Kumpulan Permainan Bola Besar (Polo Air, Rugby, dan Handball/Bola Tangan)

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar permainan bola besar yang meliputi olahraga polo air, olahraga rugby, dan olahragan handball (olahraga bola tangan). Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang permainan bola besar yang meliputi olahraga polo air, olahraga rugby, dan olahragan handball (olahraga bola tangan). Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami permainan bola besar yang meliputi olahraga polo air, olahraga rugby, dan olahragan handball (olahraga bola tangan).

Sekilas Olahraga Polo Air

Kumpulan Permainan Bola Besar (Polo Air, Rugby, dan Handball/Bola Tangan)

Berikut ini adalah beberapa penjelasan seputar olahraga polo air yang meliputi pengertian, peraturan, dan teknik dalam bermain. Adapun pengertian, peraturan, dan teknik dalam bermain tersebut adalah sebagai berikut. 

Pengertian Polo Air

Polo air adalah salah satu cabang olahraga air yang dimainkan dengan beregu. Olahraga ini juga dianggap sebagai perpaduan antara renang, gulat, sepak bola dan bola basket. Walaupun terlihat menarik, tetapi olahraga ini belum begitu dikenal oleh sebagian besar masyarakat umum. Satu tim polo air, terdiri dari enam pemain dan satu penjaga gawang. Peraturan olahraga ini mirip seperti peraturan sepak bola, yaitu memasukkan bola sebanyak-banyaknya. Dan setiap kali memasukkan bola maka tim tersebut mendapatkan satu poin.

Olahraga polo air merupakan salah satu cabang olahraga yang telah dipertandingkan di Indonesia. Bahkan olahraga ini telah dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama. Pada tahun 1948 yang dilaksanakan di Kota Solo. Polo Air atau Water Polo merupakan permainan bola yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan dan kaki. Permainan ini hampir sama dengan permainan bola tangan, hanya saja permainan ini dilakukan di dalam air. Permainan polo air dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas 7 orang. Tujuan utama dari permainan polo air adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan.

Peraturan Permainan Polo Air


Setiap permainan dan olahraga mempunyai peraturan permainan. Peraturan tersebut merupakan hasil dari suatu kesepakatan, baik kesepakatan dalam lingkup nasional maupun internasional, dengan tujuan mengorganisasi pertandingan atau perlombaan. Berikut beberapa peraturan dalam permainan polo air.
a. Ukuran Kolam
Polo Air Ukuran kolam renang yang digunakan untuk permainan polo air adalah 30 × 20 meter. 
b. Ukuran Gawang
Tinggi gawang pada polo air diukur dari atas rata-rata air adalah 90 cm. Berikut ini adalah gambar dari gawang polo air. 
c. Jumlah Pemain 
1) Setiap regu terdiri dari 7 orang pemain dengan 4 orang pemain cadangan. 
2) Pemain tidak boleh melapisi badannya dengan minyak. 
3) Setiap pemain harus memakai topi yang mempunyai nomor 1-14. Nomor 1 dan 14 (untuk penjaga gawang) dan nomor 2-13 (untuk pemain lapangan). Besarnya ukuran topi 10 cm pada bagian depan dan bagian belakang berwarna biru atau merah. 
d. Waktu Permainan
Permainan berlangsung selama 20 menit bersih yang dibagi menjadi 4 babak. Setiap babak 5 menit, dengan istirahat antar babak 2 menit. Pergantian gawang dari regu dilakukan setiap pergantian babak.

Bermain Polo Air

a. Permulaan Permainan 

1) Pada permulaan setiap babak, para pemain harus berada 1 meter di depan garis gawang dan jarak antarpemain. Di antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang pemain. Pemain-pemain tersebut harus menunggu tanda dari wasit yang akan diberikan jika regu-regu telah siap. Wasit akan meniup peluit untuk memulai permainan. Bersamaan dengan itu, wasit harus melepaskan atau melemparkan bola ke arah lapangan permainan. 
2) Jika terjadi gol, regu yang kalah akan memulai kembali permainan dan semua pemain harus mengambil posisi dalam daerah sendiri, di belakang garis tengah. 
3) Seorang pemain dari regu harus memulai kembali permainan dengan mengambil tempat di tengah-tengah lapangan permainan. 
4) Ketika ada tanda wasit dan setelah bola dilemparkan oleh wasit, ia harus segera memulai permainan dengan melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang berada di belakang garis tengah pada waktu ia menerima bola itu.
5) Permulaan yang salah harus diulangi kembali.

