Pendidikan Budi Pekerti | Pada kesempatakan kali ini kita akan membahas tentang "pengertian dan faktor-faktor pendukung dan penyebab percaya diri.". Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang "pengertian dan faktor-faktor pendukung dan penyebab percaya diri.". Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan belajar anak didik di sekolah. Barikut ini adalah pengertian dan faktor-faktor pendukung dan penyebab percaya diri.
Pengertian Percaya Diri
Percaya
diri adalah sikap yang baik dan terpuji, sikap positif yang perlu
selalu dikembangkan. Percaya diri amat penting dan amat berguna untuk
kesuksesan di mana pun dan kapan pun. Yang dimaksud dengan percaya diri
adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang bahwa dalam dirinya diyakini
ada sesuatu yang berharga, yang indah, yang unik, yang membuat dirinya
bangga, bahagia dan dengan ini dia mempunyai identitas diri. Sikap ini
juga merupakan sikap yang sangat menentukan kesuksesan di masa depan.
Orang tidak percaya diri biasanya merasa diri tidak akan mempunyai
sukses dan hidupnya tertekan serta bergantung pada situasi lingkungan
dan situasi lingkungan dan situasi alam.
Faktor-faktor penyebab kurang percaya diri
Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri antara lain sebagai berikut
1. Kurang menerima diri
Setelah
kita mengenal diri dengan baik. ingatlah langkah selanjutnya adalah
menerima diri apa adanya. Menerima diri apa adanya bukan berarti pasrah
atau pesimis dengan keadaan diri, tetapi sebaliknya menerima dengan
positif apa yang menjadi kelebihn dan kelemahan. Semua orang ada pada
keadaan seperti itu termasuk dirimu sendiri. Jika kita tidak menerima
apa adanya diri kita, itulah yang menjadi faktor penghancur yang membuat
kita rendah diri. Kekurangan diri kita tidak perlu diratapi, tetapi
perlu diperbaiki, sedangkan kelebihan diri tidak perlu disombongkan,
tetapi perlu disyukuri. Kurang menerima diri akan membelenggu dan
membuat kita semakin tidak percaya diri.
2. Kecemasan
Kita
tidak bisa membangun rasa percaya diri sebelum berhasil mengatasi
kecemasan. Kunci sukses kita adalah membangun rasa percaya diri dengan
cara menghilangkan rasa cemas. Rasa cemas bisa mematikan potensi yang
kita miliki. Seorang dokter mengungkapkan bahwa rasa cemas menyebabkan
terjadinya beberapa gangguan pada organ tubuh misalnya: gangguan
jantung, asma, reumatik, migraine, gangguan pencernaan dan lain-lain.
Rasa
cemas adalah rasa yang muncul sebelum kesulitan itu sendiri terjadi.
Rasa cemas pada dasarnya merusak dan menghancurkan. Rasa cemas merupakan
salah satu fungsi dari pikiran kita. Rasa cemas berbahaya dan bisa
memengaruhi semua orang di sekitarnya. Untuk pikir kita, kita
mengalahkan rasa cemas. Kita perlu menyadari bahwa diri kita dikuasai
total oleh daya pikir yang sudah kuat dan istimewah yang kita miliki.
Contoh: ketika keluarga sedang terlibat diskusi yang hangat, sedang
beradu argumen atau bahkan menjurus ke adu suara.
Perbedaan
pendapat telah mempengaruhi suhu pembicaraan sehingga bernada tinggi.
Tetapi tiba-tiba bel berbunyi atau pintu diketuk. Secara spontan semua
akan terdiam. Kita tidak menginginkan orang luar mengetahui pertengkaran
kita, karena itu akan membuat malu semua keluarga. Maka secara spontan
suasana bisa berubah karena ada tamu. Cara yang sama ini bisa dipakai
untuk melenyapkan rasa cemas dan menggantinya dengan antusiasme, pikiran
yang positif, serta percaya diri. Banyak kecemasan yang kita pelihara
tidak beralasan atau berlebihan dan penting kita ingat bahwa justru
membuat kita rapuh. Bila kita sedang dalam keadaan cemas, maka hadapilah
dengan percaya diri. Rasa cemas merugikan, maka tidak perlu dipelihara
dalam diri.
3. Kurangnya wawasan
Kita
perlu membekali diri dengan berbagai macam ilmu pengetahuan. Semakin
kita memiliki ilmu semakin luas wawasan kita, maka kita juga semakin
percaya diri. Sebaliknya, bila kita kurang membenahi diri dan tidak
mempunyai wawasan luas bisa mengakibatkan kurangnya rasa percaya diri
bergaul dengan orang lain. Banyak usaha untuk mengembankan wawasan,
antara lain : membaca buku, menonton, bertanya kepada orang yang lebih
tahu, membekali diri dengan keterampilan-keterampilan, mengikuti
perkumpulan yang meningkatkan mentalitas kita dan lain-lain.
Faktor-Faktor Pendukung Membangun Rasa Percaya Diri
Faktor-Faktor Pendukung Membangun Rasa Percaya Diri
Keyakinan
bahwa Tuhan mencipta setiap orang berharga dan unik. Tuhan mencipta
dengan adil karena dalam setiap manusia ada kekayaan yang menjadi dan
bekal memperkembangkan hidup. Setiap manusia mempunyai kemiripan dan
unsur-unsur yang sama secara fisik, mempunyai pikiran, mempunyai jiwa,
mempunyai bakat, dan talenta. Dia adalah manusia dan setiap manusia
dihadapan Allah sama martabatnya. Memang ada perbedaan dalam kekuatan,
dalam bentuk fisik, ada perbedaan dalam kemampuan pikiran, dan perbedaan
dalam bakat dan talenta yang baik dalam jenis dan jumlah. Namun,
perbedaan bukan mengurangi martabat, tetapi hanya mau menunjukkan
keunikan seseorang.
Manusia
sama-sama tidak sempurna. Perbedaan di atas membuat kekayaan manusia
dan sekaligus juga mengatakan manusia tidak sempurna dan membuat
kesempurnaan manusia membutuhkan yang lain. Manusia harus saling
melengkapi. Ketidaksempurnaan bukan penghalang untuk tidak percaya diri,
tetapi justru menguatkan kepercayaan diri itu.
Membangun
pandangan bahwa orang lain berkehendak baik positive thinking terhadap
seseorang amat berguna untuk percaya diri. Kalau orang curiga dan
menganggap orang lain itu jahat maka hal ini akan membuat kita ragu
untuk membuka diri, bahkan mengisolasi diri. Kalau seseorang terisolasi
ini mengakibatkan kepercayaan akan diri kurang. Kepercayaan diri
dipengaruhi oleh lingkungan. Orang-orang yang tertekan tidak pernah
sampai pada diri mereka yang sejati dan amat sulit berkembang. Kita bisa
mengamati tumbuh-tumbuhan, tanaman bunga yang dihimpit oleh ilalang
pertumbuhannya tidak sempurna. Demikian juga dengan binatang, contohnya
burung yang dikurung dalam sangkar terus-menerus membuat daya terbangnya
menjadi lumpuh dan potensi suara emasnya tidak berkembang baik.
Demikian juga manusia. Hanya kalau seseorang hidup dengan menolong maka
kepercayaan diri akan bertumbuh dengan baik. Artinya, kalau lingkungan
kita sungguh kondusif untuk perkembangan diri kita, akan mendukung
tumbuhnya rasa percaya diri.