Teks Tanggapan | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang pengertian deskripsi teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam memahami tentang pengertian deskripsi teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian deskripsi teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Pengertian Deskripsi
Deskripsi adalah bagian tengah teks yang berisi informasi tentang alasan yang mendukung pernyataan dan menolak pernyataan (cara merealisasikan, menciptakan, atau menghasilkan).
Contoh Deskripsi Teks Tanggapan
Di bawah ini beberapa contoh bagian teks deskripsi dalam teks tanggapan. Adapun bagian-bagiannya adalah sebagai berikut.
Deskripsi 1
Selanjutnya,
penulis menguraikan bahwa banyak kalangan yang melihat perkembangan
politik, sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesia sudah sangat
memperhatinkan. Kekhawatiran itu bahkan semakin nyata ketika menyaksikan
memudarnya wawasan kebangsaan yang telah dimiliki oleh warga negara.
Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial
dapat melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, sekarang
ini adalah saat yang tepat untuk melakukan re-evaluasi terhadap proses
terbentuknya pembangunan karakter bangsa (nation and character building).
Selanjutnya,
juga disampaikan bahwa di negeri ini cukup banyak ditemukan sosok yang
tidak tulus, tidak bersungguh-sungguh, senang yang semu, senang
basa-basi, dan lebih senang memilih budaya "asal bapak senang" (ABS).
Itu semua sangat merusak karakter individu dan berimplikasi pada
rusaknya karakter bangsa. Dalam koridor kebiasaan, masih banyak
dikembangkan kebiasaan-kebiasaan yang salah, seperti tidak menepati
waktu, mengingkari janji, saling menyalahkan, dan mengelak dari tanggung
jawab. Dalam koridor memberi teladan, ternyata dalam kehidupan
bermasyarakat kita masih langka adanya teladan. Ketidaksanggupan sebuah
bangsa dalam melakukan pembinaan karakter warga bangsanya berpotensi
menghadirkan beragam masalah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa.
Penulis
menambahkan bahwa karakter bangsa umumnya bersifat kolektif, yaitu
akumulasi dari karakter pribadi seluruh warga bangsanya. Komponen utama
dari karakter bangsa adalah tata nilai (values) yang dibangun dan
ditumbuhkembangkan oleh bangsanya. Oleh karena itu, keberhasilan atau
kegagalan sebuah bangsa menjadi sangat tergantung pada upaya pembinaan
dan pembangunan karakter warga bangsanya. Upaya pembangunan karakter
(character building) akan menjadikan rakyat Indonesia menjadi kumpulan
masyarakat pekerja keras, penuh semangat juang yang tinggi, dan mampu
bekerjasama secara produktif dengan sesama warga bangsanya. Pada
gilirannya, bangsa kita akan maju dan berhasil dalam pembangunan.
Tulisan
Suparlan dalam artikel tersebut lebih bersifat teoretis. Tulisan ini
belum didukung oleh data yang menunjukkan adanya krisis karakter di
negeri kita. Data tentang keberhasilan pembangunan karakter di negara
lain yang dicontohkan pun belum didukung data.
Dalam
artikel, belum tampak adanya upaya riil yang berhubungan dengan
pendidikan karakter, khususnya pendidikan karakter pada lingkungan
sekolah. Sebaiknya perlu ditekankan bahwa pendidikan karakter di sekolah
perlu dilakukan dengan keteladanan mulai sekarang dan dari diri
sendiri. Pendidikan karakter di sekolah juga perlu segera
diimplementasikan melalui pengintegrasian dalam semua mata pelajaran
tertentu.
Artikel
tersebut juga belum banyak menuliskan argumentasi dari penulisnya.
Sebagian besar uraian dalam artikel lebih banyak mengambil teori
pembangunan karakter dari beberapa tokoh. Penulis sebaiknya menyampaikan
ide dan tanggapannya dalam hal pembangunan karakter. Argumentasi
penulis juga perlu dukungan data tentang pelaksanaan pembangunan
karakter, khususnya di Indonesia.
Artikel
tentang pembangunan karakter relatif belum banyak ditulis sehingga
keberadaan artikel ini bisa menjadi pendorong untuk mengembangkan karya
tulis tentang pembangunan karakter. Artikel tersebut memiliki kekuatan
dalam hal landasan teori karena didukung oleh teori yang relevan, yakni
tentang pembangunan karakter.
