Media, Bahan, Alat, dan Teknik Menggambar Ragam Hias Seni Budaya Kelas VII

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar media, bahan, alat, dan teknik menggambar ragam hias dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang media, bahan, alat, dan teknik menggambar ragam hias dalam mata pelajaran seni budaya.

Media, Bahan, Alat, dan Teknik Menggambar Ragam Hias Seni Budaya Kelas VII

Gambar: freepik.com

Media adalah bahan, alat, dan teknik yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk. Bahan merupakan material yang akan digunakan untuk membuat suatu produk, sedangkan alat adalah perkakas yang digunakan untuk membuat suatu produk. Dan teknik merupakan cara atau langkah-langkah yang digunakan dalam membuat suatu produk.

A. Bahan Menggambar Ragam Hias

Bahan yang dapat digunakan dalam menggambar ragam hias ada dua jenis, yaitu bidang gambar dan bidang pewarna. Bahan bidang gambar dapat menggunakan kertas gambar, kain kanvas, kaca, tripleks, dan tembok.

1. Kertas Gambar

Kertas gambar merupakan salah satu hal terpenting dalam menggambar. Kertas gambar berfungsi sebagai media tempat menggambar. Selain itu kertas gambar juga berfungsi untuk output hasil cetak gambar. Jenis-jenis kertas gambar pun sangat banyak. Biasanya disesuaikan dengan penggunaannya. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.


Berikut ini adalah beberapa jenis kertas gambar yang biasa digunakan untuk menggambar teknik.

a. Kertas Kalkir

Kertas ini hampir sama dengan kertas HVS, tapi kertas ini digunakan untuk media sablon. Kertas ini berukuran lebih tipis, semi transparan, dan seperti kertas minyak putih. Kertas kalkir biasanya dipakai untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil. Untuk menggambar di atas kertas kalkir biasanya menggunakan drawing pen. Drawing pen adalah pena dengan tinta cair.

b. Kertas Duplex

Kertas duplex (artinya dua lapis) adalah kertas yang memiliki 2 sisi dengan warna yang berbeda. Satu sisi berwarna putih sedangkan sisi lainnya berwarna abu-abu. Kertas duplex terbagi kedalam beberapa jenis sesuai dengan tingkat gramasinya (beratnya), mulai dari 250 gram, 270 gram, 310 gram, 350 gram, dan 400 gram.

c. Kertas Art/Matte Paper

Kertas ini sering digunakan sebagai media untuk mencetak brosur karena permukaannya yang glossy dan licin. Berdasarkan tingkat gramasinya, kertas art terbagi kedalam 3 jenis yakni, 100 gram, 120 gram, dan 150 gram.

d. Kertas HVS

Kertas HVS merupakan salah satu jenis kertas gambar yang sangat populer karena banyak digunakan oleh semua orang. Kertas HVS sendiri ada berbagai macam ukuran, misal seri A, B, dan F. Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah distandarkan. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah seri A. Kertas HVS seri A sudah ada ukuran standarnya. Ukuran kertas seri A ditulis dengan memberikan angka 0 (nol) di belakang huruf A. Misalnya A0, A1, A2, A3, A4, dan A5. 

2. Kain Kanvas


Kain kanvas adalah jenis kain yang memiliki serat tebal serta sifatnya sangat kuat. Awalnya, kanvas lebih banyak digunakan untuk melukis. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bahan ini semakin berkembang penggunaannya menjadi bahan dasar untuk tas, sepatu, jaket, bahkan berbagai macam aksesoris. Tak heran, karena kain kanvas ketebalannya sempurna untuk dimodikasi.

Pada awalnya, kain kanvas terbuat dari jerami sehingga pastinya sangat kuat. Memang saat ini bahan dasar kanvas sudah berganti menjadi kapas atau linen, namun semua produsen kanvas pastinya tetap memperhatikan kualitas dan daya tahan kain sehingga tak perlu khawatir jika Anda ingin menggunakan kain kanvas dalam berbagai kesempatan.

