Teks Tanggapan | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Pengertian Penilaian
Penilaian adalah bagian akhir dalam teks tanggapan atau bagian akhir dalam teks yang berisi penilaian terhadap apa yang kita pikirkan tentang sesuatu.
Contoh Penilaian
Berikut ini adalah beberapa contoh bagian penilaian dalam teks tanggapan. Adapun bagian-bagiannya adalah sebagai berikut.
Penilaian 1
Secara
umum, artikel tersebut dapat berguna untuk menyadarkan pembaca akan
pentingnya pendidikan karakter dalam upaya menanggulangi krisis
multidimensi di Indonesia. Disamping itu, ini dapat menyadarkan dunia
pendidikan untuk melakukan pendidikan karakter sedini mungkin, khususnya
di sekolah. Pembaca pun diajak untuk aktif dalam pendidikan karakter
bangsa.
Gagasan
yang dibangun terstruktur dengan baik. Beberapa paragraf yang ada dapat
digunakan dalam membangun teori, khsusnya untuk penelitian yang
berhubungan dengan pendidikan karakter.
Sayangnya,
artikel tersebut lebih bersifat teoretis. Sebagian besar uraian dalam
artikel lebih banyak mengambil teori pembangunan karakter dari beberapa
tokoh. Dukungan berupa data yang menunjukkan adanya krisis karakter di
negeri kita pun belum ada. Begitu pula data yang mendukung keberhasilan
pembangunan karakter di negara lain yang dicontohkan pun tidak
ditemukan. Namun demikian, artikel tersebut baik untuk kita baca. Paling
tidak, artikel itu dapat menambah wawasan tentang pembangunan karakter
bangsa.
Penilaian 2
Meskipun
demikian, metode pembelajaran ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Pertama, diperlukan waktu yang cukup lama sehingga menyulitkan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum untuk membuat jadwal yang dapat
mengakomodasi pelaksanaan metode ini. Kedua, diperlukan guru yang
benar-benar memiliki kemampuan membimbing siswa untuk dapat menulis.
Secara
umum, metode ini dikatakan baru dan cukup unik sejalan dengan penerapan
pendekatan PAKEM yang sedang dikembangkan. Walaupun terdapat kelemahan
dalam penerapannya, metode ini masih mungkin dapat dilaksanakan dengan
model penugasan proyek. Waktu yang digunakan siswa adalah waktu di luar
kegiatan belajar-mengajar (KBM). Model penugasan proyek ini sangat
dianjurkan dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Jika metode ini dapat
diterapkan, saya yakin akan berdampak sangat positif kepada siswa.
Apalagi kalau hasil pekerjaan siswa tersebut diterbitkan dan dipasarkan,
tentu sangat membanggakan.
Penilaian 3
Tidak sedikit masyarakat, khususnya wanita, tergiur dengan barang yang didiskon. Sikap tersebut menimbulkan budaya konsumtif pada wanita Indonesia. Budaya konsumtif tersebut dapat mengubah gaya hidup seseorang. Gaya hidup konsumtif tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia.
Dampak globalisasi terjadi pada semua aspek kehidupan. Salah satu dampaknya kebiasaan memburu barang yang mendapat potongan harga. Kebiasaan membeli barang diskonan tersebut tidak hanya menjadi gaya hidup. Gaya hidup tersebut dianggap penting dalam penyusunan identitas diri seseorang (prestise).
Penilaian 4
Sebagian besar remaja selalu mengubah penampilan mereka sesuai dengan perkembangan zaman. menurut mereka, penampilan adalah nomor satu. Jika kita lihat, remaja Indonesia mengenakan pakaian modern dan mengikuti gaya berpakaian orang barat. Sebagian besar dari mereka melupakan budaya kita. Bagi mereka berpakaian bukan melindungi tubuh dari panas, dingin, dan gigitan serangga, melainkan terkait dengan status sosial dan identitas.
Penilaian 5
Sesungguhnya tari tradisional tidal kalah bagus dari tari modern. Tari tradisional sarat nilai budaya. Namun, kesadaran terhadap keindahan tari tradisional jauh dari benak mereka. Mereka justru dengan dengan tari modern yang populer saat ini. Tarian modern tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan meniru kebudayaan bangsa lain, ciri khas kebudayaan Indonesia luntur. Seharusnya sebagai penerus bangsa, kita dapat membanggakan kebudayaan sendiri kepada seluruh dunia. Kita dapat menunjukkan kepada bangsa lain bahwa tari tradisional Indonesia sangat beragam.
Penilaian 6
Penilaian 3
Tidak sedikit masyarakat, khususnya wanita, tergiur dengan barang yang didiskon. Sikap tersebut menimbulkan budaya konsumtif pada wanita Indonesia. Budaya konsumtif tersebut dapat mengubah gaya hidup seseorang. Gaya hidup konsumtif tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia.
Dampak globalisasi terjadi pada semua aspek kehidupan. Salah satu dampaknya kebiasaan memburu barang yang mendapat potongan harga. Kebiasaan membeli barang diskonan tersebut tidak hanya menjadi gaya hidup. Gaya hidup tersebut dianggap penting dalam penyusunan identitas diri seseorang (prestise).
Penilaian 4
Sebagian besar remaja selalu mengubah penampilan mereka sesuai dengan perkembangan zaman. menurut mereka, penampilan adalah nomor satu. Jika kita lihat, remaja Indonesia mengenakan pakaian modern dan mengikuti gaya berpakaian orang barat. Sebagian besar dari mereka melupakan budaya kita. Bagi mereka berpakaian bukan melindungi tubuh dari panas, dingin, dan gigitan serangga, melainkan terkait dengan status sosial dan identitas.
Penilaian 5
Sesungguhnya tari tradisional tidal kalah bagus dari tari modern. Tari tradisional sarat nilai budaya. Namun, kesadaran terhadap keindahan tari tradisional jauh dari benak mereka. Mereka justru dengan dengan tari modern yang populer saat ini. Tarian modern tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan meniru kebudayaan bangsa lain, ciri khas kebudayaan Indonesia luntur. Seharusnya sebagai penerus bangsa, kita dapat membanggakan kebudayaan sendiri kepada seluruh dunia. Kita dapat menunjukkan kepada bangsa lain bahwa tari tradisional Indonesia sangat beragam.
Penilaian 6
Sayangnya pada tulisan ini, penulis tidak menyertakan gambar detail dari
setiap contoh yang diberikan. Padahal, dengan menyertakan gambar,
pembaca akan lebih mudah memahami dan mendapatkan gambaran yang lebih
jelas. Dalam tulisan ini juga tidak disertakan arti istilah-istilah
teknologi otomotif yang bagi pembaca umum tentu akan sulit memahaminya.
Sangat disayangkan juga karena penulis tidak membahas keunggulan dan
kelemahan teknologi baru tersebut.
Secara umum, artikel ini tentu sangat bermanfaat bagi pembaca, terutama
yang menggemari otomotif. Ditulisnya artikel ini dengan tampilan serta
bahasa yang ringan akan membuat isi artikel jelas dan mudah dipahami
oleh pembaca. Pandangan positif juga ditunjukkan oleh penulis terhadap
perkembangan teknologi dari setiap produsen yang berbeda-beda itu.