b. Gol 

Bola dinyatakan masuk, apabila seluruh bagian bola melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang dan mistar gawang.

c. Lemparan Gawang

Apabila seluruh bola melewati garis gawang, kecuali di antara kedua tiang gawang, dan terakhir bola disentuh oleh seorang pemain penyerang harus dilakukan lemparan gawang. Kesalahan dalam lemparan gawang harus diulangi. Lemparan gawang dilakukan oleh penjaga gawang.

d. Lemparan Penjuru

Lemparan penjuru akan dilakukan, jika terjadi hal berikut. 
1) Bola melewati garis gawang, di antara kedua garis gawang yang terakhir disentuh oleh pemain bertahan. 
2) Seorang penjaga gawang pada waktu melakukan lemparan bebas atau lemparan gawang, sebelum bola itu disentuh oleh pemain-pemain lainnya mengambilnya kembali dan masuk ke dalam gawang. 
3) Pemain melakukan suatu lemparan bebas, mengoperkan bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum pemain lainnya menyentuhnya.

e. Lemparan Bebas 

Lemparan bebas merupakan hukuman terhadap kesalahankesalahan biasa. Lemparan bebas dilakukan dari tempat terjadinya kesalahan. Seorang pemain yang mendapatkan lemparan bebas dapat dengan langsung mengoperkan bola kepada kawan atau dengan menggiring lebih dahulu baru mengoperkannya. Bola dari lemparan bebas dapat langsung ditembakkan ke gawang, setelah disentuh oleh seorang pemain kawan maupun lawan dan melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang. Kesalahan ada dua macam, yaitu kesalahan biasa dan kesalahan berat. Kesalahan biasa hukumannya lemparan bebas, sedang kesalahan berat dihukum dengan lemparan hukuman (penalti).

f. Lemparan Wasit 

Berikut ketentuan mengenai lemparan yang dilakukan oleh wasit. 
1) Permainan harus dihentikan jika terdapat pemain yang sakit, terjadi kecelakaan, atau jika terdapat dua orang pemain atau lebih, dari regu yang berlawanan dalam waktu yang bersamaan membuat kesalahan. 
2) Bola yang dilemparkan wasit harus sedemikian rupa sehingga pemain-pemain dari kedua regu itu mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai bola itu setelah bola tersebut menyentuh air. 
3) Jika lemparan wasit itu bolanya jatuh di air dan menguntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.  Bola Keluar Bola dinyatakan keluar lapangan permainan, jika bola melewati salah satu garis sisi lapangan. Tindakan selanjutnya adalah melakukan lemparan bebas. Lemparan bebas akan diberikan kepada pemain dari regu lawannya yang terdekat pada tempat bola itu meninggalkan lapangan permainan.

Teknik Polo Air


Terdapat dua macam latihan teknik permainan polo air, yaitu latihan teknik renang polo air dan latihan teknik dengan bola. Teknik renang polo air pada dasarnya semua pemain harus menguasai beberapa teknik gaya renang, antara lain gaya bebas, gaya samping, gaya dada, gaya punggung, injakinjak di air, dan loncat-loncat di air.

Sekilas Olahraga Rugby 

Kumpulan Permainan Bola Besar (Polo Air, Rugby, dan Handball/Bola Tangan)

Berikut ini adalah penjelasan mengenai olahraga rugby yang meliputu pengertian, keistimewaan, pakaian, durasi, time, dan lain-lain seputar olahraga rugby. 

Pengertian Rugby

termasuk olahraga keras, karena membolehkan setiap pemain menjatuhkan lawan dengan berbagai cara sesuai dengan aturannya. Itu sebabnya olahraga ini membutuhkan stamina yang prima. Bentuk tubuh tidak menjadi syarat utama. Siapa saja bisa menjadi pemain rugby, asalkan dia kuat berlari, dan memiliki stamina yang prima.

Istimewanya rugby ialah jika pemain cidera, maka ia harus segera digantikan. Pemain yang cidera tidak diperbolehkan kembali bermain, sehingga harus segera digantikan oleh pemain pengganti. Pergantian pemain dilakukan oleh wasit pada saat bola mati.

