Pengertian Konteks Struktur Teks Tanggapan | Bahasa Indonesia Kelas 9

Teks Tanggapan | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian konteks dan contoh teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian konteks dan contoh teks tanggapa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan belajar anak didik dalam memahami pengertian konteks dan contoh teks tanggapa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pengertian Konteks Struktur Teks Tanggapan | Bahasa Indonesia Kelas 9

Pengertian Konteks

Pengertian konteks adalah bagian awal teks yang berisi pernyataan umum tentang persoalan yang disampaikan penulis. Persoalan tersebut seperti masalah yang ditanggapi, tempat terjadinya peristiwa, dan jenis peristiwa yang terjadi.

Contoh Konteks Teks Tanggapan

Di bawah ini adalah beberapa contoh bagian konteks dalam teks tanggapan. 

Konteks 1

Bagian awal teks membahas karakter bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain di dunia saat ini, di satu sisi dihadapkan pada berbagai tantangan pembangunan global yang semakin lama tidaklah semakin ringan. Di sisi lain, globalisasi membuktikan bahwa bangsa yang kuat dan tangguh akan sanggup mengubah berbagai tantangan itu menjadi peluang yang menguntungkan.
Bangsa Indonesia sejatinya adalah bangsa yang memiliki karakter positif yang kuat. Salah satu karakter itu adalah semangat kejuangan untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat penuh. Sebuah bangsa akan maju dan jaya bukan karena kekayaan alam, kompetensi, ataupun teknologi canggih yang dimiliki, melainkan karena dorongan semangat dan karakter bangsanya. Negara-negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Inggris adalah contoh negara-negara yang memiliki dorongan semangat dan karakter bangsa. Intinya, bangsa yang didorong oleh karakter bangsanya akan menjadi bangsa yang maju dan jaya.

Konteks 2

Foxfire merupakan metode penugasan atau pemberian tugas kepada peserta didik untuk melakukan kajian kemasyarakatan ke suatu daerah. Selanjutnya, hasil kajian itu disusun dalam bentuk tulisan singkat dan akhirnya diterbitkan sebagai bentuk laporan. Tentu saja materi penugasan tersebut terkait dengan materi pelajaran yang diajarkan.
Tujuan yang akan dicapai dengan menggunakan metode ini adalah untuk (1) meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga warisan sosial dan budaya masyarakat, (2) meningkatkan keterampilan siswa dalam proses pengumpulan data, (3) meningkatkan keterampilan menulis.
Ada dua persyaratan utama untuk dapat menerapkan metode foxfire ini. Pertama, guru harus bersedia untuk bekerja sama dengan siswa. Guru berperan sebagai mentor yang membimbing dan memberikan petunjuk kepada siswa. Kedua, hasil kegiatan pengumpulan data harus diadministrasikan dengan baik untuk memudahkan pekerjaan guru dan siswa.

Konteks 3

Kata diskon atau potongan harga sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Hampir semua masyarakat akan tergiur ketika mendengar kata diskon. Terutama kalangan wanita gemar belanja. Jangankan 50%, diskon 10% pun menjadi daya tarik bagi wanita gemar belanja tersebut.

Diskon menjadi istimewa karena masyarakat bisa memeroleh barang dengan harga lebih murah. Akan tetapi, waktu pemberian diskon tidak setiap hari. Pemilik toko atau mall hanya memberikan potongan harga pada waktu tertentu, misalnya pada akhir tahun., lebaran, atau ulang tahun toko atau mall. Masyarakat dapat memanfaatkan momen tersebut sebaik mungkin.

Konteks 4

Gaya berpakaian remaja saat ini tidak sebanding dengan gaya berpakaian remaja terdahulu. Gaya berpakaian remaja saat ini cenderung mengikuti tren masa kini. Tentu saja tren gaya berpakaian orang barat.

Remaja mengikuti cara berpakaian orang barat dari berbagai media, seperti majalah, televisi, dan situs jejaring sosial. Remaja pun belum mampu menyaring budaya tersebut dengan baik. Pengaruh negatif muncul pada diri generasi muda. Banyak remaja mengecat rambut dengan remaja laki-laki mengenakan anting. Sementara itu, remaja putri menggunakan pakaian memperlihatkan bagian tubuh. Padahal, cara berpakaian tersebut tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Namun, cara berpakaian tersebut masih tetap diikuti para remaja Indonesia. Hanya sedikit remaja mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Konteks 5

Salah satu kewajiban kita, sebagai generasi muda, adalah melestarikan tari tradisional. Saat ini banyak remaja kurang tertarik terhadap tari tradisional. Mereka lebih suka tari modern (modern dance).

Sesungguhnya tari tradisional tidal kalah bagus dari tari modern. Tari tradisional sarat nilai budaya. Namun, kesadaran terhadap keindahan tari tradisional jauh dari benak mereka. Mereka justru dengan dengan tari modern yang populer saat ini. Tarian modern tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

Konteks 6

Teknologi otomotif terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pengaplikasian teknologi dalam dunia otomotif semakin nyata. Teknologi tersebut mampu membawa perkembangan dunia otomotif agar mobilitas cerdas. Inilah yang diharapkan dari terselenggaranya acara pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di Jakarta.
Beberapa produsen menyulap mesin-mesin mobil menjadi lebih bersahabat dengan lingkungan. Berbagai macam teknologi telah dikembangkan oleh produsen dan diaplikasikan dalam pameran yang ditampilkan, antara lain Teknologi Earth Dream Technology dari Honda, Teknologi SkyActiv dari Mazda, Teknologi Ecoboost dari Ford, dan Teknologi Hybrid dari Toyota, Mitsubishi, dan Nissan. Karena itu, percayalah dunia otomotif tidak akan berpangku tangan dalam memperbaiki dunia agar jauh lebih baik lagi.