Teks Cerita Imajinasi | Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh Teks Imajinasi

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar teks imajinasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan contoh teks imajinasi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan contoh teks imajinasi. Dan harapannya, apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan contoh teks imajinasi.

Teks Cerita Imajinasi | Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh Teks Imajinasi
www.searchpengertian.com

Pengertian Teks Imajinasi

Cerita Imajinasi merupakan hasil rekaan, imajinasi, maupun khayalan pengarangnya. Cerita itu tidak berdasarkan fakta. Teks cerita imajinasi bentuknya bermacam-macam. Ada yang berbentuk cerpen, dongeng, dan novel. Ketiga jenis karangan itu berupa cerita rekaan yang debenture oleh unsur-unsur yang sama, yakni tokoh, latar, dan urutan kejadian. Beberapa teks cerita imajinatif dunia terkenal adalah Harry Potter, The Lord of the Rings, dan Percy Jackson.

Ciri-Ciri Teks Imajinasi

Berikut ini adalah ciri-ciri teks imajinasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun ciri-ciri teks imajinasi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Cerita Fantasi Mengandung Keajaiban/Keanehan/ Kemisteriusan
Cerita fantasi mengungkapkan aspek-aspek supranatural/kemisteriusan, keghaiban, yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi berupa cerita fiksi ber-genre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural, atau futuristik.
2. Cerita Fantasi Memiliki Ide Cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis. Ide penulis tidak dibatasi oleh realitas atau kenyataan. Ide cerita juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana, tetapi mampu menciptakan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah majic, supranatural atau futuristik. Contoh cerita fantasi adalah seekor singa bertempur dengan manusia untuk memperbutkan seorang anak. Ide cerita tersebut terdapat dalam film Jungle Books.
3. Cerita Fantasi Menggunakan Latar Lintas Ruang dan Waktu
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
4. Tokoh dalam Cerita Fantasi Unik atau Memiliki Kesaktian
Tokoh dalam cerita fantasi biasanya unik dan tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh cerita memiliki kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai ruang dan waktu.
5. Cerita Fantasi Bersifat Fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diberi fantasi. Fantasi yang digunakan penulis harus sesuai dengan observasi yang telah dilakukannya.
6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengn emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan sehari-hari.

Unsur-Unsur Kebahasaan Teks Imajinasi

Berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam unsur kebahasaan teks imajinasi. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bahasa
Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam karya sastra. Bahasa yang digunakan dalam sebuah karya sastra dipengaruhi oleh bahasa pengarang. Unsur bahasa daerah dimungkinkan masuk ke dalam karya sastra tersebut. Bahasa pengarang berkaitan erat dengan unsur ekstrinsik.
2) Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup pengarang dan juga sejarah hasil karangan-karangan yang ditulis pengarang sebelumnya. Latar belakang pengarang terdiri atas biografi pengarang, kondisi, psikologis pengarang, dan aliran sastra yang dianut pengarang.
3) Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerita Fantasi
Cerita fantasi mengandung nilai-nilai kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut menggambarkan norma, tradisi, aturan, dan kepercayaan yang dianut atau dilakukan masyarakat. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai moral, sosial, budaya atau adat istiadat, dan religi.
a) Nilai moral merupakan nilai kehidupan berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti (baik dan buruk). Contoh nilai moral yaitu berbakti kepada orang tua, jujur, sabar, dan ikhlas.
b) Nilai sosial merupakan nilai kehidupan yang terkait dengan norma atau aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial berhubungan dengan orang lain. Contoh nilai sosial yaitu saling memberi, tenggang rasa, dan saling menghormati pendapat orang lain.
c) Nilai budaya merupakan nilai-nilai berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlaku dalam masyarakat. Contoh  nilai budaya yaitu adat istiadat perkawinan atau kematian, adat cara berpakaian, budaya kesenian, dan upacara adat.
d) Nilai religi merupakan nilai berkaitan dengan kehidupan beragama. Contoh nilai religi yaitu cara beribadah kepada Tuhan dan sistem kepercayaan.
e) Nilai politik merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan gejolak tata pemerintahan di suatu daerah. Gejolak tersebut menjadi latar cerita. Latar peristiwa politik dijadikan salah satu dokumen sejarah bangsa.

Struktur Teks Imajinasi

Berikut ini adalah beberapa struktur teks imajinasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun struktur teks imajinasi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi (orientation)
Pada bagian ini pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya. Bagian ini mengenalkan tempat dan waktu peristiwa terjadi serta para tokoh.
2. Komplikasi (complication)
Pada bagian ini tokoh utama menghadapi rintangan ketika mencapai cita-citanya. Dalam bagian ini konflik mulai terjadi.
3. Resolusi (resolution)
Bagian permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan. Bagian ini mempunyai dua kecenderungan, yaitu mengakhiri cerita dengan kebahagiaan (happy ending) atau mengakhiri cerita dengan kesedihan (sad ending). Akan tetapi, ada juga cerita imajinasi yang membiarkan pembaca/pendengar menebak akhir cerita.

Contoh Teks Imajinasi

Di bawah ini adalah contoh teks imajinasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh teks imajinasi tersebut adalah sebagai berikut.

Gerhana Bulan
(Cerita Rakyat dari Bali)

Alkisah, Kerajaan Wisnuloka di pimpin oleh Dewa Wisnu. Kerajaan Wisnuloka dihuni oleh para dewa dan bidadari. Salah satu bidadari itu bernama Dewi Ratih atau Dewi Bulan. Kerajaan Wisnuloka sering mendapat ancaman dari para raksasa yang bermukim di bumi Balidwipa. Raksasa-raksasa itu tidak saja menakutkan manusia. Akan tetapi, para dewa pun takut. Ketakutan para Dewa itu disebabkan oleh tindakan keji para raksasa. Banyak dewa terbunuh dan ratusan bidadari diculik.

Di antara para raksasa itu, yang paling menakutkan Kala Rau. Ia bertubuh besar dan kekar. Wajahnya sangat menyeramkan. Ia pun sangat sakti. Kesaktiannya kadang-kadang melebihi kesaktian para dewa.

Ancaman yang paling menakutkan dari Kala Rau dirasakan oleh Dewa Wisnu.  Kala Rau mengancam akan menyerang Kerajaan Wisnuloka. Kala Rau kecewa karena cintanya ditolak oleh Dewi Ratih atau Dewi Bulan.

Dewa Wisnu berpikir panjang. Ia harus menggagalkan ancaman Kala Rau. Salah satu jalan yang dapat ditempuh dengan membagikan tirta amerta (air kehidupan) kepada para dewa. Tirta amerta itu dapat menghindarkan para dewa dari kematian saat Kala Rau menyerang Kerajaan Wisnuloka. Dewa Wisnu lalu mengutus Dewa Kuwera, dewa utusan di Kerajaan Wisnuloka.