Pengertian Teks (Wacana) Dilengkapi Contohnya dalam Berbagai Jenisnya

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar pengertian teks atau wacana dilengkapi contohnya dalam berbagai jenis teks yang terdapat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi pembelajaran tentang pengertian teks atau wacana dilengkapi contohnya dalam berbagai jenis teks yang terdapat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Pengertian Teks (Wacana) Dilengkapi Contohnya dalam Berbagai Jenisnya

Gambar: freepik.com

A. Pengertian Teks (Wacana)

Teks atau wacana merupakan sebuah naskah yang terbentuk dari paragraf-paragraf yang kohesif dan koherensif. Adapun penjelasan lebih lanjut tentang kohesif dan koherensi adalah sebagai berikut.

1. Kesatuan Kohesi

Di dalam paragraf hanya terdapat satu, permasalahan yang biasanya disebut pikiran utama/gagasan utama, ide pokok/gagasan pokok.

Cara Menuangkan Pikiran Utama

Cara menuangkan pikiran utama ada dua cara yaitu sebagai berikut.

a. Tersurat

Pikiran utama jelas tertuang di dalam kalimat pada sebuah paragraf. Hal itu berarti terdapat kalimat utama dalam sebuah paragraf. Cara meletakkan kalimat utama ada tiga cara yaitu:

1) Pada Awal Paragraf (Deduktif)

Pada awal paragraf (paragraf deduktif), pikiran utama pada paragraf terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat kedua sampai kalimat terakhir adalah kalimat penjelas.

Perhatikan contoh:

Tempat tinggalku sangat menyenangkan. Kakak dan adik-adikku berada di rumah. Kami bisa berdiskusi, bercengkerama, dan kadang bersenda gurau untuk hal-hal yang lucu. Teman-temanku juga merasa betah kalau belajar di rumahku. Disamping tempatnya nyaman, jauh dari kebisingan suara mobil, juga penghuninya ramah tamah.

Pikiran utama teks tersebut di atas adalah rumah yang menyenangkan.

3. Kerangka Paragraf Deduksi

Perhatikan contoh kerangka paragraf dan pengembangan paragraf berpola deduksi berikut.

  • Pikiran utama/gagasan utamaide pokok : Keinddahan alam yang mengecewakan.
  • Pikiran penjelas:
  1. Manusia telah mengubah segalanya
  2. Hutan , sawah, dan ladang tergusur
  3. Pohon sudah tidak ada
  4. Pagar bunga sudah berganti
  5. Pembangunan gedung-gedung mewah

Perhatikan contoh:

Bernostalgia indahnya alam di Batu Malang hanya akan menimbulkan kekecewaan. Dalam kurun waktu tiga puluh tahun dinamika kehidupan anak-anak manusia telah mengubah segalanya. Hutan, sawah, dan ladang tergusur oleh berbagai bentuk bangunan yang meluncur dari kota. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman bunga bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang megah dan kokoh. Batu-batu, gunung telah berubah menjadi gedung plaza megah.

2) Pada akhir Paragraf (Induktif)

Pada akhir paragraf (paragraf induktif) pikiran utama pada paragraf induktif terletak pada akhir paragraf. Sebuah paragraf induktif biasanya memiliki kalimat simpulan yang eksplisit pada bagian akhir paragraf. Oleh karena itu, sebuah kalimat akhir sebuah paragraf induktif biasanya diawali kata hubung jadi, oleh karena itu, dengan demikian, dan lain-lain.

Perhatikan contoh:

Belakangan ini batik mulai dilirik oleh kaum muda. Alasannya simpel, batik bisa dipakai dalam berbagai kesempatan. Tak hanya sebatas pesta, batik juga dapat digunakan sebagai busana sehari-hari yang unik. Memang kini batik tak hanya identik sebagai busana lawas yang digandrungi kaum tua.

3) Pada Awal dan Akhir (Campuran)

Paragraf awal dan akhir paragraf (campuran) memang tidak lazim ditemukan. Pada paragraf jenis ini, kalimat pertama dan kalimat akhir paragraf memiliki maksud yang sama (pengulangan), namun kalimatnya saja yang berbeda.

