Pengertian Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru - Pendidikan Agama Kristen Kristen Kelas IX Revisi

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi gereja sebagai umat Allah yang baru dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen kelas IX revisi terbaru Kurikulum 2013. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi seputar materi gereja sebagai umat Allah yang baru dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen kelas IX revisi terbaru.

Pengertian Gereja Sebagai Umat Allah yang Baru - Pendidikan Agama Kristen Kristen Kelas IX Revisi

Gambar:freepik.com

Empat puluh hari setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem. Tiba-tiba angin kencang bertiup di ruangan yang terkunci itu. Lalu lidah api yang berkobar-kobar turun di atas kepala para murid. Sebuah kejadian aneh dialami oleh para murid. Mendadak mereka berkata-kata dalam berbagai bahasa asing.

Yerusalem saat itu penuh sesak dengan orang-orang dari berbagai negeri. Orang banyak datang ke kota itu untuk merayakan hari Pentakosta atau perayaan syukur untuk panen mereka di Bait Suci di kota itu. Murid-murid keluar dari tempat mereka berkumpul. Tiba-tiba semua orang yang mendengar mereka dan yang berasal dari berbagai tempat di dunia dapat memahami kata-kata mereka.

Orang-orang itu berasal dari Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir, Libia, Roma, Kreta, Arab, dan lain-lain. Mereka orang-orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lain yang memeluk agama Yahudi. Semua terheran-heran. “Bukankah mereka semua yang erkata-kata itu orang Galilea? masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?” (Kis. 2:7-8).

Sebagian orang lagi bersikap sinis dan mengejek mereka. “Mereka sedang mabuk anggur manis,” kata orang-orang ini tentang murid-murid Yesus. Petrus, salah seorang dari murid-murid itu, bangkit dan memberikan kesaksiannya. Ia menceritakan bahwa apa yang disaksikan oleh orang-orang itu sudah dinubuatkan oleh Nabi Yoel.

Akan terjadi pada hari-hari terakhir demikianlah firman Allah bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat (Kis. 2 : 17-18).

Apa yang disaksikan oleh orang banyak itu tidak lain adalah bukti bahwa Yesus yang disalibkan dan yang telah bangkit dan naik ke surga itu, sungguh-sungguh berkuasa. “Jadi apa yang harus kami lakukan?” tanya orang banyak itu.

Petrus menjawab, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (ay. 38). Hari itu juga banyak orang yang meminta agar mereka dibaptiskan. Jumlah mereka sekitar tiga ribu orang. Itulah gereja perdana.

Apa yang menarik dari bagian kisah ini? Ternyata gereja tidak pertama-tama dibentuk oleh gedungnya. Gereja, seperti yang dikatakan dalam kata-kata nyanyian pembukaan kita, terutama sekali adalah orangnya. Buktinya, ada banyak gedung gereja di negara barat yang kini kosong karena orang-orang Kristen di sana meninggalkan iman mereka atau tidak mau lagi pergi ke gereja. Dapatkah gedung-gedung gereja itu disebut sebagai “gereja”? Sudah tentu tidak! Gereja tanpa orangnya bukanlah gereja.