Materi Agama Katolik | Aku Diciptakan sebagai Perempuan atau Laki-Laki

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan rangkuman materi agama Katolik revisi terbaru materi pembelajaran aku diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang rangkuman materi agama Katolik revisi terbaru materi pembelajaran aku diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami materi rangkuman materi agama Katolik revisi terbaru materi pembelajaran aku diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki.

Materi Agama Katolik | Aku Diciptakan sebagai Perempuan atau Laki-Laki

Aku Citra Allah yang Unik

Ada ungakapan yang mengatakan, "Orang tidak mengenal dirinya tidak mungkin mengenal Allah". Mengenal berarti mengetahui, dan diharapkan setelah mengenal kita pun menerima diri kita. Kita perlu mengenal dan menerima diri dengan segala keunikan yang melekat pada diri kita.

Iman Kristiani menegaskan bahwa diri kita tidak hanya unik, melainkan bermartabat luhur, sebab kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Semakin kita menyadari keunikan dan keluhuran martabat diri, maka kita semakin mampu menempatkan diri secara tepat dan benar di tengah sesama, dan terutama dihadapan Tuhan.

1. Mengenal Keunikan Diri

Agar kalian dapat mengenal diri dengan baik, lakukan langkah berikut. Sekarang bayangkan dirimu hari ini berulang tahun. Karena kamu berulang tahun, ada yang datang untuk memberikan kado kepadamu. Ia adalah Tuhan sendiri. Kaod itu sangat istimewa. Selain istimewa untuk dirimu, tapi juga karena kado tersebut berisi empat lapis hadiah. Empat lapisan tersebut berisi tentang hal-hal sebagai berikut.

Lapisan satu bewarna biru, berisi tentang hal-hal yang telah diberikan Tuhan kepadamu sejak lahir, misalnya rambut lurus/keriting, hidung pesek/mancung, wajah cntik/tampan, dan sebagainya. Lapisan dua berwarna kuningberisi semua sifat baik yang kamu miliki sampai saat ini, misalnya ramah, bersahaja, bertanggung jawab, dan sebagainya. Lapisan tiga berwarna ping berisi semua bakat dan kemampuan istimewa yang kamu miliki. Lapisan ke empat yang berwana biru kecil, berisi pengalaman-pengalamn menggembirakan yang dialami selama hidup, di sekolah, atau di masyarakat.

2. Sikap Terhadap Keunikan Diri
 
Tiap orang mempunyai sikap berbeda dalam menaggapi keunikan dirinya. Ada orang yang merasa kecewa terhadap kenyataan dirinya saat ini, ada pula merasa bangga dan bersyukur. Ada yang menanggapinya secara positif, ada juga yang menaggapi secara negatif. Masing-masing sikap akan berpengaruh terhadap tindakan orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3. Manusia Unik Diciptakan sebagai Citra Allah

Manusia kamu pernah bertanya-tanya: Apakah keunikan yang dimiliki manusia itu dikehendaki Allah Sang Pencipta?Apa sesunggunya maksud Allah menciptakan manusia sebagai Citra Allah yang unik? Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, baca dan renungkan kutipan Kitab Suci berikut: Kejadian 1:26-28, berikut.

Kejadian 1:26-28
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung diudara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan dicptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambahlah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala bintang yang merayap dibumi"

Dari kutipan di atas nampaklah bahwa manusia adalah citra Allah. Ia serupa dan segambar dengan Allah. Ia mempunyai relasi istimewa dengan Allah. Sebagai citara Allah, ia dipanggil untuk mampu mememancarkan diri Allah, sedemikian rupa sehingga melalui dirinya Allah semakin dikenal dan dirasakan daya penyelamatanNya.

Kamu juga citra Allah! Kamu serupa den segambar dengan Allah, berarti kamu dipanggil untuk memancarkan diri Allah itu. Untuk dapat memancarkan diri Allah itu, kamu perlu memahami terlebih dalhulu Siapa Allah itu! Sekarang nilailah dirimu sendiri, sejauhmana kamu sudah memancarkan Diri Allah dalam hidup!

4. Refleksi dan Aksi

Hari ini kamu telah belajar menyadari bahw akamu ini adalah citra Allah yang unik. Sekarang resapkan kembali apa yang sudah kamu pelajari. Untuk itu cobalah kamu membaca dan meresapkan kembali kutipan Kitab Suci, dengan cara mengganti kata-kata yang digaris tebal dan digaris bawah dengan nama sendiri.

26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap dibumi.
27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan (..pilih salah satu...) diciptakan-Nya mereka.yang
28. Allah memberikan mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Bersukacitalah dan bertambalah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi"

Bacalah dalam hati sekali lagi kutipan tersebut dengan perlahan-lahan dab rasakan makna kata-kata tersebut dalam dirimu.

Kalau Tuhan di hadapanmu saat ini. Apa yang mau kamu katakan kepadaNya tentang dirimu? Apakah kamu akan mengatakan: Tuhan saya menyesal Engkau menciptakanku seperti ini? Atau: Tuhan saya tetap ingin seperti teman saya si.....(nama temanmu) karena ia....atau apa?....Katakanlah dengan jujur kepada Tuhan apa yang ingin kamu katakan.

Setelah kamu mengatakan semua itu, sekarang dengan hening dan tenag, tuliskanlah apa yang sebenarnya kalian lakukan untuk menjaga keadaanmu sebagai citra Allah yang unik itu. Tulisakan dua tau tuga hal saja yang benar-benar akan kamu lakukan.