Pakaian Pemain Rugby

Pemain rugby mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan jersey, celana pendek atau dapat juga training, kaos kaki dan sepatu boots. Selain itu, pemain mesti menggunakanpadding khusus yang diletakkan dalam kaos kaki, ankle supports, sarung tangan, shoulders pad, chest pads dan dental protector. Pelindung atau pad ini diperlukan oleh pemain rugby pada beberapa bagian tubuh, seperti lutut dan dada, karena dapat terjadi cidera serius.

Durasi Permainan.

Lamanya permainan 90 menit, sudah terbagi menjadi time lost, extra time, dan special conditions. Sekali permainan terbagi menjadi dua, yang lamanya tidak lebih dari 40 menit. Setelah setengah waktu permainan, tim berganti tempat. Ada interval waktu tidak lebih dari 10 menit. Lamanya interval ini ditentukan oleh organiser.

Time Lost.

Kondisi ini ditentukan karena:
Cedera, wasit harus menghentikan permainan selama 1 menit untuk mengganti pemain.
Pakaian. Jika bola mati, maka wasit dapat memberi waktu bagi para pemain untuk membenahi pakaian mereka, seperti mengganti padding, sepatu, dan sebagainya.
Pergantian pemain. Waktu khusus dibutuhkan jika ada pergantian pemain.
Laporan foul play dari Touch judge. Permainan dihentikan sementara karena ada laporan foul play

Officials.

Setiap pertandingan olahraga pasti ada Match Officials, para penentu pertandingan. Rugby terdiri dari seorang wasit dan dua orang Touch Judges (dalam sepakbola adalah hakim garis). Additional persons, sebagai pemegang kekuasaan dalam Match Organisers termasuk wasit dan pengganti Touch judges, seorang official untuk membantu wasit menentukan keputusan dengan peralatan teknologi, time keeper, dokter kepala, tim dokter, anggota di luar tim, dan ball persons.

Playing A Match.

Pertandingan rugby dimulai dengan satu kali tendangan kick-off. Setelah itu, beberapa pemain memperebutkan bola dan berlari. Pemain dapat melempar atau menendang bola pada pemain lainnya, atau memberikan bola. Selain itu, bola mesti dipantulkan, dipegang selama berlari, atau diperebutkan. Untuk tetap memegang bola, pemain boleh jatuh di atasnya, melakukan scrum, ruck, maul, atau line-out.

Untuk mencetak gol, pemain harus memantulkan bola terlebih dahulu di depan gawang. Tentu saja setiap pemain harus tunduk pada aturan permainan. Karena berlaku juga Kartu Merah dan Kartu Kuning.

Scoring Points.

Ada beberapa cara menentukan scoring points dalam permainan ini.
Nilai 1 poin. Jika pemain pertama mencetak gol ke gawang lawan.
Nilai 5 poin. Penalty try, jika pemain memiliki score, tetapi ada pelanggaran dari lawan, berlaku tendangan pinalti.
Nilai 2 poin. Conversion goal, ketika score pemain tercipta hanya dalam sekali tendangan saja, ini juga berlaku dalam penalty try. Tendangan jauh ini disebut conversion kick. Conversion kick dapat juga berupa tempat menendang atau menjatuhkan tendangan.
Nilai 3 poin. Penalty goal, jika nilai penalty goal seorang pemain tercipta yang merupakan tendangan gol dari tendangan pinalti.
Nilai 3 poin. Dropped goal, jika score pemain ditentukan dari jatuhnya gol oleh karena tendangan gol dari sebuah tendangan jatuhan, sehingga satu tim mendapatkan sebuah tendangan bebas. Ini pun baru tercipta score setelah bola mati, atau setelah bola direbut pihak lawan, dapat juga bola direbut setelah dipantulkan atau posisi maul. Barulah free kick mendapat poin.

Goal.

Seorang pemain dapat mencetak gol dengan cara menendang bola sampai melewati pertahanan lawan.

Foul Play.

