Pengertian Debat dalam Teks Diskusi | Bahasa Indonesia Kelas 9 (Revisi)

Debat | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, unsur-unsur, tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis, tata cara, dan struktur debat dalam teks diskusi. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, unsur-unsur, tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis, tata cara, dan struktur debat dalam teks diskusi. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan belajar anak didik dalam memahami pengertian, unsur-unsur, tujuan, ciri-ciri, jenis-jenis, tata cara, dan struktur debat dalam teks diskusi.

Pengertian Debat dalam Teks Diskusi | Bahasa Indonesia Kelas 9 (Revisi)

Pengertian Debat

Debat adalah suatu kegiatan mengadu argumentasi antara dua pihak yang atau lebih yang bersifat perorangan ataupun kelompok di dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Debat pada dasarnya merupakan permbicaraan saling adu argumentasi. Pelaku debat bisa antarpribadi atau antarkelompok. Tujuan dari debat adalah untuk mencapai kemenangan bagi salah satu pihak yang berdebat. Oleh karena itu, terjadi sikap saling menjatuhkan antarpribadi dan antarkelompok yang berdebat.

Tujuan Debat

Berikut ini adalah tujuan dari debat. Adapun tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
  1. Memantapkan pemahaman konsep dari materi yang diperdebatkan
  2. Melatih untuk bersikap kritis terhadap semua materi yang diperdebatkan
  3. Meningkatkan kemampuan dalam merespon suatu masalah
  4. Melatih mematahkan pendapat dari lawan debat
  5. Melatih mental atau keberanian mengemukakan pendapat dihadapan umum
Unsur-Unsur Debat

Di bawah ini adalah beberapa unsur dari debat. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Mosi adalah hal atau topik yang sedang diperdebatkan yang mengandung hal-hal yang bersifat konvensional. Di sini ada pihak pro dan kontra, mosi sangat penting di dalam debat.
  2. Tim Afirmatif/pro adalah tim yang setuju terhadap hal yang diperdebatkan (mosi)
  3. Tim negatif atau oposisi/kontra adalah tim yang tidak setuju dan menentang mosi yang diperdebatkan.
  4. Tim netral adalah tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap topik yang diperdebatkan.
  5. Moderator adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Tugasnya seperti membacakan tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak dan menyampaikan mosi yang dibicarakan.
  6. Penulis adalah orang yang menulis kesimpulan dari suatu debat.
Ciri-Ciri Debat

Berikut ini adalah ciri-ciri debat dalam teks diskusi. Adapun ciri-ciri debat tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang dilakukan oleh moderator
  2. Terdapat sesi tanya jawab yang sifatnya terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan
  3. Hasil debat diperoleh melalui voting dan keputusan juri
  4. Adanya saling mengadu argumentasi untuk tujuan memeroleh kemenangan
  5. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
  6. Memunyai dua sudut pandang yaitu afirmatif atau pihak yang menyetujui topik debat dan negatif atau pihak yang tidak menyetujui topik debat.
Jenis-Jenis Debat

Berikut ini adalah ciri-ciri debat dalam teks diskusi. Adapun ciri-ciri debat tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Debat Formal, Konvensional atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educatttional Debating) adalah jenis debat yang bertujuan memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengungkapkan kepada para pendengar beberapa argumen yang menunjang atau membantah suatu usul. Setiap pihak diberikan waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan. Debat kompetitif di dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif bertujuan untuk menghasilkan keputusan yang lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan di kalangan para peserta debat, kemampuan di sini seperti mengutarakan pendapat secara masuk akal, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan biasanya kemampuan bahasa asing (jika debat dilakukan dengan bahasa asing).
  2. Debat pemeriksaan ulangan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu (Cross-Examination Debating) maksud dan tujuan dari debat ini adalah mengajukan beberapa pertanyaan yang satu sama lain berkaitan, yang akan menyebabkan para individu yang diberikan pertanyaan menunjang posisi yang akan ditegakkan dan diperkokoh oleh si penanya.
  3. Depat Parlementer/Majelis (Assembly or Parlementary Debating) maksud dan tujuan debat ini adalah untuk memberi atau menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota uang ingin mengungkapkan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
Tata Cara Debat

Berikut ini adalah beberapa tata cara debat yang baik dalam teks diskusi. Adapun tata cara debat yang baik tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Pertanyaan atau tantangan sebaiknya dikemukakan secara profesional, tidak menghina lawan, tidak merendahkan lawan, atau berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.
  2. Analisis kritis, sintesis, keterampilan retorika berbicara dan intelijensia (ablity to percieve and understand) atau tidak terbata-bata.
  3. Fokus pada posisi pihak lawan atau argumen lawan. Harus tahu kelemahan dan kelebihan lawan yang merupakan hal penting dalam strategi kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen pihak lawan.
  4. Batasan mengungkapkan argumen adalah tiga poin
  5. Menggunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen atau pernyataan
  6. Mengetahui kesalahan logis dan menggunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan
  7. Menyajikan isi atau materi dengan akurat. Menggunakan selalu konton (data/fakta) yang berhubungan dan mendukung pandangan.
  8. Memastikan kesahihan semua bukti eksternal yang dihidangkan dalam argumen
  9. Kesimpulan dalam debat merupakan kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
Struktur Debat

Di bawah ini adalah beberapa struktur dari debat dalam teks diskusi. Adapun struktur teks debat yang baik adalah sebagai berikut.
  1. Pengenalan, pada struktur ini setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral) memperkenalkan diri.
  2. Penyampaian argumentasi, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, lalu tim oposisi dan diakhiri dengan dengan tim netral.
  3. Debat, masing-masing tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lainnya
  4. Simpulan, Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik yang sesuai dengan posisinya.
Contoh Diskusi

Berikut ini adalah contoh teks diskusi tentang "Full Day School" dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya kalian bisa membacanya di bawah ini!.

Full Day School

Full day schol adalah program yang meminta anak didik mengikuti proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara penuh mulai pukul 07.00-16.00. Sistem ini mengharuskan siswa berada di sekolah selama sehari penuh maka banyak timbul pro dan kontra dengan diberlakukannya program ini. 

Pihak yang mendukung diberlakukannya program ini menganggap full day school sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk era globalisasi. Full day school dianggap dapat memberikan pelajaran, pembiasan yang baik, pendidikan dan pelatihan yang cukup agar siswa dapat mencapai dan memenuhi program jaminan mutu sekolah. Program ini pun membantu guru-guru untuk lolos sertifikasi guu dengan mengajar 24 jam per minggu.

Sedangkan pihak yang tidak setuju atau kontra berpendapat bahwa tingkat konsentrasi anak berbeda-beda. Siswa juga butuh istirahat yang cukup agar konsentrasinya tetap terjaga secara maksimal untuk mampu mencerna pelajaran yang diberikan. Selain itu, full day school memangkas waktu yang panjang dan hal ini akan menyulitkan siswa untuk melakukan kegiatan diluar sesuai minat masing-masing.

Full day school ingin berjalan lancar tergantung pada sarana dan prasarana yang disediakan sekolah. Jika prasarana memadai dan kegiatan sekolah dibuat menarik, maka full day school akan berjalan menyenangkan. Sebaliknya, jika prasarana sekolah buruk atau kurang memadai maka kegiatan full day school akan membosankan. Hal seperti inilah yang membuat siswa bosan dan pelajaran menjadi tidak efektif.