) Penokohan

Penokohan adalah pemberian sifat dan watak tokoh di dalam cerpen.

6) Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara pandang penulis cerpen dalam melihat peristiwa di dalam cerpen.

7) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara penulis menyampaikan cerita dalam cerpen. Misalnya menggunakan diksi atau majas.

8) Amanat/pesan

Amanat atau pesan adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis cerpen kepada pembaca atau pendengar.

2. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik adalah unsur pembentuk cerpen yang berasal dari luar. Beberapa yang termasuk di dalam unsur ekstrinsik adalah sebagai berikut.

1) Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat adalah hal yang memengaruhi alur cerita dalam cerpen, misalnya: ideologi, kondisi politik, sosial, dan ekonomi masyarakat.

2) Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang adalah hal-hal yang berhubungan dengan pemahaman dan motivasi penulis cerpen dalam membuat tulisannya, misalnya aliran sastra, kondisi psikologis, dan biografi.

3) Nilai yang Terkandung dalam Cerpen

Nilai dalam cerpen adalah nilai-nilai yang tedapat di dalam suatu cerpen (nilai agama, sosial, budaya, dan moral)

Contoh Teks Cerpen

Berikut ini adalah contoh teks cerpen remaja karya Nur Faida yang berjudul 'Di Balik Awan' selamat membaca semoga bermanfaat.

Di Balik Awan

Di balik awan. Kumenunggu itu datang. Kutatap langit berharap itu terjadi. Berharap dan terus berharap. Mimpi kecil yang masih berada di balik awan. Agar awan itu pindah dan mimpiku bisa jadi kenyataan.

Terlalu konyol kukatakan, tetapi itulah kenyataannya. Aku bernama Nur Faida, bisa dipanggil Faida. Aku ingin sekali mimpi kecilku itu terwujud. Aku sudah menunggu dari kecil hingga sekarang sudah kelas 3 SMP. Entah kenapa aku ingin sekali mimpi kecilku itu terwujud dan sekarang mimpi kecilku itu menjadi kenyataan.

Hari Jumat sepulang sekolah aku pandang langit yang bersahabat denganku. Aku berlari secepat mungkin karena aku tidak mau temanku, Ninda memelukku dan aku tidak mau menjadi kue bercampur kopi. Begitulah masa remaja menurutku. Setiap ada teman berulang tahun pasti ujung-ujungnya orang yang berulang tahun itu akan ditaburi dan dilempari terigu, air, dan telur. Oleh karena itu, jadilah kue dan tidak lupa disiram kopi. Aku beruntung sekali tidak terkena semua itu.

Kami sekelas pergi ke rumah Ninda. Saat kulihat Ninda, ada rasa iri di diriku. Sejak kecil ulang tahunku tidak pernah dirayakan oleh teman-temanku. Aku pernah merayakan ulang tahunku, tetapi hanya satu kali. Itupun aku rayakan bersama keluarga. Aku ingin sekali ulang tahunku dirayakan oleh teman-teman semua. Aku selalu menunggu sampai sekarang ini. Aku paham bahwa tanggal lahirku selalu bertepatan dengan bulan puasa. Jadi, ulang tahunku sulit untuk dirayakan. Akan tetapi, aku ingin sekali ulang tahunku itu dirayakan walau ditunda waktunya.

Di rumah Ninda kami semua menunggu dua teman kami yang akan membawa kue ulang tahun untuk Ninda. Banyak kegiatan yang temanku lakukan saat menunggu dua teman kami dan juga Ninda yang sedang mandi. Ada yang berbincang-bincang, main bersama, dan perbaiki jilbab.

Tidak lama kemudian, Atul dan Dilah datang membawa kue ulang tahun berbentuk segi empat untuk Ninda. Teman-temanku pun menancapkan lilin. Betapa senangnya Ninda akan perayaan ulang tahunnya ini.

"Happy birthday, Ninda!" sorak semua temanku saat Ninda turun dari tangganya.

Ninda pun bergabung dengan kami semua. Kami menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan Ninda meniup lilin. Kemudian, Ninda memotong kue ulang tahun yang dibeli dari kumpulan uang semua teman di kelas. Selanjutnya, kami memakan kue ulang tahun itu.

Beberapa waktu kemudian, Wawa, Ina, dan Icha yang sudah kuanggap sahabat menancapkan lilin lebih dari delapan dengan api yang sudah berada di pucuknya dan menghampiriku.

"Faida! Selamat ulang tahun, ya. Ulang tahunmu belum dirayakan waktu itu, kan?" kata Wawa yang berada di depanku dengan membawa kue ulang tahun.

Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan aku meniup lilinnya. Aku sangat gembira sekaligus terharu. Aku ingin sekali menangis karena terlalu senang. Akan tetapi, kutahan air mataku agar tidak menangis. Wawa mencolek kue itu dan mengusapkannya ke mukaku. Astaga, dengan cepat aku membalasnya. Akhirnya, kerudung kami menjadi kotor.

Alhamdulilah, akhirnya mimpi kecilku sudah terwujud. Selang beberapa hari setelah itu Wawa dan Ina memberi kado ulang tahun untukku. Aku sangat senang karena sekian lama kumenunggu akhirnya terwujud juga. Aku sangat bersyukur karena mimpi kecilku itu sudah terwujud. Mimpi yang dulunya berada di balik awan sekarang sudah menjadi kenyataan. Itulah mimpi kecilku, ingin merayakan ulang tahun dan diberi kado oleh teman-temanku. (Karya: Nur Faida).