Perhatikan contoh:

Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi hatinya kepada sesamanya. Dengan bahasa itu pula manusia dapat mewarisi dan mewariskan, menerima dan memberikan segala pengalamannya kepada sesamanya. Tanpa bahasa, orang sulit untuk bermasyarakat atau bersosialisasi dengan lingkungannya. Jelaslah bahwa bahasa merupakan sarana yang paling penting dalam kehidupan manusia.

b. Tersirat

Pikiran utama dalam paragraf ini tidak tertuang di dalam kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh kalimat dalam sebuah paragraf. Jadi, paragraf ini tidak ada kalimat utama. Paragraf berjenis narasi (cerita) adalah satu-satunya jenis paragraf yang letak kalimat utamanya tersirat.

Perhatikan contoh:

Pada bulan Januari 1946 ada sebuah kapal penumpang yang merupakan sukarelawan perang berasal dari Jakarta. Mereka telah dikirim oleh satuannya untuk mempertahankan Surabaya. Tidak jauh dari serat Madura tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat. Kapal tadi telah melanggar ranjau laut. Perlahan-lahan kapal itu tenggelam bersama isinya.

2. Kepaduan (Kohesi)

Paragraf yang dibangun oleh kekompakkan semua kalimat di dalam paragraf tersebut. Kalimat yang satu dengan yang lainnya tersusun secara logis. Untuk membentuk paragraf kohesi, dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat dan menggantikan sebuah kata dengan kata ganti tunjuk, kata ganti orang, atau kata ganti lain yang tersirat pada kalimat sebelumnya.

Perhatikan contoh:

Nadia, Danti, dan Sakila pada Minggu pagi sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka akan berlibur di Bali. Selama di sana mereka akan menginap di rumah nenek. Hal itu akan membuat mereka sangat senang. Oleh sebab itu, tiada tampak murung  ataupun sedih pada wajah mereka.

B. Kumpulan Contoh Teks (Wacana)

Berikut ini adalah beberapa contoh teks atau wacana yang bisa kalian jadikan sebagai referensi dalam memahami lebih jauh tentang teks dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh-contoh teks tersebut adalah sebagai berikut.

1. Contoh Teks Cerpen

Sebuah Kehidupan

Karya: Jeany Navita Anwar

Setiap hari hujan turun begitu deras. Sederas air mata yang jatuh di kedua pipiku. Entah mengapa seakan hidup ini begitu melelahkan untuk dijalani, tapi kaki ini masih bisa untuk terus melangkah. Begitu bosan telinga ini mendengar ocehan kedua orangtua yang selalu menuntutku untuk melakukan ini dan itu, dengan alasan yang selalu sama. Ya, Demi masa depanku. Apa mungkin ini sebuah keegoisanku? Aku tak pernah mau tahu dengan apa yang diinginkan oleh kedua orangtuaku terhadapku. Namun di dalam hatiku aku selalu berkata dan berjanji, “Bersabarlah Ayah dan Bundaku, aku sedang berusaha meraih cita-citaku dengan caraku sendiri. Aku membangkang kepada kalian buka karena aku tak patuh, tapi aku ingin menunjukkan kepada ayah dan bunda bahwa aku ini akan sukses untuk membanggakan kalian dengan caraku sendiri.” Ku langkahkan kaki ini pergi meninggalkan rumah, untuk menenangkan hati dan pikiranku.

Terkadang aku bingung dengan apa yang ku lihat. Orang jahat selalu bahagia, kenapa orang baik tidak? Orang jahat selalu di atas, kenapa orang baik ditindas? Apa hidup tak seadil yang aku kira? Hidup ini memang sulit. Ya, sulit bila kita terus mencari sebuah keadilan. Bukankah kita hidup memang untuk melewati semua kesulitan itu? Tuhan tahu bagaimana karakter kita. Bersabarlah, itu kuncinya. “Sabar itu bukan hal yang mudah!” mungkin itu yang selalu aku dengar dari orang-orang di sekitarku, “Memang benar, sabar itu tidak mudah. Tapi selagi kita masih sanggup untuk bersabar kenapa tidak? Ya, kan!” Gerutuku dalam hati.

