Globalisasi : Pengertian, Faktor, Penyebab, dan Kerjasama Antarnegara ASEAN IPS Kelas VI Tema 4

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan seputar pengertian, penyebab, dan kerjasama antarnegara ASEAN secara globalisasi dalam mata pelajaran IPS kelas VI tema 4 revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi tentang pengertian, penyebab, dan kerjasama antarnegara ASEAN secara globalisasi dalam mata pelajaran IPS kelas VI tema 4 revisi.

Globalisasi : Pengertian, Faktor, Penyebab, dan Kerjasama Antarnegara ASEAN IPS Kelas VI Tema 4

Gambar: freepik.com

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi hilang. Globalisasi didukung oleh berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat.

Anthony Giddens berpendapat bahwa kebanyakan orang sadar bahwa mereka turut ambil bagian dalam sebuah “dunia yang terus berubah tanpa terkendali”. Globalisasi menurut Giddens adalah suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian berkembang menjadi modernitas global.

Sejalan dengan Giddens, Drucker menyebutkan globalisasi sebagai “zaman transformasi sosial”. Menurut Drucker, globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses yang berada di jantung ekonomi global, yaitu penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, dan pasar uang global (pasar perusahaan global).

B. Faktor Pendorong Globalisasi

Globalisasi sebenarnya terjadi karena sebuah proses dan tidak muncul begitu saja. Ada beberapa faktor pendorong globalisasi, antara lain:

1) Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Kalian pasti setuju, jika IPTEK membuat segala aspek kehidupan menjadi mudah. Contohnya, IPTEK berkontribusi besar pada sistem transportasi yang membuat manusia lebih mudah bergerak ke seluruh penjuru dunia. Akses informasi yang mudah juga seakan menghapus batasan ruang dan waktu.

2) Keterbukaan Ekonomi (Pasar Bebas)

Pasar bebas membuat perdagangan global semakin mudah terjadi. Negara-negara di dunia semakin terbuka satu sama lain sehingga terjadi pertukaran produk dari satu negara ke negara lain. Selain itu, berkembangnya pasar bebas membuat transaksi ekonomi lintas negara dapat dilakukan secara online. Inilah mengapa kamu lebih mudah membeli barang dari luar negeri melalui marketplace atau platform jualan digital.

3) Migrasi Penduduk

Migrasi internasional membuat masyarakat terbiasa dengan budaya baru. Saat ini semakin banyak orang melakukan perpindahan dari satu negara ke negara lain dengan berbagai tujuan misalnya untuk bekerja, kuliah, wisata atau lainnya. Contoh paling mudah yang sering kita jumpai adalah aktivitas pariwisata. Bisnis pariwisata membuat wisatawan asing sering berkunjung ke sebuah daerah, sehingga lama kelamaan penduduk lokal di destinasi wisata tersebut dengan budaya baru yang dibawa orang dari negara lain.

C. Dampak Globalisasi

Adapun dampak globalisasi yang paling mudah kita rasakan adalah:

1) Di Bidang Ekonomi Dampak globalisasi yang paling menonjol di bidang ekonomi adalah terciptanya pasar internasional. Transaksi akan lebih mudah dan efisien melalui E-Commerce (perdagangan elektronik).

2) Di Bidang Sosial dan Budaya Dalam kaitannya dengan sosial budaya globalisasi akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang cenderung semakin modern. Segala kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan mudah melalui teknologi.

D. Kerjasama Antarnegara ASEAN

Berikut ini bentuk-bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di berbagai bidang.

1. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan

Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan contohnya menyepakati adanya ZOPFAN, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia), dan Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF). Selain itu, kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik telah mewujudkan ASEAN Regional Forum (ARF) yang membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian di Asia Tenggara.

Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan adalah:

1) Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT).

2) Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).

3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.

4) Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.

5) Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.

6) Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, kelembagaan antarparlemen.

2. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya

Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang sosial-budaya bertujuan menciptakan kerukunan dan kemajuan bersama. Kerja sama ASEAN di bidang sosial-budaya tersebut dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development).

Contoh bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial-budaya adalah sebagai berikut:

1) Pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;

2) Membantu kaum perempuan dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;

3) Menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan badan internasional yang bersangkutan;

4) Pengembangan sumber daya manusia;

5) Peningkatan kesejahteraan;

6) Program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);

7) Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;

8) Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA));

9) Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.

3. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan

Kerja sama antara negara-negara ASEAN di bidang pendidikan selama ini terus dijalankan dalam bentuk bilateral dan multirateral. Kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional negara-negara anggota ASEAN.

Contoh bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang pendidikan adalah:

1) ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012), dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Di forum ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.

2) Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni ke pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang.

3) Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).

4) Olimpiade di bidang pendidikan sering digelar di level regional Asia Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.

4. Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi

Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi terus berkembang. Puncaknya adalah ketika pemimpin negara-negara ASEAN bersepakat untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Istilahnya adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kesepakatan itu bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN di tengah persaingan ketat ekonomi Asia, terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi China (Tiongkok) dan India.

Selain itu, MEA juga dibentuk untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di kawasan Asia Tenggara dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan perkembangan industri dan mengerek pertumbuhan ekonomi. MEA dibentuk untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN, yakni: tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan tingkat dinamika pembangunan yang lebih tinggi dan terintegrasi; pengentasan masyarakat ASEAN dari kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang merata dan berkelanjutan.

Karena itu, MEA memiliki 4 karakterisik utama, yaitu pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dan kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, serta kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Secara bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain sebagainya.

Pembentukan MEA akan membuka peluang tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN mengisi berbagai posisi di Indonesia, misalnya, yang kekurangan sumber daya manusianya. Maka, kondisi ini diharapkan mendorong penduduk Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN.