Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

searchpengertian.com | Selamat datang di situs searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh renungan umat Kristiani sebagai awal untuk melakukan aktivitas hari ini. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu Bapak, Ibu, Saudara dalam mencari referensi tentang renungan harian Kristen dalam menjalankan aktivitas hari ini. Dan harapannya renungan yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan iman percaya Saudara dalam menapaki kehidupan ini. Tuhan menyertai kita semua, kini dan sepanjang masa.

Rencana Indah Allah

Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain mengaggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan ku berikan kepadamu. Dan mereka pun pergi.

Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu mengaggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.

Suatu kali Sidney Henry bersama sahabatnya mampir ke sebuah tokoh penjual koran. Di sana ia mendapat perlakuan kasar dari penjual koran. Entah apa yang terjadi sebelumnya, tiba-tiba saja si penjual koran tampak bersungut-sungut dan bahkan membuang korang itu ke muka Hendry. Hendry tetap tenang dan bahkan tidak membalas, tetapi ia tetap tersenyum dan berkata: "Terima kasih, semoga akhir pekan anda menyenangkan." Dalam perjalanan pulang, sahabat Hendry bertanya: "Mengapa kamu tidak berlaku kasar juga kepadanya?" "Saya tidak mau cara saya bertindak ditentukan oleh orang lain. Saya mau menjadi pribadi yang aktif dan bukan reaktif," Jawab Hendry.

Inilah contoh yang dimaksud oleh Paulus, "Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah" (Flp. 1:22a). Berbuah dalam sikap yang baik, dalam tutur kata dan tindakan, sambil mensyukuri segala berkat dalam hidup ini. Sebab, segala sesuatu merupakan anugerah semata dan kita tak perlu menuntut Allah. "Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku bermurah hati?" (Mat.20:15). Rencana dan pikiran kita tidaklah sama dengan yang dipikirkan dan direncanakan Allah.

Berkat bagi Sesama

Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria, Yusuf, dan dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang anak itu. Dan semua orang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Detik-detik pergantian tahun kian menuju. Pak Thomas sekeluarga  larut dalam kekhusukan doa. Hening dan syahdu menguyur sukma setiap insan di ruangan itu. Dan taluan bandul jam dinding rumahnya berdentang, serentak ayah, ibu, dan dua anak itu berdiri seraya berpelukan, menangis terharu, berujar: "Happy New Year". Mereka mensyukuri nikmat Tuhan yang mengantarkannya memasuki Tahun Baru 2018. "Bunda Tuhan lindungilah keluarga kami", untaian doa itu mencuat dari mulut Pak Thomas sembaring memasang kalender 2018 pada dinding rumahnya.

Hari ini gereja merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah. Hari pertama tahun 2018. Kitab bilangan berbicara tentang berkat Allah kepada umat Israel yang tersalur melalui tangan Harun dan anak-anaknya. "Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka aku akan memberkati mereka ." Rasul Paulus kepada umat di Galatia menekankan bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, utusan Allah lahir dari seorang perempuan, Maria. Misi putra Allah ituadalah menebus manusia dan menerima mereka sebagai anak Allah. Injil Lukas menampilkan sosok Maria yang reflektif dan kontemplatif, kala mendengarkan kesaksian para gembala tentang Putranya. "Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya".

Kita mulai perjalanan hidup tahun 2018 dengan melibatkan bunda Maria. Bunda Maria selalu yakin akan penyertaan dan penyelenggaraan Tuhan dalam hidupnya. Ia merenungkan dan mengekspresikannya dalam kehidupan hariannya. Tuhan yang menyelamatkan manusia tersirat dalam hidup bunda Maria. Doa keluarga Pak Thomas dalam kisah tadi tentu juga merupakan doa kita bersama. Bunda Tuhan sertai, lindungi, dan jadikanlah kami selalu dekat dengan Tuhan. Biarlah kita menjadi berkat Tuhan bagi sesama. Amin

Tekun Melakukan Kebaikan

Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

Banyak orang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak-semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. 

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah dia mendengar!" Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. Lalu ia menjawab : "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka itu percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah baik itu ialah orang yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Ada seorang pemuda yang sangat baik. Sikap dan tutur katanya lembut dan menyenangkan. Ia aktif dalam kehidupan menggereja dan pelayanan sosial, seperti mengajar secara sukarela anak-anak di suatu kelompok belajar. Setelah beberapa waktu terdengar kabar yang mengejutkan. Pemuda yang diharapkan menjadi teladan dan kebanggaan keluarga kini mendekam di balik jeruji besi oleh karena kasus narkoba.

