searchpengertian.com | Selamat datang di searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan renungan Kristen Katolik yang dapat meningkatkan iman percaya kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu Bapak, Ibu, dan Saudara dalam membantu dalam mencari referensi tentang kumpulan renungan Kristen Katolik yang dapat meningkatkan iman percaya. Selamat membaca dan semoga Tuhan selalu menyertai kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Begitu melihat laki-laki paruh baya itu, saya langsung mendunga bahwa bahwa ia akan datang meminjam uang. Dia memang terkenal sebagai orang yang suka meminjam uang dan sulit untuk mengembalikan uang pinjamannya. Dugaan awal ini sangat mempengaruhiku, menerima kedatangannya. Penerimaan yang kurang 'hangat' "Pater saya menyumbang untuk pembangunan Rp5.000.000,-" kata orang itu. "Oh yah! Makasih ya bapa," tanggapku agak malu karena sudah berpikir yang bukan-bukan tentang orang itu.
Berpikir Positif
Begitu melihat laki-laki paruh baya itu, saya langsung mendunga bahwa bahwa ia akan datang meminjam uang. Dia memang terkenal sebagai orang yang suka meminjam uang dan sulit untuk mengembalikan uang pinjamannya. Dugaan awal ini sangat mempengaruhiku, menerima kedatangannya. Penerimaan yang kurang 'hangat' "Pater saya menyumbang untuk pembangunan Rp5.000.000,-" kata orang itu. "Oh yah! Makasih ya bapa," tanggapku agak malu karena sudah berpikir yang bukan-bukan tentang orang itu.
Hari ini Tuhan berbicara tentang saling mengasihi, sebagai sebuah kesadaran. Kasih itu dari Allah dam kasih itu adalah Allah. Saling mengasihi sebagai model bahwa Allah menginspirasi dan proaktif terhadap keselamatan dan kebahagiaan manusia. Mukjizat perbanyakan roti dan ikan berangkat dari kasih dan perasaan itu. "Kamu harus memberi mereka makan." Yesus yakin bahwa dari orang-orang yang hadir, dann juga para murid tentu ada yang membawa makanan. Berpikir baik tentang orang-orang yang hadir. Yesus menantang mereka semua untuk saling membagi, sehingga semua yang hadir, boleh menikmatinya dalam suasana kebersamaan dan penuh persaudaraan. Mukjizatnya itu terjadi saat mereka mulai saling membagi dan memberi dalam nama Tuhan, dan ternyata mereka semua makan kenyang bahkan lebih.
Tuhan mengundang kita, bermurah hati terhadap sesama. Proses ini terjadi kalau kita membangun persepsi yang baik dan respek terhadap pribadinya. Kita yakin bahwa orang yang dibantu itu, kiranya mempunyai potensi untuk hidup dan berkembang lebih dari realitas saat kini. Tuhan mengundang kita, agar bersama-Nya 'mengadakan mukjizat' dalam keluarga, dan komunitas-komunitas kehidupan lainnya, agar tercipta kebersamaan, persaudaraan, dan kepuasan. (Bacaan diambil dari Mrk 6:34-44).
Menjadi Bintang
Martina, bergerak maju menuju panggung kehormatan. Ribuan mata terarah padanya. Tepukan tangan membahana, mengiringi langkahnya. Anak petani miskin terus bergerak maju. Bangga dan terharu bergelora dalam dada remaja itu. Sesekali ia mengumbar senyum mengumbar kepada hadirin yang mengeluk-elukan dia. "Inilah Martina , juara 1 lomba karya tulis ilmuah tingkat SMA se-Indonesia. Kita memberikan 'aplous' yang meriah," suara MC itu menggelegar, mengajak hadirin. Lagi-lagi riuh tepuk tangan membahana, disertai yel-yel: "Tina... Tina.... Tina....," kala Tina berdiri di panggung kehormatan itu.
Kita menjadi alat Tuhan, bak bintang, yang menerangi , menunjuk, mengantar, membahagiakan dan mengembirakan sesama. Pertama-tama melalui sikap, tutur kata, upaya dan perjuangan yang terpatri dalam kualitas kepribadian kita. Tuhan semoga saya menjadi panutan baik, sehingga beribu-ribu mata boleh memandangku, berdecak kagum dan mengikuti-Mu. (Bacaan renungan diambil dari Mat 2:1-12).