Menindaklanjuti
tulisan dalam artikel tersebut, dipandang penting untuk mengujicobanya
dalam sebuah penelitian. Penelitian yang dapat diangkat sesuai dengan
artikel ini, misalnya penerapan metode atau media tertentu dalam upaya
meningkatkan kualitas sikap yang mendukung keberhasilan pembelajaran.
Perlu diperoleh informasi secara nyata melalui fakta lapangan tentang
konsep-konsep strategi pembelajaran dalam upaya pendidikan karakter.
Pendidikan karakter seyogianya segera diimplementasikan dengan baik di
dalam pembelajaran di kelas. Tawaran menarik dalam artikel ini perlu
diimplementasikan dalam pendidikan karakter melalui pembelajaran di
kelas dirasa masih kurang.
Deskripsi 2
Foxfire merupakan
metode pembelajaran yang cukup baru dan cukup unik karena mengembangkan
pendekatan pembelajaran siswa aktif, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan (PAKEM). Metode pembelajaran ini memiliki beberapa
kelebihan. Pertama, para siswa akan memiliki keterampilan dalam proses
pengumpulan data lapangan. Kedua, para siswa akan memiliki keterampilan
dalam menulis. Ketiga, terjadi kerja sama yang sinergis antara sekolah
dengan penerbit. Keempat, metode ini memberikan bekal keterampilan
kepada siswa untuk dapat memeroleh penghasilan melalui menulis. Kelima,
jika hasil karya siswa tersebut dapat diterbitkan dan laku dijual,
kegiatan siswa ini akan dapat menghasilakan pendapatan ekonomi atau
finansial (generate income).
Meskipun
demikian, metode pembelajaran ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Pertama, diperlukan waktu yang cukup lama sehingga menyulitkan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum untuk membuat jadwal yang dapat
mengakomodasi pelaksanaan metode ini. Kedua, diperlukan guru yang
benar-benar memiliki kemampuan membimbing siswa untuk dapat menulis.
Deskripsi 3
Diskon menjadi istimewa karena masyarakat bisa memeroleh barang
dengan harga lebih murah. Akan tetapi, waktu pemberian diskon tidak
setiap hari. Pemilik toko atau mall hanya memberikan potongan harga pada
waktu tertentu, misalnya pada akhir tahun., lebaran, atau ulang tahun
toko atau mall. Masyarakat dapat memanfaatkan momen tersebut sebaik
mungkin.
Tidak sedikit masyarakat, khususnya wanita,
tergiur dengan barang yang didiskon. Sikap tersebut menimbulkan budaya
konsumtif pada wanita Indonesia. Budaya konsumtif tersebut dapat
mengubah gaya hidup seseorang. Gaya hidup konsumtif tidak sesuai dengan
budaya asli Indonesia.
Deskripsi 4
Remaja mengikuti cara berpakaian orang barat dari berbagai media,
seperti majalah, televisi, dan situs jejaring sosial. Remaja pun belum
mampu menyaring budaya tersebut dengan baik. Pengaruh negatif muncul
pada diri generasi muda. Banyak remaja mengecat rambut dengan remaja
laki-laki mengenakan anting. Sementara itu, remaja putri menggunakan
pakaian memperlihatkan bagian tubuh. Padahal, cara berpakaian tersebut
tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Namun, cara berpakaian tersebut
masih tetap diikuti para remaja Indonesia. Hanya sedikit remaja mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Deskripsi 5
Salah satu kewajiban kita, sebagai generasi muda, adalah melestarikan
tari tradisional. Saat ini banyak remaja kurang tertarik terhadap tari
tradisional. Mereka lebih suka tari modern (modern dance).
Sesungguhnya
tari tradisional tidal kalah bagus dari tari modern. Tari tradisional
sarat nilai budaya. Namun, kesadaran terhadap keindahan tari tradisional
jauh dari benak mereka. Mereka justru dengan dengan tari modern yang
populer saat ini. Tarian modern tidak mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia.
Deskripsi 6
Pada artikel ini, penulis menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga
mudah dipahami oleh pembaca. Penulis juga membawa langsung pembaca ke
dalam inti pembahasan sehingga tekesan tidak berbelit-belit.
Sayangnya pada tulisan ini, penulis tidak menyertakan gambar detail dari
setiap contoh yang diberikan. Padahal, dengan menyertakan gambar,
pembaca akan lebih mudah memahami dan mendapatkan gambaran yang lebih
jelas. Dalam tulisan ini juga tidak disertakan arti istilah-istilah
teknologi otomotif yang bagi pembaca umum tentu akan sulit memahaminya.
Sangat disayangkan juga karena penulis tidak membahas keunggulan dan
kelemahan teknologi baru tersebut.