Contoh Renungan Katolik | Menghidupi Iman secara Sungguh dan Hidup Orang Beriman

searchpengertian.com | Selamat datang di searchpengertian. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh renungan Katolik dengan judul atau tema renungan "Menghidupi Iman secara Sungguh dan Hidup Orang Beriman". Semoga apa yang admin bagikan ini bermanfaat buat Bapak, Ibu, dan Saudara dalam mencari referensi renungan hari ini sebelum melakukan aktivitas. Dan harapannya, semoga dengan adanya contoh renungan yang admin bagikan ini memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus sebagai juruselamat manusia.

Menghidupi Iman secara Sungguh

Contoh Renungan Katolik | Menghidupi Iman secara Sungguh dan Hidup Orang Beriman

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuahnya akan menjadi bersih bagimu."

Adalah hal yang lumrah dan sopan, serta sehat, bila mencuci tangan sebelum makan. tindakan sedemikian diajarkan turun temurun sebagai sikap santun dan peduli kesehatan. Kebiasaan manusiawi ini dikaitan Yesus dalam pengajaran akan tindak kejujuran dan ketulusan. Kecaman yang dikemukakan-Nya menunjukkan betapa sering manusia memoles sikap, hidup dan tindakan hanya karena aturan, gaya, ikut-ikutan, martabat ataupun keutungan diri. Dalam keseharian terungkap dengan istilah "hanya casing-nya saja". Yesus mengecam sikap demikian. Sikap hidup dan perbuatan hendaknya selaras dengan hati (bdk. Luk. 11:39).

Rasul Paulus dengan tegas kembali mengajarkan bahwa "Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Rm. 1:6). Injil menuntun orang kepada iman dan keselamatan. Mengatakan diri beriman berarti kita mesti hidup sesuai dengan iman. Iman bukan sekadar wacana verbal dalam diskusi dan argumen logis (bdk. Rm.1:21). Iman mesti menyata dalam tindakan hidup dan perbuatan yang sesuai kehendak serta kebenaran ilahi.

Sejauh manakah kita telah menghidupi iman secara sungguh? Niat apa yang hendak kita lakukan agar iman semakin teguh?

Hidup Orang Beriman

Contoh Renungan Katolik | Menghidupi Iman secara Sungguh dan Hidup Orang Beriman

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni-Nya: "Angkatlah ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Paulus menegaskan jabatan dan martabat panggilannya serta para rasul lain karena Kristus yang telah menuntun hidup mereka. Ia mengingatkan juga bahwa setiap orang beriman akan Yesus memiliki tugas dan panggilan yang sama untuk memberitakan Kabar Gembira dari Allah. Panggilan dan perutusan bersama dan dalam Yesus menjadi tanda bahwa Allah mengundang setiap orang kepada keselamatan.

Yesus secara tegas mengajarkan bahwa hidup dan kehadiran-Nya adalah tanda keselamatan. Kehadiran-Nya yang menyelamatkan terungkap dalam warta dan perbuatan-Nya di tengah-tengah manusia. Mukjizat kesembuhan, kebangkitan, memberi makan banyak orang, serta berbagai tindakan penyelamatan manusia menjadi tanda yang jelas bahwa Allah peduli dengan hidup manusia. Oleh sebab itu, untuk sanggup mengamini dan menghidupi Warta Keselamatan dibutuhkan pertobatan serta keterbukaan kepada Dia yang memanggil setiap orang pada perutusan.Tindakan kebaikan yang ditunjukkan oleh Yesus menjadi tanda untuk memperbarui hidup dan ambil bagian sebagai orang terpanggil. Apakah kita sudah menjalankan hidup yang sesuai sebagai orang beriman?