Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Konjungsi dalam Teks Eksposisi

Konjungsi | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian konjungsi dalam teks eksposisi. Semoga yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari refensi tentang pengertian, jenis, dan contoh konjungsi dalam sebuah teks eksposisi. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik di sekolah. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai konjungsi dalam teks eksposisi.

Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Konjungsi dalam Teks Eksposisi

Konjungsi adalah kata hubung atau penghubung. Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, da antarkalimat. Konjungsi adalah penghubung antarkata sampai antarkalimat. Konjungsi adalah partikel yang berfungsi untuk mengabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan paragraf dengan paragraf. 

Jenis-Jenis Konjungsi

Ada beberapa jenis-jenis konjungsi. Pembagian jenis-jenis konjungsi dibedakan menjadi dua yakni konjungsi antarklausa dan konjungsi antarkalimat. Untuk konjungsi antarklausa di bagi menjadi dua berdasarkan sifatnya yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

1. Konjungsi Antarklausa

Yang dimaksud konjungsi antarklausa atau konjungsi intra kalimat adalah kata yang menghubungkan klausa induk kalimat dan klausa anak dalam satu kalimat. Biasanya konjungsi antarklausa ada di tengah-tengah kalimat. Secara umum ada dua jenis konjungsi antarklausa yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Yang termasuk dalam konjungsi koordinatif adalah.

1. penghubung penambahan → dan, serta
2. penghubung pemilihan → atau
3. penghubung perlawanan → tetapi, melainkan
4. penghubung pertentangan → padahal, sedangkan, meski

Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Yang termasuk dalam konjungsi subordinatif adalah.

1. penghubung atributif → yang
2. penghubung tujuan → agar, supaya, biar
3. penghubung syarat → jika, bila, kalau, asalkan, bilamana, manakala
4. penghubung waktu → sejak, sewaktu, selama, begitu, sambil, sehabis, setelah, sebelum, sedari, tatkala.
5. penghubung permisalan → andaikan, walaupun, sekalipun
6. penghubung konsesif → biarpun, walaupun, sekalipun
7. penghubung penyebab → karena, sebab
8. penghubung akibat → sehingga, makanya
9. penghubung cara → dengan, tanpa
10. penghubung perbandingan → sebagaimana, laksana, ibarat, seolah-olah
11. penghubung penjelasan → bahwa

2. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Ada banyak fungsi konjungsi antarkalimat, antara lain sebagai penyataan kelanjutan, keadaan, pertentangan, konsekuensi dan sebagainya. Yang termasuk dalam konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut.

1) menyatakan konsekuensi → dengan demikian, akibatnya
2) menyatakan kebalikan → sebaliknya
3) menyatakan kelanjutan → sesudah itu, kemudian, selanjutnya
4) menyatakan pendahulu → sebelum itu, sebelumnya
5) menyatakan penguatan → malahan, tak hanya itu, bahkan
6) menyatakan keadaan → sesungguhnya, bahwasanya
7) menyatakan pertentangan → akan tetapi, sayangnya, namun
8) menyatakan penambahan → selain itu, lagi pula
9) menyatakan kesediaan → biarpun begitu, meskipun demikian, walau begitu

Jenis-Jenis Konjungsi Berdasaran Fungsinya
  1. Konjungsi aditif adalah konjungsi yang berfungsi mengabungkan dua kata, frasa, klausa atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat. (dan, lagi, lagi pula, serta).
  2. Konjungsi pertentangan adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut. (tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, namun).
  3. Konjungsi disjungtif adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih. (atau, maupun, entah).
  4. Konjungsi waktu adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa baik yang sederajat atau tidak sederajat. (apabila, bila, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sejak, selama, sementara, setelah, sesudah).
  5. Konjungsi situasi adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. (sedang, sedangkan, padahal, sambil).
  6. Konjungsi penanda adalah konjungsi yang berfungsi untuk menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. (umpama, contoh, terutama, misalnya, antara lain).
  7. Konjungsi pembatasan adalah konjungsi yang berfungsi menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan. (kecuali, selain, asal).
  8. Konjungsi urutan adalah konjungsi yang fungsinya untuk menyatakan urutan sesuatu hal dalam kalimat. (mula-mula, lalu, kemudian).
  9. Konjungsi konsesif adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal serta menolak hal yang lain. (meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun).
  10. Konjungsi penjelas adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. (bahwa).
  11. Konjungsi penegas adalah konjungsi yang berfungsi menegaskan atau meringkas suatu bagain kalimat yang telah disebut sebelumnya. (bahkan, apalagi, yaitu, umpama, misalnya).
  12. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga saling mempengaruhi. (semakin, kian, bertambah, sedemikian rupa, sehingga).
  13. Konjungsi perbandingan adalah konjungsi yang berfungsi membandingkan dua hal tertentu. (sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, daripada).
  14. Konjungsi tak bersyarat adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi. (walaupun, meskipun, biarpun).
  15. Konjungsi kondisional adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan syarat-syarat pada suatu hal yang dapat terjadi. (jika, bila, jikalau, apabila, asalkan, kalau, bilamana).
  16. Konjungsi konsekutif adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan akibat suatu peristiwa atau kejadian tertentu. (sehingga, sampai, akibatnya).
  17. Konjungsi kausal adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan penyebab suatu peristiwa atau kejadian tertentu. (sebab, sebab itu, karena, karena itu).
  18. Konjungsi final adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa atau tindakan. (supaya, guna, untuk, agar).