Kisah di atas menjadi salah satu dari contoh yang dikatakan Yesus. "Yang jatuh tanah yang baik ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpan dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Luk. 8:15). Pemuda ini adalah ibarat tanah yang baik, ia menghasilkan buah, namun tidak tekun. Dalam diri setiap orang ada kebaikan, hanya saja ia tidak bertekun untuk melakukan itu dalam kehidupan kita. Kita percaya bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kebaikan, persoalannya adalah tidak bertekun untuk melakukan kebaikan itu dalam hidupnya. Marilah kita bertekun melakukan kebaikan sepanjang hidup kita.

Pewartaan Injil Kerajaan Allah

Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Suatu kali seorang bapak datang menemui pastor parokinya dan menceritakan apa yang terjadi dengan hidup rumah tangganya. Ia bercerita bahwa saat itu ia sedang menunggu keputusan pengadilan untuk cerai yang diajukan oleh isterinya. Pokok persoalannya, sejak menikah sekitar 5 tahun yang lalu, Bapak ini pergi kerja pagi dan pulang sore sekitar jam 17.00, mandi dan kemudian pergi lagi untuk kerja hingga pulang pagi. Begitulah yang sering terjadi dan tidak pernah lagi untuk masuk gereja. Ia bekerja demikian demi mengumpulkan uang untuk keluarga. Kini barulah ia sadar bahwa uang bukanlah segalanya. Tetapi, hal itu sudah terlambat. Hidup keluarganya jadi berantakan. Inilah yang dinasihatkan oleh Paulus. "Akar segala kejahatan ialah cinta akan uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengaan berbagai-bagai duka" (1 Tim. 6:10).

Kita boleh belajar dari pada wanita yang melayani Yesus dan murid-murid-Nya. Mereka menggunkan kekayaan mereka untuk membantu usaha pewartaan Injil Kerajaan Allah. Bagaimana dengan kekayaan yang kita miliki, adakah kita gunakan untuk membantu dalam usaha pewartaan Injil Kerajaan Allah?  Ataukah malah kita menimbun untuk kepentingan diri? Paulus menasihatkan: "Jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan. Bertandinglah dalam iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal" (1 Tim. 6:12).

Prinsip Hidup Orang Percaya

Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, "Dengan apakah akan Ku umpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan saling menyeruhka: kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak  minum anggur, dan kamu berkata : Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."

"Jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu  bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Tim.3:15). Pertanyaan refleksi bagi kita: "Bagaimana kita harus hidup sebagai keluarga Allah?" Nasihat Santo Paulus dan penegasan Yesus di dalam Injil hari ini menjadi pedoman kita. Dalam hidup bersama kita harus mendasarkan diri kita pada Kristus sebagai pokok iman kita. Kita harus memiliki suatu prinsip dan keputusan dan tidak hidup dalam garis "abu-abu" sebagaimana dalam Injil hari ini dikatakan: "Kami meniup seruling bagimu tetapi kamu tidak menar, kami menyayikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis" (Luk. 7:32). Jika "Ya" katakanlah "Ya" dan jika "Tidak" katakanlah "Tidak" selebihnya adalah dari setan".

Dalam konteks hidup kita yang kadang membuat ambigu oleh karena berbagai tawaran, hendaknya kita memiliki suatu prinsip hidup bersama, yakni supaya kita sama-sama membangun tubuh milik Kristus, yakni Gereja. Ini berarti kita harus menyingkirkan segala kepentingan pribadi, egoisme, demi hidup bersama sebagai keluarga Allah: Hidup rukun, damai, saling memaafkan, saling membantu dengan ikatan kasih dan persaudaraan.

Kehidupan Baru bagi Orang Lain

Contoh Renungan Terbaik Umat Kristen Sebelum Melakukan Aktivitas

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai jansa itu. Dan ketika Tuhan melihat janda it, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanyA: "Jangan menangis!" sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadam, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

"Perjumpaan yang menghidupkan" demikianlah kita bisa menggambarkan kehadiran Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Ia menghibur yang berduka dan membawa kehidupan bagi yang mati. Di sekitar kita ada banyak orang "mati" dalam iman, harapan dan kasih, oleh karena pengalaman kehidupan yang pahit yang mereka alami. Maka, sebagai pengikut Yesus kehadiran kita diharapkan dapat menghidupkan kembali iman, harapan, dan kasih saudara-saudara yang mengalami derita.

Hal itu hanya mungkin jika kita menjadi teladan yang baik, sebagaimana kriteria yang dinasihatkan Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Orang yang tak bercacat, perkawinan monogami, dapat menawan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, mengajar dengan baik, bukan peminum/pemabuk, bukan pemarah tetapi peramah, pendamai dan bukan hamba uang, tidak sombong, punya nama baik di luar, tidak bercabang lidah, tidak serakah, tidak memfitnah, dapat dipercaya dan hidup keluarga yang baik. Jika kriteria ini ada dalam diri kita, maka kehadiran kita betul-betul akan membawa kehidupan baru bagi orang lain dalam setiap perjumpaan.