Teks Eksposisi | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian perbandingan dan pertentang dalam teks eksposisi lengkap dengan contohnya. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu peserta didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan contoh perbandingan dan pertentangan dalam teks eksposisi. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan anak didik di sekolah, khususnya materi teks eksposisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Berikut ini adalah pengertian dan contoh perbandingan atau pertentangan.
Perbandingan atau pertentangan merupakan tipe analisis dengan menggunakan teknik pengembangan paragraf dari paragraf itu sendiri. Kalimat utama yang mengandung pokok pikiran dalam paragraf dapat dijelaskan dengan cara membandingkan dengan masalah lain. Aspek yang dipakai sebagai pembanding harus bersifat konkret atau paling tidak sudah diketahui oleh masyarakat umum.
Contoh Perbandingan atau Pertentangan
Contoh 1
Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya, ini merupakan hal yang tidak aneh. Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan. Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan tampak macet. Pada pagi hari, kemacetan lalu lintas mulai terasa ketika warga mulai berangkat ke tempat kerja dan para pelajar berangkat sekolah.
Penyebabnya diantaranya adanya persilangan dengan jalan kereta api, banyaknya kendaraan yang lalu lalang, banyak jalan yang digunakan sebagai parkir, dan polisi lalu lintas tidak tampak pada tempatnya saat lampu lalu lintas mati, dan sebagainya.
Dengan demikian, akibat kemacetan lalu lintas pun muncul seperti waktu yang terbuang percuma, polusi udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stres.
Contoh 2
Tibalah masa yang ditunggu-tunggu dengan dada berdebar-debar. Pertandingan sepak bola babak semifinal antara SMP 1 dan SMP Persada. Yunus sudah melakukan pemanasan di pinggir lapangan dengan sepatu Adidas putih, kaus seragam berwarna merah dengan nomor punggung 9, yang tentu saja tanpa nama. Anto juga terlihat makin gagah berbalut seragam tim. Barangkali siswi perempuan memang senggaja memilih warna merah agar serasi melekat di tubuh Jonatan yang keling atau aku yang sawo matang. Di dalam tim kami, ada empat orang yang bersepatu yakni, Arnol, Anto, Supomo, dan Yunus. Sedangkan Jonatan senasib denganku, nyeker.
Tim lawan SMP 2, sudah bersiap-siap di pinggir lapangan di seberang tim kami. Empat orang pemain utama mereka Tono, Agus, Toni, dan Andi adalah sitatap dengan denganku. Aku tahu tingkat kemampuan mereka karena rata-rata sekali seminggu aku bermain sepak bola bersama dengan mereka dengan tim kami. Laksana jauh panggang dari api atau bagaimana langit dan bumi. Kaus mereka seragam, warna Biru langit. Di bagian punggung, di bawah nomor punggung, nama mereka tercetak dengan jelas dan terbaca dari kejauhan. Dengan demikian, setiap ada bertukar kaus seperti yan terjadi, nanti pada tim kami. Celana mereka seragam putih mengkilap. Begitu juga dengan kaus kaki. Hanya sepatu yang beraneka ragam, tapi tetap lebih baik dari tim kami yang dua orang pemainnya masih nyeker. Sekali lagi membandingkan tim sepak bola "sekolah negara" ini tentu jauh berbeda dengan sekolah kami.