Tugasku sebagai Citra Allah

Allah menciptakan manusia secara unik, dan menganugrahi martabat luhur kepadanya sebagai citra Allah yang serupa dan segambar denganNya.
Sebagai citra Allah, manusia dipanggil untuk mampu memancarkan gambaran diri dan daya hidup Allah dalam pikiranm, perkataan, dan perbuatannya sehari-hari. Manusia juga dipanggil untuk serta dalam memelihara, mengembangkan, dan menjaga keutuhan ciptaan Tuhan, agar berguna bagi keselamatan dirinya serta generasi penerusnya sesuai dengan kehendak Allah.
Selanjutnya tugas sudah dilaksanajan sesuai dengan kehendak Allah semula? Kamu akan menemukan jewabanya dalam kegiatan pelajaran hari ini.

1. Kondisi Ciptaan Tuhan Saat Ini

Hampir semua orang beriman percaya, bahwa pada awal Allah menciptakan dan menyerahkan ciptaaNya kepada manusia, semuanya dalam keadaan "baik adanya". Benarkah saat ini keadaan tersebut "baik adanya"?

2. Tugas Manusia sebagai Citra Allah

Kalau kamu melihat kondisi yang memperhatinkan speriti itu, maka yang perlu dipikirkan adalah apakah kondisi semacam itu sesuai dengan kehendak Allah pada saat Allah menciptakan dan menyerahakan ciptaannya?

Untuk memahami hal tersebut, bacalah kutipan Kitab Suci Kej 1:26-30 berikut!

Kejadian 1:26-30
26Berfirmanlah Allah: "Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udarah dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi
27Maka Allah menciptakan manusia itu merut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-nya dia: laki-laki dan perempuan dicpitakanNya mereka
28Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambalah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap dibumi"
29Berfirmanlah Allah: " Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbu-tumbuhan yang berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
30Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, kuberikan segala tumbu-tumbuhan hijau menjadi makanannya.

Aku Memiliki Kemampuan

Panggilah Allah kepada manusia untuk turut serta memelihara dan mengmbangkan karya ciptaaNya sertai dengan penganugerahan berbagi kemampuan yang diberikan kepada manusia. Allah membekali masing-masing orang-orang itu hanya akan dapat berdaya guna bila dilatih dan dikembangkan.
Dalam belajaran ini kamu akan diajak untuk menyadari tiga hal penting perlunya mengenal kemampuan diri yang telah dianugerahkan Allah, menyadari panggilan Allah untuk mengembangkan kemampuan, dan menemukan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan.

Tidak benar jika kita orang yang mengakatakan ia tidak dapat melakukan apapun. Setiap orang pasti memiliki kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya

Kamu dapat menemukan kemampuan yang kamu miliki dengan cara melihat mata pelajaran apa yang cukup menonjol, keterampilan apa paling disenagi, kegembiraan apa yang selama ini sangat disukai. Atau dengan cara memperhatikan komentar teman tentang dirimu.

Lakukan dua aktivitas berikut
1. Dengan tenang dan hening, tuliskan pada format bagian A berbagai kemampuan dimiliki, sesuai dengan apa yang selama ini kamu sendiri ketahui.
2. Bila sudah, tanpa memperlihatkan daftar kemampuan yang sudah kamu tulis, temui lima orang temanmu, lalu minta mereka menuliskan pada format bagian B pendapat mereka tentang kemampuan apa yang mereka lihat dalam dirimu. Kamu pun harus memberikan hal yang seruoa kepada temanmu.

Bacalah kutipan Kitab Suci berikut dalam hati dua atau tiga kali!

Matius 25: 14-30

"Sebab Kerjaan Surga sama seperti seorang yang akan berpergian ke luar negegi, yang memangil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. yang seorang diberikam lima talenta, yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupanya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh lama lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang itu di dalamnya. Lama sudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa talenta, Katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya. Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh dua talenta. Maka tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu , hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara besar.  Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu, Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, akau tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat dimana tuan tidak menabur dan memugut dari tempat dimana tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!. Maka jawab tuan itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut di tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudah seharunya uangku itu kau berikan kepada orng yang menjalankan uang, supaya sekembalinya aku menerima serta dengan bunganya. Sebab itu ambilah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap yang mempunyai kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Kemampuanku Terbatas

Kita pantas bersyukur atas berbagai kemampuan yang telah dianugerahkan Tuhan. Tetapi kita juga perlu sadar bahwa kempuan yang kita miliki, belum tentu dimiliki orang lain, atau sebaliknya. Jika ada yang sama, tingkat keterampilan tersebut mungkin berbeda. Dengan kata lain, kita perlu belajar menyadari bahwa kempuan kita terbatas. Tidak pernah ada seorangpun yang pintar dalam segala hal

Kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, dapat disikpai baik secara positif maupun secara negatif. Sikap apa saja yang sering muncul? Apa kehendak Tuhan melalui keterbatsan yang kita miliki? Jawaban dapat kamu temukan dalam kegiatan-kegiatan berikut ini.

Doa 

Allah Bapa yang Mahabaik, kami senantiasa bersyukur kepadaMu, karena Engkau telah menganugerahi kami masing-masing dengan berbagai kemampuan khusus. Bimbinglah kami agar setia mengembangkannya dan sadarkanlah kami pula akan keterbatsan yang kami miliki, sehingga kami dapat saling belajar dan saling membantu, serta bersedia kerjasama demi perkembangan kami demi pelayanan kepada sesama. Amin