Salat Wajib Berjamaah : Pengertian, Waktu, Syarat, Hukum, Rukun, Sunah, dan Praktik

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian, waktu, syarat, hukum, rukun, sunah, dan praktik salat wajib berjamaah dalam mata pelajaran agama Islam kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian, waktu, syarat, hukum, rukun, sunah, dan praktik salat wajib berjamaah dalam mata pelajaran agama Islam. Untuk lebih jelasnya, silakan kalian simak berikut ini.

Salat Wajib  Berjamaah : Pengertian, Waktu, Syarat, Hukum, Rukun, Sunah, dan Praktik

A. Pengertian Shalat Wajib

Salah satu dari lima Rukun Islam adalah Shalat. Shalat ialah berhadap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, yang diwajibkan atas tiap-tiap orang Islam (shalat wajib) baik laki-laki maupun perempuan berupa perbuatan/perkataan dan berdasarkan atas syarat-syarat dan rukun tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Adapun yang menjadi shalat wajib bagi seorang muslim adalah shalat lima waktu yang dikerjakan sebanyak lima kali sehari dalam waktu-waktu tertentu.

Kecuali berhalangan oleh sebab-sebab tertentu yang dibenarkan oleh agama, selebihnya Shalat Wajib tidak boleh ditinggalkan oleh Muslim yang telah pubertas. Shalat Wajib terdiri atas; Shalat Subuh(2 raka’at), Shalat Dzuhur (4 raka’at), Shalat Ashar (4 raka’at), Shalat Maghrib (3 raka’at), dan Shalat ‘Isya (4 raka’at).

B. Waktu Mengerjakan Shalat

Waktu shalat berbeda-beda pada setiap tempat atau wilayah, bahkan perbedaan ni juga terasa dari waktu ke waktu sebab waktu shalat berkaitan dengan peredaran semu matahari terhadap bumi. Untuk menentukan waktu shalat diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian.

  1. Shalat Subuh; dimulai sejak munculnya fajar shaddiq, yaitu cahaya putih yang melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul +30-05.30 WIB.(Baca : Makna Doa Qunut)
  2. Shalat Dzuhur; dimulai jika matahari telah condong ke arah barat sampai tiba waktu Ashar. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul +00-14.30 WIB.
  3. Shalat Ashar; diawali ketika kita meletakkan benda dan bayangannya lebih panjang dari benda itu sendiri (dalam Mazhab Hanafi jika panjang bayangan dua kali panjang benda), berakhir ketika matahari terbenam. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul +00-17.30 WIB.(Baca : Keutamaan Shalat Ashar Berjamaah)
  4. Shalat Maghrib; dimulai sejak terbenamnya matahari sampai masuk waktu ‘Isya. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul +00-19.30 WIB.(Baca : Shalat Taubat)
  5. Shalat ‘Isya; dimulai sejak hilangnya cahaya merah (syafaq) di barat sampai terbit fajar shaddiq esok pagi. Untuk di Indonesia menurut WIB kira-kira sekitar pukul +00-04.00 keesokan paginya.

C. Sholat 5 Waktu

Menunaikan ibadah wajib harus dilakukan dengan khusyuk agar sah dan mendapatkan pahala. Simak tata cara sholat yang baik dan benar di sini! Salat 5 waktu merupakan ibadah utama yang hukumnya wajib untuk semua umat muslim. Kewajiban ini tercantum pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu anhu.

Pada hadist tersebut ia berkata,

“Bahwasannya Nabi Saw telah mengutus Muadz R.A. ke Yaman, lalu beliau bersabda kepadanya, ‘Ajaklah mereka (penduduk Yaman) untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sungguh aku adalah utusan Allah, jika mereka menaatinya, maka beritahukan mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka lima salat dalam sehari semalam’,” HR. Al-Bukhari.

Barang siapa yang meninggalkan salat 5 waktu hukumnya dosa. Agar doa didengar dan pahala bertambah, kita harus tau tata cara sholat yang baik dan benar. Mari kita simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

D. Syarat dan Rukun Shalat

Untuk melaksanakan salat 5 waktu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Tanpa satu dari persyaratan di bawah ini, salat 5 waktu tidak akan sah. Adapun syarat sholat adalah 

  1. harus beragama Islam;
  2. baligh dan berakal sehat;
  3. bersih dari najis kecil dan besar;
  4. mengetahui tata cara sholat;
  5. sudah masuk waktu salat 5 waktu;
  6. harus selalu menghadap kiblat; dan
  7. wajib memenuhi peraturan menutup aurat.

