Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

searchpengertian.com | Selamat datang di situs searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh renungan Kristen yang pas untuk baca atau direnungkan sebelum melakukan aktivitas hari ini. Dan semoga apa yang admi bagikan ini dapat membantu Saudara dalam mencari referensi contoh renungan Kristen yang pas untuk baca atau direnungkan sebelum melakukan aktivitas hari ini. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan iman Saudara dalam kehidupan sehari-hari. Selamat beraktivitas dan Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Teguh dalam Kepercayaan

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masukla Ia ke Kapernaun. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang  tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongannya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi  bersama-sama dengan mereka.

Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak Tuan di dalam rumahku; sebab aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan dibawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi dan kepada seorang lagi: Datanglah!, maka ia datang,ataupun kepada hambaku: kerjakanlah ini! , maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekali pun diantara orang Israel!" Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.

Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira Romawi. Penyembuhan itu terjadi oleh karena iman dan usaha dari pada seorang perwira untuk hambanya. Yesus telah menolong orang lain, yang pada waktu itu dianggap sebagai seorang kafir. Inilah wujud dari nasihat Paulus kepada Timotius: "Aku menasihatkan: naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar agar kita hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan" (1 Tim. 2:1-2).

Perwira yang dipuji Yesus (bdk. Luk. 7:9) boleh menjadi contoh teladan dalam doa dan tindakan bagi sesama. Perwira itu tak hanya bicara soal iman, tetapi juga kebaikannya mewujud dalam tindakan menolong orang lain yang ditandai dengan membantu pembangunan rumah ibadat dan mengusahakan kesembuhan bagi hambanya. Semoga iman kita kepada Yesus terwujud dalam kehidupan sehari-hari dengan mendoakan orang lain, melakukan kebaikan, dan teguh dalam kepercayaan.

Hidup Menggereja dan Bermasyarakat

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata: "Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayaran hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja ituoleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskan dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawanya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan, Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan hutangnya.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya. Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.  Bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hati."

Pada tahun 1950 di Philadelpia sebuah pesawat pada saat mendarat tergelincir dan mengalami kebakaran. Seorang pramugari berusaha menyelamatkan seluruh penumpang dalam pesawat itu sementara apai makin membesar. Ia berdiri di ambang pintu keluar dan hendak melompat, tetapi seorang ibu berteriak dari bawah: "Tolong... bayiku masih ada di dalam!" Pramugari itu segera kembali ke dalam pesawat dan ia tak perna kembali. Setelah api dipadamkan, ia didapati dalam keadaan meninggal sambil memeluk bayi berumur empat bulan. Inilah contoh apa yang dikatakan oleh Paulus dalam bacaan pertama. "Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup bagi dirinya sendiri dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri" (Rm.14:7).

Pramugari itu telah memberikan hidupnya bagi orang lain dan ia mati demi oran lain. Pemberian diri kita dapat kita mulai seperti dalam Injil hari ini. Raja yang mengampuni hambanya dan hamba diharapkan melakukan hal yang sama. Kita diingatkan bahwa kita tidak hidup untuk diri kita sendiri, tetapi keberadaan kita harus mendatangkan berkat bagi orang lain, salah satu cara dengan memaafkan. Semoga semangat dari Raja itu juga menjadi bagian dari hidup kita dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.

Harapan dan Sukacita 

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

Selamat pagi dan Shalom teman-temanku yang terkasih dalam Tuhan. Pada hari ini, kita, Gereja, merayakan Pesta Wafatnya St. Yohanes Pembaptis. Nampaknya aneh bagi kita merayakan pesta seseorang yang mati dipenggal kepalanya. Sekalipun demikian, hari ini kita merayakan dengan kegembiraan besar tindakan yang luar biasa kesaksian yang Yohanes Pembaptis lakukan untuk Kristus. Yohanes Pembaptis mati karena ia tidak ragu-ragu menegur Herodes yang mengambil Herodias istri saudaranya, Filipus, sebagai istrinya. 

"Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"(Mrk 6:17-29....ay 17-18). Yohanes Pembaptis berbicara kebenaran dan dia tidak takut menghadapi konsekuensi dari tindakannya itu karena dia percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan dia sendiri. Kasih dan penderitaan Yohanes Pembaptis adalah juga kisah dari setiap orang Kristiani. 