Ini merupakan pelanggaran dalam aturan permainan rugby. Termasuk diantaranya adalah: obstruction, unfair play, repeated infringements, dangerous play, dan misconduct. Obstruction, ialah menjegal atau mendorong pemain ketika merebut bola. Tindakan ini tidak diperbolehkan, kecuali melakukan dengan shoulders to shoulders. Unfair play, jika pemain bermain curang atau melanggar peraturan, seperti membuang waktu, karena bisa dikenakan pinalti. Repeated infringement atau pelanggaran berulang. Pemain tidak boleh melakukan pelanggaran berulang. Dangerour play dan misconduct, seperti memukul pemain lain, menabrak, menjegal, atau menyerang merupakan pelanggaran atau four play.

Ruck.

Kondisi dimana satu tim mengadakan kontak fisik yaitu berkumpul untuk berebut bola. Paling tidak satu pemain berpasangan dengan lawan. Ini bukan foul play.
Ruck diperbolehkan saat bola di tanah, kemudian bola dilemparkan ol.

Sekilas Olahraga Handball (Bola Tangan) 

Kumpulan Permainan Bola Besar (Polo Air, Rugby, dan Handball/Bola Tangan)

Berikut ini adalah penjelasan seputar olahraga handball (bola tangan). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

Pengertian Handball (Bola Tangan)

Handball (Bola Tangan) merupakan Olahraga yang telah berusai sangat tua karena menururt sejarah Permainan Handball ini mulai dimainkan pada saat Zaman Yunani Kuno, karena kaum laki-laki pada saat itu lebih mahir menggunakan tangan dibandungkan dengan menggunaka kaki untuk mermukul dan memainkan bola, sebagaimana sumber sejarah mengatakan bahwa permainan Hand Ball ini lebih dulu dikenal dari Permainan Sepakbola, pada saat itu pemainan Hand Ball ini belum menggunakan Peraturan yang baku akan tetapi semua itu merupakan cikal bakal terlahirnya permainan Hand Ball (Bola Tangan) Modern.

Seiring Perkembangan zaman pada abad ke 19 bola tangan modern mulai dimainkan di Negara Denmark yaitu di Kota Danish bagian Nyborg, dengan dipelopori oleh seorng Pakar pendidikan Jasmani mulai memindahkan permainan Hand Ball (Bola Tangan) ini kedalam dua bentuk permainan yaitu Raffball (Bola tangkap) dan Konigsbergerball.

Pada tahun 1912 Hirscman seorang berkebangsaan Jerman mulai mengenalkan dan menyebarkan bola tangan di negaranya, dan kemudian Dr.Karl Schelenz yang merupakan Guru olahraga mulai memperkenalkan permainan Hand Ball yang dilakukan pada lapangan besar dan mengembangkan Peraturan-peraturan, sehingga pada tahun 1926 diadakan sebuah pertemuan (Kongres Federasi Atletik Amateur Internasional) yang bertempat di kota Haque dan mengusulkan untuk dibentuk Peraturan Olahraga Hand Ball (Bola Tangan) ini.

pada tahun 1946 Denmark, sewedia dan delaoan negara lainnya mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional (International Hand Ball Federation (IHF) ) dan delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub.

Setelah Pecah nya perang dunia II permainan Hand Ball ini terjadi perubahan dan di negara-negara Eropa perminan Hand Ball muncul kembali dan menjadi populer pada saat itu dengan jumlah pemain sebanyak 7 orang dengan sejumlah cadangan, perkembangan Bola tangan dengan 7 Pemain ini sangat lah pesat karena memiliki pola permainan yang sangat unik, alur bola dan pergerakan nya cepat dan dinamis.

Pada tahun 1954 untuk pertama kalinya diadakan kejuaraan dunia pertama dan pada kala itu Swedia berhasil keluar sebagai Juara, kemudian pada Olimpiade Munchen (Jerman) permainan Hand Ball ini kembali diasukan kedalam cabang yang dipertandingkan di dalam Olimpiade dan pada saat itu yugoslavia berhasil mendapatkan Mendali emas.

Pada tahun 1974 mulai dibentuk Federasi Bola Tangan Asia ( Asian Handball Federation) dan dikukuhkan secara resmi di Kuwait, dan Induk Bla Tangan Indonesia adalah ABTI (Asosisasi Bola Tangan Indonesia). dan di indonesia pada ajang PON ke II Bola tangan mulai dipertandingakan walaupun dengan peserta dari 4 daerah yaitu jakarta, Jawabarat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 
akan tetapi pada saat ini Hand Ball / Bola Tangan Mulai diperkenalkan pada Siswa dan Mahasiswa di sekolah-sekolah sehingga akan memberikan pengenalan dan pemahaman bahkan pada saat ini mulai diadakan pertandingan Kejuaraan antar Sekolah / Universitas diindonesia.  

Pada artikel sebelum nya Kumpulan Olahraga telah mengulas tentang Sejarah Handball dan Peraturan Permainan Hand Ball/ Bola Tangan pada kesempatan kali ini Kumpulan Olahraga akan sedikit mengulas tentang Teknik Permainan Olahraga Hand Ball / Bola Tangan.

Teknik Olahraga Handball (Bola Tangan)


Adapun teknik dalam olahraga handball (bola tangan) adalah sebagai berikut.

A. Teknik Menembak

Pada Olahraga Hand Ball / Bola Tangan ada beberapa jenis dan teknik menembak bola diantaranya
1. Tembakan Setinggi Bahu 
Dalam melakukan Tembakan setinggi Bahu ini dilakukan dengan cara :
a. Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka kesamping dan bahu menghadap ke arah sasaran.
b. Tangan yang memegan bola diletakan sedikit diatas kepala dengan sikut sedikit ditekuk untuk memudahkan dalam lemparan dan agar lemparan keras.
c. Gerakan dilakukan dengan menggerakan dan meluruskan lengan atas kedepan atas, dan bersamaan dengan itu bola dilepaskan dari telapak tangan yang dibantu dengan pergelangan tangan.
2. Tembakan Dari Samping
Untuk tembakan dari samping ini caranya hampir sama dengan melempar dari setinggi bahu akan tetapi yang membedakan nya adalah posisi tangan, untuk melakukan tembakan dari samping ini Tangan diletakan pada samping badan yaitu diantara bahu dan pinggang. dalam melakukan tembakan dari samping ini  tangan diayunkan dari belakang bagian samping bersamaan dengan itu bola dilepaskan dari telapak Tangan.
3. Tembakan dari bawah lutut.
Teknik ini diawali dengan merendahkan kedua lutut dan pisisi kaki melangkah, kemudian bola ditembakan dari arah samping badan melewati bagian bawah lutut.
4. Tembakan sambil Melompat.
Tembakan yang disertai dengan lompatan kemudian dilakukan Tembakan ketika badan melayang diudara, biasanya tembakan ini dilakukan ketika hendak melakukan tembakan kearah gawang.

B. Menghadang Lawan

Sama hal nya dengan permainan Basket dan Futsal dalam Hand Ball / Bola Tangan juga dibutuhkan teknik dalam menghadang serangan lawan yang bertujuan agar lawan tidak bisa menembakan bola dan mengoper bola ke pada rekan setim nya. Untuk melakukan hadangan ini dapat dilakukan dari berbagai arah baik dari depan, Belakan maupun samping pemain lawan.
Teknik hadangan dalam permainan Hand Ball / Bola Tangan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1. Hadangan dari depan
a. Kedua kaki sedikit dibuka dengan kedua lutut agak direndahkan hal ini agar memudahkan kita dalam melakukan hadangan dan melihat arah bola.
b. Tumpuan Berat badan berada pada bagian depan (badan condong). 
c. Kedua tangan direntangkan yang bertujuan agar mengganggu lawan dalam melakukan Operan dan pandangan tertuju pada lawan yang menguasai bola.
2. Menghadang dari belakang
Teknik Hadangan dari belakang ini dilakukan dengan cara mengambil posisi di bagian belakang lawan yang menguasai bola dan menjaga agar pergerakan lawan tidak leluasa.
3. Hadangan dari Samping
Secara keseluruhan hampir sama dengan hadangan yang dilakukan dari depan maupun belakang, yang membedakan untuk hadangan dari samping ini dilakukan pada bagian samping lawan.

C. Teknik Menggiring Bola (Memantulkan Bola)

Menggiring bola adalah suatu cara yang dilakukan untuk mendekat kepada teman atau gawang lawan sehingg mempermudah untuk melakukan tembakan, yang perlu diperhatikan dalam menggiring bola diantaranya :
  1. Dalam memantulkan bola apabila dilakukan dengan tangan kanan maka kaki yang melangkah harus lah kaki kanan.
  2. Bola dipantulkan didepan dengan posisi agak kesamping agar bola yang dipantulkan tidak mengenai kaki.
  3. Saat memantulkan bola pergelangan harus elastis (Tidak kaku).
  4. Membawa bola tidak boleh melebihi tiga langkah, apabila melebihi tiga langkah maka dinyatakan Foul / Pelanggaran.

Peraturan Dasar Olahraga Handball (Bola Tangan)

Adapun peraturan dasar dalam olahraga handball (bola tangan) adalah sebagai berikut.

1. Jumlah Pemain.

Jumlah Pemain dalam permainan Hand Ball / Bola tangan ini adalah berjumlah tujuh (7) orang pemain dalam satu regu (Termasuk Penjaga Gawang)

2. Lapangan
  • Ukuran lapangan Hand Ball / Bolatangan adalah 40 x 20 m dengan garis pemisah di tengah dan di sekitar daerah gawang dibuat garis untuk menandai daerah tersebut merupkan daerah yang hanya boleh dimasuki oleh penjaga gawang.
  • Tiang gawang harus terbuat dari kayu dengan lebar 12,5 cm dan lebar tiang gawang adalah 7,32 m dihitung dari sebelah dalam dari tiang gawang, sedangkan tinggi 2,44 m dihitung dari sebelah dalam Mistar gawang dan dilengkapi dengan Jaring.
  • Garis lemparan gawang diambil dengan menarik suatu lingkaran dari 13 meter.
  • Diluar garis lemparan gawang dengan jarak 6 meter ditarik suatu garis tipis, garis ini dinamakan garis lemparan Bebas.
  • Diluar garis lemparan gawang dengan jarak 6 meter ditarik suatu garis yang sejajar dengan garis gawang.
  • Diambil Gartis tengah yang membagi dua lapangan yang menhubungkan kedua garis samping.
  • Ditengah lapangan dibuat suatu lingkaran dengan radius 9,15 meter, dan ditengah lingkaran tersebut dibut titik yang disebut titik awal lemparan permainan Hand Ball / Bola Tangan.
  • Tiap sudut lapangan Permainan harus ada bendera degan tinggi 1,5 meter.
3. Lama Permainan

Dalam Permainan Hand Balll / Bola Tangan ini memiliki waktu yang berbeda antara Pemain Putra dan Pemain Putri yaitu : 
  • Lama Permainan Putra yaitu 2 x 35 menit, dengan lama istirahat selama 10 menit
  • Lama Permainan Putri Yaitu 2 x 30 menit, dengan lama Istirahat selama 10 menit.
4. Kiper

Pada intinya peraturan untuk kiper Hand Ball hampir sama dengan peraturan pada permainan Sepakbola dan perminan Futsal yaitu :
  • Kiper hanya boleh membawa lari / Menangkap bola di dalam area Kiper.
  • Kiper boleh keluar dari area Kiper akan tetapi kehilangan Haknya sebagai Kiper (Apabila menangkap bola diluar area Kiper maka dinyatakan sebagai Pelanggaran).
  • Kiper boleh menahan Bola dengan seluruh anggota Badan.
  • Kiper boleh menendang bola sebelum disentuh.
5. Daerah Kiper
  1. Daerah Kiper hanya untuk Kiper dan pemain lain tidak boleh memasuki daerah kiper.
  2. Pemain Penyerang boleh menembak sambil melayang di atas daerah kiper akan tetapi bola harus sudah dilepas sebelum kaki mendarat.
  3. Bola yang ada didaerah kiper menjadi kekuasaan Kiper.
6. Pelanggaran

Dalam Peraturan Hand Ball / Bola tangan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan karena apabila salah dalam teknik bermain maka akan dianggap sebagai pelanggaran, peraturan - peraturan tesebut diantaranya :
  • Pemain tidak diperbolehkan membawa bola lebih dari tiga (3) langkah 
  • Pemain tidak diperbolehkan memegang bola selama 3 detik.
  • Melempar bola keatas kemudian ditangkap kembali sebelum bola mengenai pemain lain.
  • Menyentuh bola dengan tungkai Bawah
  • Dengan sengaja melempar bola kepada lawan memasuki daerah Kiper
  • Memukul, Menarik, mendorong dan menjatuhkan lawan maka dianggap sebagai pelanggaran.
  • Segala tindakan yang menurut wasit merugikan lawan.