Pengertian Drama dan Unsur-Unsur yang Dinilai dalam Pementasan Drama

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian dan unsur-unsur yang dinilai dalam pementasan sebuah drama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan unsur-unsur yang dinilai dalam pementasan sebuah drama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian dan unsur-unsur yang dinilai dalam pementasan sebuah drama dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pengertian Drama dan Unsur-Unsur yang Dinilai dalam Pementasan Drama
www.searchpengertian.com

A. Pengertian Teks Drama

Drama merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi, dam aksi. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui pesan dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditunjukkan untuk pementasan teater. Drama menggunakan prolog dan epilog. Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke dalam sebuah drama, sedangkan epilog adalah bagian terakhir dari pementasan drama.

B.  Unsur Penilaian Pementasan Drama

Dunia karya sastra sangat lekat dengan kegiatan apresiasi. Dalam kegiatan apresiasi, seorang apresiator selain melakukan kegiatan menikmati, juga diharapka menilai terhadap sebuah karya sastra. Agar mampu menjadi penilai yang baik, diperlukan bekal pengetahuan tentang apa yang akan dinilai.

Unsur-unsur yang harus dinilai dari sebuah pementasan drama sebagai berikut.
a. Tata panggung
Panggung merupakan tempat latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung yang baik merupakan pendukung keberhasilan permainan drama.
b. Tata busana
Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum. Perlu dipertimbangkan , apakah busana atau kostum sudah sesuai dengan lakon yang diperankan.
c. Ekspresi pemeran
Penjiwaan yang total dari para pemeran dalam memerankan tokoh yang mereka mainkan akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.

C. Penyampaian Penilaian yang Objektif dan Santun

Setelah unsur yang akan kalian nilai atas sebuah pementasan drama telah kalian ketahui, sampaikanlah penilaian kalian atas pentas tersebut dengan objektif. Artinya, tanpa dipengaruhi rasa suka atau tidak suka terhadap lakon maupun para pelakon drama tersebut. Satu hal yang tak pernah boleh dilupakan adalah sampaikan penilaian yang objektif tadi dengan penuh kesantunan agar objek yang kalian nilai dengan lapang dada dapat menerima hasil penialian.

Kunci keberhasilan sebuah aktivitas berbicara di depan umum adalah bahasa pembicaraan yang mudah dipahami pendengar dan penyampaian pembicaraan yang lancar. Ketidaklancaran pembicaraan biasanya disebabkan ketidaksiapan pembicara atau adanya demam panggung, rasa takut yang berlebihan menghadapi pendengar. Hal itu jangan pernah terjadi pada diri kalian.

D. Contoh Pengubahan Cerpen Menjadi Naskah Drama

Berikut ini adalah contoh pengubahan cerpen menjadi naskah drama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun contoh pengubahan cerpen menjadi naskah drama adalah sebagai berikut.

Contoh Teks Cerpen

Sampai di rumah aku menyelinap agar ibu tak tahu aku pulang sekolah sore ini. Tapi, betapa terkejutnya aku melihat mobil ayahku terparkir di depan teras rumah. Mengapa secepat ini ayah pulang? Biasanya ia pulang sehabis magrib.
Perasaanku tidak enak. Aku mencoba tenang dan terus melangkah ke kamarku. Tapi ketika aku akan membuka pintu kamarku.
"Ajeng!" suara berat ayahku begitu menggelegar. Aku tetap tenang.
"Dari mana kau!"
"Dari rumah teman."
Terdengar gemeletuk gigi ayah, tapi tak ada rasa takut sedikit pun di hatiku.
"Kau....sejak kapan kau kuizinkan keluar dari rumah ini...."
"Apakah salah kalau aku ingin berteman, Ayah? apakah salah
aku ingin melihat dunia luar? Ayah tak bisa terus-menerus
mengekangku dan melarangku untuk keluar rumah ini.
Apakah harus ..." plak! plak!
Aku tersungkur beberapa meter dari tempat ayah berdiri.
Kurasakan pipiku perih Ibu dan kakakku menghampiriku dan ingin membantuku berdiri, tetapi ayah melarang.
"Jangan,jangan kalian bantu anak durhaka itu! Kau anak durhaka! Tidak tahu terima kasih! Sekarang juga kau kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini!"

Perubahan cerpen di atas menjadi naskah drama seperti di bawah ini.

Contoh Teks Drama

(Pada sebuah rumah orang kaya, seorang gadis sedang berjalan mengendap-endap menyelinap ke dalam rumah, ada ekpresi terkejut pada gadis itu ketika memandang ke teras rumah, gadis itu melangkah ke kamar dan tangannya memegang gagang pintu kamar)
Ayah : (Membentak dengan suara berat) "Ajeng!!"
Ajeng : (Membalikkan badan ke arah ayahnya dan mencoba tetap tenang)
Ayah : "Dari mana kau!!" (Dengan tetap membentak)
Ajeng : "Dari rumah teman"
Ayah : (Menggemeletukkan gigi) " Kau, sejak kapan kau kuizinkan keluar dari rumah ini ..."
Ajeng : (Tenang tetapi sedikit menghiba) "Apakah salah kalau aku ingin berteman, Ayah? Ayah tak bisa terus-menerus melarangku untuk keluar rumah ini. Apakah harus..."
Ayah : (Menempeleng pipi ajeng dengan tangan kanannya ke pipi kanan dan kiri)
Ajeng : (Terhuyung dan tersungkur beberapa meter dari posisi ayahnya sambil meraba pipinya mencoba untuk berdiri, ibunya dan kakaknya berusaha untuk mendekatinya dan dicegah oleh ayahnya)
Ayah : (Sambil merentangkan kedua tangannya, untuk menghalangi langkah anak dan istrinya mendekati ajeng) "Jangan, jangan kalian bantu anak durhaka itu!
Kau anak durhaka! (Menunjuk dan menatap tajam ke arah ajeng) Sekarang juga kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini! (Telunjuknya menunjuk ke arah pintu)