Selain syarat, setiap umat muslim juga harus memenuhi rukun shalat. Rukun shalat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Berdiri bagi yang masih mampu
  2. Mengucapkan niat di dalam hati
  3. Mengucapkan takbirotul ihram (takbir pertama)
  4. Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
  5. Rukuk dan tumaninah
  6. Membaca iktidal setelah rukuk dan tumaninah
  7. Menjalani sujud dua kali
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Duduk tasyahud akhir
  10. Membaca doa tasyahud akhir 
  11. Membaca salawat Nabi Saw saat tasyahud akhir
  12. Salam pertama
  13. Harus tertib melakukan rukun shalat secara berurutan

E. Waktu Mengerjakan Salat

Salat subuh adalah salat yang dimulai saat munculnya matahari (fajar shiddiq) atau cahaya putih di ufuk timur.  Salat subuh berjumlah 2 rakaat.

1. Salat Dzuhur

Salat dzuhur berjumlah 4 rakaat dan 2 tahiyat. Salat ini dilaksanakan saat condongnya matahari di tengah-tengah langit sampai bayangan sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut.

2. Salat Ashar

Salat ashar dilakukan setelah dzuhur, dan berakhir sampai tenggelamnya matahari. Jumlah rakaat salat ashar ada 4 dengan 2 tahiyat.

3. Salat Magrib

Salat magrib dilakukan setelah ashar, yaitu saat matahari terbenam sampai hilangnya awan senja merah (syafaq). Salat magrib berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat dan 1 salam.

4. Salat Isya

Salat isya adalah salat terakhir dalam satu hari. Salat ini dilaksanakan mulai dari terbenamnya syafaq sampai terbitnya matahari (fajar shiddiq). Salat isya berjumlah 4 rakaat dengan 2 tahiyat.

F. Shalat Wajib Berjama’ah


Artinya:

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang shalih.“ (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 39)

G. Hukum Shalat Lima Waktu:

Hukum melaksanakan shalat lima waktu ini adalah wajib atau fardu’ain. Apabila shalat wajib ini ditinggalkan, orang yang meninggalkannya mendapat dosa. Rasulullah saw. bersabda:

Artinya: “(perbedaan) antara Islam dan kekafiran adalah meninggalkan salat”. (H.R. Muslim)

H. Syarat Wajib Salat:

  1. Beragama Islam
  2. Dewasa (baligh)
  3. Berakal sehat
  4. Melihat atau mendengar
  5. Suci (dari haid dan nifas bagi perempuan)
  6. Telah sampai ajaran Islam kepadanya
  7. Melihat atau mendengar
  8. Terjaga atau tidak tidur

I. Syarat Sah Shalat:

  1. Suci dari hadas
  2. Suci badan, pakaian, dan tempat salat dari najis
  3. Menutup aurat
  4. Telah masuk waktu shalat
  5. Menghadap kiblat

J. Rukun Shalat:

  1. Niat
  2. Berdiri bagi yang mampu
  3. Takbiratul ihram
  4. Membaca Surah Al-Fatihah dan surah-surah pendek
  5. Ruku’
  6. I’tidal
  7. Sujud
  8. Duduk diantara dua sujud
  9. Duduk tasyahud akhir dan membaca tasyahud akhir
  10. Membaca selawat Nabi
  11. Mengucapkan salam tertib

K. Sunah Shalat

Mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul ihram. Mengangkat kedua tangan pada saat akan ruku’, i’tidal, dan saat berdiri setelah tasyahud awal. Bersedekap dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Melihat ke arah tempat sujud. Membaca doa iftitah Mambaca ta’awuz. Diam sebentar sebelum membaca Al-Fatihah. Membaca amin setelah membaca Surah Al-Fatihah. Membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an. Sunah bagi makmum mendengarkan bacaan imamnya. Mengeraskan bacaan (jahran) pada rakaat pertama dan kedua Membaca takbir intiqal pada saat pergantian gerakan shalat.

Membaca sami’allahu liman hamidah ketika bangkit ruku’. Membaca doa i’tidal Meletakkan telapak tangan di atas lutut ketika rukuk. Membaca doa rukuk. Membaca doa sujud. Membaca doa duduk diantara dua sujud Duduk tasyahud awal melakukan duduk tawaruk Duduk sejenak setelah sujud kedua sebelum berdiri. Membaca doa yang diajarkan Rasulullah saw. Memberi salam yang kedua Ketika memberi salam hendaklah diniatkan memberi salam kepada yang disebelah kanan dan kiri. Qunut setlah i’tidal awal dan akhir pada salat subuh.

