searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian rendah hati, hemat, dan hidup sederhana dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti kelas delapan. Semoga materi pembelajaran yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak Ibu Guru dan anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian rendah hati, hemat, dan hidup sederhana dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi anak didik dalam memahami pengertian rendah hati, hemat, dan hidup sederhana.
Pengertian Waqaf
Waqaf adalah menghentikan bacaan di akhir kalimat, dengan mematikan huruf terakhir pada suatu kalimat.
Macam-Macam Waqaf
- Cara mewakafkan dalam membaca Al-Quran ada 4 yaitu wakaf iskam, raum, syaman, ibdal. Menurut Imam Hafs yang boleh dilakukan hanya 2 yaitu wakaf iskam dan wakaf ibdal.
- Wakaf iskam yaitu mewakafkan dengan membaca sukun huruf akhir.
- Wakaf ibdal yaitu mewakafkan dengan mengganti huruf.
- Wakaf yang tidak boleh digunakan menurut Imam Hafs:
- Waqaf raum yaitu mewakafkan dengan mengucapkan sepertiga suara. Harakat diakhir kalimat. Harakat yang bisa diwakafkan raum adalah kasrah dan dammah.
- Mewakafkan dengan memonyongkan bibir sesudah membaca sukun huruf akhir. Harakat yang bisa diwakafkan symamam adalah wawu.
Kandungan Surah Al-Isrāʼ Ayat 27
- Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka dikatakan sebagai saudaranya setan.
- Larangan untuk berlaku boros dalam membelanjakan hartanya atau menghambur-hamburkan harta.
- Perbuatan boros adalah sifat setan yang harus ditinggalkan karena setan itu adalah makhluk yang selalu ingkar kepada Allah.
- Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya untuk hal yang tidak bermanfaat.
- Ada sebuah hadis yang terkait dengan perbuatan mubazir, yakni yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar. Dia berkata bahwa Rasulullah telah melintas di tempat Saad yang sedang mengambil wudu, kemudian Rasulullah menegur karena begitu boros. Bahkan di dalam wudu juga terdapat boros (mubazir) kalau air yang kita gunakan lebih dari yang seharusnya.
- Orang yang memiliki sikap tawaduk akan menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah swt.
- Orang yang memiliki sikap tawaduk akan tetap rendah hati dan selalu menjaga hati dan niat segala amal salehnya dari segala sesuatu selain Allah.
- Islam membenci hidup boros, sebaliknya Islam menganjurkan bahkan memerintahkan manusia untuk hidup hemat.
- Allah juga tidak suka manusia bersifat kikir, yaitu perilaku manusia yang terlalu hemat, mereka terlalu hemat tidak mau mengeluarkan hartanya untuk kepentingan dirinya sendiri apalagi untuk kepentingan orang lain.
- Nabi Muhammad saw. menyukai kehidupan yang sederhana. Beliau menikmati kesenangan hidup tanpa bermewah-mewah dan berlebihan dan hanya memiliki seekor unta atau seekor kuda untuk tunggangan.
- Nabi Muhammad saw. hidup dalam kesederhanaan dan selalu menganjurkan kaum muslim untuk hidup sederhana dan menjauhi pemborosan.
- Rendah hati adalah sikap merendahkan diri di hadapan Allah dan sopan santun terhadap sesama.
- Orang yang memiliki sikap rendah hati tidak akan meremehkan orang lain dan tidak akan bersikap sombong walaupun dirinya orang yang mampu dan kuat.
- Orang yang rendah hati rajin beribadah kepada Allah.
Bentuk-Bentuk Tawaduk
- Sikap tawaduk merupakan lawan dari sikap takabur atau sombong, berarti tawaduk tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain dan meremehkan mereka.
- Sikap atau rendah hati tidak akan menjadikan seseorang hina, tetapi sebaliknya akan membuat diri orang tersebut di hormati dan dihargai orang lain bahkan leboih dari itu Allah akan mengangkat derajat orang yang bersikap rendah hati.
Bentuk Sikap Tawadhu
- Tidak menonjolkan diri dari orang-orang yang statusnya sama.
- Berdiri dari tempat duduk dalam satu majelis untuk menyambut kedatangan orang yang lebih mulia dan lebih berilmu dari dirinya serta mengantarkan sampai ke pintu keluar jika yang bersangkutan meninggalkan majelis.
- Bergaul dengan orang awam dengan ramah dan tidak memandang dirinya lebih dari mereka.
- Bersedia mengunjungi orang lain sekalipun lebih rendah status sosialnya.
- Bersedia duduk bersama dengan fakir miskin, orang-orang cacat tubuh, dan kaum duafa lainnya serta menghadiri undangan mereka.
- Tidak makan, minum, berpakaian berlebihan yang menunjukkan kemegahan dan kesombongan.