Sabar itu ibaratkan pohon, biarpun angin terus merontokkan daunnya namun pohon tak menyalahkan angin dan masih kuat untuk menjulang tinggi. Biarpun kita terus-terusan disakiti, ikhlaslah karena Tuhan maha mengetahui segalanya, semua ada waktunya ketika burung hidup dia makan semut. Tetapi ketika burung mati, burung itu akan habis oleh semut. Satu buah pohon bisa membuat jutaan korek api, tapi satu batang korek api bisa membakar jutaan pohon. Bukankah itu sudah adil? Kita hadir di bumi ini sebagai pemain dan Tuhan-Lah yang menyutradarainya. Jalan saja sesuai jalan yang ingin kita lalui. Selagi itu benar jalannya, jika pun jalan yang telah kita lalui itu salah maka pasti ada cerita tersendiri nantinya.

Ku berjalan terus menyusuri jalan kehidupan ini, banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang ku dapat. Di lorong jalan ku temui seorang gadis kecil berusia 10 tahun bersama adik laki-lakinya yang masih berusia 5 tahun. Ku langkahkan kaki ini menuju mereka, ku bertanya kepada gadis kecil itu. “Apa yang kamu cari di lorong yang sepi ini? Kasihan adikmu. Di mana orangtua kalian?” Namun gadis kecil itu diam membisu, tak menjawab pertanyaanku. Ku lihat wajahnya yang mulai bersedih, air matanya tiba-tiba tertumpah. Berlari mereka kepadaku, tiba-tiba memelukku dan aku mulai berkata. “Hei, kenapa kalian menangis? Katakan saja kepadaku, jangan takut.” Tanyaku kembali, dengan mengusap air matanya.

“Kami di sini mencari Ayah dan Ibu, kami pergi dari panti karena kami rindu Ayah dan Ibu.” air matanya kembali mengalir, begitu pun denganku. Ternyata mereka tinggal di sebuah Panti Asuhan yang tak begitu jauh dari lorong yang mempertemukan kita. Mereka pergi mencari ayah dan ibunya, mereka merindukan orangtuanya tetapi mereka tak pernah tahu harus ke mana mencarinya. “Yuk, ku antarkan kalian pulang ke panti. Ibu panti pasti sudah khawatir dengan kalian.” Ku alihkan pembicaraan dan ku ajak mereka kembali. Karena aku tak tahu apa yang harus aku katakan lagi. Aku sangatlah paham dengan perasaan mereka, namun aku tak ingin membuat mereka semakin bersedih karena semua pertanyaanku nanti.

Setibanya di panti memang benar, ibu panti kesusahan mencari mereka berdua. Ku lihat kegelisahan di raut wajahnya yang sudah menua. “Maaf Ibu, apa mereka anak panti asuhan ini?” sapa dan tanyaku, kepada ibu panti.

“Ya Tuhan, Rani dan Reno.” sembari memeluk mereka berdua, “Alhamdulillah kalian kembali Nak.” Ucapan syukur dari perempuan tua yang sangat mengkhawatirkan putra dan putri asuhnya. “oh, namanya Rani dan Reno.” ucapku dalam hati.

“Siapakah dirimu, Nak?” tanya ibu panti kepadaku.

“Saya Santi Bu, saya temukan Rani dan Reno menangis di lorong simpang jalan situ.” Ibu panti tersenyum kepadaku.

“sebentar, saya antarkan Rani dan Reno ke kamar dulu.”

“Terima kasih kakak baik.” ucap Rani dan Reno kepadaku dengan berlari menuju kamar mereka Rani dan Reno, tersenyum kepadaku. Tak terasa air mataku menetes ketika aku melihat senyuman mereka. Betapa pilunya kehidupan mereka ini, mereka masih bisa tersenyum ketika hatinya mempertanyakan di mana ayah dan ibunya berada. Dan ketika itu aku menangis dan hatiku begitu sakit “Tak bersyukurnya aku. Yang masih punya ayah dan bunda yang begitu memperhatikan aku, namun aku masih saja menyakiti hati mereka dengan keegoisanku. Ahhh bodohnya aku.” Sesal ku dalam hati. Ku lihat ibu panti kembali berjalan ke arahku. Ku usap air mataku, ibu panti duduk di sampingku dan berkata kepadaku “Santi, terima kasih kamu sudah mengantarkan Rani dan Reno pulang. Ibu khawatir dengan mereka, takut terjadi apa-apa.” Tersenyum dan aku mulai berkata.

