Kerajaan Allah : Pengertian, Paham, Pewartaan, dan Sabda Agama Katolik

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, paham, pewartaan, dan sabda kerajaan Allah dalam mata pelajaran Agama Katolik revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi tentang pengertian, paham, pewartaan, dan sabda kerajaan Allah dalam mata pelajaran Agama Katolik revisi.

Kerajaan Allah : Pengertian, Paham, Pewartaan, dan Sabda Agama Katolik

Gambar: pixabay.com

A. Pengertian Kerajaan Allah

Kerajaan Allah adalah suatu keadaan Allah betul-betul meraja (menjadi satu-satunya Raja) di hati umat manusia dan di dalam kehidupan manusia. Tidak ada raja-raja lain yang berkuasa atas hati dan kehidupan manusia seperti hal-hal duniawi yang diagungkan, ditinggikan, dan dibesarkan melebihi Allah.

B. Paham Kerajaan Allah

1) Perjanjian Lama

Umat Israel memanggil Allah dengan berbagai sebutan seperti Yahwe, Adonai, dan Elohim dan mereka mengimani Allah sebagai: a. Raja yang Kuat. Kekuatan Allah ini mereka alami waktu pembebasan dari tanah Mesir dan saat menyeberangi Laut Merah (Kel 15:11-13). b. Raja yang Adil. Keadilan Allah ini mereka saksikan waktu Allah melindungi melindungi nasib orang miskin (Im 25:35-55). c. Raja yang Berkuasa. Kekuasaan Allah tidak sementara tetapi tetap selama-lamanya (Mzm 29:10).

2) Perjanjian Baru

Pada masa Yesus, Perjanjian Baru, umat Israel memahami Allah akan mengutus Mesias sebagai Raja Penyelamat umat Israel. Ada tiga paham yang berkaitan dengan Kerajaan Allah (kedatangan Mesias).

a. Kerajaan Allah yang bersifat Politis.

Paham Kerajaan Allah bersifat politis ini beranggapan bahwa Kerajaan Allah yang damai dan sejahtera hanya akan terwujud bila Allah tampil sebagai seorang tokoh politik yang dengan gagah berani mampu memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan para penindas rakyat. Paham ini dianut oleh kaum Zelot.

b. Kerajaan Allah yang bersifat Apokaliptis.

Paham Kerajaan Allah yang bersifat Apokaliptis ini memandang Kerajaan Allah akan tercapai bila Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menggoncangkan kekuatan-kekuatan langit dan bumi. Pada saat itulah Allah akan membangkitkan suatu dunia baru. Dan mereka menganggap penderitaan yang dialami bukan akhir segala-galanya, kelak pada akhir zaman Allah akan menegakkan Kerajaan-Nya dan membebaskan manusia dari segala penderitaan.

c. Kerajaan Allah yang bersifat Yuridis-Religius.

Allah sekarang sudah meraja secara hukum, sedangkan pada akhir zaman Allah menyatakan kekuasaan-Nya sebagai Raja semesta alam dengan menghakimi seluruh bangsa. Mereka memandang Hukum Taurat sebagai wujud Kekuasaan Allah yang mengatur manusia. Maka mereka yang sekarang taat kepada hukum Taurat sudah menjadi warga Kerajaan Allah. Tetapi, jika tidak melakukan apa yang dituntut dalam hukum Taurat mereka tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mesias sebagai tokoh agama yang mampu menegakkan hukum Taurat. Inilah paham Kerajaan Allah yang diyakini oleh para tokoh agama Yahudi yakni Para Imam dan Ahli Taurat.

C. Kerajaan Allah yang DiwartakanYesus

Ciri khas pewartaan Yesus ialah bahwa kedatangan Allah sebagai Raja Penyelamat dinyatakan akan terjadi dengan segera. Pewartaan Kerajaan Allah adalah pewartaan kerahiman Allah dan karena itu merupakan warta pengharapan. Kerajaan Allah berarti turun tangan Allah untuk menyelamatkan, untuk membebaskan dunia secara total dari kuasa kejahatan. Pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah ditujukan kepada pertobatan manusia. Ia memanggil orang supaya siap siaga menerima Kerajaan Allah bila datang. Kerajaan Allah adalah panggilan dan tawaran rahmat Allah, dan manusia harus menerimanya dengan sikap iman yang dinyatakan dalam perbuatan yang baik.

D. Sabda Yesus tentang Kerajaan Allah

  1. Yesus menuntut manusia untuk bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat (baca Luk 13:3,5).
  2. Yesus meminta kita berjaga-jaga sebab Kerajaan Allah datang di waktu yang tidak terduga (baca Mrk 13:32).
  3. Yesus minta kita menerima Kerajaan Allah dengan hati seperti kanak-kanak (baca Mrk 10:13-16; Luk 6:20-26).
  4. Yesus meminta kita memilih Allah saja dan meninggalkan yang lain-lain sebab manusia tidak dapat mengabdi kepada dua tuan (baca Mat 6:24)
  5. Yesus minta kita untuk banyak berbuat kasih kepada sesama sebab kasih itulah yang akan menjadi ukuran kita dapat diterima masuk Kerajaan Surga atau tidak (baca Mat 25:1-13).