Ada juga kanvas berbahan sintetis seperti polyester Kain kanvas memiliki sifat umum, yaitu serat yang tebal dan kuat, motif benang yang terlihat jelas, serta bisa digunakan untuk berbagai macam busana ataupun aksesoris. Ternyata ada beberapa jenis kain kanvas yang bisa kalian pilih sesuai dengan kebutuhan adalah sebagai berikut.

a. Kanvas Blacu

Kanvas jenis ini umumnya memiliki harga yang tidak terlalu mahal dan paling mudah didapatkan di toko-toko kain. Bahan ini seringkali digunakan untuk tas sederhana seperti totebag dan tas serut maupun tas souvenir. Umumnya, bahan kanvas blacu ini digunakan untuk barang dengan desain yang tidak terlalu rumit.

Salah satu kelemahan yang dimiliki bahan ini merupakan kekuatan yang kurang sehingga tidak direkomendasikan untuk membawa barang yang terlalu berat.

b. Kanvas Ripstop

Kain kanvas ripstop adalah kanvas yang lebih baik daripada blacu. Selain itu, jenis kain kanvas ini cenderung ringan karena tidak begitu tebal. Kanvas ripstop memiliki ciri khas serat berbentuk kotak-kotak yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis kain lain. Bahan ini bisa digunakan untuk pakaian maupun aksesoris dengan harga jual yang agak tinggi.

c. Kanvas Marsoto

Jika ingin membuat tas, pakaian, maupun aksesoris dengan bahan kanvas yang halus, sebaiknya menggunakan bahan kanvas marsoto. Meskipun sedikit lebih mahal, kualitas dari kanvas marsoto sangat terjamin dan bahan ini tidak mudah robek. Ciri khas dari kanvas marsoto adalah memiliki bintik-bintik pada permukaannya yang menyerupai kain cordura.

d. Kanvas Terpal

Ini adalah jenis kain kanvas yang paling tebal dan kuat dari semua jenis kanvas. Yang pasti, kualitasnya bagus dan kedap air. Walaupun terkena benda runcing, kain ini akan tetap kuat. Namun, kebanyakan orang tidak menggunakan kain jenis ini untuk tas dan pakaian karena terlalu tebal.

e. Baby Canvas

Ini adalah jenis kain kanvas yang paling lembut dan lentur sehingga nyaman digunakan untuk membuat apa pun. Jika kain baby canvas digunakan untuk membuat tas atau pakaian, hasilnya akan terlihat lebih mewah. Walaupun lembut dan lentur, bahan ini cukup kuat dan tahan lama, maka Anda tak perlu khawatir akan kualitas dari produk yang dihasilkan.

f. Kanvas PE

Kanvas PE adalah kain kanvas yang bahan dasarnya adalah polyester dicampur dengan katun. Meskipun kuat, kain ini cenderung terasa panas saat digunakan. Namun kalian tak perlu kuatir karena bahan ini lebih banyak digunakan untuk membuat tas, bukan kain.

Jika memproduksi tas dalam jumlah banyak, penggunaan kanvas PE akan menghemat biaya karena biasanya lebih murah dibandingkan beberapa jenis kain yang lain.

g. Kanvas Sueding

Kanvas sueding ini merupakan yang paling khas dari semua jenis kanvas karena memiliki lapisan tipis yang agak berbulu. Hal ini membuat benang atau material ringan lainnya mudah menempel pada kain ini. Jika disentuh, kain ini akan terasa lebih lembut dari jenis lainnya. Dengan ketebalan yang sama, kanvas sueding akan terasa lebih tipis daripada yang lain.

Produk pakaian yang terbuat dari kanvas sueding akan terlihat lebih trendi dan elegan daripada menggunakan bahan lain, sehingga cocok dikenakan pria dan wanita dari segala usia. Jika dirawat dengan baik dan benar, pakaian yang terbuat dari kanvas sueding akan tahan sangat lama Untuk perawatan, pakaian dari bahan kanvas sueding tidak perlu sering-sering dicuci karena akan membuat warnanya cepat pudar.

Kain kanvas merupakan kain yang sangat tahan dalam segala kondisi. Pada saat ini, canvas umumnya dibuat dari bahan dasar katun atau linen. Bahkan, kanvas hampir menyamai bahan denim dalam hal kekuatan. Maka dari itu, kanvas juga banyak digunakan sebagai bahan pembuatan barang-barang seperti tenda, layar kapal, dan lain-lain.

Kain kanvas juga semakin banyak digunakan untuk fashion item seperti tas jinjing dan tas ransel. Penggunaan tas dari bahan ini akan membuat penampilan Anda terkesan keren.

Untuk pembuatan fashion item dari kanvas, sebaiknya selalu pilih yang dibuat dengan kanvas berkualitas tinggi karena semakin lama dipakai, barang tersebut akan semakin berkesan vintage. Namun kalau kanvas yang digunakan berkualitas kurang baik, warnanya justru akan memudar dan tidak terlihat bagus. 

B. Alat Menggambar Hias

Alat yang dapat digunakan untuk menggambar ragam hias, antara lain mistar, jangka, kuas, dan palet.

1. Mistar

Penggaris (mistar) adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm. Ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Mengapa demikian? Jika tidak tegak lurus maka akan terjadi kesalahan dalam pengukurannya bisa lebih besar maupun lebih kecil dari ukuran aslinya.

Lalu apa fungsi dari mistar penggaris ini? Simak ulasan selanjutnya. Fungsi penggaris ini adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dan juga berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Perlu diingat bahwa alat ukur panjang ini memiliki skala terkecil sebesar 1mm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala terkecil. Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa digunakan untuk mengukur beberapa benda tertentu saja.

Secara umum ada 4 jenis mistar yang sering kali digunakan dalam menggambar teknik, diantaranya yaitu:

a. Mistar Gambar-T

Salah satu jenis penggaris yang sering digunakan untuk kegiatan menggambar adalah mistar Gambar-T. Sesuai dengan namanya, bentuk dari mistar yang satu ini yaitu berbentuk seperti “T”. Umumnya mistar jenis ini dipakai untuk menarik garis yang mendatar. Cara penggunaan penggaris gambar – T ini sangatlah mudah. Anda hanya perlu menggeser-geser bagian ujung penuntun ke bagian yang akan diberi garis. Ujung penuntun yang dimaksud berada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering dikenal dengan bagian kepala.

b. Mistar Segitiga Gambar

Mistar selanjutnya yang tidak kalah populer adalah mistar segitiga gambar. Untuk jenis mistar penggaris yang kedua ini banyak sekali tersedia di toko-toko alat tulis. Perlu diketahui bahwa mistar segitiga gambar terdapat dua kategori yakni mistar segitiga gambar 45 derajat dan mistar segitiga gambar 30 derajat x 60 derajat. Kedua kategori tersebut umumnya memiliki fungsi yang hampir sama, sebab kedua mistar tersebut memiliki siku-siku.

Namun jika dilihat lebih jauh banyak orang yang suka menggunakan mistar gambar 30 derajat x 60 derajat. Mengapa? Karena mistar tersebut memiliki kaki tegak lurus dan lumayan panjang. Untuk cara penggunaannya mula-mula Anda hanya perlu menumpukkan kaki penggaris pada mistar gambar T. Kemudian telapak dan juga jari-jari tangan kiri bisa menekan dua mistar gambar T dan mistar gambar segitiga gambar tersebut.

c. Mistar Skala Inci dan Kaki

Skala Inci dan kaki merupakan salah satu jenis mistar yang bentuknya sering kita gunakan. Namun jika dilihat lebih jauh kedua mistar tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Untuk mistar skala ini bisa dikatakan memiliki jenis yang sangat beragam. Fungsi utama mistar skala inci serta kaki ini tidak lain untuk mengetahui besar atau kecil ukuran objek dalam perbandingan tetap.

d. Penggaris Skala Metrik

Jenis penggaris skala metrik ini lebih sering digunakan oleh masyarakat yang sering menggunakan meter sebagai standar pengukurannya. Di Indonesia sendiri mistar skala metrik ini bukan hal yang asing lagi. Umumnya mistar jenis ini digunakan untuk mengukur panjang, volume, berat, permukaan dan lain sebagainya.

2. Jangka


Jangka sorong adalah alat pengukur yang digunakan sebagai pengukur diameter suatu benda. Selama ini, mungkin alat ukur yang paling dikenal atau sering dijumpai adalah penggaris. Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur panjang benda, diameter benda, kedalaman benda, dan ketebalan suatu benda. Adapun tingkat keakuratan dan ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm.

Alat ini dipakai secara luas di segala macam bidang industri, mulai suatu proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Jangka sorong ditemukan oleh seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis bernama Pierre Vernier. Hal tersebut membuat 'Vernier' menjadi nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut.

Di sisi lain, cara membaca jangka sorong dalam mengukur suatu benda penting untuk diketahui . Namun, sebelum mengenal cara membaca jangka sorong, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu fungsi, jenis, dan bagian-bagiannya.

a. Jangka Sorong Analog (manual)

Jenis ini biasanya digunakan dalam praktikum di sekolahan. Cara memakai alat ukur ini masih manual sehingga memerlukan ketelitian yang lebih. Selain itu, untuk mengetahui hasil pengukurannya harus kita hitung terlebih dahulu.

b. Jangka Sorong Digital

Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar yang dapat muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual. Dengan menggunakan jangka sorong jenis ini mempermudah dan mempercepat mengukur benda-benda.

Namun, dari segi harga, jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual. Jangka Sorong Arloji/Jam Jangka sorong arloji/jam merupakan jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jam memakai jam ukur sebagai ganti skala nonius dalam menginterpolasikan posisi garis indeks terhadap skala pada batang ukur.

c. Jangka Sorong Ketinggian

Suatu jenis mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukuran ketinggian disebut jangka sorong ketinggian atau kaliber tinggi. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya.

Permukaan rahang ukur dibuat sejajar dengan alas sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas mana landasan diletakkan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannnya, jangka sorong ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan, yang dalam hal ini bisa dipenuhi oleh meja rata.

3. Kuas

Dalam melukis, kuas menjadi salah satu material yang sangat penting. Ia adalah perpanjangan tangan kita, sekaligus alat yang secara tidak langsung menerjemahkan berbagai gagasan yang ingin kita tuangkan ke dalam lukisan kita. Bahkan, pada sudut pandang tertentu, goresan kuas pada kanvas bisa menentukan keindahan, identitas dan karakter pada lukisan. Sebenarnya ada juga seniman-seniman besar yang melukis tanpa kuas, tapi tetap menghasilkan karya-karya besar yang menakjubkan, seperti misalnya, Affandi, Jackson Pollock dengan tehnik “tuang”-nya atau Nyoman Erawan yang seringkali menggabungkan berbagai tehnik, termasuk canting untuk batik dan bahkan tubuhnya sendiri yang diperlakukan sebagai kuas.


Namun untuk mereka yang baru dalam melukis, kuas menjadi material yang sangat wajib untuk dikuasai. Dan berikut ini adalah jenis-jenis kuas berdasarkan material, bentuk dan fungsinya yang perlu diketahui sebelum kamu mulai melukis. Jenis-jenis kuas sangat perlu untuk diketahui karena akan menentukan bagaimana karakter dan hasil akhir dari lukisan kita nantinya. Lukisan yang indah akan tercipta ketika si pelukis menguasai betul material yang ia gunakan, termasuk menguasai kuas.

a. Kuas Ujung Bulat Runcing

Jenis kuas ini biasanya digunakan untuk membuat sketsa awal lukisan, mengerjakan detail gambar dan untuk mengisi warna pada bidang-bidang yangsempit. Kuas jenis ini memiliki daya tampung cat yang baik, sehingga hanya dengan mengubah tekanan, kita bisa membuat garis tipis yang perlahan menebal seiring dengan tekanan yang kita lakukan pada kuas. Dengan karakternya itu, kuas ini tergolong jenis yang mudah untuk dikuasai. Kuas ini umumnya bekerja baik dengan cat yang tidak terlalu kental

b. Kuas Ujung Runcing

Jenis kuas ini digunakan untuk membuat garis, gambar-gambar detail dan rumit dan termasuk mengisi bidang-bidang sempit. Kuas ini juga digunakan untuk polesan terakhir pada lukisan, termasuk mengoreksi kesalahan-kesalahan kecil yang kita buat sepanjang proses melukis.

c. Kuas Sapu

Jenis kuas ini adalah yang paling sering kita temui. Kuas sapu berfungsi untuk membuat garis-garis tebal, kaku dan menyudut. Bentuknya yang melebar membuat kuas ini berfungsi untuk membuat dan mengisi bidang-bidang besar dan luas. Kuas ini juga cocok untuk melakukan tehnik impasto-nya Van Gogh.

d. Kuas Bright

Kuas dengan bentuk ini berfungsi untuk membuat detail garis-garis pendek yang tebal, termasuk untuk menambah aksen-aksen warna yang solid pada lukisan.

e. Kuas Filbert

Jenis kuas ini berguna untuk mencampurkan warna di atas kanvas, dan termasuk untuk membuat gradasi warna. Kuas ini merupakan kombinasi antara kuas ujung bulat runcing dan sapu, sehingga kuas ini memiliki fungsi dari kedua jenis kuas tersebut.

f. Kuas Kipas

Kuas ini baik untuk memperhalus tekstur lukisan, mencampur warna di atas kanvas sekaligus membuat tekstur-tekstur yang khas.

g. Kuas Sapu Miring

Kuas jenis ini berfungsi untuk membuat garis-garis atau goresan-goresan organik. Kuas ini juga bisa mengisi bidang-bidang sempit dengan ujungnya yang tajam sekaligus meraih bidang-bidang besar dengan memanfaatkan lebar bentuknya yang seperti kuas sapu.

h. Kuas Runcing

Kuas ini persis seperti kuas ujung runcing namun memiliki rambut yang lebih pendek dan bentuk yang lebih tajam atau runcing. Fungsinya adalah untuk menggambar detail dengan garis-garis tipis dan merata. Umumnya kuas ini memiliki tangkai pendek, untuk membantu pelukis membuat garis-garis yang lebih rapih. Meskipun memiliki rambut yang pendek, namun daya tampung catnya luar biasa.

4. Palet

Palet adalah alat berbentuk lempeng menyerupai perisai yang biasa digunakan pelukis untuk menaruh berbagai warna cat, biasa disebut dengan palet warna. Pengertian pisau palet adalah pisau yang digunakan untuk menaruh warna cat ke palet warna. Pengertian palet pada photoshop adalah menu yang berisikan berbagai warna layaknya palet cat yang digunakan untuk melukis. Denisi palet adalah tatakan yang pada umumnya terbuat dari papan kayu yang berguna untuk meletakkan barang yang berguna untuk memudahkan transportasi dan penyimpanan. (pengertian palet kayu)


Sebagian besar masyarakat mungkin mengenal istilah palet dalam seni melukis. Palet adalah salah satu peralatan melukis yang berfungsi sebagai tempat menaruh dan mencampurkan cat. Berupa lempengan yang berbentuk perisai yang memiliki lengkungan-lengkungan untuk menaruh cat dengan warna yang berbeda-beda. Ada juga yang berbentuk persegi panjang dengan petak-petak untuk meletakkan cat sesuai warnanya. Palet ada yang terbuat dari kayu atau plastik.

