Kumpulan Renungan Kristen Terbaru (Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10)

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admi akan membagikan kumpulan renungan kristen terbaru dari Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu Bapak dan Ibu dalam mencari referensi renungan dari kumpulan renungan kristen terbaru dari Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10. Mudah-mudahan renungan yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan iman kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus.

Perlindungan Tuhan
Mazmur 27:1-6

Kumpulan Renungan Kristen Terbaru (Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10)

Takut adalah perilaku yang umum dijumpai dalam hidup manusia sehingga mereka mencari perlindungan kepada berbagai hal. Bisa kepada orang yang dianggap lebih kuat dan berani; bisa kepada jimat-jimat; bisa kepada atasan; dst.

Raja Daud mencari perlindungan yang paling kokoh, yang tidak akan ditembus oleh musuh sekuat dan sebanyak apa pun. Perlindungan-Nya adalah Tuhan, pencipta alam semesta. Raja Daud menggambarkan perlindungan Tuhan seperti benteng yang membuat dia aman dan tidak gemetar ketakutan (ay.1). Musuh yang ingin membinasakan justru tergelincir dan jatuh (ay.2). Bahkan sekalipun dikepung oleh tentara, seolah tidak ada jalan untuk lolos melarikan diri; sekalipun diserang oleh musuh, Daud tidak takut (ay.3) karena Tuhan lebih besar dan lebih berkuasa dari siapa pun.

Dia adalah Allah yang harus ditakuti, lebih dari ketakutan kepada siapa pun. Karena itu, Daud mengharapkan untuk tetap tinggal dalam rumah Tuhan menyaksikan dan menikmati kebaikan Tuhan (ay.4). Daud tidak akan dapat disentuh oleh siapa pun, jika ia tinggal dalam rumah Tuhan. Sang pemilik rumah akan menjaga dia selamanya.

Apakah kita sudah menjadikan Tuhan yang adalah penguasa alam semesta, pemilik segala sesuatu di bumi, sebagai pelindung diri dan hidup kita? Tuhan Yesus telah menyerahkan diri sampai mati di kayu salib, agar kita tidak takut lagi dengan kematian karena Ia bangkit demikian orang percaya akan bangkit pada saatnya nanti. Amin

Kesepakatan Membagi Tugas Pelayanan
Galatia 2:1-10 

Kumpulan Renungan Kristen Terbaru (Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10)

"Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama". Itu adalah pepatah Afrika yang menekankan akan persatuan atau kebersamaan. Jika di bawah ke dalam konteks pekerjaan, maka bisa diartikan sebagai pekerjaan sedikit boleh dikerjakan sendiri tetapi pekerjaan yang banyak harus dikerjakan bersama-sama.

Demikianlah kesepakatan yang dilakukan oleh Paulus bersama Barnabas dan Titus dan Petrus bersama Yakobus dan Yohanes di Yerusalem sat Paulus dan kedua rekannya mengunjungi Yerusalem untuk kedua kalinya. Mereka sepakat bahwa pekerjaan pemberitaan Injil Yesus Kristus kepada bangsa-bangsa tidak dapat dikerjakan sendiri-sendiri. Pekerjaan tersebut terlalu besar, sehingga mereka sepakat membagi tugas: Petrus, Yakobus, dan Yohanes memberitakan injil Yesus Kristus kepada orang Yahudi, sementara Paulus dan rekan lainnya memberitakan injil Yesus Kristus kepada orang nonYahudi (ay.7-9).

Karya para Rasul tersebut dilanjutkan terus-menerus dalam sejarah perjalanan kekristenan hingga saat ini. Belum berakhir. Nah, pertanyaan untuk setiap kita yang sudah diselamatkan di dalam iman kepada Yesus Kristus, ialah: Apakah saya ikut melanjutkan tugas pemberitaan Injil tersebut, ataukah saya hanya berpangku tangan saja dan membiarkan tetangga, sahabat, rekan kerja yang tidak mengenal Kristus itu binasa selama-lamanya dalam hukuman kekal?

Mari kita berbagi tugas seperti para Rasul berbagi tugas, karena pekerjaan ini berat. Bagaimana pun, kita semua diberi tugas"pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku..." (Matius 28:18-20). Amin

Penguasa Memberi Perintah
Yesaya 48:12-19

Kumpulan Renungan Kristen Terbaru (Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10)

Mungkin banyak orang yang tidak senang di komando, dinasihati, diperingati, diajar, dst. Mungkin mereka sudah merasa mengetahui segala hal sehingga enggan dinasihati. Padahal nasihat dan semacamnya itu, selalu bertujuan baik.

