Teks Tanggapan Deskriptif | Pengertian, Ciri-Ciri, Mengklasifikasi, dan Mengidentifikasi

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan seputar teks tanggapan deskriptif yang meliputi pengertian, ciri-ciri, mengklasifikasi, dan mengidentifikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang teks tanggapan deskriptif yang meliputi pengertian, ciri-ciri, mengklasifikasi, dan mengidentifikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami teks tanggapan deskriptif yang meliputi pengertian, ciri-ciri, mengklasifikasi, dan mengidentifikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Teks Tanggapan Deskriptif | Pengertian, Ciri-Ciri, Mengklasifikasi, dan Mengidentifikasi
www.searchpengertian.com

Pengertian Teks Tanggapan Deskriptif

Perhatikan teks berikut!
Kusirnya adalah Polyte, seorang pemuda gemuk yang periang, berperut gendut, meskipun usianya masih muda. Pemuda itu terlampau banyak kena sengatan sinar matahari, terpaan angin, guyuran hujan deras, dan pengaruh minuman keras sehingga wajahnya dan lehernya berwarna merah bata.

Teks di atas merupakan contoh teks tanggapan deskriptif. Disebut deskriptif karena teks jenis ini menggambarkan seorang dengan serinci-rincinya. Dalam teks ini, pembaca dibuat seolah-olah membayangkan langsung sosok Polyte.

Ciri-Ciri Teks Tanggapan

Sesuai dengan contohnya di atas, teks tanggapan deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Menyajikan keadaan waktu, peristiwa, tempat, benda, dan orang
  2. Menimbulkan kesan-kesan tertentu kepada pembacanya
  3. Memungkinkan terjadinya imajinasi bagi pembacanya
  4. Banyak menggunakan kata atau frasa yang bermakna keadaan atau sifat. Sebagai contoh, kata periang, muda, dan gendut.

Membedakan Teks Tanggapan

Perhatikan teks di bawah ini.

Teks 1
Aku menoleh ke tukang becak yang berhenti tepat di depan gapura kampung. Ia turun dan berdiri di sana sambil tetap memengangi kemudi becak. Sambil berjalan, aku menoleh kembali, dia tetap diam bagaikan sebuah monumen. Sesampai di rumah, aku ceritakan pengalamanku pada ibu. Lama ibuku terdiam dan menatapku dan baru kemudian berkata. "Rasanya kamu perlu mencoba menjadi tukang becak".
Teks 2
Bertahun-tahun aku menggeluti usaha ini dengan sabar. Sebagai pengusaha kecil yang bermodal kecil, aku menghadapi berbagai macam tantangan. Persaingan dengan pengusaha-pengusaha lain yang bermodal besar yang sering berjalan tidak sehat hampir-hampir membuat aku putus asa. Akan tetapi, aku telah bertekad tidak akan mundur dalam berusaha.

Sedikit demi sedikit, perusahaanku memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip dalam memajukan perusahaanku adalah "melayani konsumen". Aku harus dapat melayani mereka sebaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap kuusahakan agar tidak melebihi harga produksi serupa dari perusahaan lain.

Sekarang, syukurlah perusahaanku telah masuk kelompok usaha menengah. Aku tidak mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil produksi bisa lancar. Namun, tantangan-tantangan bukanlah tidak ada. Selama perusahaan masih berjalan, selama pula itu tantangan berusaha pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun dari luar. Akan tetapi, aku yakin, kalau dalam masa-masa sulit dahulu aku masih bertahan sehingga perusahaanku menjadi seperti sekarang ini, tentu bisa bertahan sehingga perusahaanku bisa seperti sekarang ini, tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat menghadapi tantangan-tantangan itu dengan baik. Bagiku tantangan itu merupakan hal yang menarik untuk diselesaikan, bukan sesuatu yang mesti aku takuti. Aku yakin apabila kita berusaha dengan sungguh-sungguh dengan jalan yang benar, tentu Tuhan yang akan membukakan pintu keberhasilan bagi kita.

Teks 3
Setelah dituang dari tabung bambu, cairan manis (nira) tersebut kemudian disaring, ditampung dalam tempayan kemudian direbus sampai mendidih. Dalam waktu lebih kurang dua jam cairan tersebut akan mengental dan berwarna cokelat, selanjutnya diturunkan dan aduk dengan posisi miring agar menjadi dingin. Lebih kurang 20 menit, cairan gula merah tersebut siap dicetak, sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Ketiga teks tersebut bukan merupakan teks tanggapan deskriptif. Ingat kembali ciri-ciri dari teks deskriptif. Teks 1 adalah teks cerpen karena menyajikan tokoh, latar, dan alur cerita. Teks 2 adalah teks eksposisi karena memaparkan suatu hal, yakni perjalanan tokoh 'aku' dalam memajukan bisnisnya. Teks eksposisi ditujukan untuk membuat para pembaca memahami hal yang dipaparkan dengan sejelas-jelasnya. Teks 3 juga merupakan teks eksposisi. Teks tersebut menjelaskan suatu proses, yakni proses pembuatan gula merah.