“Apa yang telah terjadi dengan mereka Bu? Di mana orangtuanya?” menghela napas dan menjawab pertanyaanku. “Rani dan Reno sudah 5 tahun berada di panti ini, orangtua mereka meninggalkannya di depan pintu panti ini Nak. Ibu sendiri pun belum tahu siapa orangtua mereka, ibu sangat sedih ketika Rani selalu menanyakan di mana Ayah dan Ibunya. Ibu selalu membohongi mereka dengan alasan orangtua mereka sedang bekerja di luar negeri. Mengumpulkan uang untuk mengajak mereka berdua jalan-jalan.”

Begitu mengiris hati cerita Rani dan Reno ini, dua orang anak kecil yang ditinggalkan oleh orangtuanya begitu saja. Ku rangkul pundak ibu panti yang mulai menangisi Rani dan Reno, “Jaga Rani dan Reno baik-baik ya Bu, Santi akan mengunjungi panti ini untuk Rani dan Reno. Mulai hari ini Santi akan membantu ibu untuk mengurus mereka.”

“Terima kasih Nak Santi, kamu memang baik hati. Rani dan Reno pasti senang dengan kabar ini.” Berpamitan aku kepada ibu panti dan aku bergegas untuk pulang, aku ingin cepat-cepat sampai ke rumah menemui ayah dan bunda meminta maaf kepada mereka. Aku merasa bersalah sudah pergi dari rumah hanya untuk menuruti keegoisanku saja.

Dan setelah hari itu, hari-hari selanjutnya aku mendatangi panti selama 4 kali dalam seminggu. Betapa bahagianya aku bisa melihat Rani dan Reno tersenyum, tertawa gembira saat aku menemani hari-hari mereka. Mulai dari menemani mereka belajar, bermain, mengajari mereka salat dan menemani mereka sampai tertidur pulas. Berkat kisah Rani dan Reno, aku menjadi paham akan arti dari kehidupan ini, aku harus bisa untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki saat ini. Mungkin apa yang diinginkan oleh orangtuaku, tak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Tetapi orangtua selalu ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Dan jika aku bisa ikhlas menerimanya, maka semua akan terasa mudah untuk dijalani.

Mungkin inilah yang dinamakan nilai dari Sebuah Kehidupan. Sebaik apa pun hati kita, bila kita tidak pernah memberikan kebahagiaan untuk orang lain maka, percumalah semuanya. Ketika kita lahir, kita menangis dan orang-orang di sekeliling kita tersenyum. Maka, jalanilah hidup kita sebaik mungkin sehingga pada waktu kita meninggal nanti, kita tersenyum dan orang-orang di sekeliling kita menangis.

2. Contoh Teks Eksplanasi

Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.

Selain sejumlah tempat yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain, banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.

Di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Pertahanan seperti bendungan, waduk, dan weir digunakan untuk mencegah sungai meluap, peralatan darurat seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai telah dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut, pengembalian pantai dan pulau penghalang.

3. Contoh Teks Eksposisi

Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan Indonesia saat ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut berhubungan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Yang mana, kurikulum 2006 yang sudah lama digunakan dirubah dengan kurikulum 2013. Meskipun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum tersebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan memaparkan bahwa, kurikulum 2013 diutamakan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah bertaraf Internasional.

Terjangkaunya distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Kemendikbud juga menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang dilandasi pendekatan ilmiah.

Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara proses belajar dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa kepada manusia yang diberi berkat untuk mengelola alam ini.

Khususnya mengacu pada proses belajar mengajar yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berpendapat, bahwa Kurikulum 2013 lebih menitikberatkan praktik daripada hafalan.

Karena selama ini, siswa banyak dibebani hafalan yang justru dinilai kurang menumbuhkan kreativitas.

Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin mencetak anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap siswa dididik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan karakter.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini mempunyai tujuan untuk mencetak karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya.

Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menonjolkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga generasi masa depan tetap mempunyai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan berkualitas. Akan tetapi, banyak juga dari masyarakat yang menolak penerapan kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dinilai sangat mendadak dan cenderung dipaksakan.

Bahkan, ada yang berpendapat kurikulum ini kurang fokus sebab menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda.

Walaupun mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, namun tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa akan semakin menurun karena mata pelajaran tersebut tidak dibahas secara utuh dan dibuat secara terpisah-pisah.