Berdasarkan jenis pelarut cat ada dua jenis palet, pertama palet untuk cat yang bahan pelarutnya air dan yang kedua palet untuk cat yang bahan pelarutnya minyak. Palet untuk cat dengan pelarut air memiliki lengkungan-lengkungan untuk menaruh cat agar tidak tumpah. Sementara palet untuk cat dengan pelarut minyak hanya berupa lempengan papan tanpa lengkungan karena cat minyak tidak mudah tumpah dan lebih kental, selain itu cat minyak biasanya juga tidak langsung dicairkan di palet.

Sebuah palet biasanya memiliki pegangan dan berbobot ringan karena benda ini sering diangkat dengan satu tangan oleh pelukis sementara tangan lainnya memegang kuas. Sehingga faktor ergonomis dan bobot sangat berpengaruh dalam merancang sebuah palet.

Dalam bidang industri juga dikenal istilah palet. Palet adalah sebuah alat yang berbentuk dua lapisan kayu (tergantung bahan dasarnya) yang disusun satu arah dan diantaranya diberi balok yang diletakkan melintang. Alat ini sangat berguna dalam penyimpanan dan pemindahan barang. Seperti yang kita ketahui sebuah industri biasanya berhubungan dengan pengelolaan barang yang jumlahnya sangat besar dan berbobot sangat berat. Tentu tidak mungkin memindahkan barang-barang tersebut satu persatu secara manual. Untuk itu diperlukan palet untuk menumpuk barang sehingga lebih mudah ketika dipindahkan dan disimpan di gudang. Dengan menggunakan palet pemindahan dan penyimpanan barang menjadi jauh lebih mudah dan cepat.

Kebanyakan palet yang digunakan untuk kebutuhan industri terbuat dari kayu. Palet yang terbuat dari kayu lebih mampu menahan beban yang berat dibandingkan palet yang terbuat dari plastik. Selain itu palet ini juga dapat didaur ulang. Akan tetapi palet kayu memiliki kelemahan yaitu mudah lapuk seperti bila terkena air atau dihinggapi rayap. Berbeda dengan palet plastik yang tidak akan lapuk bila terkena air serta terbebas dari rayap. Karena masing-masing palet memiliki kelebihan dan kekurangan maka kita dapat memilihnya sesuai dengan karakteristik produk dan industri. 

C. Teknik Menggambar Ragam Hias

Mengambar ragam hias dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik mistar dan teknik manual. Teknik manual dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain teknik linier, teknik arsir, plakat, dan teknik akuarel. Teknik mistar dilakukan dengan alat bantu mistar dan jangka.

1. Teknik Mistar


Menggambar ragam hias teknik mistar yaitu menggambar ragam hias dengan menggunakan alat bantu mistar atau penggaris dan jangka. Penggunaan alat mistar dan jangka bersifat mutlak karena hasil gambar harus benar-benar lurus, lengkung, dan bidang segi enam, lingkaran, dan elips.

2. Teknik Manual


Menggambar ragam hias dengan teknik manual dapat menggunakan beberapa teknik, antara lain linier, arsir, dusel, pointilis, akuarel, dan plakat.

a. Teknik Linier

Teknik linier merupakan cara menggambar dengan menggoreskan pensil atau pena yang menghasilkan garis, baik garis lurus, garis lengkung, maupun pertemuan beberapa garis.

b. Teknik Arsir

Teknik arsir adalah cara menggambar dengan menggoreskan pensil atau pena dalam posisi tegak yang menghasilkan garis-garis sejajar, menyilang, atau melingkar.

c. Teknik Dusel

Teknik dusel adalah cara menggambar dengan menggoreskan pensil dalam posisi rebah atau miring yang menghasilkan garis lebar.

d. Teknik Pointilis

Teknik pointilis adalah cara menggambar dengan menitik-nitikkan pensil atau pena yang menghasilkan sekumpulan titik.

e. Teknik Akuarel

Teknik akuarel adalah cara menggambar dengan menyapukan pewarna yang menghasilkan sapuan warna yang tembus pandang.

f. Teknik Plakat

Teknik plakat adalah cara menggambar dengan menyapukan pewarna yang menghasilkan sapuan warna yang menutup.