Dari Galilea Menuju Yerusalem
Saya mengenal seorang uskup yang berasal dari salah satu tempat yang terkenal sebagai pusat kejahatan sosial seperti perjudian, mabuk, dan perkelahian yang berujung pada pembunuhan. Stigmatisasi terhadap penduduk di kampung itu sebagai orang 'jahat' terus berlangsung. Tempat itu seakan-akan menjadi daerah 'gelap dan hitam'. Saat uskup itu merayakan misa sykur perdana sebagai uskup di kampung asalnya itu, beliau berpesan kepada umat di situ: Allah memulai karya keselamatan-Nya dari orang-orang yang membutuhkan, dan tak ada istilah terlambat mau bertobat dan membaharui diri.
Anda mungkin merasa diri 'tak diperhitungkan' dengan berbagai alasan. Atau sebaliknya Anda menganggap remeh orang lain. Hari ini Allah membuka mata iman kita agar melihat gebrakan pembaharuan Allah, mulai dari tidak diperhitungkan itu. Yakinlah dirimu bahwa di hadapan Tuhan semua manusia diperhitungkan-Nya. Tuhan inilah aku siramilah dengan rahmat keselamatan-Mu. (Bacaan renungan diambil dari Mat 4:12-17. 23-25).
Sungguh Besar Karya Allah
Dalam kutipan injil terdapat wajah yang berbeda: "mereka mengusung orang-orang sakit ... ke mana pun Yesus pergi ... orang meletakkan orang-orang sakit dan ... semua yang menjamah-Nya menjadi sembuh". Betapa besar pengaruh dan kasih Yesus! Yesus ingin meneruskan karya penyembuhan-Nya. Yesus ingin kita menjadi alat-Nya untuk memberikan kesembuhan kepada semua melalui kasih sayang-Nya. Melalui kasih sayang kita hendaknya menyebarkan kekuatan ini kepada sesama di sekitar kita.
Beato Yohanes Paulus II, sejak tahun 1993 menetapkan hari ini, 11 Februari, sebagai hari orang sakit sedunia. Jadi, tidak heran jika di Lourdes tempat penampakan Bunda Maria, setiap tahun jutaan manusia berziarah sambil mengarahkan orang sakit ke gua penampakan itu setelah diberkati dengan Ekaristi Kudus. Di kota kecil ini setiap hari ribuan orang sakit sembuh atas kemurahan hati Bunda tersuci melalui mukjizat-mukjizat.
Nini, hari ini kita wisata ya, ajak Bela via hpnya, Minggu pagi itu. "Maaf, ya aku nggak bisa soalnya hari ini aku tugas di gereja, sebagai kolektan." "Ah ... kolektanitu mudah aja diganti. Wah... tempat wisatanya indah, udaranya adem," Bela agak mendesak. "Maaf ya.. aku, nggak bisa, soalnya aku sudah menyanggupinya dan aku harus bertanggung jawab. Maaf ya... Bela!" tanggap Nini. Nini tidak membiarkan 'hal baik itu' berlalu begitu saja, demi asoii sejenak.
Yesus sangat tanggap dengan percobaan, karena memang Ia mengalami percobaan itu, demi menyelamatkan manusia. Ia menolak dengan tegas setiap percobaan dan godaan, karena Yesus tahu hasil akhir mencelakakan. "Sebab Ia sendiri telah menderita karena percobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." Ibu mertua Petrus disembuhkan Yesus dari demamnya. Peristiwa itu membuat orang banyak mau disembuhkan, dan Yesus menyembuhkan mereka. Para kekuatan jahat 'setan' ingin mengomentari atau mengkritik-Nya. Yesus melarang mereka karena Yesus tahu watak dan tabiat kekuatan-kekuatan itu. "Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan. Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia."
Tantangan, kelemahan, atau 'penyakit' kita adalah menolak godaan atau mengatakan tidak pada sesuatu yang mengganggu komitmen baik. Pada prinsipnya kita tahu karakter dasar godaan adalah menyulitkan dan merusakkan tatanan dasar 'kebaikan'. Hari ini Tuhan mengajak kita agar peka, tanggap dan secara tegas serta bijaksana menolak setiap percobaan yang bertentangan dengan arah dan ajaran iman kita. Tuhan semoga aku semakin bijak memilah-milah hal baik dan tidak. Sembuhkan aku dari mentalitas yang merasa tidak mampu melawan percobaan itu. Amin.