L. Hal-hal yang Membatalkan Shalat:

  1. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun shalat dengan sengaja
  2. Meninggalkan salah satu syarat shalat dengan sengaja
  3. Berbicara diluar bacaan salat dengan sengaja
  4. Bergerak tiga kali berturut-turut selain gerakan shalat
  5. Makan dan minum walaupun sedikit
  6. Tertawa
  7. Terkena najis
  8. Berhadas besar atau kecil
  9. Mendahului imam hingga lebih dua rukun
  10. Berubah niat atau membatalkan shalat

M. Praktik Shalat Wajib

  1. Berdiri dalam keadaan sempurna menghadap kiblat
  2. Berniat
  3. Membaca takbiratul ihram
  4. Membaca doa iftitah
  5. Membaca Al-fatihah
  6. Membaca surah atau ayat Al-Qur’an Ruku’
  7. I’tidal (khusus untuk subuh, ada yang membaca doa qunut)
  8. Sujud
  9. duduk diantara dua sujud
  10. Sujud yang kedua
  11. Berdiri kembali seperti pada rakaat pertama
  12. Duduk tasyahud dan shalawat Nabi
  13. Tasyahud awal
  14. Tasyahud akhir
  15. Berdoa seteah membaca tasyahud akhir
  16. Salam

N. Pentingnya Shalat Waijb Dalam Kehidupan

1. Pentingnya Shalat Wajib Dalam Kehidupan:

  • Sarana komunikasi dengan Allah swt.
  • Penentraman hati
  • Pencegah perbuatan keji dan munkar
  • Sarana untuk memperoleh ridha Allah di dunia dan akhirat

2. Shalat Wajib Di Awal Waktu:

“Mengerjakan shalat lebih baik dan lebih utama di awal waktu. Jika waktu zuhur sangat terik dan panas sekali, maka boleh agak dimundurkan. Namun, lebih utama atau lebih afdol dilakukan secara berjama’ah di masjid.”

O. Shalat Fardhu Berjama’ah

Shalat berjama’ah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama, seorang menjadi imam dan yang lain menjadi makmum. Shalat wajib berjama’ah di masjid lebih utama nilainya di hadapan Allah swt. namun ada ulama yang berpendapat hukumnya sunah muakad (sunah yang sangat dianjurkan) Allah berfirman:


Artinya:

“Dan apabila engkau (muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu engkau hendak melaksanakan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata mereka. . .” (Q.S. An-Nisā’/4: 102)

P. Pengaturan Shaf (barisan Shalat)

  1. Untuk shaf laki-laki dewasa berada di shaf paling depan pada jama’ah laki-laki
  2. Untuk shaf anak laki-laki berada di shaf belakang pada jama’ah laki-laki
  3. Untuk Shaf Perempuan dewasa berada di shaf paling belakang pada jama’ah perempuan
  4. Untuk shaf anak-anak perempuan berada di Shaf depan pada jama’ah perempuan 

Q. Syarat menjadi Makmum

  1. Berniat menjadi makmum
  2. Makmum mengetahui segala gerak gerik imam dan tidak boleh mendahului gerakan imam
  3. Berada satu lingkungan shalat dengan imam
  4. Harus berada pada posisi di belakang imam
  5. Makmum tidak boleh berdiri di tempat lebih depan dari imam
  6. Shalat yang dikerjakan makmum sama dengan shalatnya imam
  7. Makmum tidak boleh melambatkan diri dari gerakan imam
  8. Apabila imam batal, maka makmum yang berada tepat di belakang imam maju menjadi pengganti
  9. Jika imam melakukan kesalahan atau lupa dalam gerakan shalat, hendaknya makmum memberitahu/mengingatkan imam dengan mengucapkan tasbih (subhanallah) bagi makmum laki-laki dan menepuk tangan bagi perempuan
  10. Apabila imam melakukan kesalahan dalam membaca ayat Al-Qur’an, maka makmum harus membenarkan bacaan itu.

R. Macam- Macam Makmum

  1. Makmum muwafiq, yaitu makmum yang secara sempurna mengikuti imam sebanyak rakaat yang dilaksanakan oleh imam.
  2. Makmum masbuq, yaitu makmum yang tidak dapat mengikuti imam secara sempurna, sehingga dia harus menambah sendiri sejumlah rakaat yang tertinggal sesudah imam salam.

S. Praktik Shalat Wajib Berjama’ah

  1. Tunjuklah salah satu temanmu untuk mengumandangkan adzan.
  2. Shalat sunahlah sebelum shalat wajib dilaksanakan. 3. Setelah selesai, teman yang adzan hendaknya mengumandangkan iqamah.
  3. Tunjuklah salah satu temanmu yang pantas untuk menjadi imam.
  4. Imam berdiri di depan shaf paling depan.
  5. Lalu teman-teman yang lain berdiri di belakang imam membentuk shaf makmum.
  6. Imam terlebih dahulu menghadap ke belakang/makmum memperhatikan shaf shalat yang kurang rapi.
  7. Imam meminta makmum merapatkan dan meluruskan shaf yang belum rapi.
  8. Setelah shaf teratur, imam memulai shalat dengan takbiratul ihram dan diikuti makmum.
  9. Setelah selesai shalat, imam memimpin zikir kemudian diakhiri dengan doa.
  10. Imam dan para jama’ah laki-laki berjabat tangan untuk menjalin silahturahmi.