Pada pembaptisan kita, kita menerima panggilan utk menjadi nabi. Sebagai nabi, kita dipanggil untuk bersaksi dgn berani kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Apakah kita siap untuk menghadapi akibat atau membayar harga yg mahal sebagai nabi zaman sekarang ini? Sebagai orang Kristiani yg berkecimpung dlm dunia bisnis, mungkin kita harus menolak ketidak-jujuran dan karenanya kehilangan uang. Sebagai orang tua, menjadi nabi berarti siap utk melindungi dan menanamkan serta memelihara iman anak-anak melawan nilai-nilai duniawi.

Untuk teman-teman berarti saling membantu untuk tumbuh dalam Kristus, dan bahkan punya keberanian utk berbicara kebenaran karena kasih kepada mereka. Sebagai pasangan suami-isteri, berarti tetap setia kepada janji perkawinan dan dgn teguh tetap bersama-sama, saling mengasihi sampai akhir hayat. Kasih dan penderitaan Yohanes Pembaptis menantang kita hidup untuk Kristus. 

Ketika kita melakukannya, kita tahu bahwa Allah akan bersama kita dan tidak ada sesuatu pun yang ditakutkan. Bagaimana kita dapat memberi kesaksian akan Kristus di keluarga kita, kepada teman-teman kita, di tempat kerja kita, dan masyarakat yg lebih luas? "Tuhan Yesus Kristus, berilah kami iman, kemantapan dan keberanian untuk berpegang teguh akan kebenaran Injil dan tdk ragu2 dalam memberi kesaksian akan kasih dan kemurahan hati-Mu. Berilah kami harapan dan sukacita akan janji hidup kekal dalam Kerajaan-Mu. Amin.

Sempurna seperti Bapa di Surga

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari


Yesus menyampikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, " Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya. Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan-, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu,. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barang siapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segerah rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Injil hari ini menampilkan dua pengajaran melalui dua perumpamaan kepada kita. Yang pertama, mengenai setiap pohon diketahui dari buahnya. "Katakanlah, maka saya akan mengatakan siapakah engkau" demikian kata mutiara yang menggambarkan bahwa kata-kata yang keluar dari mulut merupakan ungkapan identitas diri seseorang. Jika kata-kata yang baik, bijak dan positif yang keluar dari mulut, artinya yang tersimpan dalam hati adalah yang baik dan di dalam hati yang baik pula. Jika tidak maka sebaliknya yang terjadi. Yang kedua,hal mendengarkan pengajaran Yesus, tetapi tidak melaksanakannya dalam kehidupan setiap hari, bagaikan rumah yang dibangun di atas dasar yang tidak kokoh kuat.

Karena itu, marilah kita selalu menyiapkan waktu untuk membaca Firman Tuhan. Karena Firman Tuhan  itu dapat membentuk kerakter diri seseoran. Bahkan ketika kita membaca Firman Tuhan dan melaksanakan dalam hidup sehari-hari, maka kita akan semakin menyerupai Yesus. Hendaklah kamu pun sempurna seperti Bapamu di surga sempurna adanya. Demikian ajakan Yesus untuk kita para pengikut-Nya.

Taat dan Tunduk Kepada Kehendak-Nya

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari


Ketika Maria dan Yusuf mempersembahkan Anak Yesus di Bait Allah, mereka amat heran mendengar pernyataan Simeon tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Mariaibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak itu ditentukan untuk menjatuhakan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan- dan suatu pedang akan menebus juwamu sendiri-, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

"Dukacita mendahului kemenangan. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian," Semangat seperti ini lahir dari dalam diri orang -orang yang memiliki iman, harapan dan kasih; inilah tanda-tanda seorang yang saleh. Jika tidak, penderitaan dan sakit sekecil apa pun akan dilihat sebagai suatu kemalangan dan bahkan akhir dari segalanya. Santo Paulus dalam surat kepada orang Ibrani (5:7-9) menyampaikan dengan jelas tentang katekase penderitaan.: Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Yesus telah belajar menjadi taat di tengah gejolak dan tantangan yang mengancam jiwa-Nya, bahkan sampai Ia harus menderita wafat di kayu salib. Oleh ketaatan-Nya itu, Ia mencapai kesempurnaan dan menjadi pokok keselamatan kita. Ketaatan Yesus bukan ketaatan buta, tetapi lahir dari iman, harapan, dan kasih-Nya pada Bapa.

Inilah juga yang dialami Bunda Maria. Bagai sebilah pedang menusuk jantungnya tatkala  ia menyaksikan sendiri bagaimana anak terkasihnya, Yesus, ditolak oleh orang sekampungnya, dibenci dan dipergunjingkan oleh para ulama dan pemimpin bangsanya sendiri, bahkan disesah, dicaci maki, diseret dan disalibkan hingga wafat di kayu salib. Puncak kepedihan hati Maria amat terasa ketika memangku tubuh tak bernyawa anak semata wayangnya, di Bukit Golgota, selepas diturunkan dari salib. Pedih dan teramat perih. Namun iman, harapan dan kasih Bunda Maria pada Allah membuat dia harus tunduk dan taat pada kehendak-Nya. Semuanya itu harus dilalui menuju kemuliaan kebangkitan.

Berharap pada Kasih Kemurahan Tuhan 

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata: "Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain dari pada Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."

Begitu besar kasih Allah kepada umat manusia. Ia menghendaki agar manusia ciptaan-Nya yang sesuai dengan rupa dan citra-Nya sendiri tidak binasa melainkan selamat dan bahagia. Karena itulah Ia mengutus Yesus Kristus, Putra tunggal-Nya untuk memulihkan kembali hubungan kita dengan Allah Bapa yang putus akibat dosa dan maut. Dai datang ke dunia" ...bukan untuk menghakimi manusia, melainkan untuk menyelamatkannya dan membahagiakan umat manusia. Sulit dipahami misteri kasih Allah ini.

Kesulitan, penderitaan, dan aneka persoalan yang kita alami merupakan bagian dari salib kehidupan selama di dunia ini. Mengalami pengalaman "salib" ini, tidak berarti bahwa Tuhan tidak menyertai dan memberkati kita. Maka, ketika kita mengalami aneka persoalan itu, hendaknya kita tidak putus asa. Tetaplah berharap pada kasih dan kemurahan Tuhan. Dia pasti akan memberikan kekuatan dan penghiburan agar kita mampu menghadapi semuanya itu.

Berbagi Kepada Sesama

Kumpulan 7+ Renungan Kristiani Terbaik Sebelum Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu orang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu, karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Penginjil Lukas menampilkan ciri khasnya dengan menggunakan padanan kata. Dalam perikop hari ini, Lukas memuji yang berbahagia orang miskin dan menyeruhkan celaka kepada orang yang kaya. Apakah ini berarti Yesus membenci orang kaya dan hanya mencintai orang miskin? Bagaimana kalau orang itu menjadi kaya karena bekerja keras dan berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan segala potensi dan talentanya dan akhirnya menjadi kaya? Sementara orang yang miskin itu karena dia malas dan tidak berjuang dalam hidupnya? Apakah dalam situasi seperti ini, Yesus hanya berpihak kepada orang miskin dan membuang orang kaya?

Miskin atau kaya itu relatif, tergantung sudut pandang apa yang kita pakai. Orang yang miskin adalah orang yang terbuka hatinya untuk menerima anugerah-anugerah Allah, yang hatinya bergantung sepenuhnya pada Allah dan mengharapkan campur tangan Allah di dalam hidupnya. Sikap hati yang sedemikian akan menganggap apa yang dimilikinya sebagai berkat Allah untuk di salurkan kepada sesama yang lain. Orang-orang seperti inilah yang empunya kerajaan Allah, tegas Yesus, karena mereka terbuka hatinya dan bermurah hati. Sikap hati yang tidak mau berbagi kepada orang yang berkekurangan; sikap hati yang tidak peka dan tidak peduli kepada orang-orang yang kurang beruntung, yang miskin dan kelaparan, menjadi sorotan Yesus. Karena itu, Gereja terus-menerus menggerakkan semua anggotanya untuk terbuka hatinya kepada Allah dan terus-menerus menggerakkan semua anggotanya untuk terbuka hatinya kepada Allah dan terus-menerus berbagi dan berbagi kepada sesama. Inilah semangat kemiskinan Kristiani.