Mengolah Hasil Samping Peternakan dan Perikanan Menjadi Produk Pangan

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi tentang mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan. Harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan. Dan semoga apa yang admin bagikan kali ini admin dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan.

Mengolah Hasil Samping Peternakan dan Perikanan Menjadi Produk Pangan
 www.searchpengertian.com

Produk Hasil Samping Peternakan dan Perikanan

Hasil samping atau limbah dari peternakan dan perikanan merupakan sisa-sisa bagian dari hewan atau ikan setelah produk utamanya berupa daging diambil untuk dimanfaatkan sebagai produk pangan. Di bawah ini adalah beberapa produk hasil sampingan peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut.
1. Ceker Ayam
Keberadaan ceker ayam sebagai hasil samping dari peternakan ayam perlu diolah kembali agar menjadi produk baru atau makanan yang memiliki gizi tinggi.
2. Tulang Daging Sapi
Tulang memiliki banyak manfaat, salah satunya mengandung kolagen. Kolagen merupakan protein yang bermanfaat bagi struktur organik pembentuk tulang, gigi, otot, dan kulit. Teknik yang digunakan untuk memanfaatkan limbah tulang dilakukan dengan cara mengekstrasi tulang tersebut menjadi gelatih.
3. Kulit Sapi dan Kulit Kerbau
Setelah dikeringkan dan digoreng, kulit dari sapi atau kerbau yang tebal biasanya dapat dibuat menjadi rambak goreng atau rambak sayur. Rambak sayur biasa dikenal dengan istilah krecek. Kulit sapi dan kulit kerbau di Indonesia paling banyak didatangkan dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.
4. Kulit Ikan Lele
Ikan lele merupakan jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan lele mengandung vitamin D yang tinggi, asam lemak 3 yang rendah, dan asam lemak omega 6 yang tinggi. Syarat ikan lele yang berkualitas dijadikan kerupuk kulit ikan.
  • Ikan lele yang masih segar (belum busuk)
  • Kulit lele bersifat kiat/tidak mudah robek
  • Kulit ikan lele memiliki ketebalan minimal 0,5 mm
  • Kulit lele kuat dan tidak mudah hancur
5. Kulit dan Kepala Udang
Udang banyak mengandung kalsium dan protein, namun rendah energi. Udang dapat diproduksi untuk dijadikan kerupuk, ebi, dendeng, gerinting, terasi, dan petis.

Pengolahan Produk Hasil Samping Peternakan dan Perikanan

Di bawah ini adalah beberapa pengolahan produk hasil samping peternakan dan perikanan. Adapun beberapa produk hasil samping peternakan dan perikanan tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Sup Iga
Sup iga adalah makanan yang dibuat menggunakan bahan daging yang masih menempel pada tulang iga atau tulang rusuk. 
2. Kerupuk Ceker Ayam
Ceker ayam yang diolah dapat menghasilkan kerupuk yang bertekstur halus dan bergelombang dengan warna cokelat kekuning-kuningan. Kerupuk ceker ayam beraroma harum dan sedikit asin. 
3. Gelatin
Gelatin merupakan sebuah zat protein diperoleh dengan memanfaatkan hasil samping dari produk peternakan sapi. Selain digunakan sebagai produk kosmetik, farmasi, dan kedokteran, industri teknik, dan fotografi, gelatin juga banyak digunakan sebagai produk pangan. Gelatin dibuat dengan cara perendaman menggunakan larutan asam dan larutan basa untuk melepas ikatan rantai kolagen pada tulang.
4. Krecek dan Rambak
Krecek dan rambak dibuat dari kulit hewan ternak. Kerupuk rambak kering rasanya lezat dan gurih. Bahan kerupuk berasal dari kulit sapi atau kerbau. 
5. Petis Udang
Petis merupakan salah satu masakan khas Nusantara yang terbuat dari hasil samping olahan udang. Kepala dan kulit udang yang diolah dapat menjadi produk yang bernilai secara ekonomis.

Penyajian dan Pengemasan Olahan Bahan Pangan Hasil Samping Peternakan dan Perikanan

Di bawah ini adalah beberapa penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari hasil samping peternakan dan perikanan. Adapun hasil penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari hasil samping peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut.

1. Penyajian
Penyajian merupakan suatu cara menyuguhkan makanan yang disusun secara menarik untuk meningkatkan selera makan. Adapun fungsi penyajian adalah sebagai berikut
  • Memberi keindahan pada menu makanan yang disajikan
  • Menambah selera makan
  • Menghormati tamu
2. Pengemasan
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk mempersiapkan barang untuk didistribusikan, dijual, disimpan, dan dipakai. Pengemasan berfungsi untuk menempatkan hasil pengolahan menjadi bentuk yang mudah untuk disimpan, diangkut, dan didistribusikan. Tujuan pengemasan adalah sebagai berikut.
  • Membuat usia penyimpanan bahan pangan menjadi lebih lama
  • Mencegah rusaknya nutrisi bahan pangan
  • Memudahkan distribusi bahan pangan
  • Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan
 Syarat-syarat bahan pengemas makanan
  1. Memiliki permeabilitas udara yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan dikemas.
  2. Tidak beracun
  3. Kedap air
  4. Tahan panas
  5. Mudah dikerjakan secara maksimal
  6. Harga relatif murah
Hal yang dicantumkan pada label kemasan makanan adalah sebagai berikut
  1. Nama makana atau merek dagang
  2. Komposisi
  3. Neto
  4. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi/mengedarkan
  5. Nomor pendaftaran
  6. Kode produksi, tanggal kadaluwarsa, dan label lain.