Mengklasifikasikan Teks Tanggapan Deskriptif

Teks tanggapan deskriptif dapat dikembangkan dalam berbagai pola. Beberapa pola tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pola Spasial
Paragraf dengan pola spasial disusun berdasarkan urutan ruang dan waktu, misalnya dari atas ke bawah, dari pinggir ke tengah, atau dari utara ke selatan.
Contoh:
Ketika pertama kali aku tiba, halaman vila tersebut sangat luas. Aku menempati kamar yang paling dekat dengan pintu masuk. Kamar itu sangat besar. Di kamar tersebut terdapat 4 buah jendela dengan ukuran besar. Tempat tidur yang aku pakai adalah tempat tidur dari kayu dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih. Tepat disebelah tempat tidur, tergantung cermin oval berukuran besar dengan nuansa klasik, Di pojok kamar, terdapat lemari pakaian dengan ukuran sangat besar yang terbuat dari kayu jati.

b. Pola Subjektif
Paragraf dengan pola subjektif menggambarkan objek dengan melibatkan tafsiran atau kesan pribadi penulis.
Contoh:
Pantai Nusa Penida belum banyak dikunjungi orang. Sebenarnya Pantai Nusa Penida memesona karena pasirnya putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Pulau Nusa Penida bisa ditempuh 1,5 jam, setelah melalui jalan darat atau dengan menumpang kapal motor sekitar 35 menit dari Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga gugusan pulau, yaitu Pulau Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan luas wilayah 202,84 km². Pantai Nusa Penida air lautnya jernih dan bebas polusi. Ombaknya pun tidak terlalu besar sehingga tidak membahayakan orang.

c. Pola Objektif
Paragraf dengan pola objektif menggambarkan suatu hal atau orang secara apa adanya tanpa melibatkan penilaian atau kesan pribadi penulis.
Contoh:
Di kursi depan televisi, duduk seorang lelaki muda usia 20-an. Laki-laki tersebut bernama Axel. Dari pakaian yang ia pakai terlihat jelas bahwa ia bukan dari kalangan miskin. Rambutnya tertata dengan sangat rapi dan dicat cokelat tua. Dia memakai jas bermerek berwarna krem lengkap dengan warna celana yang senada. Badannya tegap lengkap dengan otot-otot hasil olahraga yang ia lakukan tiap hari. Kulitnya bersih tanpa ada bekas luka atau noda apa pun.

Mengidentifikasi  Kekurangan Teks Tanggapan Deskriptif

Menilai kualitas suatu teks tanggapan deksriptif dapat dilakukan dengan melihat aspek isi, susunan, dan bahasanya.
1. Isi Teks Tanggapan
Penggambaran isinya mungkin kurang terperinci sehingga pembaca tidak memperoleh kesan yang jelas. Penggambarannya selintas saja atau tidak mendetail. Oleh karena itu, diperlukan observasi atau pengamatan yang lebih mendalam terhadap objek yang akan digambarkan. Misalnya, yang akan digambarkan itu sosok tokoh pengambarannya tidak hanya sifat. Perlu ditambah dengan postur fisik dan aspek-aspek lainnya.
2. Susunan Teks Tanggapan
Susunan teks berkenaan dengan pola pengembangannya. Pola pengembangan yang tidak jelas memyebabkan pembaca mengalami kesulitan di dalam memahaminya. Dalam hal ini, penulis harus konsisten memilih satu pola untuk satu pengembangan paragraf. Selain itu, kepaduan antarkalimat juga harus diperhatikan. Kalimat-kalimat yang ada harus mendukung satu ide pokok.
3. Bahasa  Teks Deskriptif
Penggunaan bahasa terkait dengan keefektifan kalimat dan pilihan kata. Aspek-aspek itu sangat berpengaruh pada munculnya kesan-kesan tertentu pada diri pembaca. Sebagai ciri utama teks deskriptif dengan banyaknya penggunaan kata sifat, kesan yang muncul akan lebih kuat. Wujudnya mungkin berupa keterpesonaan, keharuan, kekhawatiran, kesedihan, dan kesan-kesan lainnya.