Begitu pula dengan perintah dari Allah. Allah pencipta dan pemilik alam semesta (ay. 13) memberikan perintah agar umat-Nya memperoleh damai sejahtera yang tidak akan berakhir seperti sungai yang tidak pernah kering; memberi kebahagiaan yang terus melimpah seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti (ay.18-19). Dialah Tuhan yang mengajar tentang apa yang berguna bagi ciptaan-Nya (ay.17). Bukankah semua itu anugerah, yang diberikan gratis oleh Allah agar manusia ciptaan-Nya itu memperoleh kebahagiaan.

Bayangkanlah, jika Allah berdiam diri dan membiarkan manusia binasa karena kelakuannya sendiri. Syukur, bahwa Ia tidak berdiam diri. Syukur bahwa Ia tidak cuek dan acuh tak acuh dengan hidup manusia. Ia bertindak. Ia memberi perintah dan ajaran, yang menuntun manusia pada kebahagiaan yang mereka cari. Itulah anugerah yang memuncak dalam Firman Allah yang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus.

Karena itu, mari belajar menerima perintah dan ajaran Tuhan di dalam Alkitab sebagai anugerah dari Tuhan yang menuntun kepada keselamatan (2 Timotius 3:15). Jika mau hidup damai dan bahagia, terimalah pemberian gratis dari Tuhan yakni Firman yang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16).

Bukan Materi, Tetapi Membagi Keselamatan
Kumpulan Renungan Kristen Terbaru (Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10)

Mungkin banyak orang menyangka bahwa yang bisa berbagi hanyalah orang kaya. Orang miskin tidak punya apa-apa untuk dibagi. Orang miskin hanya menunggu pemberian saja. Namun bacaan ini menegaskan bahwa pendapat tersebut salah atau keliru. Dalam bacaan ini, ada dua tokoh yang disebutkan:

Seorang pejabat Etiopia yakni kepala perbendaharaan yang bertanggungjawab atas semua kekayaan ratu negeri Etiopia. Ia pergi menggunakan kereta khusus ke Yerusalem untuk beribadah (ay. 27). Saat ia berjumpa dengan Filipus, ia sedang dalam perjalanan pulang dan duduk di atas keretanya, sambil membaca kitab Yesaya 53:7-8. Ia menyuruh kusir keretanya berhenti saat ia melihat air untuk meminta agar segera dibaptis (ay. 36-38). Jadi pastilah dia kaya dengan harta benda.Filipus, diajak naik kereta. Jadi kemungkinan besar, Filipus ini berjalan kaki karena sesudah ia membaptis, ia segera diangkat oleh Roh Allah ke tempat lain (ay. 26 dan 39).

Dalam bacaan ini jelas bahwa, orang kaya itu tidak mengerti tentang Firman Tuhan yang dibacanya (ay.31), sehingga dia meminta Filipus menjelaskan tentang makna Firman Tuhan tersebut (ay. 31 dan 34). Filipus pun memberitahukan maknanya. Jadi yang berbagi disini adalah Filipus.

Berbagi untuk Mengingat Kuasa Tuhan 
Keluaran, 12:1-11 

Kumpulan Renungan Kristen Terbaru (Kitab Mazmur 27:1-6, Galatia 2:1-10, dan Galatia 2:1-10)

Berbagi untuk Mengingat Kuasa Tuhan. Ada orang yang mudah berbagi sesuatu dengan sesama. Entah berbagi makanan, pakaian, harta benda, pemikiran, dan lain-lain. Ada juga yang perlu waktu memikirkannya baru mengambil keputusan untuk berbagi atau tidak. Namun, ada pula yang tidak mau berbagi, apapun alasannya.

Saat orang Israel masih di Mesir dan sedang dipersiapkan oleh Tuhan untuk keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian, mereka diperintahkan oleh Tuhan untuk merayakan paskah bagi Tuhan (ay.11). Paskah bagi Tuhan adalah saat di mana Tuhan melewati paskah rumah-rumah orang Israel, sedangkan rumah-rumah orang Mesir ditimpanya dengan tulah ke-10 yakni kematian anak sulung. Saat itu, Tuhan memerintahkan agar mereka mengorbankan seekor anak domba atau kambing dan dimakan secara bersama-sama.

Jika anggota keluarga terlalu sedikit dan memperkirakan bahwa satu ekor anak domba itu tidak akan mereka makan habis, maka mereka dapat bergabung berbagi dengan tetangga yang terdekat. Tidak boleh ada yang tersisa sampai pagi, ketika mereka meninggalkan Mesir. Bahkan, jika masih ada yang tinggal dari korban itu, maka haruslah dibakar habis (ay. 10).

Jadi orang Israel sejak awal sudah dididik oleh Tuhan, untuk berbagi dengan sesama dan tidak menyisahkan makanan menjadi sampah yang tidak berguna. Makanan diberikan oleh Tuhan untuk menjadi saluran berkat kekuatan dari Tuhan. Bukan untuk ditinggalkan menjadi sampah. Mari belajar menghargai berkat Tuhan dengan berbagi kepada sesama. Tuhan memberkati kita. Amin