Prosedur dan Pembuatan Penjernihan Air di Bidang Industri

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan prosedur dan pembuatan penjernihan air di bidang industri. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak/Ibu Guru dan anak didik dalam mencari referensi tentang prosedur dan pembuatan penjernihan air di bidang industri. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami prosedur dan pembuatan penjernihan air di bidang industri. Untuk lebih jelasnya silakan simak penjelasannya di berikut ini.

Prosedur dan Pembuatan Penjernihan Air di Bidang Industri
www.searchpengertian.com

Tahap Pengolahan Air Bersih

Salah satu perusahaan yang khusus menangani pengolahan air untuk disalurkan di berbagai daerah adalah PDAM (perusahaan daerah air minum). Di banyak daerah, pengolahan air bersih yang dilakukan oleh PDAM lebih banyak bersumber dari hasil pengolahan air sungai. Proses pengolahan air bersih yang berasal dari air sungai harus melalui tahapan proses sebagai berikut.
  1. Intake
  2. Koagulasi
  3. Flokulasi
  4. Sedimentasi
  5. Filtrasi
  6. Chlorinasi

Prosedur Pembuatan Alat Penjernihan Air dari Bahan Alam

1. Penjernihan Air dengan Bahan Alami

Cara 1 (pertama)

  •  Membuat pipa penyaringan
  • Membuat drum pengendapan dan memasang pipa penyaringan
  • Membuat drum penyaring
  • Penyusunan drum endapan dan penyaringan

Cara 2 (dua)

a. Langkah awal
  • Sediakan sebuah drum sebagai bak penampungan, beri keran pada ketinggian 10 cm dari dasar bak dan beri keran pembuangan di dasar bak.
  • Isi bak penyaringan dengan batu setebal 10 cm, ijuk 5 cm, pasir halus 15 cm, ijuk 5 cm, arang tempurung kelapa 5 cm, pasir halus 20 cm, dan kerikil 10 cm.
b. Penggunaan
  • Air sungai dialirkan ke dalam bak penampungan. Pada pintu masuk air, dipasang kawat kasa untuk menyaring kotoran.
  • Setelah bak pengendapan terisi penuh, buka keran untuk mengalirkan air ke penyaringan.
  • Buka keran yang terletak di bawah bak penyaringan. 
c. Pemeliharaan
  • Ijuk dicuci bersih, kemudian dipanaskan di bawah sinar matahari sampai kering.
  • Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember dan aduk hingga kotorannya keluar, kemudian jemur sampai kering.
  • Batu kerikil yang diperoleh dari sisa ayakan pasir halus dicuci bersih dan dijemur sampai kering.
  • Batu dicuci sampai bersih dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur sampai kering.
d. Kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem penjernihan bahan alami cara ini adalah sebagai berikut.
Kelebihan:
  •  Air keruh yang digunakan dapat berasal dari sungai, danau, rawa, sawah, telaga, dan sumur sehingga bahan mudah diperoleh.
  • Mudah diterapkan di daerah terpencil.
Kekurangan:
  • Air tidak dapat dialirkan secara teratur karena dalam jumlah tertentu harus diendapkan terlebih dahulu dan disaring melalui bak penyaringan.
  • Bahan penyaring harus sering diganti.

Prosedur Pembuat Alat Penjernihan Air Secara Kimia


Penjernihan Air secara Kimiawi

Langkah kimiawi 1

a. Pembuatan
  • Lubangi kedua drum selebar 5 cm dari dasar drum, kemudian lubang diberi keran.
  • Letakkan drum 1 lebih tinggi dari drum 2. Hubungkan kedua drum tersebut menggunakan selang.
  • Isilah drum 2 berturut-turut dengan kerikil setebal 5 cm, arang setebal 5 cm, ijuk setebal 5 cm, pasir halus setebal 5 cm, dan kerikil setebal 5 cm.
  • Isilah drum 1 dengan air yang akan dijernihkan. Bubuhi dengan 10 gram tawas (untuk 100 liter air), kemudian aduk selama 5 menit. Tambahkan bubuk kapur sebanyak 10 gram dan kaporit sebanyak 2,5 gram. Aduk campuran tersebut secara perlahan selama 2-3 menit dengan tujuan agar butir-butir lumpur menjadi besar dan mengendap. 
b. Penggunaan
  • Lakukan proses pengendapan pada malam hari sehingga pada pagi hari air dapat dialirkan ke bak penyaring dan siap untuk digunakan.
  • Buka keran pada bak penyaring untuk mendapatkan air yang bersih.
c. Pemeliharaan
  • Bersihkan endapan lumpur di dasar bak pengendapan sesering mungkin secara berkala.
  • Apabila jalan air pada drum/bak penyaring kurang lancar, cucilah pasir kerikil dan ijuk sampai bersih.
  • Apabila air bersih yang dihasilkan berbau kaporit sangat tajam, gantilah arang aktif dengan yang baru.
d. Kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem penjernihan bahan kimia cara 1
Kelebihan:
  • Digunakan untuk menjernihkan air sungai, rawa, sumur, dan telaga.
  • Menghasilkan air jernih, tidak berbau, tidak asam, dan tidak tidak payau.
Kekurangan:
  • Air tidak dapat dialirkan secara teratur.
  • Hanya dapat menjernihkan air dengan jumlah tertentu.
  • Bak harus sering dibersihkan
  • Cara ini tidak dibenarkan untuk air yang tercemar bahan kimia buangan industri.

Langkah Kimiawi 2

  • Sediakan kaporit sebanyak 1 gram, batu kapur 10 gram, dan tawas 10 gram. Cairkan bahan tersebut.
  • Sediakan bak air yang dapat menampung air keruh sebanyak 100 liter. Kaporit, batu kapur, dan tawas yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam bak tersebut dan diaduk selama 5 menit (pada saat diaduk bak harus disumbat). Diamkan selama 10 menit.
  • Setelah 10 menit, menyumbat dibuka dan alirkan air keruh tersebut ke bak penyaringan yang berisi pecahan genting 5 cm, pasir 15 cm, kerikil 5 cm, ijuk 5 cm, dan arang 10 cm.
  • Air hasil penyaringan ditampung dalam ember atau bak yang bersih.
  • Air bersih tersebut dituangkan ke dalam tempayan untuk disimpan dan digunakan.